Pengaruh pendekatan konsep terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-1
Sekolah

: SMAN 3 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: XI/ I

Tahun Pelajaran

: 2010/2011

Pokok Bahasan


: Laju Reaksi

Alokasi Waktu

: 90 menit

Standar Kompetensi

: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar

: 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

Indikator


: 1. Menentukan konsentrasi larutan.
2. Memahami pengertian laju reaksi.
3. Menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan
reaksi.

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan konsentrasi larutan.
2. Siswa dapat memahami pengertian laju reaksi.
3. Siswa dapat menentukan laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi.

II. Materi Ajar
1. Kemolaran (M)
Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi
larutan.

a. Pengertian Kemolaran
Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n)
zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan.
M=


n
g
1000
atau M 
x
v
Mr mL

Keterangan:
M = molaritas (mol⁄L atau mmol⁄mL)

n = mol zat terlarut (mol atau mmol)
V = volume larutan (L atau mL)
g = massa zat terlarut (gram)

b. Pengenceran
Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi
larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang
digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan

molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap.
V1M1 = V2M2
Keterangan:
V1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau mL)
M1 = molaritas larutan sebelum diencerkan
V2 = volume larutan setelah diencerkan (L atau mL)
M2 = molaritas larutan setelah diencerkan
c. Pencampuran
Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya
sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan
adalah molaritas (M).
Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus:
V1 M1 + V2 M2 + V3 M3 + …
V1 + V2 + V3 +…

Untuk pencampuran 2 jenis zat yang sejenis berlaku rumus:
V1 M1 + V2 M2
V1 + V2
Keterangan:
Mc = molaritas larutan setelah dicampurkan

V1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau mL)
M1 = molaritas larutan pertama
V2 = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau mL)
M2 = molaritas larutan kedua

2. Laju reaksi
Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung
lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat
berlangsung lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju
reaksi. Apakah laju reaksi itu?
Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam
reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut.
Konsentrasi
Hasil reaksi (C + D)

Pereaksi (A + B)
Waktu
Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu

reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin
lama akan semakin bertambah.
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g)
Pada reaksi diatas dapat dinyatakan:
- Laju penambahan konsentrasi NH3
- Laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2

Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan
konsentrasi pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi
per satuan waktu.
Laju Reaksi (v) =

Perubahan konsentrasi (C)
Perubahan waktu (t)

Laju reaksi memiliki satuan Ms-1 (M = molar dan s = sekon = detik)

III. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Konsep
IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok, tanya jawab
V. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Awal
(Apersepsi

Aktivitas Guru
 Menciptakan lingkungan belajar,
seperti berdoa dan salam.

dan

 Menyiapkan sumber belajar.

Motivasi)

 Menjelaskan tujuan pembelajaran

15 menit


Aktivitas Siswa
 Berdoa dan menyiapkan alat dan
bahan pelajaran.
 Menyimak penjelasan guru.

yang akan dicapai dari materi yang
akan dibahas.
 Memotivasi dan menggali
pengetahuan siswa dengan
memberikan pertanyaan.
Suatu reaksi kimia ada yang
berlangsung cepat, ada pula yang
berlangsung lambat. Ledakan bom
berlangsung cepat, sedangkan
proses besi berkarat berlangsung
lambat. Cepat lambatnya suatu
reaksi kimia dinyatakan sebagai
suatu laju reaksi. Apakah laju reaksi
itu?


 Siswa menyimak pertanyaan guru
dan menjawab.

 Mengajak siswa untuk membentuk  Secara

Inti

berkelompok

siswa

60 menit

4

(eksplorasi

membagikan lembar kegiatan siswa

Siswa (LKS) dan bahan bacaan


diskusi,

sebagai bahan diskusi.

untuk

kelompok.

Kemudian

guru

penjelasan

mempelajari

Lembar

berdiskusi


Kegiatan

memahami

kemolaran dan konsep laju reaksi.
 Meminta siswa mengadakan diskusi  Berperan aktif dalam diskusi dan

konsep)

kelompok untuk memahami tentang

menjawab soal-soal yang terdapat

konsep kemolaran dan laju reaksi.

dalam lembar kegiatan siswa.

 Membimbing siswa pada tiap-tiap
kelompok dalam mengerjakan soalsoal pada lembar kegiatan siswa.
 Mengajak siswa membahas hasil  Perwakilan

siswa

dari

diskusi dengan meminta perwakilan

kelompok

siswa dari tiap kelompok untuk

diskusi tentang kemolaran dan

membacakan

laju reaksi.

Kelompok

hasil
lainnya

diskusi.

menjelaskan

tiap
hasil

memberikan

pendapat/ komentar/ saran.
 Membahas
menjelaskan

hasil

diskusi

kembali

dan  Menyimak penjelasan guru dan

tentang

kemolaran dan konsep laju reaksi.

memahami

pembahasan

hasil

diskusi
 Bertanya sesuai konsep yang
dijelaskan.

 Meminta siswa maju ke depan  Maju ke depan untuk menuliskan
untuk mengerjakan soal latihan

jawabannya di papan tulis dan

pada lembar kegiatan siswa.

menjelaskan

langkah-langkah

pengerjaan soalnya kepada temanteman yang lain.
 Membimbing siswa menyimpulkan  Salah

Akhir

seorang

15 menit

materi yang telah dipelajari dan

menyimpulkan

(Pengemban

melakukan tanya jawab tentang

kemolaran dan laju reaksi.

gan

materi yang belum dipahami.

aplikasi)

dan

tentang

siswa
konsep

 Memberikan tugas individu yang
terdapat pada buku pelajaran kimia
SMA Kelas XI

VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran
1. Sumber
 Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yrama widya)
 Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo)
 Lembar Kegiatan Siswa
2. Alat/media
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol.

VII. Penilaian
Penilaian pada soal-soal uraian yang terdapat pada lembar kegiatan siswa dan
Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan
kegiatan pembelajaran.

Guru Kimia

Peneliti

Dra. Wara Gawatiningsiah

Nur Cholifah

NIP: 19651111 200701 2 017

NIM: 106016200624

Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan

Drs. H. Sujana, M.Pd
NIP. 19580601 198101 1 006

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Kelas Eksperimen

Kelompok

:

Nama

: 1.
2.
3.
4.
5.

A. Materi
1. Kemolaran (M)
Untuk menyatakan kadar zat terlarut dalam larutan dinyatakan dengan konsentrasi
larutan.
a.

Pengertian Kemolaran
Kemolaran adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Kemolaran sama dengan jumlah mol (n)
zat terlarut dibagi dengan volume (v) larutan.

M=

n
g
atau M=
V
Mr

1000
mL

Keterangan:
M = molaritas (mol⁄L atau mmol⁄mL)

n = mol zat terlarut (mol atau mmol)
V = volume larutan (L atau mL)
g = massa zat terlarut (gram)

Contoh soal:
10 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan 2
liter. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut!
Jawab:

Zat terlarut NaOH 10 gram =

10
mol = 0,25
40

volume larutan = 2 liter
[NaOH] =

b.

n
0,25
=
M = 0,125 M
v
2

Pengenceran
Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi
larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini konsentrasi yang
digunakan adalah molaritas (M). Pada proses pengenceran volume dan
molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap.

V1M1 = V2M2
Keterangan:
V1 = volume larutan sebelum diencerkan (L atau mL)
M1 = molaritas larutan sebelum diencerkan
V2 = volume larutan setelah diencerkan (L atau mL)
M2 = molaritas larutan setelah diencerkan
Contoh Soal:
250 mL larutan CaCl2 0,15 M diencerkansampai memperoleh konsentrasi ion
Cl- 0,1 M. Berapakah volume larutan CaCl2 sekarang?
Jawab:
V1M1n

=

V2M2n

250 x 0,15 x 2

=

V2 x 0,1 x 1

V2

=

750 mL

c. Pencampuran
Pencampuran adalah campuran dari dua atau lebih zat yang jenisnya
sama, tetapi konsentrasi berbeda. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan
adalah molaritas (M).
Pada proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus:
Mc =

V1 M1  V2 M 2  V3 M 3  ...
V1  V2  V3

Untuk pencampuran 2 jenis zat yang sejenis berlaku rumus:
Mc =

V1 M1  V2 M 2  ...
V1  V2

Keterangan:
Mc = molaritas larutan setelah dicampurkan
V1 = volume larutan pertama yang dicampurkan (L atau mL)
M1 = molaritas larutan pertama
V2 = volume larutan kedua yang dicampurkan (L atau mL)
M2 = molaritas larutan kedua
Contoh soal:
100 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 mL larutan HCl 0,2 M.
Hitunglah konsentrasi larutan setelah dicampurkan!
Jawab:
Rumus percampuran
Mc =

V1 M1  V2 M 2  ...
V1  V2

=

(10 x 0,1)  (150 x 0,2)
100  150

=

40
= 0,16
250

2. Laju reaksi
Suatu reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung
lambat. Ledakan bom berlangsung cepat, sedangkan proses besi berkarat berlangsung
lambat. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia dinyatakan sebagai laju reaksi. Apakah
laju reaksi itu?
Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam
reaksi setiap satuan waktu. Perhatikan grafik berikut.

Konsentrasi
Hasil reaksi (C + D)

Pereaksi (A + B)
Waktu
Grafik hubungan antara perubahan konsentrasi dan waktu

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi
kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan hasil reaksi semakin lama akan
semakin bertambah.
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g)
Pada reaksi diatas dapat dinyatakan:
-

Laju penambahan konsentrasi NH3

-

Laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2

Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi
pereaksi per satuan waktu, atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan
waktu.
Laju Reaksi (v) =

Perubahan konsentrasi (C)
Perubahan waktu (t)

Laju reaksi memiliki satuan Ms-1 (M = molar dan s = sekon = detik)
B. Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sejumlah asam sulfat dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan 500 mL
dan konsentrasinya 0,1 M. Tentukanlah berapa gram asam sulfat yang dilarutkan
(Mr H2SO4 = 98) ?
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

2. Sebanyak 2 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan ke dalam air hingga volume larutan
200 mL. Tentukanlah molaritas larutan NaOH tersebut!
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
3. Diketahui 500 mL larutan HCl 0,1 M. Tentukan berapa mol dan berapa gram HCl
terdapat dalam larutan tersebut! Ar H = 1; Cl = 35,5
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
4. 100 mL larutan H2SO4 0,1 M diencerkan sehingga konsentrasinya menjadi 0,01
M. Hitunglah volume larutan setelah pengenceran dan volume pelarut yang
ditambahkan!
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
5. Jika 100 mL larutan HBr 0,8 M dicampurkan dengan 100 mL larutan HBr 0,2 M,
tentukanlah molaritas larutan setelah percampuran!
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
6. Tentukan reaksi pembentukan gas ammonia sesuai reaksi,
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
a. Tentukan laju reaksi masing-masing zat!
b. Bagaimanakah hubungan antara

,

?

Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
7. Jelaskan yang dimaksud dengan laju reaksi!
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
8. Zat X bereaksi dengan zat Y menurut persamaan kimia:
X + Y → Z. Jika konsentrasi awal Y = 0,5 M dan setelah bereaksi dengan zat X
selama satu menit konsentrasinya menjadi 0,2 M; maka tentukan laju reaksi
tersebut terhadap Y!
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

9. Ke dalam suatu ruangan 1 liter dicampurkan x mol gas P dan y mol gas Q. Selang
waktu t detik sebagian dari gas-gas tersebut telah membentuk a mol gas R sesuai
persamaan reaksi: 2P(g) + 3Q(g) → R(g). Nyatakan laju reaksi gas P, Q, dan R
tersebut.
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
10. Laju reaksi dapat diartikan sebagai perubahan konsentrasi tiap satuan waktu.
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
Jawab: …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-2
Sekolah

: SMAN 3 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: XI/ I

Tahun Pelajaran

: 2010/2011

Pokok Bahasan

: Laju Reaksi

Alokasi Waktu

: 90 menit

Standar Kompetensi

: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar

: 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

Indikator

: Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dengan melakukan percobaan.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan
melakukan percobaan.
II. Materi Ajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi
makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak
antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang
menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.

2. Pengaruh luas permukaan
Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya
tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat
bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan,
sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan.
3. Pengaruh suhu
Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak
partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga
banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi
pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat.
4. Pengaruh katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi
terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan
jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar
reaksi dapat berlangsung.

III. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Konsep
IV. Metode Pembelajaran
Eksperimen, diskusi kelompok, dan tanya jawab.
V. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Awal
(Apersepsi
dan

Aktivitas Guru
 Menciptakan lingkungan belajar,
seperti berdoa dan salam.

Aktivitas Siswa
 Berdoa dan menyiapkan alat dan
bahan pelajaran

 Menyiapkan sumber belajar dan alat

Motivasi)

dan bahan untuk melakukan

15 menit

percobaan.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dari materi yang
akan dibahas.

 Menyimak penjelasan guru

 Memotivasi dan menggali

 Siswa menyimak pertanyaan guru

pengetahuan siswa dengan

dan menjawab?

memberikan pertanyaan
Mengapa wortel yang dipotong
kecil-kecil jika direbus lebih cepat
matang dari pada wortel yang tidak
dipotong-potong ?
 Mengajak siswa untuk membentuk 4  Secara

Inti

berkelompok

siswa

60 menit

kelompok (kelompok yang telah

menyiapkan alat dan bahan untuk

(eksplorasi

dibentuk pada pertemuan pertama).

melakukan percobaan.

diskusi,

Kemudian guru membagikan alat  Secara

penjelasan

dan bahan percobaan serta Lembar

konsep)

Kerja Siswa (LKS).

berkelompok

siswa

melakukan

percobaan

untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi laju reaksi.
 Memperhatikan cara
tiap-tiap

kerja pada

kelompok

melakukan

percobaan

mengetahui

faktor-faktor

dalam
untuk
yang

mempengaruhi laju reaksi.
 Meminta siswa mendiskusikan hasil  Menemukan konsep atau prinsip
percobaan dan menghubungkannya

berdasarkan

dengan teori laju reaksi berdasarkan

diperoleh dari hasil percobaan

fakta-fakta yang mereka temukan

serta mendiskusikannya.

dari hasil percobaan.

yang

 Berperan aktif dalam diskusi.

 Membimbing siswa menyimpulkan  Salah

Akhir

data-data

seorang

siswa

15 menit

materi yang telah dipelajari dan

menyimpulkan

(Pengemban

melakukan tanya jawab tentang

faktor yang mempengaruhi laju

gan

materi yang belum dipahami.

reaksi.

aplikasi)

dan

tentang

faktor-

VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran
1. Sumber
 Buku kimia SMA kelas XI (Grafindo)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira)
 Lembar Kerja Siswa
2. Alat/media
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, alat dan bahan
percobaan.

VII. Penilaian
Penilaian pada soal-soal uraian yang terdapat pada lembar kerja siswa dan Penilaian
performance dilakukan melalui pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan
pembelajaran.

Guru Kimia

Peneliti

Dra. Wara Gawatiningsiah

Nur Cholifah

NIP: 19651111 200701 2 017

NIM: 106016200624

Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan

Drs. H. Sujana, M.Pd
NIP. 19580601 198101 1 006

Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelas Eksperimen
Kelompok

: 1.
2.
3.
4.
5.

A. Molaritas larutan
Tujuan: Untuk menentukan molaritas dari suatu larutan

Alat dan Bahan:
- Gelas kimia 100 mL
- - 5 gram NaCl (Ar: Na=23, Cl=35,5)
- Spatula
- - aquades
Langkah Kerja:
1. Siapkan satu buah gelas kimia.
2. Masukkan 100 mL aquades ke dalam gelas kimia.
3. Masukkan 5 gram NaCl, aduk hingga larut.
Pertanyaan:
Hitung molaritas dari larutan NaCl tersebut?
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
................................................................................................................................

B. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Alat dan Bahan:
1. Gelas kimia 100 mL
2. Gelas ukur
3. Labu ukur 50 mL
4. Kertas putih ukuran 15 15 cm yang diberi tanda “X” hitam
5. Stopwatch
6. Larutan HCl 2 M
7. Larutan Na2S2O3 1 M

Langkah kerja:
1. Encerkan larutan Na2S2O3 1 M menjadi Na2S2O3 0,5 M; 0,15 M; 0,10 M; 0,05 M
masing-masing 50 mL.
2. Masukkan 5 mL larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia.
3. Simpan gelas kimia di atas kertas putih bertanda”X”.
4. Tambahkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,05 M ke dalam gelas kimia.
5. Catat waktu yang diperlukan sejak penambahan Na2S2O3 sampai tanda ”X” tidak
terlihat lagi.
6. Ulangi langkah 1–5 dengan konsentrasi Na2S2O3 0,10 M; 0,50 M

Data Pengamatan
V Na2S2O3 1 M
M Na2S2O3
yang dipipet
Sebelum Pengenceran
… mL
1M
… mL
1M
… mL
1M
Gelas
1
2
3

[HCl]
2M
2M
2M

[Na2S2O3]
0,05 M
0,10 M
0,50 M

V Na2S2O3
Setelah Pengenceran
50 mL
50 mL
50 mL
Waktu (s)




M Na2S2O3
Setelah Pengenceran
0,05 M
0,10 M
0,50 M
Laju Reaksi (s-1)




Pertanyaan:
1. Gelas manakah yang lebih cepat menghilangkan tanda “X”?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................

C. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
Alat dan bahan:
1. Gelas kimia 100 mL
5. Stopwatch
2. Termometer

6. Logam seng

3. Penangas air

7. Larutan HCl 1 M

4. Es batu
Langkah kerja
1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah yang telah diberi label 1, 2 dan 3.
2. Tuangkan sekitar 50 mL HCl 1 M ke dalam setiap gelas kimia.
3. Simpan gelas 1 di atas es batu, ukurlah suhunya.
4. Simpan gelas 2 pada suhu kamar.
5. Panaskan gelas 3 pada penangas air. Ukur sampai suhu konstan.
6. Masukkan ke dalam setiap gelas, logam seng dalam berat yang sama (1 g).
7. Catat hasil pengamatan hingga semua logam seng bereaksi.
Data Pengamatan
Gelas
1
2
3

Waktu (s)




Laju Reaksi (s-1)




Pertanyaan:
1. Gelas manakah yang lebih cepat membuat logam seng bereaksi?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh suhu terhadap laju
reaksi?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................

D. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.

(Percobaan I)

(Percobaan II)

(Percobaan III)

Alat dan Bahan:
- Gelas kimia

- garam halus

- Spatula

- garam kristal

- Stopwatch

- garam balok

- Aquades
Langkah kerja:
1. Siapkan gelas kimia sebanyak tiga buah dan diberi label 1, 2 dan 3.
2. Tuangkan sekitar 100 mL air ke dalam setiap gelas kimia.
3. Masukkan sekitar 3 gram garam halus ke dalam gelas kimia 1.
4. Masukkan sekitar 3 gram garam kristal ke dalam gelas kimia 2.
5. Masukkan sekitar 3 gram garam balok ke dalam gelas kimia 3.
6. Catat hasil pengamatan hingga garam pada masing-masing gelas larut.

Data Pengamatan
Gelas
1
2
3

Bentuk Garam
Garam halus
Garam kristal
Garam balok

Waktu (s)

Pertanyaan:
1. Manakah garam yang memiliki luas permukaan yang paling besar?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimana pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
E. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

(Percobaan I)

(Percobaan II)

Alat dan Bahan:
- Alas logam

- gula

- Korek api

- abu rokok

Langkah kerja:
1. Siapkan alas yang terbuat dari logam.
2. Letakkan satu sendok gula diatas alas logam, lalu bakar.
3. Letakkan abu rokok di salah satu sisi gula, lalu bakar.
4. Catat hasil pengamatan, apa yang akan terjadi pada gula.

Data Pengamatan
Bahan yang digunakan

Pengamatan

Percobaan I
Percobaan II

Pertanyaan:
1. Pada percobaan I, apa yang terjadi pada saat gula dibakar?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Pada percobaan II, apa yang terjadi pada gula yang telah diberikan abu rokok di
salah satu sudutnya pada saat dibakar?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Pada percobaan II, apakah yang akan terjadi pada abu rokok setelah proses
pembakaran selesai?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Apakah fungsi abu rokok pada proses pembakaran tersebut?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
5. Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........................................................................................................................
Kesimpulan:
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, jelaskan kembali apa yang dimaksud dengan
molaritas, laju reaksi serta faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi
dan bagaimana hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-3
Sekolah

: SMAN 3 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: XI/ I

Tahun Pelajaran

: 2010/2011

Pokok Bahasan

: Laju Reaksi

Alokasi Waktu

: 90 menit

Standar Kompetensi

: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar

: 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

Indikator

: Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu
dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori
tumbukan.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis
terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
II. Materi Ajar
Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi
Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang
bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan
zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi.
Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang
dimilikinya.
Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu
energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar
tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi.

Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara
memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi.
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan reaksi
makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak
antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang
menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.
2. Pengaruh luas permukaan
Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya
tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat
bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan,
sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan.
3. Pengaruh suhu
Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak
partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga
banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi
pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat.
4. Pengaruh katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi
terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan
jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar
reaksi dapat berlangsung.

III.

Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Konsep

IV.

Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab

V.

Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Awal
(Apersepsi

Aktivitas Guru

Aktivitas Siswa

 Menciptakan lingkungan belajar,
seperti berdoa dan salam.

bahan pelajaran

dan

 Menyiapkan sumber belajar.

Motivasi)

 Menjelaskan tujuan pembelajaran

15 menit

 Berdoa dan menyiapkan alat dan

 Menyimak penjelasan guru

yang akan dicapai dari materi yang
akan dibahas.
 Siswa menyimak pertanyaan guru

 Memotivasi dan menggali

dan menjawab.

pengetahuan siswa dengan
memberikan pertanyaan
Mengapa ketika kertas dibakar,
dalam beberapa saat kertas tersebut
akan berubah menjadi abu, tetapi
lain halnya ketika sebatang kayu
dibakar. Batang kayu akan terbakar
lebih lambat dibandingkan kertas
yang dibakar. Mengapa demikian?
Inti

 Mengajak siswa untuk membentuk 4  Secara

berkelompok

siswa

60 menit

kelompok (kelompok yang telah

mempelajari

(eksplorasi

dibentuk pada pertemuan pertama).

Siswa (LKS) dan bahan bacaan

diskusi,

Kemudian guru membagikan lembar

untuk

penjelasan

kegiatan

faktor-faktor yang mempengaruhi

konsep)

diskusi.

siswa

sebagai

bahan

laju

Lembar

berdiskusi

reaksi

Kegiatan

memahami

berdasarkan

teori

tumbukan.
 Membimbing siswa pada tiap-tiap  Berperan aktif dalam diskusi dan
kelompok dalam mengerjakan soal-

menjawab soal-soal yang terdapat

soal pada lembar kegiatan siswa.

dalam lembar kegiatan siswa.

 Mengajak siswa membahas hasil  Secara

berkelompok

siswa

diskusi dengan meminta siswa dari

mempresentasikan

tiap kelompok untuk menjelaskan

yang mempengaruhi laju reaksi

faktor-faktor

hasil diskusi yang diperoleh dari

berdasarkan data percobaan dan

hasil percobaan yang dilakukan pada

menjelaskan

pertemuan

dan

konsentrasi, luas permukaan, suhu

untuk

dan katalis terhadap laju reaksi

sebelumnya

membimbing

siswa

merumuskan

dan

menemukan

pengaruh

berdasarkan teori tumbukan.

sendiri teori berdasarkan fakta-fakta
yang mereka temukan dari hasil
percobaan.

Kelompok

lainnya

memberikan pendapat/ komentar/
saran.
 Membahas

hasil

dan  Menyimak penjelasan guru dan

diskusi

menjelaskan kembali tentang faktor-

memahami

faktor

diskusi

yang

mempengaruhi

laju

reaksi berdasarkan teori tumbukan.

pembahasan

hasil

 Bertanya sesuai konsep yang
dijelaskan.

 Memperlihatkan media flash dan  Siswa memperhatikan media flash
memberikan
dijalan

raya

penjelasan

bahwa

yang

ramai

yang

diperlihatkan

guru

dan

menyimak penjelasan guru.

kemungkinan terjadi tabrakan akan
lebih besar dibandingkan di jalan
yang sepi.
 Meminta siswa maju ke depan  Maju ke depan untuk menuliskan
untuk mengerjakan soal latihan

jawabannya di papan tulis dan

pada lembar kegiatan siswa.

menjelaskannya kepada temanteman yang lain.

 Membimbing siswa menyimpulkan  Salah

Akhir

seorang

siswa

15 menit

materi yang telah dipelajari dan

menyimpulkan

(Pengemban

melakukan tanya jawab tentang

faktor yang mempengaruhi laju

gan

materi yang belum dipahami.

reaksi.

aplikasi)

dan

 Meminta siswa belajar di rumah
tentang materi orde reaksi untuk
pertemuan selanjutnya.

tentang

faktor-

VI.

Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran
1. Sumber
 Buku kimia SMA kelas XI (Bumi Aksara)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira)
 Lembar Kegiatan Siswa
2. Alat/media
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis, spidol, dan media
flash.

VII. Penilaian
Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat pada
lembar kegiatan siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui pengamatan pada
saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.

Guru Kimia

Peneliti

Dra. Wara Gawatiningsiah

Nur Cholifah

NIP: 19651111 200701 2 017

NIM: 106016200624

Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan

Drs. H. Sujana, M.Pd
NIP. 19580601 198101 1 006

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Kelas Eksperimen

Kelompok

:

Nama

: 1.
2.
3.
4.
5.

A. Materi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain konsentrasi pereaksi,
luas permukaan, suhu, katalis. Hal ini diterangkan dengan teori tumbukan.
Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi.
Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil
reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan
suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya.
Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi (energi pengaktifan) yaitu
energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan
antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi.
Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara
memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi.
1.

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung (kecepatan
reaksi makin besar). Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak
antarmolekul rapat/padat, sehingga semakin banyak/mudah terjadi tumbukan yang
menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat.

2.

Pengaruh luas permukaan
Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya
tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat
bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan,
sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan.

3.

Pengaruh suhu
Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat
gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga
banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi
pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. Menaikkan suhu berarti menambahkan
energi, sehingga energi kinetik molekul-molekul bertambah akibatnya molekulmolekul lebih aktif bergerak sehingga lebih banyak terjadi tumbukan dan
menghasilkan reaksi, akibatnya reaksi menjadi lebih cepat. Pada umumnya setiap
kenaikkan suhu 10⁰C reaksi menjadi 2 kali lebih cepat, sehingga dapat
dirumuskan:
vt = 2n x v0 dengan n =

t  t0
10

Contoh soal:
Setiap kenaikkan suhu 10⁰C laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Suatu
reaksi yang berlangsung pada suhu 30⁰C lajunya adalah x, tentukanlah laju reaksi
pada suhu 100⁰C!
Jawab:
Suhu acuan t0 = 30⁰C mempunyai v0 = x. Setiap kenaikkan suhu 10⁰C, laju
reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Rumus: vt = 2n x v0, di mana n =
v100 → n =

100 - 30
10

n = 7, maka v100 = 27 x x
= 128x

t  t0
10

4.

Pengaruh katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi
terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan
jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar
reaksi dapat berlangsung. Katalis yang dapat mempercepat reaksi disebut
katalisator, sedangkan katalis yang dapat memperlambat laju reaksi disebut
inhibitor.

Penentuan Laju Reaksi dari Mekanisme Reaksi
Telah dijelaskan bahwa reaksi terjadi akibat tumbukan antarpartikel atom unsur
atau partikel molekul senyawa zat yang bereaksi. Banyak reaksi yang terjadi melalui
tahapan reaksi (mekanisme reaksi). Misalnya jika kita mereaksikan zat A dan zat B
menghasilkan zat C sebagai berikut: 2A + B → C. Reaksi yang berlangsung bukan 2
mol zat A bereaksi langsung dengan 1 nol zat B, melainkan berlangsung melalui dua
tahap, yaitu sebagai berikut:
Tahap 1 : A + B → C (berlangsung lambat)
Tahap 2 : A + AB → C (berlangsung cepat)
Dari kedua tahap reaksi tersebut dapat dilihat bahwa reaksi tahap-1 berlangsung lebih
lambat dibandingkan dengan reaksi tahap-2. Untuk menentukan laju reaksi dari
tahapan reaksi tersebut, ditentukan dari tahap reaksi paling lambat. dari reaksi di atas,
tahap reaksi yang paling lambat adalah
A + B → AB
Persamaan laju reaksinya adalah v = k[A][B]

B. Soal
Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi?
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dengan teori tumbukan!
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

3. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan? Jelaskan dengan singkat
hubungan energi pengaktifan dengan laju reaksi!
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat bila suhu dinaikkan 10ºC. Pada suhu
kamar (25ºC) reaksi kamar dapat berlangsung dengan laju 0,01 M/det. Berapa laju
reaksinya bila dilakukan pada suhu 65ºC?
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Jelaskan fungsi katalisator dalam laju reaksi?
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Perhatikan data berikut.
No.
Zn
Larutan HCl
Suhu
1
Serbuk
0,2 M
30 ºC
2
Keping
0,2 M
30 ºC
3
Serbuk
0,5 M
50 ºC
4
Keping
0,2 M
50 ºC
5
Serbuk
0,2 M
50 ºC
Reaksi nomor berapakah yang diharapkan berlangsung paling cepat? Jelaskan dengan
singkat!
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Perhatikanlah diagram perubahan energi dari reaksi berikut!
E (kJ)
100
2HI
75
50
H2 + I2
25

Tentukanlah energi aktivasi dari diagram perubahan energi reaksi tersebut! Termasuk
reaksi eksoterm atau endotermkah reaksi tersebut?

Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
8. Diketahui reaksi: 2NO + Br2 → 2NOBr mempunyai tahap reaksi sebagai berikut.
NO + Br2 → NOBr2 (lambat)
NOBr2 + NO → 2NOBr (cepat)
Tentukan persamaan laju reaksinya!
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-4
Sekolah

: SMAN 3 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: XI/ I

Tahun Pelajaran

: 2010/2011

Pokok Bahasan

: Laju Reaksi

Alokasi Waktu

: 90 menit

Standar Kompetensi

: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar

: 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

Indikator

I.

: Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi

Tujuan Pembelajaran
1.

Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi

2.

Siswa dapat menghitung laju reaksi

II. Materi Ajar
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi
dipangkatkan orde reaksi (tingkat reaksi). Secara umum pada reaksi Aa + bB → cC +
dD. Laju reaksi dirumuskan dengan:
v = k[A]m[B]n
Ket:
v = laju reaksi

m

= orde reaksi terhadap A

[A] = konsentrasi A (M)

n

= orde reaksi terhadap B

[B] = konsentrasi B (M)

m + n = orde reaksi

k = ketetapan laju reaksi

III.

Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Konsep

IV.

Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab

V.

Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Awal
(Apersepsi

Aktivitas Guru

Aktivitas Siswa

 Menciptakan lingkungan belajar,
seperti berdoa dan salam.

bahan pelajaran.

dan

 Menyiapkan sumber belajar.

Motivasi)

 Menjelaskan tujuan pembelajaran

15 menit

 Berdoa dan menyiapkan alat dan

 Menyimak penjelasan guru.

yang akan dicapai dari materi yang
akan dibahas.
 Siswa menyimak pertanyaan guru

 Memotivasi dan menggali

Inti

pengetahuan siswa dengan

dan menjawab.

memberikan pertanyaan untuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi

mengingat kembali materi tentang

laju reaksi

laju reaksi dan faktor-faktor yang

1. Konsentrasi

mempengaruhi laju reaksi.

2. Luas permukaan

Sebutkan faktor-faktor yang

3. Suhu

mempengaruhi laju reaksi?

4. Katalis

 Mengajak siswa untuk membentuk  Secara

berkelompok

siswa

60 menit

4 kelompok (Kelompok yang telah

mempelajari

(eksplorasi

dibentuk pada pertemuan pertama).

Siswa (LKS) dan bahan bacaan

diskusi,

Kemudian

untuk

penjelasan

lembar

konsep)

bahan diskusi.

guru

kegiatan

membagikan
siswa

sebagai

Lembar

Kegiatan

memahami

cara

menentukan persamaan laju reaksi
dan orde reaksi.

 Meminta siswa untuk mengadakan  Berperan aktif dalam diskusi dan
diskusi kelompok untuk memahami

menjawab soal-soal yang terdapat

tentang cara menentukan persamaan

dalam lembar kegiatan siswa.

laju reaksi dan orde reaksi.

 Membimbing siswa pada tiap-tiap
kelompok dalam mengerjakan soal
pada lembar kegiatan siswa.
 Mengajak siswa membahas hasil  Perwakilan

siswa

dari

diskusi dengan meminta perwakilan

kelompok

salah satu siswa pada tiap kelompok

diskusi tentang persamaan laju

untuk membacakan hasil diskusi.

reaksi dan orde reaksi

Kelompok

lainnya

menjelaskan

tiap
hasil

memberikan

pendapat/ komentar/ saran.
 Membahas

hasil

menjelaskan

diskusi

kembali

dan  Menyimak penjelasan guru dan

tentang

persamaan laju reaksi dan orde
reaksi.

memahami

pembahasan

hasil

diskusi
 Bertanya sesuai konsep yang
dijelaskan.

 Meminta siswa maju ke depan  Maju ke depan untuk menuliskan
untuk mengerjakan soal latihan

jawabannya di papan tulis dan

pada lembar kegiatan siswa.

menjelaskan

langkah-langkah

pengerjaan soalnya kepada temanteman yang lain.
 Membimbing siswa menyimpulkan  Salah

Akhir

seorang

siswa

15 menit

materi yang telah dipelajari dan

menyimpulkan tentang persamaan

(Pengemban

melakukan tanya jawab tentang

laju reaksi dan orde reaksi.

gan

materi yang belum dipahami.

dan

aplikasi)

 Memberikan tugas individu yang
terdapat pada buku pelajaran kimia
SMA Kelas XI

VI. Sumber dan Alat/ Media Pembelajaran
1.

Sumber
 Buku kimia SMA kelas XI (Bumi Aksara)
 Buku kimia SMA kelas XI (Yrama Widya)

 Buku kimia SMA kelas XI (Yudhistira)
 Lembar Kegiatan Siswa
2.

Alat/media
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan spidol.

VII. Penilaian
Penilaian untuk mengevaluasi hasil belajar siswa adalah tes uraian yang terdapat
pada lembar kerja siswa dan Penilaian performance dilakukan melalui
pengamatan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran.

Guru Kimia

Peneliti

Dra. Wara Gawatiningsiah

Nur Cholifah

NIP: 19651111 200701 2 017

NIM: 106016200624

Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Tangerang Selatan

Drs. H. Sujana, M.Pd
NIP. 19580601 198101 1 006

Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Kelas Eksperimen

Kelompok

:

Nama

: 1.
2.
3.
4.
5.

Menentukan Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi
dipangkatkan orde reaksi (tingkat reaksi). Secara umum pada reaksi Aa + bB → cC + dD.
Laju reaksi dirumuskan dengan:
Ket:
v = k[A]m[B]n

v
[A]
[B]
k

= laju reaksi
= konsentrasi A (M)
= konsentrasi B (M)
= ketetapan laju reaksi

m
= orde reaksi terhadap A
n
= orde reaksi terhadap B
m + n = orde reaksi

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 → 2AB adalah sebagai berikut.
No

[A] M

[B2] M

V (M/s)

1

0,50

0,50

1,6x10-4

2

0,50

1,00

3,2x10-4

3

1,00

1,00

3,2x10-4

Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap A

c. Orde reaksi total

b. Orde reaksi terhadap B2

d. Persamaan laju reaksi

Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

2.

Diketahui reaksi:
2NO + 2H2 → N2 + 2H2O
Berlangsung melalui tahap-tahap yang teramati sebagai berikut:
2NO + H2 → N2O + H2O (lambat)
N2O + H2 → N2 + H2O (cepat)
Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap NO

c. Orde reaksi total

b. Orde reaksi terhadap H2

d. Persamaan laju reaksi

Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Dalam suatu percobaan untuk mengamati reaksi A(g) + B(g) → C(g) diperoleh data
sebagai berikut.
No

[A] M

[B] M

V (M/s)

1

0,1

0,1

2

2

0,1

0,2

8

3

0,2

0,2

16

Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap A

c. Orde reaksi total

b. Orde reaksi terhadap B

d. Persamaan Laju Reaksi

Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Dari suatu reaksi : 2H2 + 2NO → 2H2O + N2 diperoleh data sebagai berikut:
No [H2] M
1
0,1
2
0,5
3
0,1
Tentukan:

[NO] M
0,1
0,1
0,3

V (M/s)
0,03
0,15
0,27

a. Orde reaksi terhadap H2 dan NO
b. Persamaan laju reaksi
c. Harga k
d. Laju reaksi jika [H2] = 0,2 M dan [NO] = 0,2 M
Jawab: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

5.

Dari suatu reaksi : A + B → C diperoleh data sebagai berikut:
No
[A] M
1
0,1
2
0,2
3
0,2
Tentukan:

[B] M
0,1
0,1
0,2

t (det)
80
40
10

a. Orde reaksi terhadap A dan B
b. Persamaan laju reaksi
c. Orde reaksi total
Jawab: ………………………………………………………………………………
……………………………………