Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Perkembangan Tabungan Mudharabah

Berdasarkan data, perkembangan tabungan Mudharabah di bank Muamalat dariperiode Maret 2013 sampai dengan Desember 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Pembiayaan Mudharabah pada Bank BPD Syariah DIY Sumber data : Bank Indonesia Data diolah Dilihat dari gambar 3 diatas menunjukan bahwa adanya peningkatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, dan nilai Pembiayaan Mudharabah tertinggi ada pada bulan desember 2015 yaitu sebesar 325.211 dan pembiayaan Mudharabah terendah ada pada bulan juni 2013 sebesar 183.435 juta rupiah Dalam perkembangan bank BPD Syariah ini pun selalu ada peningkatan dari tahun ke ka tahunnya. Dan ini menunjukan hasil yang positif dengan peranan bank syariah di daerah. - 100,000 200,000 300,000 400,000 Ma r- 13 Ju n -13 Se p -13 De c- 1 3 Ma r- 14 Ju n -14 Se p -14 De c- 1 4 Ma r- 15 Ju n -15 Se p -15 De c- 1 5 Pembiayaan Syariah BPD pembiyaan bpd 2. Perkembangan Inflasi Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus- menerus, ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama, mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan umum barang secara terus-menerus selama satu periode Nopirin, 2000:6. Inflasi merupakan salah satu variabel makro yang sangat berpengaruh dan menjadi masalah bagi perekonomian suatu negara. Inflasi yang mengalami kenaikan terus- menerus akan menyebabkan ketidakstabilan yang akan memperburuk kinerja perekonomian suatu negara. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan inflasi periode Januari 2013 sampai Desember 2015 dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 3. Perkembangan Inflasi Sumber: Bank Indonesia Data Diolah Berdasarkan grafik 4 dapat diketahui bahwa perkembangan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Maret 2013 sebesar 8,3 dan inflasi terendah terjadi di bulan Juni 2014 sebesar 4,35 . Secara keseluruhan inflasi diakhir tahun dan pertengahan tahun terjadi penurunan dan peningkatan. Penurunan tekanan inflasi tersebut antara lain tidak lepas dari penurunan harga minyak mentah internasional yang mendorong pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak BBM. Di bulan Juni 2013 tercatat inflasi sebesar 8,6 , tingginya tekanan inflasi tersebut bersumber dari kelompok bahan pangan yang mengalami kenaikan harga pada beberapa komoditas bahan pangan akibat faktor gangguan cuaca dan perkembangan harga komoditas pangan internasional juga ikut mempengaruhi harga komoditas di dalam negeri.

3. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah KURS

Kurs merupakan jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Nilai Tukar Valuta Asing adalah harga satu satuan mata uang dalam satuan mata uang lain Sukirno,2000:358. 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 Ma r- 13 Ju n -13 Se p -13 De c- 1 3 Mar- 14 Ju n -14 Se p -14 De c- 1 4 Ma r- 15 Ju n -15 Se p -15 De c- 1 5 Inflasi inflasi Data Nilai Tukar Rupiah yang digunakan dalam penelitian ini adalah antar harga jual dan harga beli dollar AS yang dinyatakan dalam satuan unit rupiah. Berdasarkan data yang digunakan dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. Gambar 4. Perkembangan Kurs Sumber : Data BI Diolah Sesuai dengan grafik 5 dapat diketahui bahwa perkembangan kurs tertinggi terjadi pada bulan Desember 2015 sebesar Rp.13.400 dan terendah terjadi di bulan Juli 2011 sebesar Rp. 9.738. Selama periode 2013-2015 perkembangan kurs rupiah mulai menguat dari bulan pertama dari tahun 2013 hingga di akhir tahun 2015. Hal ini diakibatkan ketidakpastian ekonomi dan melemahnya sektor riil perekonomian dalam negri dan sempat memicu penarikan dana oleh investor dalam rangka menghindari risiko dari aset-aset keuangan di negara emerging market, termasuk Indonesia. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Jan -13 Ma r- 13 Ma y -1 3 Ju l- 13 Se p -13 N o v -13 Jan -14 Ma r- 14 Ma y -1 4 Ju l- 14 Se p -14 N o v -14 Jan -15 Ma r- 15 May -1 5 Ju l- 15 Se p -15 N o v -15 Kurs Rp kurs Rp

4. Perkembangan BI Rate

BI Rate merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi. BI Rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada disekitar BI Rate. Selanjutnya suku bunga BI diharapkan mempengaruhi PUAB, suku bunga pinjaman, dan suku bunga lainnya dalam jangka panjangAulia Pohan, 2008:225. BI Rate yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk persentase. Dan berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat perkembangan BI Rate periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 dibawah ini sebagai berikut. Gambar 5.Perkembangan BI Rate Sumber: Bank Indonesia data diolah Berdasarkan grafik 6 dapat diketahui bahwa perkembangan BI Rate di awal tahun 2010 cenderung kontan di angka 5,75 dan naik hingga di akhir tahun 2013 sebesar 6,25 . Selama periode ini BI Rate cenderung konstan dan mengalami kenaikan hingga 7,75, hal ini karena Bank Indonesia menetapkan kebijakan moneter yang longgar untuk mendorong aktifitas perekonomian masyarakat yang cenderung turun akibat krisis global. Di 2014 BI Rate berada pada level 6,50 . Kemudian naik kembali hingga Desember 2015 di level 7,75 hingga akhir periode penelitian. 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 Ma r- 13 May -1 3 Ju l- 13 Se p -13 N o v -13 Jan -14 Ma r- 14 Ma y -1 4 Ju l- 14 Se p -14 N o v -14 Jan -15 Ma r- 15 Bi Rate bi rate

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis dan Hasil Regresi

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu time series mulai dari Januari 2013 sampai Desember 2015. Hasil pengolahan data ini menggunakan regresi linier berganda dengan metode OLS Ordinary Least Square. Berikut ini adalah hasil pengolahan data menggunakan regresi berganda dengazn metode OLS Ordinary LeastSquare. Langkah pertama yang dilakukan adalah:

a. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Jarque Bera dengan melihat nilai probability. Jika nilai probability lebih besar dari nilai derajat kesalahan α = 5 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain data terdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika nilai probability lebih kecil dari nilai derajat kesalaan α = 5 0,05, maka dalam penelitian ada permasalahan normalitas atau data tidak terdistribusi dengan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar (kurs) dan inflasi terhadap pembiayaan bermasalah perbankan syariah di Indonesia periode Juli 2010-Desember 2013

9 73 133

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah

3 29 118

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Likuiditas (FDR), Inflasi, dan BI rate Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mega Indonesia Periode 2010-2014)

0 10 0

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN BI RATE TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH TAHUN 2013-2015 (Studi Kasus Pada Bank BPD Syariah di Daerah DIY dan Bank Muamalat)

0 4 26

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, NIM, BI RATE DAN INFLASI TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSIT MUDHARABAH (Studi Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia Periode 2010-2013)

0 3 143

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Muamalat Indonesia dan Bank Tabungan Negara).

0 1 9

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah B

0 1 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode J

1 1 20

View of Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang dan Inflasi terhadap Profitabilitas di Bank Syariah: Studi Analisis pada Bank Muamalat, Bank Mandiri Syariah dan Bank Mega Syariah Periode 2011-2015

0 0 24

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI, BI RATE DAN BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH ARTIKEL ILMIAH

0 0 14