Tabel 2.2 Kualitas Air Tambak Untuk budidaya Udang Windu, Ikan Bandeng, dan Rumput Laut Murachman dkk, 2010
Parameter Minimum
Maksimum Rata –rata
I. Kualitas Air
Temperatur 0 C 31,9
34,4 32,97
Salinitas ‰ 5,0
15,0 8,75
Kecerahan cm 15,0
48,0 24,67
pH 7,25
7,4 7,29
Oksigen terlarut mgl 2,99
4,94 3,57
Total organik mgl 56,88
79,63 72,27
NH3 mgl 0,17
0,38 0,24
H2Smgl 0,04
0,06 0,05
NO2 0,1316
0,5271 0,3802
PO4 mgl 0,3604
1,5113 0,8694
Alkalinitas 4,0
12,0 7,33
Total suspended solidmgl 20,8
89,12 43,253
II. Kesuburan Air
a.Phytoplankton :
i. Kelimpahan indl
3628 11533
7489
ii. Keanekaragaman
2,55140 3,69136
3,10711
iii. Keseragaman
0,869767 0,947648
0,91435
iv. Dominansi
0,087 0,218
0,14733 b.Zooplankton :
i.
Kelimpahan indl 243
699 460
ii.
Keanekaragaman 0,00144
1,58567 0,15402
iii.
Keseragaman 1,003589
0,32033
2.2.1 Temperatur
Temperatur merupakan parameter yang dapat menentukan kualitas air karena temperatur berpengaruh terhadap kandungan DO. Semakin besar
temperatur dan ketinggian serta semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil Jeffries dan Mills, 1996. Peningkatan temperatur dapat
menyebabkan penurunan kadar gas dalam air, misalnya
O
2,
CO
2,
N
2,
CH
4
Haslam, 1995. Temperatur air dapat dihitung berdasar kan pada kesetimbangan energi
untuk setiap lapisan .
Dinamika temperatur air tambak dapat dituliskan seperti pada persamaan 2.1 Indarwati, 2008.
11
……….…….…………………………2.1 dengan:
T = temperatur air tambak°C
Φin =laju perpindahan energi yang masuk ketambak Watt Φout =laju perpindahan energi yang keluar tambak Watt
A =luas penampang tambak m2
z =kedalaman tambak m
ρ =kerapatan air tambak kgm3
c =panas spesifikair tambak Jkg°C
Pada penelitian yang dilakukan oleh Katherin Indarwati, pembuatan modul kontrol kualitas tambak udang sebagai sarana pembelajaran perbaikan teknik
budidaya udang Indarwati, 2008 menjelaskan bahwa energi yang masuk ke tambak adalah melalui panas matahari, reaksi biologi yang terjadi di dalam
tambak, dan daya aerator yang digunakan pada tambak, sumber panas pada penelitiannya disimulasikan dengan sebuah heater.
Energi panas yang hilang dari tambak merupakan energi yang keluar melalui konveksikonduksi pada bagian sedimen tambak dan pertukaran panas
melalui antar-muka udaracairan, seperti penggunaan aerator permukaan pada tambak, sehingga laju perpindahan energi yang keluar dari tambak dapat dilihat
pada persamaan 2.2 dan 2.3 Indarwati, 2008. ………………………2.2
dengan:
12
Ui = koefisien panas Wm2°C
Ta = temperatur lingkungan°C
Uw = koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk dinding dan dasar tambakWm2°C
Ag =luas dinding dan dasar tambak
Te = temperatur tanah°C
N =jumlah aerator
Paer =daya aerator W V
=volume tambak m3
2.2.2 pH