Analisis Pengaruhinvestasi Di Sumatera Utara Tahun 2003 - 2012
ANALISIS PENGARUHINVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012
DiajukanuntukmelengkapitugasdanmemenuhisyaratmemperolehgelarAhliMad ya
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
JUDUL
KATEGORI NAMA NIM PROGRAM STUDI DEPARTEMEN FAKULTAS
: ANALISIS PENGARUHINVESTASI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012
: TUGAS AKHIR : UBAH SRI REZEKI TJG : 102407032 : D3 STATISTIKA : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUANALAMUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DI
Disahkan di Medan, Juli 2013
Diketahui Oleh, Ketua Departemen Matematika FMIPA USU
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002
Drs. Pasukat Sembiring, M.Si NIP. 19531113 198503 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ANALISIS PENGARUHINVESTASI DI SUMATERA UTARA
TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juli 2013
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Pengaruh Investasi di Sumatera Utara tahun 2003 – 2012.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Najaruddin Tanjung, S.pd dan Ibunda Alm. Nurbejah Munthe,S.pd serta keluarga,yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya. Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PERNYATAAN
PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Metode Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman 2.2 Perkembangan Perekonomian 2.3 Pengertian PDRB 2.4 Analisis Regresi Linier
2.4.1 Regresi Linier Sederhana 2.42 Regresi Linier Berganda 2.5 Uji Keberartian Regresi Linier 2.6 Analisi korelasi 2.7 Koefisien Korelasi
HALAMAN
1 2 3 3 3 4 6
8 8 8 8 10 11 12 13 14
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Kantor
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.3 Bidang – Bidang Kerja / Job Description
BAB 4PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 4.3 Uji Keberartian Regresi 4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien
Korelasi Linier Berganda 4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
4.5.1Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.2Koefisien Korelasi AntaraYdengan 4.5.3 Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.4Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.5Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.6Koefisien Korelasi Antara dengan 4.6 Uji Koefisien Korelasi Berganda 4.6.1 Pengaruh Antara denganY 4.6.2 Pengaruh Antara dengan Y 4.6.3 Pengaruh Antara dengan Y 4.7 Implementasi Sistem 4.7.1 Pengertian Implementasi Sistem 4.7.2 Pengenalan SPSS 4.7.3 Langkah-Langkah Pengolahan SPSS
4.7.3.1 Mengaktifkan SPSS
18
18
23 24
25 26 35
39 40 40 41 42 42 43 44 44 44 47 49 51 51 52 53 53
Universitas Sumatera Utara
4.7.3.2 Mengenal Lingkungan SPSS 4.7.3.3 Menyusun Defenisi Variabel View 4.7.3.4 Pemasukan Data ke SPSS 4.7.3.5 Pengolahan Data
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54 55 56 58
63 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
17
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, dan PDRB
Di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2012
25
Tabel 4.2 Perhitungan Masing-Masing Variabel
27
Tabel 4.3 Harga untuk Data pada Tabel 4.1
34
Tabel 4.4 Pencarian Nilai-Nilai yang Diperlukan untuk Uji Regresi 37
Tabel 4.5 Harga-Harga
dan Untuk Uji Koefisien Regresi 46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS Gambar 4.3 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS Gambar 4.4 Tampilan Pengisian Variable View Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Data View Gambar 4.6 Kotak Dialog Linear Regression Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression Plots
HALAMAN 53 54 55 57 58 59 60 60 61
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Riset Tugas Akhir Lampiran 2 Surat Selesai Riset Tugas Akhir Lampiran 3 Surat Keterangan Implementasi Lampiran 4 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 5 Output Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Kantor
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.3 Bidang – Bidang Kerja / Job Description
BAB 4PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 4.3 Uji Keberartian Regresi 4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien
Korelasi Linier Berganda 4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
4.5.1Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.2Koefisien Korelasi AntaraYdengan 4.5.3 Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.4Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.5Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.6Koefisien Korelasi Antara dengan 4.6 Uji Koefisien Korelasi Berganda 4.6.1 Pengaruh Antara denganY 4.6.2 Pengaruh Antara dengan Y 4.6.3 Pengaruh Antara dengan Y 4.7 Implementasi Sistem 4.7.1 Pengertian Implementasi Sistem 4.7.2 Pengenalan SPSS 4.7.3 Langkah-Langkah Pengolahan SPSS
4.7.3.1 Mengaktifkan SPSS
18
18
23 24
25 26 35
39 40 40 41 42 42 43 44 44 44 47 49 51 51 52 53 53
Universitas Sumatera Utara
4.7.3.2 Mengenal Lingkungan SPSS 4.7.3.3 Menyusun Defenisi Variabel View 4.7.3.4 Pemasukan Data ke SPSS 4.7.3.5 Pengolahan Data
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54 55 56 58
63 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
17
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, dan PDRB
Di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2012
25
Tabel 4.2 Perhitungan Masing-Masing Variabel
27
Tabel 4.3 Harga untuk Data pada Tabel 4.1
34
Tabel 4.4 Pencarian Nilai-Nilai yang Diperlukan untuk Uji Regresi 37
Tabel 4.5 Harga-Harga
dan Untuk Uji Koefisien Regresi 46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS Gambar 4.3 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS Gambar 4.4 Tampilan Pengisian Variable View Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Data View Gambar 4.6 Kotak Dialog Linear Regression Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression Plots
HALAMAN 53 54 55 57 58 59 60 60 61
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Riset Tugas Akhir Lampiran 2 Surat Selesai Riset Tugas Akhir Lampiran 3 Surat Keterangan Implementasi Lampiran 4 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 5 Output Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pasar modal di Sumatera Utara masih tergolong baru sebagaimana umumnya pasar modal di negara yang sedang berkembang terutama apabila di bandingkan dengan pasar modal pada negara-negara yang sudah maju. Jumlah investor domestik Sumatera Utara juga masih terhitung sedikit. Masyarakat Sumatera utara belum mengenal manfaat melakukan investasi dalam pasar modal, meskipun pasar modal seharusnya menjadi alternatif utama dalam investasi.
Persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting dalam suatu negara maupun suatu daerah, karena persediaan modal itu bisa berubah sepanjang waktu dan itu bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara yang sedang berkembang, Sumatera Utara membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang sangat besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, baik dikawasan regional maupun global. Sumatera Utara masih belum mampu menyediakan dana tersebut, disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan negara lain, salah satunya adalah Penanaman Modal Langsung.
Universitas Sumatera Utara
Adanya modal yang cukup akan membawa kesejahteraan pada rakyat khususnya bagi para pengusaha yang membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan hasil usahanya (produksi).
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Dalam Investasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Akan dilihat bagaimana besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan metode analisis regresi linier.
Oleh sebab itu akan dilihat bagaimana pengaruh Investasi di Sumatera Utara. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengambil judul tugas akhir yaitu “ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 ”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah dijelaskan di atas, maka sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara. 2. Bagaimana penggunaan metode analisis regresi linier dalam mencari
nilai dari faktor-faktor yang mempengaruhiInvestasi di Sumatera Utara. 3. Bagaimana hubungan korelasi antara faktor-faktor Investasi di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah Untuk memberikan kejelasan dan memberikan kemudahan penelitian ini agar tidak jauh menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya meneliti pengaruhInvestasi di Sumatera Utara dengan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan PDRB diluar faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhinya. Data kuantitatif yang digunakan adalah data Investasi, tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan data PDRB di Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara.
2. Menghitung besar faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi. 3. Mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada Investasi di
Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi menanggulangi permasalahan Investasi di Sumatera Utara.
2. Bagi penulis, penelitian ini sebagai media penerapan ilmu dan mengaplikasikan teori – teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang teliti.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan perekonomian di Sumatera Utara.
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) Kepustakaan merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku – buku, jurnal – jurnal ataupun sumber terbitan lainnya dan bahan – bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan tugas akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh). Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diperoleh dari sumber – sumber yang tercetak, di mana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data secara keseluruhan yaitu data Investasi, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian dan PDRB. Data yang digunakan adalah tahun 2003 sampai tahun 2012.
3. Pengolahan Data Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis membutuhkan data yang relevan dan aktual dari Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh ). Selanjutnya dilakukan pengolahan dan
Universitas Sumatera Utara
penganalisisan dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda dan Korelasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Persamaan regresi linier berganda yaitu :
Λ
Y = b o + b1 x 1 + b 2 x 2 + .... + b n x n
Dengan :
Λ
Y :nilai estimasi Y
X1, X2,..., Xn : variabel bebas b0 : konstanta b1, b2, ..., bn : koefisien variabel bebas
Koefisien-koefisien bo ,..., bk dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Y1 = bo n + b1 X1i + b2 X 2i + ... + bk X ki X 1iYi = bo X1i + b1 ( X1i )2 + b2 X1i X 2i + ... + bk X 2iYi = bo X 2i + b1 X1i X 2i + b2 ( X 2i )2 + ... + k ........ X kiYi = bo X ki + b1 X1i X ki + b2 X 2i X ki + ... + bk
X 1i X ki X 2i X ki
( X ki )
Maka variabel – variabel penelitian dapat dimasukkan ke dalam
persamaan dengan:
Y : Investasi
X1 : Tingkat Suku Bunga Pinjaman X2 : Perkembangan Perekonomian X3 : PDRB Analisis korelasi membahas tentang derajat hubungan antar variabel –
variabel, seberapa kuat hubungan antar variabel itu terjadi, yaitu
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara variabel x dan y. Nilai koefisien korelasi dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ryx = {n
n X kiYi − ( X ki )( Yi )
X
2 ki
−
(
X ki )2}{n
Yi2 − (
dengan :
ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X
X ki = Variabel bebas Yi = Variabel tidak bebas
Yi )2}
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi lima bab dimana masing – masing bab terdiri dari sub – sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB 1 :
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 :
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, PDRB, konsep dan defenisi analisa regresi linier
berganda, uji regresi linier berganda, analisis korelasi dan koefisien determinasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 :
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah Bank Indonesia Wilayah IX
(Sumut & Aceh), tugas, dan fungsi Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh),
serta struktur organisasi yang menjabarkan uraian tugas dari setiap bidang.
BAB 4 :
PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini menguraikan tentang pengolahan data dan pengolahan data dengan
menggunakan regresi linier berganda untuk pengolahan dataInvestasi di Sumatera
Utara serta menguraikan pengertian dan tujuan implementasi sistem, kemudian
langkah – langkah pengolahan data yang dipakai dengan menggunakan SPSS
mulai dari input data.
BAB 5:
PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang di hasilkan dari pembahasan
penelitian ini. Serta akan diberikan saran berdasarkan pada permasalahan yang
ada dari kesimpulan yang didapat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman Tingkat suku bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya bunga kredit.
2.2 Perkembangan Perekomian Perkembangan Perekonomian adalahsalah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perkembangantersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.
2.3 Pengertian PDRB PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
2.4 Analisis Regresi Linier Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Dalam analisis regresi, suatu persamaan regresi atau persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel –
Universitas Sumatera Utara
variabel apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang didapat pada umumnya menyatakan hubungan fungsional antar variabel – variabel.
Istilah regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable).
Variabel bebas adalah variabel yang nilai – nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilai –nilainya tergantung pada variabel lainnya. Biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau diterangkan nilainya (Hasan, 1999). Untuk mempelajari hubungan – hubungan antara beberapa variabel, analisis regresi dapat dilihan dari dua bentuk, yaitu :
1. Analisis Regresi Sederhana (Simple Analisis Regression) Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variable).
2. Analisis Regresi Berganda ( Multiple Analisis Regression)
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi berganda merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih, yaitu sekurang – kurangnya dua variabel bebas dengan satu variabel tak bebas.
2.4.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk menunjukkan dua
hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara dua variabel bebas yaitu
variabel bebas ( X ) dan variabel tak bebas ( Y ). Dalam regresi linier sederhana
hanya ada satu variabel bebas X yang dihubungkan dengan satu variabel tak bebas
Y.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y = a + bX + ε
... (2.1)
Nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus seperti di bawah ini:
(
a=
yi )( ) (xi2 − xi )( )xi yi
( ) ( )n
xi2 −
2
xi
n(
b=
xi yi ) − ( xi )(
( ) ( )n
xi2 −
2
xi
yi )
Dengan: Yˆ : Variabel tak bebas x : Variabel bebas a : Parameter intercept b : Koefisien regresi (kemiringan atau slop kurva linier)
... (2.2) ... (2.3)
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda merupakan suatu linier yang menjelaskan ada tidaknya hubungan fungsional dan meramalkan pengaruh dua variabel independent (X) atau lebih terhadap variabel dependent (Y). Persamaan umum regresi berganda adalah :
Λ
Y = b o + b1 x 1 + b 2 x 2 + .... + b n x n
Dengan :
... (2.4)
Λ
Y : nilai estimasi Y
X1, X2,..., Xn : variabel bebas
b0 : konstanta
b1, b2, ..., bn : koefisien variabel bebas
Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 dapat ditaksir
dengan :
Yˆ = b0 + b1X1i + b2 X 2i + b3 X 3i
... (2.5)
Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien bo,b1,b2, dan b3 dapat ditentukan
dengan menggunakan empat persamaan normal sebagai berikut :
Y = b0n + b1 X1 + b2 X 2 + b3 X3
YX1 = b0 X1 + b1 X12 + b2 X1X 2 + b3 X1X3
YX 2 = b0
X 2 + b1
X 2 X1 + b2
X
2 2
+
b3
X2X3
YX3 = b0
X3 + b1
X3 X1 + b2
X3 X 2 + b3
X
2 3
... (2.6)
Harga-harga b0, b1, b2, b3didapat dengan memilih menggunakan metode eliminasi,
substitusi ataupun matriks.
Universitas Sumatera Utara
Setelah menentukan persamaan liniernya langkah selanjutnya adalah menentukan standart error atau kekeliruan baku. Menurut Hasan (1999), standart error adalah angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau pengukur jumlah variasi titik – titik observasi di sekitar garis regresi. Standart error dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
S =y.12...k
( )Yi − Yˆi 2
n − k −1
... (2.7)
2.5 Uji Keberartian Regresi Linier
Uji keberartian diperlukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas
secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya
pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah
dengan menggunakan uji F. Rumus yang dipakai untuk mendapatkan nilai F
hitung dapat dinyatakan sebagai berikut :
( )Fhitung
=
JKreg k JKres n − k
−1
... (2.8)
Dengan :
1. JKreg (Jumlah Kuadrat Regresi)
JKreg = b1 x1i yi + b2 x2i yi + ... + bk xki yi
... (2.9)
Dengan :
x1i = X 1i − X 1
x2i = X 2i − X 2
xki = X ki − X 2
Universitas Sumatera Utara
yi = Yi − Y
... (2.10)
2. JKres (Jumlah Kuadrat Residu)
( )JKres =
Yi − Yˆi 2
... (2.11)
Dengan derajat kebebasannya (dk) adalah n – k – 1
Langkah – langkah pengujian hipotesanya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesa nol (H0) dan hipotesa (H1)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan
perekonomian PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah
Investasi.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan
perekonomian dan PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah
Investasi.
2. Menentukan derajat kebebasan ( ) yang diinginkan.
3. Menentukan uji statistik (dalam hal penulisan ini di gunakan uji F).
4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel
Terima H0 jika Fhitung< Ftabel
2.6 Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan – perubahan yang
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Umumnya analisis korelasi digunakan dalam hubungan dengan analisis regresi di mana kegunaannya untuk mengukur ketetapan garis regresi, dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Oleh karena itu, korelasi tidak dapat dilakukan tanpa adanya persamaan regresi (Kustituanto, 1984).
2.7 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson sekitar tahun 1900. Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua variabel berskala selang atau rasio, dilambangkan dengan r. Koefisien korelasi sering juga di sebut dengan r pearson atau koefisien korelasi produk momen pearson. Menurut Hasan (1999), koefisien korelasi yang terjadi dapat berupa :
1. Korelasi Positif Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat maka variabel yang lain (Y) cenderung meningkat pula dan sebaliknya.
2. Korelasi Negatif Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat maka variabel yang lainnya (Y) cenderung menurun dan sebaliknya.
3. Tidak Ada Korelasi Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel (X) dan (Y) tidak menunjukkan adanya hubungan.
4. Korelasi Sempurna
Universitas Sumatera Utara
Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya (Y).
Jika hubungan dua variabel atau lebih telah dilakukan, maka pengukuran yang lebih akurat dari derajat hubungan diantara dua variabel itu menggunakan parameter yang dikenal sebagai koefisien korelasi, yang biasa dinotasikan dengan r jika hanya terdapat dua variabel dan R terdapat tiga variabel atau lebih. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi adalah merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Koefisien ini disebut penentu karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen. Nilai R2 dapat ditentukan dengan rumus :
R2
=
JKreg yi 2
Sedangkan koefisien korelasi ganda ditentukan dengan rumus :
... (2.12)
R = R2
... (2.13)
Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, negatif,
tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Hubungan dua variabel atau lebih
dinyatakan berkorelasi positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan maka akan
meningkatkan variabel lain dan sebaliknya bila variabel diturunkan maka akan
menurunkan variabel lain tersebut. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan
berkorelasi negatif, bila nilai suatu variabel dinaikkan maka akan menurunkan
nilai variabel lain dan begitu juga sebaliknya. Tidak ada korelasi terjadi apabila
kedua variabel (X) dan (Y) tidak menunjukkan adanya hubungan. Korelasi
Universitas Sumatera Utara
sempurna adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan
variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel
lainnya (Y).
Untuk hubungan empat variabel X1, X2, X3, dan Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Koefisien korelasi antara X1 dan Y
{ry1 = n
( )( )n X1iYi − X1i
Yi
( ) }{ (X1i2 −
2
X 1i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.14)
2. Koefisien korelasi antara X2 dan Y
{ry2 = n
( )( )n X 2iYi − X 2i
Yi
( ) }{ (X2i2 −
2
X 2i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.15)
3. Koefisien korelasi antara X3 dan Y
{ry3 = n
( )( )n X3iYi − X3i
Yi
( ) }{ (X3i2 −
2
X 3i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.16)
Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antar dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau = -1 maka hubungan tersebut sempurna. Setelah diperoleh nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi yang dikutip dari Hussaini (2006, hal:201) yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0 Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20
Sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah
0,41 – 0,60
Agak rendah
0,61 – 0,80
Cukup
0,81 – 0,99
Tinggi
1 Sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh) Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort yang bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan niai rupiah.
Titik balik berdirinya Bank Indonesia sebagai Bank Sentral setelah terjadinya konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 yang diadakan di Den Haag memutuskan De Javasche Bank sebagai Bank Sentral. De Javasche Bank adalah sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial di beri tugas oleh pemerintah Belanda sebagai sirulasi (Bank of Issuing Money) di Hindia Belanda.
Keputusan KMB ini dikatakan sebagai titik balik berdirinya bank sentral karena sejak tahun 1946 di Indonesia telah pula berdiri Bank Negara Indonesia yang dimaksudkan sebagai bank sentral. Bank Negara Indonesia yang semula akan dijadikan sebagai bank sirkulasi dan bank sentral, justru diberi tugas sebagai bank pembangunan. Hal ini dinilai oleh sebagian kalangan sebagai
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan dari Negara baru mereka, di satu pihak Negara membutuhkan sebuah bank sirkulasi dan bank sentral yang bertugas memelihara stabilitas moneter dan di lain pihak membutuhkan bank yang bertugas untuk membiayai pembangunan.
Kesepakatan terhadap penunjukan De Javasche Bank sebagai bank sentral antara pemerintah Belanda dengan pemerintah Indonesia tidak terjadi begitu saja. Selain landasan politik, landasan lain menunjukkan bahwasanya De Javasche Bank telah beroperasi dan berfungsi sebagai bank sirkulasi di Indonesa sejak tahun 1828. Dapat dikatakan bahwa De Javasche Bank merupakan bank komersial yang sekaligus berfungsi sebagai bank sirkulasi tertua di Asia Tenggara.
Pendirian De Javasche Bankpada dasarnya dimaksudkan oleh pemerintah Belanda sebagai perpanjangan tangan dari De Nederland Bank guna memperoleh tugas sebagai bank sirkulasi dan membiayai perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Hindia BELANDA. De Javasche Bank diberi hak monopoli dalam mengeluarkan uang kertas dan berfungsi sebagai bank sirkulasi. Di sisi lain bank ini juga bergerak di bidang komersial dengan menerima simpanan dan menyalurkan kredit.
Keberadaan in bertahan hingga tahun 1942 ketika tentara berpendudukan Jepang berhasil memaksa Pemerintah Hindia Belanda menyerah setelah selama tiga tahun melakukan kontak senjata. Pada tanggal 9 Maret 1942 tentara penduduk Jepang merampas semua bank-bank milik pemerintah Hindia Belanda dengan memaksa menandatangani surat penyerahan kepada penguasa Jepang. Setelah dilakukan pembubaran peranan bank digantikan oleh 3 bank Jepang, yaitu Yokohama Speie, Taiwan Bank, dan Mitsui Bank. Adapun fungsi bank
Universitas Sumatera Utara
sentral diambil oleh Yokohama Speie bank untuk daerah Jada dan Taiwan Bank utuk daerah luar Jawa.
Fungsi bank sentral ini sempat terganggu ketika Nederlansche Indische Ciciele Adminintratie (NICA) masuk ke Indonesia tahun 1945. Saat itu sengaja dibentuk kondisi moneter yang tidak stabil dengan menguasai dan menarik uang yang beredar, khususnya yang invansi pemerintah Jepang dan diikuti dengan penyebaran uang NICA. Tujuan jelas ingin menjatuhkan dan mengacaukan Indonesia yang baru merdeka. Dengan serangan di bidang ekonomi serta tekanan diplomasi dan senjataakhirnya NICA berhasil menguasai sebagian wilayah RI. Pada periode ini beredar 3 (tiga) jenis mata uang, yaitu uang invansi Jepang, uang NICA, Oeang Republik Indonesia (ORI). Fungsi bank sentral di wilayah RI dijalankan oleh Bank Negara Indonesia yang waktu itu berbentuk Jajasan Poesat Bank Indonesia (JPBI). De Javasche Bank sendiri menjalankan fungsi bank sentral di daerah penduduk NICA.
Setelah proklamasi, pemerintah mengeluarkan surat kuasa yang ditanda tangani oleh Soekarna-Hatta tertanggal 16 September 1945 yang tugasnyamenuaskan kepada anggota Dewan Pertimbangan Agung untuk langkah pertama pembentukkan bank sirkulasi di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1946, dikeluarkan UU No.02 Prp. Tahun 1946 tentang pembentukan dan penetapan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi dan Bank Sentral Milik Negara.
Oleh karena itu saat Konferensi Meja Bundar (KMB), terjadi tarik menarik antara pemerintah Belanda dan Indonesia untuk menjadikan masing-masing bank sebagai bank sentral. Namun kebutuhan final KMB akhirnya menunjuk De Javasche Bank sebagai bank sentral. Keputusan ini kemudian mendapat reaksi
Universitas Sumatera Utara
keras dari sebagian kalangan, yang melontarkan keinginan untuk melakukan nasionalisasi terhadap bank Belanda tersebut.
Untuk melanjutkan upaya nasionalisasi, pada akhirnya Juli 1951, Pemerintah melakukan negosiasi pembelian saham-saham. Proses nasioanalisasi ini sebenarnya sudah termaksud dalam kesepakatan hasil KMB. Pada tanggal 3 Agustus 1951 pemeritah Indonesia mengaukan penawaran melalui surat kabar kepada pemilik saham De Javasche Bank. Tawaran ini mampu menyedot 97% saham dengan nilai 20% di atas nominal dalam mata uang Belanda. Adapun total nilai pembelian pada waktu itu sebesar Rp.8,95 Juta.
Di Indonesia proses ini ditindak lanjuti dengan membentuk panitia nasionalisasi De Javache Bank yang mengumumkan dengan UU No.24 Tahun 1951 tentang NationalitationDe Javasche Bank yang diganti namanya dengan Bank Indonesia. Pada tahun-tahun berikutnya perbankan difungsikan sebagai penyedia dana bagi proyek-proyek dan secara bertahap diarahkan kepada system bank tunggal.
Berdasarkan penetapan Presiden No.17 Tahun 1965, Bank Indonesia bersama-sama dengan Bank Koperasi Tani dan Nelayan dileburkan dengan nama Bank Negara Indonesia yang terbagi kedalam beberapa unit. Bank tersebut menjalankan usahanya masing-masing dengan nama BNI Unit I, Unit II, Unit III, dan Unit IV. Bank Negara Indonesia Unit I berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum.
Sesuai dengan TAP MPRS No. XIII/MPRS/0966, Pemerintah akan menyediakan 8 RUU di bidang perbankan yang terdiri dari RUU Pokok Perbankan, RUU Bank Sentral, dan RUU Pendirian Enam Bank Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kedelapan RUU tersebut adalah : 1. UU No.14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan. 2. UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral Menggantikan BNI Unit I. 3. UU No.17 Tahun 1968 tentang Bank Dagang Negara menggantikan BNI Unit III. 4. UU No.18 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BDN. 5. UU No.19 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BNI Unit IV. 6. UU No.20 Tahun 1968 tentang Bank Tabungan Negara menggantikan BNI Unit V. 7. UU No.21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia menggantikan BNI Unit II (Rural). 8. UU No.22 Tahun 1968 tentang Bank Ekspor Impor menggantikan BNI Unit II (ekspor-impor).
Dengan lahirnya UU itu, maka secara otomatis mengubur “Bank Tunggal” sekaligus meneguhkan keberadaan Bank Indonesia sebagai bank sentral hingga kini. Dengan lahirnya UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dapat dikatakan sebagai tonggak harapan terhadap kemandirian bank sentral di Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) atau semula bernama Kantor Cabang Medan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 Kantor Bank Indonesia Medan merupakan kantor cabang De Javache Bank yang ke11.Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan adanya
Universitas Sumatera Utara
pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura akhirnya ditutup.
3.2 Struktur Organisassi dan Deskripsi Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) Secara struktural, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan dengan kualifikasi pegawai G VIII. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi (G VIII) yang mengkoordinir divisi-divisi yng ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas I, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) tediri dari 4 divisi yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok (dapat dilihat di lampiran), yaitu:
1. Divisi Ekonomi Moneter
a. Tim Pemberdayaan Sektor Rill dan UMKM b. Tim Kajian Ekonomi c. Tim Statistik & Survei
2. Divisi Sistem Pemberdayaan
a. Unit Distribusi Uang dan Layanan Kas b. Unit Pengolahan Uang c. Unit Layanan Nasabah d. Unit Penyelenggara Kliring
3. Divisi Manajemen Intern
Universitas Sumatera Utara
a. Unit Sumber Daya Manusia b. Unit Logistik c. Unit Sekretariat, Pengamanan dan Protokol (SPP)
4. Devisi Pengawasan Bank
a. Tim Pengawas Bank I b. Tim Pengawas Bank II c. Tim Informasi dan Administrasi Bank.
3.3 Bidang-Bidang Kerja/Job Description Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh)merupakan perpanjangan tangan dari kantor pusat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Adapun tugas pokok yang harus dilaksanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada kantor pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah wilayah kerjanya.
2. Melaksanakan kegiatan operasionalnya sistem pembayaran tunai dan atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap perbankan di wilayah kerjanya. 4. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi
daerah yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan kajian yang akurat. 5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data
Data yang diambil dari Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh) adalah data
Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan
PDRB di Sumatera Utara Tahun 2003-2012.
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan
Perekonomian, dan PDRB di Sumatera Utara Tahun 2003-2012.
Tahun 2003
Investasi
dalam (1.000.000.000)
4.104
Tingkat Suku Bunga Pinjaman
dalam (%)
14,84
Perkembangan Perekonomian
dalam (%)
4,81
PDRB
dalam (1.000.000.000)
788.056,00
2004
4.995
12,54
5,74 833.289,00
2005
6.813
15,05
5,48 878.977,00
2006
8.877
14,52
6,18 933.301,00
2007
11.127
11,79
6,90 997.922,00
2008
14.380
13,66
6,39 1.061.723,00
2009
13.987
5,16
5,07 1.115.592,00
2010
17.560
11,70
6,35 1.186.409,00
2011
22.426
11,50
6,63 1.264.506,00
2012
30.380
11,03
6,22 1.344.639,00
Sumber data : Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh)
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Y = Investasi ( dalam Rp.1000.000.000)
= Tingkat Suku Bunga Pinjaman ( dalam %) = Perkembangan Perekonomian (dalam %) = PDRB (dalam Rp.1000.000.000) 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk membentuk persamaan regresi linier berganda, diperlukan perhitungan masing-masing satuan variabel yang disusun dalam tabel tetapi untuk mempermudah perhitungan maka nilai akan dikecilkan dalam miliar (1000.000.000) seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
dalam (1.000.000.000)
4.104 4.995 6.813 8.877 11.127 14.380 13.987 17.560 22.426 30.380 134.649,00
Tabel 4.2 Masing-masing perhitungan variabel
X1
dalam (%)
14,84 12,54 15,05 14,52 11,79 13,66 5,16 11,70 11,50 11,03 121,79
X2
dalam (%)
4,81 5,74 5,48 6,18 6,90 6,39 5,07 6,35 6,63 6,22 59,77
X3
dalam (1.000.000.000)
788.056,00
X1 Y 60.903,36
833.289,00 62.637,30
878.977,00 102.535,65
933.301,00 128.894,04
997.922,00 131.187,33
1.061.723,00 196.430,80
1.115.592,00 72.172,92
1.186.409,00 205.452,00
1.264.506,00 257.899,00
1.344.639,00 335.091,40
10.404.414,00 1.553.203,80
X2 Y 19.740,24 28.671,30 37.335,24 54.859,86 76.776,30 91.888,20 70.914,09 111.506,00 148.684,38 188.963,60 829.339,21
X3 Y 3.234.181.824 4.162.278.555 5.988.470.301 8.284.912.977 11.103.878.094 15.267.576.740 15.603.785.304 20.833.342.040 28.357.811.556 40.850.132.820 153.686.370.211,00
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Sambungan Tabel 4.2
X1 X2
X1 X3
X2 X3
X12
71,3804 11.694.751,04 3.790.549,36 220,2256
71,9796 10.449.444,06 4.783.078,86 157,2516
82,4740 13.228.603,85 4.816.793,96 226,5025
89,7336 13.551.530,52 5.767.800,18 210,8304
81,3510 11.765.500,38 6.885.661,80 139,0041
87,2874 14.503.136,18 6.784.409,97 186,5956
26,1612 5.756.454,72 5.656.051,44 26,6256
74,2950 13.880.985,30 7.533.697,15 136,8900
76,2450 14.541.819,00 8.383.674,78 132,2500
68,6066 14.831.368,17 8.363.654,58 121,6609
729,5138 124.203.593,22 62.765.372,08 1.557,8363
X22 23,1361 32,9476 30,0304 38,1924 47,6100 40,8321 25,7049 40,3225 43,9569 38,6884 361,4213
X32 621.032.259.136 694.370.557.521 772.600.566.529 871.050.756.601 995.848.318.084 1.127.255.728.729 1.244.545.510.464 1.407.566.315.281 1.598.975.424.036 1.808.054.040.321 11.141.299.476.702
Y2 16.842.816 24.950.025 46.416.969 78.801.129 123.810.129 206.784.400 195.636.169 308.353.600 502.925.476 922.944.400 2.427.465.113
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas maka diperoleh : = 10 = 134.649 = 121,79 = 59,77 = 10.404.414 = 729,5138
=153.686.370.211,00 =2.427.465.113
= 62.765.372,08 = 12,179 =1.040.441,4
= 1.557,8363 = 361,4213 = 11.141.299.476.702 = 1.553.203,80 = 829.339,21
= 124.203.593,22
= 13.464,90 =5,977
Dari data tersebut maka selanjutnya akan dicari persamaan normal dengan Rumus (2.6) sebagai berikut :
Y = b0n + b1 X1 + b2 X 2 + b3 X3
YX1 = b0
X1 + b1
X
2 1
+
b2
X1X 2 + b3
X1X3
YX 2 = b0
X 2 + b1
X 2 X1 + b2
X
2 2
+
b3
X2X3
YX3 = b0
X3 + b1
X3 X1 + b2
X3 X 2 + b3
X
2 3
Harga-harga koefisien , ,
dicari dengan substitusi dan eliminasi dari
persamaan normal di atas. Selanjutnya substitusi nilai-nilai pada Tabel (4.6) ke
dalam persamaan normal, sehingga diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (2) Persamaan (1) x 121,79 dan Persamaan (2) x 10
Maka hasilnya :
2. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (3) Persamaan (1) x 59,77 dan Persamaan (3) x 10
...(1) 80 ... (2) ... (3) ... (4)
80
...(5)
Maka hasilnya :
... (6)
-
Universitas Sumatera Utara
3. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (4)
Persamaan (1) x
dan Persamaan (4) x 10
Maka hasilnya :
-
4. Eliminasi Persamaan (5) dan Persamaan (6)
Persamaan (5) x
dan Persamaan (6) x
Maka hasilnya :
..(7)
...(8)
Universitas Sumatera Utara
5. Eliminasi Persamaan (5) dan Persamaan (7)
Persamaan (5) x
dan Persamaan (7) x
Maka hasilnya :
6. Eliminasi Persamaan (8) dan Persamaan (9) Persamaan (8) x 1 dan Persamaan (9) x 0,00000656276
Maka hasilnya :
...(9)
-
Setelah di dapat harga maka subtitusikan ke persamaan (8)
Universitas Sumatera Utara
Setelah di dapat harga dan maka subtitusikan ke persamaan (5)
Setelah di dapat harga , dan maka subtitusikan ke persamaan (1)
Dari perhitungan di atas di peroleh : Maka persamaan regresi linier bergandanya adalah
= Universitas Sumatera Utara
Setelah di peroleh persamaan regresi berganda, langkah selanjutnya adalah menghitung kekeliruan baku. Untuk menghitung kekeliruan baku tafsiran diperlukan harga – harga yang diperoleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap harga X1 dan X2 yang diketahui. Tabel 4.3 Nilai – Nilai Yang Diperoleh Dari Persamaan Regresi Linier
Berganda Untuk Menghitung Kekeliruan Tafsiran Baku.
nY
(Y – )
(Y – )2
1 4.104 3.746,594818443 357,405181556 127738,46380359
2 4.995 3.733,254990602 1.261,74500939 1592000,4687395
3 6.813 7.571,388140365 -758,388140365 575152,57144687
4 8.877 9.180,021137344 -303,021137344 91821,809677610
5 11.127 10.133,83582845 993,1641715462 986375,07164308
6 14.380 14.812,78412532 -432,784125321 187302,09913059
7 13.987 14.548,43659504 -561,436595046 315211,05025782
8 17.560 19.974,01955045 -2.414,01955045 5827490,3899715
9 22.426 23.395,16350475 -969,163504751 939277,89894187
10 30.380 27.553,50130923 2.826,498690769 7989094,8489195
Jumlah
( ) 134.649 134.649,0000014 -0,0000000139 18.631.464,6725321
Setelah memperoleh harga yang terdapat pada tabel 4.3 , maka kekeliruan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.7) sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
!" #$
% & ' '( )
Dengan k = 3, n = 10, dan (Y – )2 = 18.631.464,6725321
Sehingga diperoleh :
!" #$
% & ' '( )
!" #$ %
!" #$ * !" #$ !" #$ Ini berarti rata – rata angka investasi yang sebenarnya akan menyimpang dari rata – rata angka investasi yang di perkirakan sebesar 1.762,17028464581.
4.3 Uji Keberartian Regresi Sebelum persamaan regresi yang di peroleh digunakan untuk membuat suatu kesimpulan, maka perlu diadakan suatu pengujian hipotesis mengenai keberartian model regresi. Menguji keberartian regresi ini dimaksudkan untuk menyakinkan, apakah regresi (berbentuk linier) yang di dapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai peubah. Dari nilai – nilai di atas dapat diketahui nilai Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg), Jumlah kuadrat Residu (JKres) , dan selanjutnya dapat diperoleh nilai Fhitung. Hipotesa mengenai keberartian model regresi selanjutnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu
tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan PDRB
dengan variabel terikat yaitu jumlah Investasi.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan PDRB dengan
variabel terikat yaitu Jumlah Investasi.
Dengan kriteria pengujian hipotesisnya :
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel
Terima H0 jika Fhitung< Ftabel
Ftabel diperoleh dari tabel F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1.
Rumus untuk mencari nilai Fhitung adalah sebagai berikut :
+,'-./0
123405)
123465
)
Dengan :
JKreg =b1 x1i yi +b2 x2i yi +...+bk xki yi
( )JKres =
Yi − Yˆi 2
Untuk menguji model regresi yang telah terbentuk diperlukan nilai – nilai y, x1 ,
x2dan x3 dengan rumus :
x1 = X1 − X1
x2 = X 2 − X 2
x3 = X 3 − X 3
y =Y −Y
Dari tabel 4.2 diperoleh nilai dari yaitu134.649, nilai dari yaitu 12.179, nilai
dari yaitu 5,977 dan nilai dari yaitu 10.404.414.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Keberartian Regresi
n x1 x2
x3
y
x1y
x2y
x3y
y2
1 2,661 -1,167 -252.385,4 -9.360,9 -24.909,3549 10.924,1703 2.362.554.490,86 87.626.448,81
2
0,361
-0,237 -207.152,4 -8.469,9
-3.057,6339
2.007,3663 1.754.560.112,76 71.739.206,01
3 2,871 -0,497 -161.464,4 -6.651,9 -19.097,6049 3.305,9943 1.074.045.042,36 44.247.773,61
4
2,341
0,203 -107.140,4 -4.587,9 -10.740,2739
-931,3437
491.549.441,16 21.048.826,41
5
-0,389 0,923 -42.519,4 -2.337,9
909,4431
-2.157,8817
99.406.105,26 5.465.776,41
6
1,481
0,413 21.281,6
915,1
1.355,2631
377,9363
19.474.792,16
837.408,01
7
-7,019 -0,907 75.150,6
522,1
-3.664,6199
-473,5447
39.236.128,26
272.588,41
8
-0,479 0,373 145.967,6 4.095,1
-1.961,5529
1.527,4723
597.751.918,76 16.769.844,01
9
-0,679 0,653 224.064,6 8.961,1
-6.084,5869
5.851,5983 2.007.865.287,06 80.301.313,21
10 -1,149 0,243 304.197,6 16.915,1 -19.435,4499 4.110,3693 5.145.532.823,76 286.120.608,01
Jumlah 0,000
0,000
0,000
0,0000
-86.686,3710 24.542,1370 13.591.976.142,40 614.429.792,90
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai-nilai di atas dapat diketahui nilai jumlah kuadrat regresi (JKreg) dan nilai (JKres) dan selanjutnya dapat dihitung Fhitung
12340
78
78
78
12340 12340 12340
12346 7& 12346
9(
+,'-./0
123405)
123465
)
+,'-./0
5 5
+,'-./0 +,'-./0 +,'-./0
Untuk Ftabel ,yaitunilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1 = k yaitu 3 dan penyebut V2 = n – k – 1 yaitu 6, dan : = 5% = 0,05 maka : F t a b e l = F (α )(V1 ;V 2 )
Universitas Sumatera Utara
Fta b el = F(α )(k ;k − n −1)
Ftabel = F(0 ,05 )(3;6 )
Ftabel = 4, 7 6
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa nilai Fhitung (63,956) ; ?@A
Maka
H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas X1,
X2, dan X3 bersifat nyata yang berarti tingkat suku bunga pinjaman,
perkembangan perekonomian dan PDRB berpengaruh terhadap perkembangan
investasi di Sumatera Utara.
4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Ganda
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat harga 8
dan nilai
12340
telah dihitung sebelumnya, maka diperoleh
DiajukanuntukmelengkapitugasdanmemenuhisyaratmemperolehgelarAhliMad ya
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
JUDUL
KATEGORI NAMA NIM PROGRAM STUDI DEPARTEMEN FAKULTAS
: ANALISIS PENGARUHINVESTASI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012
: TUGAS AKHIR : UBAH SRI REZEKI TJG : 102407032 : D3 STATISTIKA : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUANALAMUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DI
Disahkan di Medan, Juli 2013
Diketahui Oleh, Ketua Departemen Matematika FMIPA USU
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002
Drs. Pasukat Sembiring, M.Si NIP. 19531113 198503 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ANALISIS PENGARUHINVESTASI DI SUMATERA UTARA
TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juli 2013
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Pengaruh Investasi di Sumatera Utara tahun 2003 – 2012.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Najaruddin Tanjung, S.pd dan Ibunda Alm. Nurbejah Munthe,S.pd serta keluarga,yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya. Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PERNYATAAN
PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Metode Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman 2.2 Perkembangan Perekonomian 2.3 Pengertian PDRB 2.4 Analisis Regresi Linier
2.4.1 Regresi Linier Sederhana 2.42 Regresi Linier Berganda 2.5 Uji Keberartian Regresi Linier 2.6 Analisi korelasi 2.7 Koefisien Korelasi
HALAMAN
1 2 3 3 3 4 6
8 8 8 8 10 11 12 13 14
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Kantor
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.3 Bidang – Bidang Kerja / Job Description
BAB 4PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 4.3 Uji Keberartian Regresi 4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien
Korelasi Linier Berganda 4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
4.5.1Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.2Koefisien Korelasi AntaraYdengan 4.5.3 Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.4Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.5Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.6Koefisien Korelasi Antara dengan 4.6 Uji Koefisien Korelasi Berganda 4.6.1 Pengaruh Antara denganY 4.6.2 Pengaruh Antara dengan Y 4.6.3 Pengaruh Antara dengan Y 4.7 Implementasi Sistem 4.7.1 Pengertian Implementasi Sistem 4.7.2 Pengenalan SPSS 4.7.3 Langkah-Langkah Pengolahan SPSS
4.7.3.1 Mengaktifkan SPSS
18
18
23 24
25 26 35
39 40 40 41 42 42 43 44 44 44 47 49 51 51 52 53 53
Universitas Sumatera Utara
4.7.3.2 Mengenal Lingkungan SPSS 4.7.3.3 Menyusun Defenisi Variabel View 4.7.3.4 Pemasukan Data ke SPSS 4.7.3.5 Pengolahan Data
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54 55 56 58
63 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
17
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, dan PDRB
Di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2012
25
Tabel 4.2 Perhitungan Masing-Masing Variabel
27
Tabel 4.3 Harga untuk Data pada Tabel 4.1
34
Tabel 4.4 Pencarian Nilai-Nilai yang Diperlukan untuk Uji Regresi 37
Tabel 4.5 Harga-Harga
dan Untuk Uji Koefisien Regresi 46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS Gambar 4.3 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS Gambar 4.4 Tampilan Pengisian Variable View Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Data View Gambar 4.6 Kotak Dialog Linear Regression Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression Plots
HALAMAN 53 54 55 57 58 59 60 60 61
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Riset Tugas Akhir Lampiran 2 Surat Selesai Riset Tugas Akhir Lampiran 3 Surat Keterangan Implementasi Lampiran 4 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 5 Output Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Kantor
Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) 3.3 Bidang – Bidang Kerja / Job Description
BAB 4PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 4.3 Uji Keberartian Regresi 4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien
Korelasi Linier Berganda 4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
4.5.1Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.2Koefisien Korelasi AntaraYdengan 4.5.3 Koefisien Korelasi Antara Ydengan 4.5.4Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.5Koefisien Korelasi Antara dengan 4.5.6Koefisien Korelasi Antara dengan 4.6 Uji Koefisien Korelasi Berganda 4.6.1 Pengaruh Antara denganY 4.6.2 Pengaruh Antara dengan Y 4.6.3 Pengaruh Antara dengan Y 4.7 Implementasi Sistem 4.7.1 Pengertian Implementasi Sistem 4.7.2 Pengenalan SPSS 4.7.3 Langkah-Langkah Pengolahan SPSS
4.7.3.1 Mengaktifkan SPSS
18
18
23 24
25 26 35
39 40 40 41 42 42 43 44 44 44 47 49 51 51 52 53 53
Universitas Sumatera Utara
4.7.3.2 Mengenal Lingkungan SPSS 4.7.3.3 Menyusun Defenisi Variabel View 4.7.3.4 Pemasukan Data ke SPSS 4.7.3.5 Pengolahan Data
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54 55 56 58
63 65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
17
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, dan PDRB
Di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2012
25
Tabel 4.2 Perhitungan Masing-Masing Variabel
27
Tabel 4.3 Harga untuk Data pada Tabel 4.1
34
Tabel 4.4 Pencarian Nilai-Nilai yang Diperlukan untuk Uji Regresi 37
Tabel 4.5 Harga-Harga
dan Untuk Uji Koefisien Regresi 46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 Gambar 4.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS Gambar 4.3 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS Gambar 4.4 Tampilan Pengisian Variable View Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Data View Gambar 4.6 Kotak Dialog Linear Regression Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression Plots
HALAMAN 53 54 55 57 58 59 60 60 61
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Riset Tugas Akhir Lampiran 2 Surat Selesai Riset Tugas Akhir Lampiran 3 Surat Keterangan Implementasi Lampiran 4 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 5 Output Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 TUGAS AKHIR
UBAH SRI REZEKI TJG 102407032
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pasar modal di Sumatera Utara masih tergolong baru sebagaimana umumnya pasar modal di negara yang sedang berkembang terutama apabila di bandingkan dengan pasar modal pada negara-negara yang sudah maju. Jumlah investor domestik Sumatera Utara juga masih terhitung sedikit. Masyarakat Sumatera utara belum mengenal manfaat melakukan investasi dalam pasar modal, meskipun pasar modal seharusnya menjadi alternatif utama dalam investasi.
Persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting dalam suatu negara maupun suatu daerah, karena persediaan modal itu bisa berubah sepanjang waktu dan itu bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara yang sedang berkembang, Sumatera Utara membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang sangat besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, baik dikawasan regional maupun global. Sumatera Utara masih belum mampu menyediakan dana tersebut, disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan negara lain, salah satunya adalah Penanaman Modal Langsung.
Universitas Sumatera Utara
Adanya modal yang cukup akan membawa kesejahteraan pada rakyat khususnya bagi para pengusaha yang membutuhkan suntikan dana untuk mengembangkan hasil usahanya (produksi).
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Dalam Investasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Akan dilihat bagaimana besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan metode analisis regresi linier.
Oleh sebab itu akan dilihat bagaimana pengaruh Investasi di Sumatera Utara. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengambil judul tugas akhir yaitu “ANALISIS PENGARUH INVESTASI DI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 - 2012 ”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah dijelaskan di atas, maka sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara. 2. Bagaimana penggunaan metode analisis regresi linier dalam mencari
nilai dari faktor-faktor yang mempengaruhiInvestasi di Sumatera Utara. 3. Bagaimana hubungan korelasi antara faktor-faktor Investasi di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah Untuk memberikan kejelasan dan memberikan kemudahan penelitian ini agar tidak jauh menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya meneliti pengaruhInvestasi di Sumatera Utara dengan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan PDRB diluar faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhinya. Data kuantitatif yang digunakan adalah data Investasi, tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan data PDRB di Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara.
2. Menghitung besar faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi. 3. Mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada Investasi di
Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi menanggulangi permasalahan Investasi di Sumatera Utara.
2. Bagi penulis, penelitian ini sebagai media penerapan ilmu dan mengaplikasikan teori – teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang teliti.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan perekonomian di Sumatera Utara.
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) Kepustakaan merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku – buku, jurnal – jurnal ataupun sumber terbitan lainnya dan bahan – bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan tugas akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data sekunder dari Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh). Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diperoleh dari sumber – sumber yang tercetak, di mana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data secara keseluruhan yaitu data Investasi, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan Perekonomian dan PDRB. Data yang digunakan adalah tahun 2003 sampai tahun 2012.
3. Pengolahan Data Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis membutuhkan data yang relevan dan aktual dari Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh ). Selanjutnya dilakukan pengolahan dan
Universitas Sumatera Utara
penganalisisan dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda dan Korelasi yang digunakan adalah sebagai berikut : Persamaan regresi linier berganda yaitu :
Λ
Y = b o + b1 x 1 + b 2 x 2 + .... + b n x n
Dengan :
Λ
Y :nilai estimasi Y
X1, X2,..., Xn : variabel bebas b0 : konstanta b1, b2, ..., bn : koefisien variabel bebas
Koefisien-koefisien bo ,..., bk dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Y1 = bo n + b1 X1i + b2 X 2i + ... + bk X ki X 1iYi = bo X1i + b1 ( X1i )2 + b2 X1i X 2i + ... + bk X 2iYi = bo X 2i + b1 X1i X 2i + b2 ( X 2i )2 + ... + k ........ X kiYi = bo X ki + b1 X1i X ki + b2 X 2i X ki + ... + bk
X 1i X ki X 2i X ki
( X ki )
Maka variabel – variabel penelitian dapat dimasukkan ke dalam
persamaan dengan:
Y : Investasi
X1 : Tingkat Suku Bunga Pinjaman X2 : Perkembangan Perekonomian X3 : PDRB Analisis korelasi membahas tentang derajat hubungan antar variabel –
variabel, seberapa kuat hubungan antar variabel itu terjadi, yaitu
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara variabel x dan y. Nilai koefisien korelasi dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ryx = {n
n X kiYi − ( X ki )( Yi )
X
2 ki
−
(
X ki )2}{n
Yi2 − (
dengan :
ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X
X ki = Variabel bebas Yi = Variabel tidak bebas
Yi )2}
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membagi lima bab dimana masing – masing bab terdiri dari sub – sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB 1 :
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 :
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman,
Perkembangan Perekonomian, PDRB, konsep dan defenisi analisa regresi linier
berganda, uji regresi linier berganda, analisis korelasi dan koefisien determinasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 :
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah Bank Indonesia Wilayah IX
(Sumut & Aceh), tugas, dan fungsi Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh),
serta struktur organisasi yang menjabarkan uraian tugas dari setiap bidang.
BAB 4 :
PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini menguraikan tentang pengolahan data dan pengolahan data dengan
menggunakan regresi linier berganda untuk pengolahan dataInvestasi di Sumatera
Utara serta menguraikan pengertian dan tujuan implementasi sistem, kemudian
langkah – langkah pengolahan data yang dipakai dengan menggunakan SPSS
mulai dari input data.
BAB 5:
PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang di hasilkan dari pembahasan
penelitian ini. Serta akan diberikan saran berdasarkan pada permasalahan yang
ada dari kesimpulan yang didapat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Pinjaman Tingkat suku bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya bunga kredit.
2.2 Perkembangan Perekomian Perkembangan Perekonomian adalahsalah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perkembangantersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.
2.3 Pengertian PDRB PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
2.4 Analisis Regresi Linier Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Dalam analisis regresi, suatu persamaan regresi atau persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel –
Universitas Sumatera Utara
variabel apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang didapat pada umumnya menyatakan hubungan fungsional antar variabel – variabel.
Istilah regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable).
Variabel bebas adalah variabel yang nilai – nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilai –nilainya tergantung pada variabel lainnya. Biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau diterangkan nilainya (Hasan, 1999). Untuk mempelajari hubungan – hubungan antara beberapa variabel, analisis regresi dapat dilihan dari dua bentuk, yaitu :
1. Analisis Regresi Sederhana (Simple Analisis Regression) Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variable).
2. Analisis Regresi Berganda ( Multiple Analisis Regression)
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi berganda merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih, yaitu sekurang – kurangnya dua variabel bebas dengan satu variabel tak bebas.
2.4.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk menunjukkan dua
hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara dua variabel bebas yaitu
variabel bebas ( X ) dan variabel tak bebas ( Y ). Dalam regresi linier sederhana
hanya ada satu variabel bebas X yang dihubungkan dengan satu variabel tak bebas
Y.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y = a + bX + ε
... (2.1)
Nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus seperti di bawah ini:
(
a=
yi )( ) (xi2 − xi )( )xi yi
( ) ( )n
xi2 −
2
xi
n(
b=
xi yi ) − ( xi )(
( ) ( )n
xi2 −
2
xi
yi )
Dengan: Yˆ : Variabel tak bebas x : Variabel bebas a : Parameter intercept b : Koefisien regresi (kemiringan atau slop kurva linier)
... (2.2) ... (2.3)
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda merupakan suatu linier yang menjelaskan ada tidaknya hubungan fungsional dan meramalkan pengaruh dua variabel independent (X) atau lebih terhadap variabel dependent (Y). Persamaan umum regresi berganda adalah :
Λ
Y = b o + b1 x 1 + b 2 x 2 + .... + b n x n
Dengan :
... (2.4)
Λ
Y : nilai estimasi Y
X1, X2,..., Xn : variabel bebas
b0 : konstanta
b1, b2, ..., bn : koefisien variabel bebas
Untuk regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 dapat ditaksir
dengan :
Yˆ = b0 + b1X1i + b2 X 2i + b3 X 3i
... (2.5)
Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien bo,b1,b2, dan b3 dapat ditentukan
dengan menggunakan empat persamaan normal sebagai berikut :
Y = b0n + b1 X1 + b2 X 2 + b3 X3
YX1 = b0 X1 + b1 X12 + b2 X1X 2 + b3 X1X3
YX 2 = b0
X 2 + b1
X 2 X1 + b2
X
2 2
+
b3
X2X3
YX3 = b0
X3 + b1
X3 X1 + b2
X3 X 2 + b3
X
2 3
... (2.6)
Harga-harga b0, b1, b2, b3didapat dengan memilih menggunakan metode eliminasi,
substitusi ataupun matriks.
Universitas Sumatera Utara
Setelah menentukan persamaan liniernya langkah selanjutnya adalah menentukan standart error atau kekeliruan baku. Menurut Hasan (1999), standart error adalah angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau pengukur jumlah variasi titik – titik observasi di sekitar garis regresi. Standart error dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
S =y.12...k
( )Yi − Yˆi 2
n − k −1
... (2.7)
2.5 Uji Keberartian Regresi Linier
Uji keberartian diperlukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas
secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya
pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah
dengan menggunakan uji F. Rumus yang dipakai untuk mendapatkan nilai F
hitung dapat dinyatakan sebagai berikut :
( )Fhitung
=
JKreg k JKres n − k
−1
... (2.8)
Dengan :
1. JKreg (Jumlah Kuadrat Regresi)
JKreg = b1 x1i yi + b2 x2i yi + ... + bk xki yi
... (2.9)
Dengan :
x1i = X 1i − X 1
x2i = X 2i − X 2
xki = X ki − X 2
Universitas Sumatera Utara
yi = Yi − Y
... (2.10)
2. JKres (Jumlah Kuadrat Residu)
( )JKres =
Yi − Yˆi 2
... (2.11)
Dengan derajat kebebasannya (dk) adalah n – k – 1
Langkah – langkah pengujian hipotesanya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesa nol (H0) dan hipotesa (H1)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan
perekonomian PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah
Investasi.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan
perekonomian dan PDRB dengan variabel terikat yaitu jumlah
Investasi.
2. Menentukan derajat kebebasan ( ) yang diinginkan.
3. Menentukan uji statistik (dalam hal penulisan ini di gunakan uji F).
4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel
Terima H0 jika Fhitung< Ftabel
2.6 Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan – perubahan yang
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Umumnya analisis korelasi digunakan dalam hubungan dengan analisis regresi di mana kegunaannya untuk mengukur ketetapan garis regresi, dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Oleh karena itu, korelasi tidak dapat dilakukan tanpa adanya persamaan regresi (Kustituanto, 1984).
2.7 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson sekitar tahun 1900. Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara dua variabel berskala selang atau rasio, dilambangkan dengan r. Koefisien korelasi sering juga di sebut dengan r pearson atau koefisien korelasi produk momen pearson. Menurut Hasan (1999), koefisien korelasi yang terjadi dapat berupa :
1. Korelasi Positif Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat maka variabel yang lain (Y) cenderung meningkat pula dan sebaliknya.
2. Korelasi Negatif Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat maka variabel yang lainnya (Y) cenderung menurun dan sebaliknya.
3. Tidak Ada Korelasi Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel (X) dan (Y) tidak menunjukkan adanya hubungan.
4. Korelasi Sempurna
Universitas Sumatera Utara
Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya (Y).
Jika hubungan dua variabel atau lebih telah dilakukan, maka pengukuran yang lebih akurat dari derajat hubungan diantara dua variabel itu menggunakan parameter yang dikenal sebagai koefisien korelasi, yang biasa dinotasikan dengan r jika hanya terdapat dua variabel dan R terdapat tiga variabel atau lebih. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi adalah merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2). Koefisien ini disebut penentu karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen. Nilai R2 dapat ditentukan dengan rumus :
R2
=
JKreg yi 2
Sedangkan koefisien korelasi ganda ditentukan dengan rumus :
... (2.12)
R = R2
... (2.13)
Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, negatif,
tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Hubungan dua variabel atau lebih
dinyatakan berkorelasi positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan maka akan
meningkatkan variabel lain dan sebaliknya bila variabel diturunkan maka akan
menurunkan variabel lain tersebut. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan
berkorelasi negatif, bila nilai suatu variabel dinaikkan maka akan menurunkan
nilai variabel lain dan begitu juga sebaliknya. Tidak ada korelasi terjadi apabila
kedua variabel (X) dan (Y) tidak menunjukkan adanya hubungan. Korelasi
Universitas Sumatera Utara
sempurna adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan
variabel yang satu (X) berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel
lainnya (Y).
Untuk hubungan empat variabel X1, X2, X3, dan Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
1. Koefisien korelasi antara X1 dan Y
{ry1 = n
( )( )n X1iYi − X1i
Yi
( ) }{ (X1i2 −
2
X 1i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.14)
2. Koefisien korelasi antara X2 dan Y
{ry2 = n
( )( )n X 2iYi − X 2i
Yi
( ) }{ (X2i2 −
2
X 2i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.15)
3. Koefisien korelasi antara X3 dan Y
{ry3 = n
( )( )n X3iYi − X3i
Yi
( ) }{ (X3i2 −
2
X 3i
n
Yi2 −
})2
Yi
... (2.16)
Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antar dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau = -1 maka hubungan tersebut sempurna. Setelah diperoleh nilai r kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi yang dikutip dari Hussaini (2006, hal:201) yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0 Tidak berkorelasi
0,01 – 0,20
Sangat rendah
0,21 – 0,40
Rendah
0,41 – 0,60
Agak rendah
0,61 – 0,80
Cukup
0,81 – 0,99
Tinggi
1 Sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perkembangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh) Bank Sentral Republik Indonesia yaitu suatu lembaga Negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort yang bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan niai rupiah.
Titik balik berdirinya Bank Indonesia sebagai Bank Sentral setelah terjadinya konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949 yang diadakan di Den Haag memutuskan De Javasche Bank sebagai Bank Sentral. De Javasche Bank adalah sebuah bank Belanda yang pada masa kolonial di beri tugas oleh pemerintah Belanda sebagai sirulasi (Bank of Issuing Money) di Hindia Belanda.
Keputusan KMB ini dikatakan sebagai titik balik berdirinya bank sentral karena sejak tahun 1946 di Indonesia telah pula berdiri Bank Negara Indonesia yang dimaksudkan sebagai bank sentral. Bank Negara Indonesia yang semula akan dijadikan sebagai bank sirkulasi dan bank sentral, justru diberi tugas sebagai bank pembangunan. Hal ini dinilai oleh sebagian kalangan sebagai
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan dari Negara baru mereka, di satu pihak Negara membutuhkan sebuah bank sirkulasi dan bank sentral yang bertugas memelihara stabilitas moneter dan di lain pihak membutuhkan bank yang bertugas untuk membiayai pembangunan.
Kesepakatan terhadap penunjukan De Javasche Bank sebagai bank sentral antara pemerintah Belanda dengan pemerintah Indonesia tidak terjadi begitu saja. Selain landasan politik, landasan lain menunjukkan bahwasanya De Javasche Bank telah beroperasi dan berfungsi sebagai bank sirkulasi di Indonesa sejak tahun 1828. Dapat dikatakan bahwa De Javasche Bank merupakan bank komersial yang sekaligus berfungsi sebagai bank sirkulasi tertua di Asia Tenggara.
Pendirian De Javasche Bankpada dasarnya dimaksudkan oleh pemerintah Belanda sebagai perpanjangan tangan dari De Nederland Bank guna memperoleh tugas sebagai bank sirkulasi dan membiayai perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Hindia BELANDA. De Javasche Bank diberi hak monopoli dalam mengeluarkan uang kertas dan berfungsi sebagai bank sirkulasi. Di sisi lain bank ini juga bergerak di bidang komersial dengan menerima simpanan dan menyalurkan kredit.
Keberadaan in bertahan hingga tahun 1942 ketika tentara berpendudukan Jepang berhasil memaksa Pemerintah Hindia Belanda menyerah setelah selama tiga tahun melakukan kontak senjata. Pada tanggal 9 Maret 1942 tentara penduduk Jepang merampas semua bank-bank milik pemerintah Hindia Belanda dengan memaksa menandatangani surat penyerahan kepada penguasa Jepang. Setelah dilakukan pembubaran peranan bank digantikan oleh 3 bank Jepang, yaitu Yokohama Speie, Taiwan Bank, dan Mitsui Bank. Adapun fungsi bank
Universitas Sumatera Utara
sentral diambil oleh Yokohama Speie bank untuk daerah Jada dan Taiwan Bank utuk daerah luar Jawa.
Fungsi bank sentral ini sempat terganggu ketika Nederlansche Indische Ciciele Adminintratie (NICA) masuk ke Indonesia tahun 1945. Saat itu sengaja dibentuk kondisi moneter yang tidak stabil dengan menguasai dan menarik uang yang beredar, khususnya yang invansi pemerintah Jepang dan diikuti dengan penyebaran uang NICA. Tujuan jelas ingin menjatuhkan dan mengacaukan Indonesia yang baru merdeka. Dengan serangan di bidang ekonomi serta tekanan diplomasi dan senjataakhirnya NICA berhasil menguasai sebagian wilayah RI. Pada periode ini beredar 3 (tiga) jenis mata uang, yaitu uang invansi Jepang, uang NICA, Oeang Republik Indonesia (ORI). Fungsi bank sentral di wilayah RI dijalankan oleh Bank Negara Indonesia yang waktu itu berbentuk Jajasan Poesat Bank Indonesia (JPBI). De Javasche Bank sendiri menjalankan fungsi bank sentral di daerah penduduk NICA.
Setelah proklamasi, pemerintah mengeluarkan surat kuasa yang ditanda tangani oleh Soekarna-Hatta tertanggal 16 September 1945 yang tugasnyamenuaskan kepada anggota Dewan Pertimbangan Agung untuk langkah pertama pembentukkan bank sirkulasi di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1946, dikeluarkan UU No.02 Prp. Tahun 1946 tentang pembentukan dan penetapan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi dan Bank Sentral Milik Negara.
Oleh karena itu saat Konferensi Meja Bundar (KMB), terjadi tarik menarik antara pemerintah Belanda dan Indonesia untuk menjadikan masing-masing bank sebagai bank sentral. Namun kebutuhan final KMB akhirnya menunjuk De Javasche Bank sebagai bank sentral. Keputusan ini kemudian mendapat reaksi
Universitas Sumatera Utara
keras dari sebagian kalangan, yang melontarkan keinginan untuk melakukan nasionalisasi terhadap bank Belanda tersebut.
Untuk melanjutkan upaya nasionalisasi, pada akhirnya Juli 1951, Pemerintah melakukan negosiasi pembelian saham-saham. Proses nasioanalisasi ini sebenarnya sudah termaksud dalam kesepakatan hasil KMB. Pada tanggal 3 Agustus 1951 pemeritah Indonesia mengaukan penawaran melalui surat kabar kepada pemilik saham De Javasche Bank. Tawaran ini mampu menyedot 97% saham dengan nilai 20% di atas nominal dalam mata uang Belanda. Adapun total nilai pembelian pada waktu itu sebesar Rp.8,95 Juta.
Di Indonesia proses ini ditindak lanjuti dengan membentuk panitia nasionalisasi De Javache Bank yang mengumumkan dengan UU No.24 Tahun 1951 tentang NationalitationDe Javasche Bank yang diganti namanya dengan Bank Indonesia. Pada tahun-tahun berikutnya perbankan difungsikan sebagai penyedia dana bagi proyek-proyek dan secara bertahap diarahkan kepada system bank tunggal.
Berdasarkan penetapan Presiden No.17 Tahun 1965, Bank Indonesia bersama-sama dengan Bank Koperasi Tani dan Nelayan dileburkan dengan nama Bank Negara Indonesia yang terbagi kedalam beberapa unit. Bank tersebut menjalankan usahanya masing-masing dengan nama BNI Unit I, Unit II, Unit III, dan Unit IV. Bank Negara Indonesia Unit I berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum.
Sesuai dengan TAP MPRS No. XIII/MPRS/0966, Pemerintah akan menyediakan 8 RUU di bidang perbankan yang terdiri dari RUU Pokok Perbankan, RUU Bank Sentral, dan RUU Pendirian Enam Bank Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kedelapan RUU tersebut adalah : 1. UU No.14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan. 2. UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral Menggantikan BNI Unit I. 3. UU No.17 Tahun 1968 tentang Bank Dagang Negara menggantikan BNI Unit III. 4. UU No.18 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BDN. 5. UU No.19 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BNI Unit IV. 6. UU No.20 Tahun 1968 tentang Bank Tabungan Negara menggantikan BNI Unit V. 7. UU No.21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia menggantikan BNI Unit II (Rural). 8. UU No.22 Tahun 1968 tentang Bank Ekspor Impor menggantikan BNI Unit II (ekspor-impor).
Dengan lahirnya UU itu, maka secara otomatis mengubur “Bank Tunggal” sekaligus meneguhkan keberadaan Bank Indonesia sebagai bank sentral hingga kini. Dengan lahirnya UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dapat dikatakan sebagai tonggak harapan terhadap kemandirian bank sentral di Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) atau semula bernama Kantor Cabang Medan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 Kantor Bank Indonesia Medan merupakan kantor cabang De Javache Bank yang ke11.Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan adanya
Universitas Sumatera Utara
pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura akhirnya ditutup.
3.2 Struktur Organisassi dan Deskripsi Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) Secara struktural, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan dengan kualifikasi pegawai G VIII. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi (G VIII) yang mengkoordinir divisi-divisi yng ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas I, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) tediri dari 4 divisi yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok (dapat dilihat di lampiran), yaitu:
1. Divisi Ekonomi Moneter
a. Tim Pemberdayaan Sektor Rill dan UMKM b. Tim Kajian Ekonomi c. Tim Statistik & Survei
2. Divisi Sistem Pemberdayaan
a. Unit Distribusi Uang dan Layanan Kas b. Unit Pengolahan Uang c. Unit Layanan Nasabah d. Unit Penyelenggara Kliring
3. Divisi Manajemen Intern
Universitas Sumatera Utara
a. Unit Sumber Daya Manusia b. Unit Logistik c. Unit Sekretariat, Pengamanan dan Protokol (SPP)
4. Devisi Pengawasan Bank
a. Tim Pengawas Bank I b. Tim Pengawas Bank II c. Tim Informasi dan Administrasi Bank.
3.3 Bidang-Bidang Kerja/Job Description Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh)merupakan perpanjangan tangan dari kantor pusat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Adapun tugas pokok yang harus dilaksanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh) sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada kantor pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah wilayah kerjanya.
2. Melaksanakan kegiatan operasionalnya sistem pembayaran tunai dan atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap perbankan di wilayah kerjanya. 4. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi
daerah yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan kajian yang akurat. 5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung terlaksananya fungsi-fungsi utama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengolahan Data
Data yang diambil dari Bank Indonesia Wilayah IX ( Sumut & Aceh) adalah data
Investasi, Tingkat Suku Bunga pinjaman, Perkembangan Perekonomian, dan
PDRB di Sumatera Utara Tahun 2003-2012.
Tabel 4.1 Investasi, Tingkat Suku Bunga Pinjaman, Perkembangan
Perekonomian, dan PDRB di Sumatera Utara Tahun 2003-2012.
Tahun 2003
Investasi
dalam (1.000.000.000)
4.104
Tingkat Suku Bunga Pinjaman
dalam (%)
14,84
Perkembangan Perekonomian
dalam (%)
4,81
PDRB
dalam (1.000.000.000)
788.056,00
2004
4.995
12,54
5,74 833.289,00
2005
6.813
15,05
5,48 878.977,00
2006
8.877
14,52
6,18 933.301,00
2007
11.127
11,79
6,90 997.922,00
2008
14.380
13,66
6,39 1.061.723,00
2009
13.987
5,16
5,07 1.115.592,00
2010
17.560
11,70
6,35 1.186.409,00
2011
22.426
11,50
6,63 1.264.506,00
2012
30.380
11,03
6,22 1.344.639,00
Sumber data : Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut & Aceh)
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Y = Investasi ( dalam Rp.1000.000.000)
= Tingkat Suku Bunga Pinjaman ( dalam %) = Perkembangan Perekonomian (dalam %) = PDRB (dalam Rp.1000.000.000) 4.2 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk membentuk persamaan regresi linier berganda, diperlukan perhitungan masing-masing satuan variabel yang disusun dalam tabel tetapi untuk mempermudah perhitungan maka nilai akan dikecilkan dalam miliar (1000.000.000) seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
dalam (1.000.000.000)
4.104 4.995 6.813 8.877 11.127 14.380 13.987 17.560 22.426 30.380 134.649,00
Tabel 4.2 Masing-masing perhitungan variabel
X1
dalam (%)
14,84 12,54 15,05 14,52 11,79 13,66 5,16 11,70 11,50 11,03 121,79
X2
dalam (%)
4,81 5,74 5,48 6,18 6,90 6,39 5,07 6,35 6,63 6,22 59,77
X3
dalam (1.000.000.000)
788.056,00
X1 Y 60.903,36
833.289,00 62.637,30
878.977,00 102.535,65
933.301,00 128.894,04
997.922,00 131.187,33
1.061.723,00 196.430,80
1.115.592,00 72.172,92
1.186.409,00 205.452,00
1.264.506,00 257.899,00
1.344.639,00 335.091,40
10.404.414,00 1.553.203,80
X2 Y 19.740,24 28.671,30 37.335,24 54.859,86 76.776,30 91.888,20 70.914,09 111.506,00 148.684,38 188.963,60 829.339,21
X3 Y 3.234.181.824 4.162.278.555 5.988.470.301 8.284.912.977 11.103.878.094 15.267.576.740 15.603.785.304 20.833.342.040 28.357.811.556 40.850.132.820 153.686.370.211,00
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Sambungan Tabel 4.2
X1 X2
X1 X3
X2 X3
X12
71,3804 11.694.751,04 3.790.549,36 220,2256
71,9796 10.449.444,06 4.783.078,86 157,2516
82,4740 13.228.603,85 4.816.793,96 226,5025
89,7336 13.551.530,52 5.767.800,18 210,8304
81,3510 11.765.500,38 6.885.661,80 139,0041
87,2874 14.503.136,18 6.784.409,97 186,5956
26,1612 5.756.454,72 5.656.051,44 26,6256
74,2950 13.880.985,30 7.533.697,15 136,8900
76,2450 14.541.819,00 8.383.674,78 132,2500
68,6066 14.831.368,17 8.363.654,58 121,6609
729,5138 124.203.593,22 62.765.372,08 1.557,8363
X22 23,1361 32,9476 30,0304 38,1924 47,6100 40,8321 25,7049 40,3225 43,9569 38,6884 361,4213
X32 621.032.259.136 694.370.557.521 772.600.566.529 871.050.756.601 995.848.318.084 1.127.255.728.729 1.244.545.510.464 1.407.566.315.281 1.598.975.424.036 1.808.054.040.321 11.141.299.476.702
Y2 16.842.816 24.950.025 46.416.969 78.801.129 123.810.129 206.784.400 195.636.169 308.353.600 502.925.476 922.944.400 2.427.465.113
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas maka diperoleh : = 10 = 134.649 = 121,79 = 59,77 = 10.404.414 = 729,5138
=153.686.370.211,00 =2.427.465.113
= 62.765.372,08 = 12,179 =1.040.441,4
= 1.557,8363 = 361,4213 = 11.141.299.476.702 = 1.553.203,80 = 829.339,21
= 124.203.593,22
= 13.464,90 =5,977
Dari data tersebut maka selanjutnya akan dicari persamaan normal dengan Rumus (2.6) sebagai berikut :
Y = b0n + b1 X1 + b2 X 2 + b3 X3
YX1 = b0
X1 + b1
X
2 1
+
b2
X1X 2 + b3
X1X3
YX 2 = b0
X 2 + b1
X 2 X1 + b2
X
2 2
+
b3
X2X3
YX3 = b0
X3 + b1
X3 X1 + b2
X3 X 2 + b3
X
2 3
Harga-harga koefisien , ,
dicari dengan substitusi dan eliminasi dari
persamaan normal di atas. Selanjutnya substitusi nilai-nilai pada Tabel (4.6) ke
dalam persamaan normal, sehingga diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (2) Persamaan (1) x 121,79 dan Persamaan (2) x 10
Maka hasilnya :
2. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (3) Persamaan (1) x 59,77 dan Persamaan (3) x 10
...(1) 80 ... (2) ... (3) ... (4)
80
...(5)
Maka hasilnya :
... (6)
-
Universitas Sumatera Utara
3. Eliminasi Persamaan (1) dan Persamaan (4)
Persamaan (1) x
dan Persamaan (4) x 10
Maka hasilnya :
-
4. Eliminasi Persamaan (5) dan Persamaan (6)
Persamaan (5) x
dan Persamaan (6) x
Maka hasilnya :
..(7)
...(8)
Universitas Sumatera Utara
5. Eliminasi Persamaan (5) dan Persamaan (7)
Persamaan (5) x
dan Persamaan (7) x
Maka hasilnya :
6. Eliminasi Persamaan (8) dan Persamaan (9) Persamaan (8) x 1 dan Persamaan (9) x 0,00000656276
Maka hasilnya :
...(9)
-
Setelah di dapat harga maka subtitusikan ke persamaan (8)
Universitas Sumatera Utara
Setelah di dapat harga dan maka subtitusikan ke persamaan (5)
Setelah di dapat harga , dan maka subtitusikan ke persamaan (1)
Dari perhitungan di atas di peroleh : Maka persamaan regresi linier bergandanya adalah
= Universitas Sumatera Utara
Setelah di peroleh persamaan regresi berganda, langkah selanjutnya adalah menghitung kekeliruan baku. Untuk menghitung kekeliruan baku tafsiran diperlukan harga – harga yang diperoleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap harga X1 dan X2 yang diketahui. Tabel 4.3 Nilai – Nilai Yang Diperoleh Dari Persamaan Regresi Linier
Berganda Untuk Menghitung Kekeliruan Tafsiran Baku.
nY
(Y – )
(Y – )2
1 4.104 3.746,594818443 357,405181556 127738,46380359
2 4.995 3.733,254990602 1.261,74500939 1592000,4687395
3 6.813 7.571,388140365 -758,388140365 575152,57144687
4 8.877 9.180,021137344 -303,021137344 91821,809677610
5 11.127 10.133,83582845 993,1641715462 986375,07164308
6 14.380 14.812,78412532 -432,784125321 187302,09913059
7 13.987 14.548,43659504 -561,436595046 315211,05025782
8 17.560 19.974,01955045 -2.414,01955045 5827490,3899715
9 22.426 23.395,16350475 -969,163504751 939277,89894187
10 30.380 27.553,50130923 2.826,498690769 7989094,8489195
Jumlah
( ) 134.649 134.649,0000014 -0,0000000139 18.631.464,6725321
Setelah memperoleh harga yang terdapat pada tabel 4.3 , maka kekeliruan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.7) sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
!" #$
% & ' '( )
Dengan k = 3, n = 10, dan (Y – )2 = 18.631.464,6725321
Sehingga diperoleh :
!" #$
% & ' '( )
!" #$ %
!" #$ * !" #$ !" #$ Ini berarti rata – rata angka investasi yang sebenarnya akan menyimpang dari rata – rata angka investasi yang di perkirakan sebesar 1.762,17028464581.
4.3 Uji Keberartian Regresi Sebelum persamaan regresi yang di peroleh digunakan untuk membuat suatu kesimpulan, maka perlu diadakan suatu pengujian hipotesis mengenai keberartian model regresi. Menguji keberartian regresi ini dimaksudkan untuk menyakinkan, apakah regresi (berbentuk linier) yang di dapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai peubah. Dari nilai – nilai di atas dapat diketahui nilai Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg), Jumlah kuadrat Residu (JKres) , dan selanjutnya dapat diperoleh nilai Fhitung. Hipotesa mengenai keberartian model regresi selanjutnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu
tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan PDRB
dengan variabel terikat yaitu jumlah Investasi.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu tingkat suku bunga pinjaman, perkembangan perekonomian dan PDRB dengan
variabel terikat yaitu Jumlah Investasi.
Dengan kriteria pengujian hipotesisnya :
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel
Terima H0 jika Fhitung< Ftabel
Ftabel diperoleh dari tabel F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1.
Rumus untuk mencari nilai Fhitung adalah sebagai berikut :
+,'-./0
123405)
123465
)
Dengan :
JKreg =b1 x1i yi +b2 x2i yi +...+bk xki yi
( )JKres =
Yi − Yˆi 2
Untuk menguji model regresi yang telah terbentuk diperlukan nilai – nilai y, x1 ,
x2dan x3 dengan rumus :
x1 = X1 − X1
x2 = X 2 − X 2
x3 = X 3 − X 3
y =Y −Y
Dari tabel 4.2 diperoleh nilai dari yaitu134.649, nilai dari yaitu 12.179, nilai
dari yaitu 5,977 dan nilai dari yaitu 10.404.414.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Keberartian Regresi
n x1 x2
x3
y
x1y
x2y
x3y
y2
1 2,661 -1,167 -252.385,4 -9.360,9 -24.909,3549 10.924,1703 2.362.554.490,86 87.626.448,81
2
0,361
-0,237 -207.152,4 -8.469,9
-3.057,6339
2.007,3663 1.754.560.112,76 71.739.206,01
3 2,871 -0,497 -161.464,4 -6.651,9 -19.097,6049 3.305,9943 1.074.045.042,36 44.247.773,61
4
2,341
0,203 -107.140,4 -4.587,9 -10.740,2739
-931,3437
491.549.441,16 21.048.826,41
5
-0,389 0,923 -42.519,4 -2.337,9
909,4431
-2.157,8817
99.406.105,26 5.465.776,41
6
1,481
0,413 21.281,6
915,1
1.355,2631
377,9363
19.474.792,16
837.408,01
7
-7,019 -0,907 75.150,6
522,1
-3.664,6199
-473,5447
39.236.128,26
272.588,41
8
-0,479 0,373 145.967,6 4.095,1
-1.961,5529
1.527,4723
597.751.918,76 16.769.844,01
9
-0,679 0,653 224.064,6 8.961,1
-6.084,5869
5.851,5983 2.007.865.287,06 80.301.313,21
10 -1,149 0,243 304.197,6 16.915,1 -19.435,4499 4.110,3693 5.145.532.823,76 286.120.608,01
Jumlah 0,000
0,000
0,000
0,0000
-86.686,3710 24.542,1370 13.591.976.142,40 614.429.792,90
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai-nilai di atas dapat diketahui nilai jumlah kuadrat regresi (JKreg) dan nilai (JKres) dan selanjutnya dapat dihitung Fhitung
12340
78
78
78
12340 12340 12340
12346 7& 12346
9(
+,'-./0
123405)
123465
)
+,'-./0
5 5
+,'-./0 +,'-./0 +,'-./0
Untuk Ftabel ,yaitunilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1 = k yaitu 3 dan penyebut V2 = n – k – 1 yaitu 6, dan : = 5% = 0,05 maka : F t a b e l = F (α )(V1 ;V 2 )
Universitas Sumatera Utara
Fta b el = F(α )(k ;k − n −1)
Ftabel = F(0 ,05 )(3;6 )
Ftabel = 4, 7 6
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa nilai Fhitung (63,956) ; ?@A
Maka
H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas X1,
X2, dan X3 bersifat nyata yang berarti tingkat suku bunga pinjaman,
perkembangan perekonomian dan PDRB berpengaruh terhadap perkembangan
investasi di Sumatera Utara.
4.4 Perhitungan Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi Ganda
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat harga 8
dan nilai
12340
telah dihitung sebelumnya, maka diperoleh