1
1. PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi
Jogiyanto, 2013:29. Penelitian Sugiarti,
et al.
2015 menyatakan bahwa perkembangan pasar modal yang semakin marak akan memberikan peluang
investasi yang semakin besar kepada para investor yang menganggap bahwa pasar modal mampu memberikan manfaat sebagai sarana pengalokasian dana yang
produktif untuk jangka panjang. Dapat dikatakan produktif dikarenakan para investor diharapkan akan memperoleh pengembalian atas investasi yang sering
disebut dengan
return. Return
saham yang diperoleh investor dibedakan dalam dua bentuk yaitu
capital gain
dan
dividend. Capital gain
merupakan selisih antara harga jual dan harga beli saham yang terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder, sedangkan
dividend
merupakan distribusi kepada pemilik atau pemegang saham pada suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
relatif kepemilikan sahamnya Kusumawati dan Irawati, 2013:173. Dalam memprediksi
return
ataupun
risk
investasi yang akan diperoleh, para investor dapat melihat dari kondisi keuangan atau kinerja perusahaannya. Dalam
memprediksi hal tersebut investor menggunakan indikator berupa analisis fundamental atau sering dikenal dengan rasio keuangan. Beberapa rasio keuangan
yang dapat digunakan untuk memprediksi
return
saham yang akan diperoleh pemegang saham di masa mendatang adalah
Return On Equity ROE
,
Dividend Payout Ratio DPR
,
Price to Book Value PBV
dan
Earning Per Share EPS
. Profitabilitas dapat dihubungkan dengan
return
saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Sugiarti,
et al
. 2015 yang menyatakan bahwa dengan adanya profitabilitas, investor dapat menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika perusahaan prospektif dengan profitabilitas yang tinggi di masa mendatang, maka banyak
investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan. Penelitian Amarjit 2010 dalam Carlo 2014 menyatakan bahwa kebijakan
dividen yang diproksikan dengan
Dividend Payout
Ratio
DPR
juga dapat
2 dikaitkan dengan
return
saham perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang mempunyai DPR tinggi akan meningkatkan harga sahamnya, sehingga permintaan
atas saham ikut meningkat, dan hal ini akan berimbas pada
return
yang positif. Penelitian Sugiarto 2011 menyatakan bahwa semakin tinggi rasio
Price to Book Value PBV
, maka penilaian investor terhadap suatu perusahaan juga meningkat. Hal ini dikarenakan rasio
PBV
dapat menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal
yang diinvestasikan. Meningkatnya penilaian investor terhadap suatu perusahaan tersebut akan berdampak positif terhadap
return
perusahaan. Selain ketiga variabel tersebut, digunakan pula rasio
Earning Per Share EPS
untuk memprediksi besarnya tingkat pengembalian yang akan diterima oleh investor. Menurut penelitian Gunadi dan Kesuma 2015, meningkatnya angka
EPS menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam fase berkembang, dapat dikatakan fase berkembang karena perusahaan dapat menghasilkan keuntungan
bersih per lembar sahamnya, sehingga akan berdampak pada kenaikan harga saham yang diikuti dengan
return
yang tinggi.
2. METODE