Manajemen Laba Landasan Teori

30 begitu, perusahaan dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. 5. Pergantian CEO change of chief executive officer Banyak motivasi yang muncul saat terjadi pergantian CEO. Salah satunya adalah pemaksimalan laba untuk meningkatkan bonus pada saat CEO mendekati masa pensiun. Pada sisi yang berbeda, CEO juga berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian CEO oleh pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan laba jika penilaian kinerja berdasarkan laba. CEO yang dinilai baik oleh pemilik perusahaan akan diberikan bonus reward, sedangkan manajer yang kinerjanya kurang baik akan diganti oleh pemilik perusahaan punishment. 6. IPO initial public offering Perusahaan yang baru pertama kali menawarkan harga pasar sehingga terdapat masalah bagaimana menetapkan nilai saham yang ditawarkan. Oleh karena itu, informasi laba bersih dapat digunakan sebagai sinyal kepada yang akan go public cenderung melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga lebih tinggi atas saham yang akan dijualnya. Selanjutnya Pambudi 2013 menyatakan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-transaksi yang mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan 31 para stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan. Manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan informasi tambahan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, peningkatan pengungkapan laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba menjadi semakin kecil. Perusahaan yang melakukan manajemen laba akan mengungkapkan lebih sedikit informasi dalam laporan keuangan agar tindakannya tidak dapat terdeteksi. Manajemen laba muncul sebagai dampak masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham principal dan manajemen perusahaan agent. Menurut Salno dan Baridwan 2000 pihak prinsipal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat, sedangkan agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologinya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Dan perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar fee audit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah Pambudi, 2013 32

7. Fee Audit

Fee merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atas jasa audit laporan keuangan oleh auditor eksternal yang besarnya bervariasi tergantung dari faktor-faktor dalam penugasan audit. Iskak 1999 mendefinisikan fee audit sebagai hororarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik terhadap laporan keuangan. Berdasarkan surat keputusan ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia pada tanggal 2 juli 2008 No. KEP.24IAPIVII2008 mengenai kebijakan penentuan fee audit dimana surat tersebut digunakan sebagai pedoman bagi seluruh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dalam menentukan besarnya imbalan yang wajar atas jasa profesional yang mereka berikan sebagai akuntan publik. Dijelaskan dalam surat keputusan mengenai penetapan fee audit yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah: a. Kebutuhan klien

b. Tugas dan tanggungjawab menurut hukum c. Independensi

d. Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan. e. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan. f. Basis penetapan fee yang disepakati. 33 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit yaitu: a. Besar kecilnya auditee

b. Lokasi Kantor Akuntan Publik KAP c. Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP.

B. Hipotesis Penelitian

1. Hubungan antara Independensi Dewan Komisaris dengan Fee Audit Komisaris independen yang terpisah dari pihak manajemen mempunyai tanggungjawab utama untuk mengawasi kinerja manajemen. Dewan komisaris yang lebih independen akan menuntut kualitas yang lebih tinggi dari auditor eksternal, sehingga menyebabkan biaya audit yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan struktur governance yang kuat cenderung mencari jasa audit dengan kualitas yang lebih tinggi untuk melindungi nama baik perusahaan dan melindungi kekayaan pemegang saham. Kualitas audit yang lebih tinggi menuntut fee audit yang lebih tinggi pula Rizqiasih, 2010. Keberadaan komisaris independen dalam perusahaan dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih obyektif, independen, menjaga keterbukaan serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan 34 perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas Prastuti, 2013. Penelitian Rizqiasih 2010, Wibowo 2012, dan Prastuti 2013 menunjukkan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap fee audit. Sedangkan penelitian putri dan utami 2014 menunjukkan bahwa dewan komsaris independen memiliki pengaruh negatif terhadap fee audit. Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis: H1: Independensi Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap fee audit 2. Hubungan antara Independensi Komite Audit dengan Fee Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

KETERKAITAN ANTARA INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KOMPENSASI CEO, KOMPLEKSITAS USAHA DAN MANAJEMEN LABA DENGAN FEE AUDIT PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

1 5 27

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014).

0 3 11

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADA PFEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terda

3 14 15