Cara Kerja Analisis Data

b. Pemberian kode Coding. c. Pemberian nilai Scoring. d. Tabulasi Tabulating. e. Interpretasi hasil. 4. Pembuatan laporan hasil penelitian

H. Skema Langkah Kerja

Gambar 5. Skema Langkah Kerja Tahap Persiapan : 1. Menyusun proposal 2. Mengurus surat izin 3. Perizinan kepada ketua RW 005 Tahap Pelaksanaan : Penyebaran kuesioner RT 001 RT 005 RT 004 RT 003 RT 002 Pengolahan dan analisis Pembuatan laporan

I. Validitas dan Realibilitas Kuesioner

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan tingkat seberapa besar item-item instrumen mampu mewakili konsep yang akan diukur. Validitas memuat tes yang menguji isi yang relevan dengan tujuan yang akan diukur. Dalam penelitian pengujian kualitas instrumen yang dilakukan adalah uji validitas bivariate person. Dikatakan valid jika signifikan 0,05 atau 5 Sugiyono, 2010. Uji validitas dilakukan di RW 005 Desa Sindurjan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang terdiri dari 5 RT.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari alat pengukur yang digunakan, sehingga memberikan hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulangi. Dalam penelitian pengukuran reliabilitas instrumen yang dilakukan adalah metode Alpha Cronbach’s. Dikatakan reliabel jika koefisiensi cronbach alpha 0,7 Ghozali, 2011. Output dari Reliability Analysis adalah Item- Total Statistics, yang menghasilkan nilai-nilai alpha pada kolom Cronbach’s Alpha If Item Deleted untuk masing-masing item, dan menghasilkan nilai alpha simultan pada tabel Reliability Statictics yang berada dibawahnya. Uji reliabilitas dilakukan pada 18 item soal yang telah dinyatakan valid.

J. Analisis Data

Data primer yang telah terkumpul dianalisis melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : a. Seleksi data Editing Proses pemeriksaan data yang diperoleh dari kuesioner sehingga didapatkan data yang akurat untuk di analisis, kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa apakah kuesioner telah di isi secara lengkap. b. Pemberian kode Coding Pemberian kode pada tiap data sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisis data. c. Pemberian nilai Scoring Dilakukan penilaian dengan skala Guttman dimana setiap jawaban benar atau sesuai dari masing-masing pernyataan diberi nilai 1 dan jika salah atau tidak sesuai diberi nilai 0. Penilaian dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Dimana : P = Persentase nilai pengetahuan f = Skor yang didapat N = Jumlah soal d. Tabulasi Tabulating Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis secara deskriptif dengan bentuk distribusi frekuensi kemudian ditentukan persentase dari masing-masing jawaban dan secara statistik untuk mengetahui hubungan usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan. e. Interpretasi Hasil Pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan pengkategorian menurut Nursalam 2008, yaitu : 1 Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100 dari seluruh pernyataan. 2 Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75 dari seluruh pernyataan. 3 Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56 dari seluruh pernyataan. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Kabupaten Purworejo merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 Kecamatan, yang dibagi atas 469 desa dan 25 kelurahan. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kabupaten Purworejo pada tahun 2015 adalah 598.216 jiwa, yang terdiri dari 294.729 laki-laki dan 303.487 perempuan. Desa Sindurjan merupakan salah satu Desa dari 25 Desa yang berada di wilayah Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Secara administratif, Desa Sindurjan terdiri dari 8 RW dan 37 RT. Jumlah penduduk di RW 005 tercatat sebanyak 648 jiwa, yang terdiri dari 5 RT dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 165 KK. Sarana pendidikan di RW 005 cukup memadai mulai dari PAUD, TK, SD, SMA, kejar paket, PONPES dan SLB sudah tersebar secara merata. Adapun pelayanan kesehatan yang tersebar di RW 005, yaitu 1 Puskesmas Pembantu, 1 RS Bersalin, dan 1 Apotek. Walaupun RW 005 terletak di perkotaan dengan sarana dan prasarana kesehatan yang cukup memadai dan kemudahan akses untuk menjangkau lokasi fasilitas umum yang dibutuhkan, kebanyakan masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat tradisional karena adanya anggapan bahwa penggobatan dengan obat tradisional lebih baik dan aman dari pada obat modern.

B. Hasil Uji Kuesioner

Uji kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas yang dibagikan kepada 30 responden, yang terdiri dari warga RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, dan RT 5. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama berupa pertanyaan tentang data diri responden, dan bagian kedua berupa pernyataan dan gambaran penggunaan obat tradisional. Komponen-komponen soal dalam kuesioner ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Komponen Soal Kuesioner Sebelum Uji Validitas No. Komponen Nomor Soal 1. Definisi obat tradisional 1 2. Cara perolehan obat Tradisional 2 dan 18 3. Jenis obat tradisional 3 4. Definisi jamu 4 5. Aturan pakai obat tradisional 5, 10, 9, 12, dan 14 6. Tujuan penggunaan 6 7. Dosis 11 8. Efek samping 7 dan 15 9. Kandungan obat tradisional 8 10. Bentuk sediaan obat tradisional 13 11. Mekanisme aksi 16 dan 19 12. Penyimpanan 17 dan 20 1. Hasil Uji Validitas Validitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana item instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur dan bukan mengukur yang lain. Hasil uji validitas ditunjukkan pada Tabel 2.

Dokumen yang terkait

Pengobatan Tradisional Sebagai Pengobatan Alternatif Harus Dilestarikan

0 48 6

FUNGSI SEMBUR SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT KARO DI DESA SEI MUSAM KENDIT KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT.

0 2 24

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

PENDAHULUAN Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

2 6 7

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SLB MUHAMMADIYAH SINDURJAN PURWOREJO.

0 0 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAANANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI BERDASARKAN SOSIODEMOGRAFI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Studi tentang tradisi bersih desa pada masyarakat Desa Rendeng Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo AWAL

0 0 18