Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

c. Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik, terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan. d. Sosial, budaya, dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat tidak melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan tersediannya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. e. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. f. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerja. g. Usia Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup adalah sebagai berikut : 1 Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang didapat semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuan. 2 Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena telah mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Beberapa teori berpendapat IQ seseorang akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan, seperti kosakata dan pengetahuan umum.

C. Kerangka Konsep

Gambar 4. Kerangka Konsep Penelitian

D. Keterangan Empiris

Diharapkan berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui tingkat pengetahuan masyarakat RW 005 Desa Sindurjan tentang obat tradisional serta gambaran penggunaan obat tradisional oleh masyarakat. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional Faktor : 1. Usia 2. Pendidikan terakhir 3. Pekerjaan Baik Kurang Cukup Penggunaan obat tradisional jamu, OHT, dan fitofarmaka 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data secara terstruktur yang bersumber dari data primer, yaitu kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian Nazir, 2005.

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di RW 005 Desa Sindurjan Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik-karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2010. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat RW 005 Desa Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo yang berjumlah 648 jiwa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Sugiyono, 2010. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian masyarakat RW 005 Desa Sindurjan Kecamatan Purworejo Kabupaten

Dokumen yang terkait

Pengobatan Tradisional Sebagai Pengobatan Alternatif Harus Dilestarikan

0 48 6

FUNGSI SEMBUR SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT KARO DI DESA SEI MUSAM KENDIT KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT.

0 2 24

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

PENDAHULUAN Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

2 6 7

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SLB MUHAMMADIYAH SINDURJAN PURWOREJO.

0 0 11

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAANANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA PENGOBATAN SENDIRI BERDASARKAN SOSIODEMOGRAFI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Studi tentang tradisi bersih desa pada masyarakat Desa Rendeng Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo AWAL

0 0 18