IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jumlah Kromosom
Jumlah kromosom merupakan karakteristik kromosom yang mudah diamati dan stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manggis
G. mangostana
L. yang berasal dari Jogorogo memiliki jumlah kromosom 2n = 90 Gambar 1. Kromosom tanaman manggis yang terlihat pada gambar
1 menunjukkan jumlah yang cukup banyak 2n = 90, sehingga pada pengamatan sering terlihat tumpang tindih.
Gambar 1. Kromosom manggis
G. mangostana
L. Jogorogo Beberapa pustaka melaporkan jumlah kromosom dan poliploidi tanaman
manggis yang berbeda-beda. Richards 1990 menyatakan bahwa jumlah kromosom manggis 2n = 88-90 dan tidak menyebutkan poliploidi tanaman
manggis. Rao and Rao 2003 menyatakan jumlah kromosom manggis 2n = 56, 76, 88 – 90, 96, 120 – 130 dan poliploidi manggis allotetraploid. Hal
ini disebabkan karena pada tanaman manggis terdapat kromosom tambahan yang disebut kromosom ‘
supernumerary
’ kromosom B. Jumlah kromosom B
tiap keturunan berbeda dengan jumlah kromosom B pada induk. Perbedaan
jumlah kromosom B terjadi karena terdapat kromosom B yang gagal memisah
non disjumction
pada anaphase sebelum pembentukan inti sel telur yang
5 µm
18
mengakibatkan sel anakan yang terbentuk memiliki jumlah kromosom berbeda Suryo, 2007. Jumlah kromosom B yang berbeda pada tiap keturunan
mengakibatkan kerancuan dalam penentuan jumlah kromosom tanaman manggis. Jumlah kromosom manggis yang bervariasi juga akan
mengakibatkan kesulitan dalam penentuan poliploidi kromosom tanaman manggis. Menurut Robsons dan Adams 1968 menyatakan sangat sulit
menentukan jumlah kromosom dasar genus Garcinia yang akan menjadi dasar penentuan poliplodinya.
Menurut Richards 1990 manggis merupakan hasil hibridisasi natural dari
Garcinia hombroniana
dengan
Garcinia malaccensis. G. hombroniana
memiliki jumlah kromosom 2n = 48 dan
G. malaccensis
memiliki jumlah kromosom 2n = 42.
G. hombroniana
disebut juga manggis hutan memiliki tinggi pohon 4 – 6 m, buahnya lunak, berbentuk bulat dan kulit buah berwana
merah muda Montoso Gardens, 2007.
G. malaccensis
berdaging buah manis dan sudah jarang ditemukan Osman dan Milan, 2006. Hibridisasi antara
spesies yang berbeda, yaitu
G. hombroniana
dengan
G. malaccensis
, mengakibatkan
tanaman manggis mempunyai jumlah kromosom allopoliploid. Allopoliploid tanaman manggis merupakan suatu hasil seleksi alam dalam
kurun waktu yang panjang. Manggis merupakan salah satu tanaman yang berkembangbiak secara
apomiksis dan
memiliki kromosom
allopoliploid. Hal
ini dapat
mengindikasikan bahwa tanaman yang berkembangbiak secara apomiksis mempunyai kromosom poliploid. Tetapi kromosom poliploidi saja tidak akan
mengakibatkan apomiksis karena apomiksis juga diatur oleh gen. Mekanisme pengendalian genetik penyebab apomiksis sampai saat ini belum diketahui
Hanna, 1991; Mugnisjah dan Setiawan, 1990
B. Ukuran Kromosom