kompetensi yang cukup dan independensi yang baik. Indepedensi auditor internal sangat penting terutama dalam memberikan penilaian yang tidak memihaknetral Hery, 2010:73. Opini wajar
tanpa pengecualian adalah opini paling diharapkan oleh klien karena pendapat ini mampu menjamin bahwa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan tidak mengandung
salah saji material dan sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan yang berlaku.
2.4. Ukuran Perusahaan
Menurut Hasibuan 2009 dalam surbakti 2013, ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: toltal
aset, log size, penjualan dan kapitalisasi pasar, dan lain-lain. Semakin besar perusahaan maka semakin besar total aset yang dimilikinya.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan
berdasarkan total penjualan, total asset, rata-rata tingkat penjualan Seftianne, 2011. Dalam melakukan tax planning untuk upaya menekan beban pajak seminimal mungkin, yaitu dengan
memanfaatkan beban penyusutan dan amortisasi yang timbul dari pengeluaran untuk memperoleh aset tersebut karena beban penyusutan dan amortisasi dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan
kena pajak perusahaan. Hasil penelitian Surbakti 2012 menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
2.5. Teori Keagenan
Teori agensi yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan hubungan keagenan sebagai agency relationship as a contract under which one or more person the principals engage another
person the agent to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent yang diartikan sebagai suatu kontrak antara pemilik principal yang melibatkan
orang lain agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan mendelegasikan wewenang sepenuhnya untuk pengambilan keputusan kepada agen. Dalam organisasi bisnis, manajer umumnya
bukanlah sebagai pemilik. Spesialisasi tanggung jawab dibuat, dimana manajer mempunyai tugas mengkoordinasikan aktivitas, sedangkan pemilik perusahaan menanggung risiko. Jika perusahaan
mengalami kegagalan maka pemilik perusahaan akan menanggung kerugian keuangan yang besar. Oleh karena itu mereka cenderung mendiversivikasi kepemilikan mereka ke berbagai perusahaan untuk
menghindari kemungkinan seperti itu. Ada tiga asumsi yang mendasari agency theory yang diungkapkan oleh Eisenhardt 1989, yaitu: 1
asumsi tentang sifat manusia yang memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri self interest, 2 asumsi tentang keorganisasian yang ditandai oleh adanya konflik antara anggota organisasi, efisien
sebagai kriteria produktivitas dan adanya asimetris informasi antara pemilik perusahaan dan manajemen, dan 3 asumsi tentang informasi yang menjelaskan bahwa informasi dipandang sebagai komoditas yang dapat
diperjual-belikan. Perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen ini disebut dengan agency problem, salah satunya disebabkan oleh adanya asimetri informasi yaitu suatu kondisi di mana terjadi ketidak
seimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi Oktomegah, 2012.
Dijelaskan oleh Scott 2012 bahwa terdapat dua tipe asimetri informasi, yaitu: 1 adverse selection dimana terjadi karena salah satu pihak dalam suatu transaksi mengambil keuntungan berdasarkan atas
informasi yang dimilikinya, dimana pihak lain tidak memiliki informasi tersebut yang terjadi apabila manajer mengetahui tingkat usaha yang diakukannya dalam menjalankan perusahaan, sedangkan investor
tidak mengetahuinya. Sehingga manajer bisa saja tergoda untuk dapat melakukan tindakan yang melanggar kontrak dan secara etika atau norma tidak layak untuk dilakukan di luar sepengetahuan pemegang saham.
2.6. Kerangka Berpikir Gambar 1. Kerangka Berpikir
Variabel Dependen Konservatisme Akuntansi X1
Kualitas Audit X2
Ukuran Perusahaan X3
Penghindaran Pajak Y
Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam Pembangunan Global Berkelanjutan
ISSN 2460-0784
433
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Teori keagenan agency theory menjelaskan bahwa pada praktek di lapangan, pemilik perusahaan memberikan amanat pengelolaan perusahaan kepada manajemen. Penunjukkan ini dilakukan dengan tujuan
agar manajemen dapat mengelola perusahaan hingga memberikan keuntungan yang maksimal kepada pihak prinsipal pemilik perusahaan dengan pencapaian kinerja yang maksimal dari manajemen.
Penghindaran pajak merupakan salah satu upaya meminimalisasi beban pajak yang sering dilakukan oleh perusahaan, karena masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan yang berlaku. Meski
penghindaran pajak bersifat legal, dari pihak pemerintah tetap tidak menginginkan hal tersebut. Fenomena penghindaran pajak di Indonesia dapat dilihat dari rasio pajak tax ratio negara Indonesia. Rasio pajak
menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengumpulkan pendapatan pajak atau menyerap kembali PDB dari masyarakat dalam bentuk pajak. Semakin tinggi rasio pajak suatu negara, maka semakin baik kinerja
pemungutan pajak negara tersebut. Prinsip konservatisme yang diterapkan perusahaan secara tidak langsung akan mempengaruhi
laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan, dimana laporan keuangan yang disusun tersebut nantinya akan dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi manajemen dalam mengambil kebijakan
terkait dengan perusahaan. Kebijakan terkait perusahaan dalam hal ini tentunya termasuk juga dalam hal perpajakan, khususnya terkait dengan tax avoidance karena tax avoidance yang dilakukan
oleh perusahaan biasanya dilakukan melalui kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan dan bukanlah tanpa sengaja dengan adanya Peraturan Pemerintah maka kecenderungan untuk melakukan
penghindaran pajak akan semakin sempit meskipun perusahaan memilih metode akuntansi yang konservatif. Sehingga diduga, Perusahaan yang menerapkan konservatisme akuntansi akan mendapatkan
tingat keagresifitasan pajak yang rendah. Kualitas audit sebagai salah satu informasi yang dapat memperlemah dan memperkuat pengaruh
pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian terhadap harga saham. Ketika auditor memberikan opini going concern atas sebuah perusahaan, maka hal ini akan berdampak terhadap keputusan
investasi calon investor maupun bagi investor yang sebelumnya telah berinvestasi dalam perusahaan. Untuk menghasilkan audit yang berkualitas, seorang akuntan publik dituntut untuk
memiliki kompetensi yang cukup dan independensi yang baik. Semakin tingginya tingkat independensi auditor maka akan meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan, dengan meningkatnya kredibilitas
dari laporan keuangan maka diharapkan akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam melakukan tax planning untuk upaya menekan beban pajak seminimal mungkin, yaitu dengan memanfaatkan beban penyusutan dan amortisasi yang timbul dari pengeluaran untuk memperoleh
aset tersebut karena beban penyusutan dan amortisasi dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak perusahaan.
Berdasarkan teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
H2: Kualitas audit berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak.
3. METODE PENELITIAN