kegiatan-kegiatan tersebut dapat menurunkan kualitas lingkungan perairan, sungai memiliki kemampuan untuk memulihkan diri sendiri tetapi juga kualitas
perairan terlalu menurun akan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk proses pemulihan kembali Christianto, 2002.
Parameter Kualitas Air
Pengelolaam sumber daya air sangat penting, agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu langkah
pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Namun, sebelum melangkah pada
tahap pengelolaan, diperlukan pemahaman yang baik tentang terminologi, karakteristik, dan interaksi parameter-parameter kualitas air Effendi, 2003.
Sebagai bagian dari kepedulian tentang keadaan lingkungan hidup, kualitas air mejadi bagian yang penting dalam isu pengembangan sumberdaya
air. Kualitas air dalam hal ini mencakup keadaan fisik, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian,
industri, rekreasi dan pemanfaatan air lainnya. Status kualitas air berkaitan dengan kuantitas air seperti telah dibicarakan pada bagian-bagian terdahulu.
Karakteristik fisik terpenting yang dapat mempengaruhui kualitas air, dan dengan demikian, berpengaruh pada ketersediaan untuk berbagai pemanfaatan seperti
tersebut diatas adalah konsentrasi sedimen dan suhu air Asdak, 2002. Kriteria mutu air berdasarkan peruntukannya dapat dilihat pada Lampiran 6.
1. Arus
Menurut Barus 2004 Arus air adalah faktor yang mempunyai peranan sangat penting baik pada perairan lontik maupun perairan lentik. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan penyebaran organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air akan bervariasi secara vertikal. Arus
air yang pada perairan lotik umumnya bersifat turbulen, yaitu arus air yang bergerak ke segala arah sehigga air akan terdistribusi ke seluruh bagian dari
peraira tersebut. Selain itu dikenal arur laminar, yaitu arus air yang bergerak ke satu arah tertentu saja.
Kecepatan arus sungai dapat digunakan untuk memperkirakan kapan aliran air mencapai lokasi tertentu ketika terjadi peningkatan debit air di hulu sungai.
Kecepatan aliran sungai dapat diduga melalui debit air sungai Farid, 2011.
2. Suhu
Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan thermometer. Suhu permukaan air dapat diukur dengan thermometer biasa. Suhu air pada berbagai
lapiasan dapat diukur dengan menggunakan telermometer atau thermometer biasa yang dibenamkan dalam air. Kisaran suhu lingkungan perairan lebih sempit
dibandingkan dengan dengan lingkungan daratan, karena itulah maka kisaran toleransi organisme akuatik terhadap suhu juga relatife sempit dibandingkan
dengan organisme akuatik Suin, 2002 Di dalam kisaran suhu dimana proses-proses kehidupan berlangsung,
metabolisme bergantung pada suhu. Pada umumnya, organisme-organisme yang tidak dapat mengatur suhu tubuhnya, proses metabolismenya meningkat dua kali
untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 C Nybakken, 1988.
3. Kecerahan
Penentuan kecerahan air dengan keping Secchi adalah berdasarkan batas pandangan ke dalam air untuk melihat warna putih yang berada dalam air.
Universitas Sumatera Utara
Semakin keruh suatu badan air akan semakin dekat batas pandangan, sebaliknya kalau air jernih akan jauh batas pandangan tersebut. Keping Secchi berupa suatu
kepingan yang berwarna hitam-putih, yang dibenamkan ke dalam air. Keping itu berupa suatu piringan yang diameternya sekitar 25 cm. piringan ini dapart dibuat
dari plat logam yang tebalnya sekitar 3 mm pada tengah piringan dibuat satu lubang untuk tempat meletakkan tali dan logam pemberatnya. Tali inilah yang
berfungsi sebagai penentu kedalaman Suin, 2002.
4. Dissolved Oxygen DO