Daya Serap Air Sifat mekanik Komposit

Rapat massa suatu bahan yang homogen didefenisikan sebagai massa persatuan volume. Rapat massa dilambangkan dengan huruf Yunani rho dan secara matematis dapat ditulis : ........................................................5 dengan : = massa jenis kgm 3 m = massa kg V = volume m 3 Berat jenis suatu bahan ialah perbandingan antara rapat massa bahan itu terhadap rapat massa air dan sebab itu berupa bilangan semata tanpa satuan. Istilah berat jenis sebenarnya merupakan istilah keliru karena tidak ada sangkut pautnya dengan gravitasi. Lebih tepat disebut rapat relatif karena lebih memperjelas konsepnya Sears, 1982.

b. Daya Serap Air

Pengujian daya serap air Water absorbtion pada masing – masing sampel dapat dilakukan dengan cara menimbang massa kering sampel dan massa basah. Massa kering adalah massa pada saat sampel dalam keadaan kering, dan massa basah diperoleh setelah sampel mengalami perendaman selama 24 jam pada suhu kamar. Untuk mendapatkan nilai penyerapan air dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: ……………………………….2 dengan: m b = Massa sampel dalam keadaan basah gr m k = Massa sampel dalam keadaan kering gr Universitas Sumatera Utara

2.11 Sifat mekanik Komposit

1. Uji Kuat Tarik Tensile Strength. Pengujian tarik tensile stength test adalah pengujian mekanik secara statis dengan cara sample ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya dimana gaya tarik yang diberikan sebesar F Newton. Tujuannya untuk mengetahui sifat- sifat mekanik tarik kekuatan tarik dari komposit yang diuji diperkuat dengan serat rami. Yang menjadi perhatian dalam gambar tersebut adalah kemampuan maksimum bahan dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut Ultimate Tensile Strength disingkat dengan UTS. Untuk semua bahan, padatahap sangat awal uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke, yaitu : rasio tegangan stress dan regangan strain adalah konstan. Gambar 2.5 Ukuran Spesimen Uji Tarik Berdasarkan ASTM D-638 Pengujian dilakukan sampai sampel uji patah, maka pada saat yang sama diamati pertambahan panjang yang dialami sampel uji. Kekuatan tarik atau tekan diukur dari besarnya beban maksimum Fmaks yang digunakan untuk memutuskanmematahkan spesimen bahan dengan luas awal . Umumnya Universitas Sumatera Utara kekuatan tarik polimer lebih rendah dari baja . Hasil pengujian adalah grafik beban versus perpanjangan elongasi. Kuat Tarik : σ = ……………………1 =Beban yang diberikan arah tegak lurus terhadap penampang spesimen N A o = Luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m 2 σ = Kuat Tarik Nm -2 Regangan ε: ε = = ……………………. 2 ε = Regangan l o = Panjang mula-mula spesimen sebelum pembebanan Δl = Pertambahan panjang Hubungan antara Tegangan dan Regangan dirumuskan: E = ………………………………..….……. 3 E = Modulus Elastisitas Nm- 2 σ = Kuat Tarik Nm -2 ε = Regangan

2. Uji Kuat Impak Impact Strength

Kekuatan impak adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika kuat saat dipukul dengan keras Universitas Sumatera Utara