116
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan A.
1. Kawasan muara sungai Progo memiliki potensi yang meliputi muara sungai progo, laguna, potensi pertanian hortikultura dan padi, tambak udang dan
wisata pantai. Potensi yang ada di kawasan muara dapat dikembangkan menjadi kawasan agrowisata pada bidang usaha pertanian yang meliputi
pertanian hortikultura dan perikanan. 2. Untuk mendapatkan kualitas wisata yang baik penataan zonasi kawasan
wisata di muara sungai Progo perlu dilakukan. Zonasi kawasan wisata muara sungai Progo terbagi menjadi 4 zonasi yaitu zona inti, zona penyangga, zona
pegembangan pertanian dan perikanan, dan zona pelayanan wisata.
Saran B.
1. Penanaman mangrove diharapkan tidak hanya dilakukan diwilayah kabupaten Kulon Progo saja tetapi meliputi kawasan muara sungai Progo
di wilayah kabupaten Bantul. 2. Perlu adanya tindak lanjut baik dari kelompok tambak udang maupun
Pemerintah mengenai pencemaran yang terjadi di laguna Trisik. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan pemberian eceng gondok di perairan
laguna.
3. Menerapkan sistem IPAL pada tambak udang yaitu dengan menyediakan satu kolam untuk pengelolaan limbah cair tambak. Sehingga, limbah tidak
mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan untuk yang lainnya. 4. Perlu adanya pengembangan komoditas hortikultura seperti buah naga
dipesisir pantai selatan untuk meningkatkan potensi sumber daya pertanian.
5. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai daerah konservasi, pengembangan komoditas buah naga dan
penataan wisata di kawasan muara sungai Progo.
118
DAFTAR PUSTAKA
[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Tata cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan Pembangunan
Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta: Bappenas.
http:pu.net a
http:kbbi.web.idzonasi Diakses tanggal 15 Agustus 2016
b http:kbbi.web.idwisata
Diakses tanggal 15 Agustus 2016 Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak. 2008. Laporan Masterplan PSDA
Wilayah Sungai Progo-Opak-Serangan. Yogyakarta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak. 2012. Laporan Desain Rehab Jetty
Progo. Yogyakarta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak. 2013. Laporan Penyesuaian Review
Desain Sungai Progo-Opak-Serangan. Yogyakarta Betry Andita E.H. 2008. Perencanaan Lanskap Bagi Pengembangan Agrowisata
Di Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu Kabupaten Magelang Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Demokratis terhadap Hasil Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran
Effendi P Sitanggang. 2007. Peranan Vegetasi Batata Pantai Ipomoea pes-caprae Dalam Mereduksi Erosi Gisik di Sepanjang Pantai Teluk Amurang
Sulawesi Utara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Vol. 12 No. 2
http:ejournal.undip.ac.idindex.phpijmsarticleview635503 diakses
pada 10 Juni 2016 Gumelar, S Sastrayuda. 2010. Konsep Pengembangan Kawasan Agrowisata
Hand Out
Mata Kuliah
Concept Resort
and Leisure.
http:file.upi.eduDirektoriFPIPSLAINNYAGUMELAR_SHAND_OU T_MATKUL_KONSEP_RESORT_AND_LEISUREPENGEMBANGAN
_KAWASAN_AGRO_WISATA.pdf Diakses tanggal 14 Juli 2015
Gunn, C.A., 1997. Vacationscape: Developing Tourist Area. United States of America: Taylor Francis.
H.Supriyanto. 2015. Poncosari dalam Data. Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Bantul
http:file.upi.eduDirektoriFPIPSJUR._PEND._GEOGRAFI197210242001121- BAGJA_WALUYAGEOGRAFI_PARIWISATAOBJEK_DAN_DAYA
_TARIK_WISATA_UTS.pdf Diakses pada 29 Juni 2016
Hutabarat, S dan M. Efans. 1985. Pengantar Oceanografi. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
I Gede Arya Sanjaya, Cokorda Gede A.S dan I Nyoman, G.D. 2013 Studi Potensi Subak Renon di Denpasar Selatan untuk Pengembangan Agrowisata. E-
Jurnal Agroteknologi Tropika. Vol.2 No.1 http:id.portalgaruda.orgindex.php?ref=browsemod=viewarticlearticl
e=16368 Diakses pada 8 April 2016
I Gusti Bagus Rai Utama. 2012. Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif di Indonesia.
Denpasar
Inskeep, Edward 1991. Tourism Planning: An Integrated Sustainable Approach. New York : Van Nostrand Reinhold
Janianton Damanik dan Helmut F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata. ANDI. Yogyakarta
Moh. Nazir. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Pamulardi,B. 2006. Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan.2006.
http:eprints.undip.ac.id153721Bambang_Pamulardi.pdf . 20 Juni 2015
Perarturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo tahun 2010-2030
Perarturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo tahun 2012-2032
Pitana. 2002. Prinsip-prinsip ecoturism dan agritourism. PKN. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Pusat Data dan Informasi Pertanian. Direktori Profil Wisata Agro: Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani. Departemen Republik Indonesia.
Database.deptan.go.id. diakses 20 Juni 2015 Risma Windasari.2006. Identifikasi Potensi Lanskap Agrowisata Di Kawasan
Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Yogyakarta.
Salundik. 1998. Pengolahan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Peraah dengan Eceng Gondok Eichhornia crassipes MartSolms.Thesis. Magister
Sains Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan
Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Bogor. 195- 196
Soeyasa, N., M Nurhudah., dan S. Raharjo. 2001. Ekologi Perairan II. Departemen Kelautan dan Perikanan. Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Sofian Effendi dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta Subowo.
2002. Agrowisata
Meningkatkan Pendapatan
Petani. http:database.deptan.go.idagrowisata Diakses tanggal 14 Juli 2015
Sugaepi. 2013. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Point of Reward dan Sikap Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititaf dan RD. Alfabeta.
Bandung. The International Acotourism. Ecotourism Satatistical Fact Sheet. 2000
Tirtawinata, M. R. dan L. Fachrudin. 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. Penebar Swadaya. Bogor.
Umar Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada 41p-42p, 49p, 51p
Yoeti, O.A. 2000. Ekowisata: Pariwisata berwawasan Lingkungan Hidup. PT Pertja.Jakarta.
Zoer’aini Djamal Irwan. 2007. Prinsip-prisip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan. Jakarta. Sinar Grafika Offset. 125p-126p
Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan
Lampiran 2. Peta Kawasan Muara Sungai Progo
Lampiran 3. Kondisi Muara Sungai Progo tahun
a 2001
b 2004
c 2006
d 2007
MORFOLOGI HULU - MUARA SUNGAI PROGO FOTO CITRA 1182006
Jetty Pula
e 2009
f 2010
MORFOLOGI HULU - MUARA SUNGAI PROGO FOTO CITRA 3152009
Jetty Pula
MORFOLOGI HULU - MUARA SUNGAI PROGO FOTO CITRA 732010
Jetty Pula
g 2015
h 2016
Lampiran 4. Peta Rencana Pola Ruang Kulon Progo
Lampiran 5. Form Kuesioner Responden
Form Kuesioner Penelitian POTENSI DAN ZONASI KAWASAN WISATA MUARA SUNGAI PROGO
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Identitas Responden
No Responden :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-lakiPerempuan
Pendidikan :
Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian Lingkarilah pada jawaban yang Anda pilih. Isi ………. sesuai dengan
pendapat Anda 1. Apakah anda mengetahui agrowisata ?
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, apa yang anda ketahui tentang agrowisata ? a. Wisata pertanian
b. Wisata petik buah c. Wisata kebun
d. Wisata alam e. Wisata desa
f. Lainnya,
sebutk an…………………………………………………………………
3. Bagaimana pendapat anda tentang muara sungai progo? a. Tempat rekreasirefreshing
b. Sumber mata pencaharian a. Lainnya,
sebutka n………………………………………………………………
4. Saat ini kawasan muara sungai progo digunakan sebagai tambak udang, seperti apakah kondisi kawasan muara sungai progo sebelum dibangun
tambak udang ? a. Gumuk pasir
b. Kawasan pertanian c. Pemukiman
d. Kawasan wisata pantai e. Lainnya,
sebutkan……………………………………………………………… 5. Siapa pengelola tambak udang ?
a. Swasta b. Masyarakat sekitar
c. Pemerintah desa d. Pemerintah daerah
e. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 6. Jika masyarakat sekitar, berapa jumlah warga yang memiliki tambak
udang? a. 50 orang
b. 50 orang c. Tidak tahu
7. Apakah keberadaan tambak udang berdampak positif untuk masyarakat ? a. Ya
b. Tidak 8. Jika Ya, dampak positif yang didapat dari tambak udang ?
a. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar b. Mengangkat potensi daerah setempat
c. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar d. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 9. Jika tidak, apa alasannya ?
a. Limbahnya mencemari lingkungan sekitar b. Dikuasai investor asing sehingga masyarakat tidak dilibatkan dalam
pembangunan tambak c. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 10. Bagaimana akses menuju muara sungai progo ?
a. Sulit b. Mudah
11. Jika sulit, apa yang menyebabkan kawasan ini sulit dijangkau? a. Tidak ada jalan utama menuju muara sungai progo
b. Kendaraan bermotor tidak dapat menjangkau kawasan muara sungai progo
c. Tambak udang menutup akses ke kawasan muara sungai progo d. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 12. Saran apa yang dapat anda berikan agar akses menuju kawasan muara
sungai progo menjadi lebih mudah ? a. Pembukaan jalur utama menuju kawasan muara sungai progo
b. Pembuatan jalur untuk kendaraan bermotor c. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 13. Jika mudah, saran apa yang anda berikan ?
a. Perbaikan pada jalan utama menuju kawasan muara sungai progo b. Tidak perlu perbaikan, jalur utama sudah bagus
c. Perlu adanya jalur alternative
d. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………………
14. Bagaimana kondisi saat ini kawasan muara sungai progo ? a. Panas dan gersang
b. Sejuk dan indah c. Tidak tertata
d. Biasa saja
15. Menurut anda, apa saja daya tarik dari kawasan muara sungai progo ? a. Kawasan pantai
b. Area pemancingan c. Tambak udang
d. Kawasan pertanian e. Laguna untuk kawasan Desa Banaran
f. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 16. Apakah kawasan muara sungai progo bisa dikembangkan menjadi
agrowisata pantai? a. Ya
b. Tidak
Alasanya : …………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… 17. Apakah anda setuju apabila kawasan muara sungai progo diembangkan
menjadi kawasan agrowisata pantai ? a. Ya
b. Tidak
Alasannya : …………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… 18. Apakah masyarakat mendukung apabila kawasan muara sungai progo
dikembangkan menjadi kawasan agrowisata pantai? a. Mendukung dan ingin berpartisipasi dalam pengelolaan
b. Mendukung, tetapi tidak ikut dalam pengelolaannya c. Tidak mendukung karena kurang potensial
19. Dengan melihat daya tarik kawasan muara sungai progo, objek wisata apa yang cocok untuk kawasan ini ?
a. Taman bermain b. Tempat pelelangan ikan
c. Kawasan pertanian d. Pantai
e. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 20. Menurut anda, apakah tambak udang dapat dijadikan sebagai salah satu
objek wisata dalam pengembangan kawasan muara sungai progo sebagai kawasan agrowisata ?
a. Ya
b. Tidak 21. Jika ya, objek wisata seperti apa yang diharapkan ?
a. Wisata edukasi belajar tambak udang b. Wisata belanja udang
c. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………………
22. Desa Banaran memililki laguna dan hutan cemara udang yang pemandangannya cukup indah, menurut anda apakah tempat ini dapat
dijadikan objek wisata juga ? a. Ya
b. Tidak
23. Jika Ya, objek wisata seperti apa yang cocok untuk tempat ini? a. Wisata air
b. Wisata alam c. Area pemancingan
d. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 24. Jika Tidak apa alasannya ?
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………… 25. Jika dikembangkan sebagai kawasan agrowisata, tanaman apa yang cocok
untuk ditanam di kawasan tersebut ? a. Tanaman sayur-sayuran
b. Tanaman konsevasi c. Tanaman buah-buahan
d. Tanaman palawija e. Tanaman pangan
f. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 26. Apabila kawasan ini dikembangkan sebagai kawasan agrowisata sarana
dan prasarana apa yang perlu diadakan ? Jawaban boleh lebih dari satu a. Pengadaan sarana pendukung wisata kamar mandi, musola, pusat
informasi b. Pengadaan area bermain anak-anak
c. Pengadaan tempat penginapan d. Pengadaan
stand penjualan makananoleh-oleh e. Perbaikan jalan dan pengadaan lahan parkir
f. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………………
27. Manfaat yang diperoleh dengan adanya kegiatan wisata di muara sungai Progo ? Jawaban boleh lebih dari satu
a. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar b. Meningkatkan daya tarik muara sungai progo
c. Tidak ada manfaat
d. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………………
28. Menurut anda, siapa pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan kawasan muara sungai progo ?
a. Pemerintah desa b. Dinas pariwisata
c. Masyarakat sekitar d. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 29. Apa harapan saudara mengenai pengembangan kawasan muara sungai
progo sebagai kawasan agrowisata pantai ? Jawaban boleh lebih dari satu
a. Memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar b. Meningkatkan perekonomian masyarakat
c. Dapat mengangkat potensi daerah d. Menjadi daerah tujuan wisata baru di Yogyakarta
e. Lainnya,
sebutkan………………………………………………………………… 30. Adakah rencana pembangunan kawasan muara sungai progo oleh
pemerintah desa ? a. Ya
b. Tidak
31. Jika ya, jelaskan bagaimana rencana pembangunan tersebut ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
32. Jika anda pemilik tambak, apakah anda mau bekerjasama dengan pemeritah desa dan masyarakat sekitar untuk mengembangkan kawasan
muara sungai progo sebagai kawasan agrowisata ? a. Ya,
karena………………………………………………………………… b. Tidak,
karena………………………………………………………………… Saran :
MAKALAH SEMINAR HASILPENELITIAN POTENSI DAN ZONASI KAWASAN WISATA MUARA
SUNGAI PROGO
Disusun oleh : Oktiana Shinta Herawati
20120210029 Program Studi Agroteknologi
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P
Ir. Nafi Ananda Utama M.S
Kepada FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2016
I. PENDAHULUAN