UCS UNCONFINED COMPRESSION STRENGHT

42 konstan pada nilai rendah itu. Setelah pembuatan jalan, maka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR turun sampai kadar air mencapai nilai yang constant. Kadar air yang constant inilah yang disebut kadar air keseimbangan. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan CBR. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1 Percobaan CBR terendam Soaked 2 Percobaan CBR tak terendam Unsoaked Untuk percobaan ini dipakai percobaan CBR terendam Soaked.

II.7. UCS UNCONFINED COMPRESSION STRENGHT

Kuat tekan dan kuat tarik dicapai suatu bahan yang stabilisasidengan semen adalah sebagian besar ditentukan oleh jumlah dari semen yang ditambahkan, tipe bahan dan densitas bahan yang dicampur. Penentuan prosentase dari semen ditentukan berdasarkan berat dan volume. Homogenitas campuran sangat dibutuhkan untuk mencapai kekuatan maksimum. Waktu pencampuran yang dibutuhkan adalah dari saat air ditambahkan terhadap material bahan agregat base B dan semen portland hingga campuran terlihat homogen. Kekuatan secara umum meningkat disuatu hubungan yang linier dengan isi semen, hanya untuk tipe bahan dan semen yang berbeda. Kuat tekan Unconfined Compressive Strenght test secara normal digunakan untuk mengevaluasi material yang disemen. Nilai UCS umumnya ditentukan dari spesimen yang disiapkan yang sudah rawat untuk 7 hari pada suatu temperatur 22 C dan suatu kelembaban di atas 95 Wirtgen,2004. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

I. UMUM

Pada perkerasan Jalan Raya, dibagi atas tiga jenis perkerasan, yaitu Perkerasan Lentur, Perkerasan Kaku, dan gabungan dari keduanya. Perkerasan lentur mengguanakan bahan pengikat aspal di bagian surface sedangkan perkerasan kaku menggunakan lapisan beton. Selain itu ada pula untuk penggabungan dua perkerasan ini dapat dilihat pada runway bandara dimana setelah diperkuat dengan lapisan beton bertulang, di atasnya kemudian dilapisi lagi dengan perkerasan aspal. Supaya jalan memiliki daya dukung yang tinggi, maka lapisan pondasi jalan diperkuat dengan penambahan material-material yang memiliki kualitas yang baik. Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu pecah, batu belah, dan batu kali. Sedangkan untuk bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen dan tanah liat. Perkembangan dan pertumbuhan penduduk di indonesia sangatlah pesat. Sejalan pula dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan mengakibatkan semakin meingkatnya mobilitas penduduk. Salah satu prasarana transportasi adalah jalan yang merupakan kebutuhan sangat tinggi sehingga sangat diperlukan peningkatan baik dari segi kualitas dan kuantitas jalan yang mampu memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 2 Semakin berkembangnya cara dan upaya sekarang ini dalam mengembangkan sarana dan prasarana untuk pembangunan yang berkelanjutan, maka sudah seharusnya juga para ahli dalam bidang ini untuk terus berusaha dan memperdalam pengetahuan mengenai struktur perkerasan yang jauh lebih baik dari yang sudah ada pada saat ini. Dalam kasus ini penulis mencoba meneliti perkerasan lentur yang akan membahas bagian Base Course nya saja. Mengetahui apa pengaruh penambahan semen portland terhadap nilai CBR pada agregat base dengan pemadatan modified. Lapis pondasi base course merupakan salah satu bagian dari struktur perkerasan jalan raya. Konstruksi lapis pondasi umumnya terdiri material aggregat batu pecah atau yang lebih dikenal dengan base A, base B atau base C. Akan tetapi sering terjadi kesulitan mendapatkan material aggregat, terutama pada daerah-daerah tertentu yang jauh atau langka sumber material tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu alternatif yang yang sering dilaksanakan di Indonesia adalah metoda stabilisasi dengan menggunakan semen, kapur, fly ash, bahan kimia atau bitumen. Semen adalah salah satu material yang sering digunakan sebagai bahan additive dalam metoda stabilisasi tanah untuk material lapis pondasi. Akan tetapi, semen merupakan hasil pengolahan industri yang mempunyai harga cukup tinggi dan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan harga pasar. Dengan demikian, sampai saat ini masih diperlukan suatu bahan additive lain yang dapat digunakan untuk stabilisasi tanah sebagai bahan material lapis pondasi. Universitas Sumatera Utara 3 Menurut Sukirman 2007, gradasi agregat menentukan besarnya rongga atau pori yang mungkin terjadi dalam agregat campuran. Agregat campuran yang terdiri dari agregat berukuran sama akan berongga atau berpori banyak karena tidak terdapat agregat berukuran kecil yang dapat mengisi rongga antar butiran. Sebaliknya, bila gabungan agregat terdistribusi dari agregat yang kecil sampai besar secara merata, maka rongga yang terbentuk oleh susunan agregat akan kecil.

I.2 LATAR BELAKANG