Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

3. Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan jika ingin melanjutkan penelitian dengan metode yang sama, untuk durasi pemutaran video lebih lama agar meningkatkan memori jangka panjang yang lebih lama di ingatan petugas tenaga kesehatan. 57 DAFTAR PUSTAKA Al-Assaf, A. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC. Ananingsih, P. D., Rosa, E. M. 2016. KEPATUHAN 5 MOMENT HAND HYGIENE PADA PETUGAS DI LABORATORIUM KLINIK CITO Yogyakarta. Diambil kembali dari http:journal.umy.ac.idindex.phpmrs Arini, Meta. 2016. Health belief model terhadap kepatuhan hand hygiene di bangsal berisiko tinggi healthcare acquired infections hais studi kasus pada rs x : Jurnal Medicoeticoilegal dan Manajemen Rumah Sakit, Vol. 5 No. 2 Juli 2016 Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Azim dan McLaws, 2014. Doctor, do you have a moment? National Hand Hygiene Initiative compliance in Australian hospitals: School of Public Health and Community Medicine, University of New South Wales, Sydney, NSW Bastable, S. B. 2002. Perawat Sebagai Pendidik:Prinsip-Prinsip Pengajaran Dan Pembelajaran. Jakarta: EGC. Brunner, Suddart. 2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah 8 ed., Vol. 2. Jakarta: EGC. Carpenito, L. J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis. Jakarta: EGC. CDC. 2002. Guideline for Hand Hygiene in Health-care Settings. MMWR . 51. Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. Daryanto. 2011. Kelebihan dan Kelemahan Video. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depkes dan Perdalin. 2009-2011. Depkes dan Perdalin 2011. Diambil kembali dari http:www.depkes.go.idresourcesdownloadlaporankinerjakinerja- kemenkes-2009-2011.pdf Dharmeizar. 2012. Naskah Lengkpa Simposium Nasional Peningkatan Pelayanan Ginjal Kronik dan Indonesia Renal Registry. Yogyakarta: Pernefri Wilayah. Dharmeizar. 2012. Pelayanan Penyakit Ginjal Kronik dan Indonesia Renal Registry. Yogyakarta: Pernefri Wilayah. Friedman, N., Kaye, K., Stout, J., McGarry, S., Trivette, S., Briggs, J.. Ann Intern Med 137. 2002. Health care-associated bloodstream infections in adults:a reason to change the accepted defi nition of community-acquired infections. 791-797. JM, M. C. 2008. Prevention andControlof Hospital-acquiredInfections jm mc cartey. Diambil kembali dari http:www.auditor.on.caencontentspecialreportsspecialreportshai_en.p df Khoiriyah, H. 2005. Hubungan Antara Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat PMO Dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang. Larson El, Quiros D, Lin SX. 2007 Dissemination of the CDC’s hand hygiene guideline and impact on Infection Rates. Am J Infect Control Suliha., Herawani., et.al. 2002. Pendidikan Kesehatan, EGC, Jakarta Lau Chun Ling. 2012. Factors Affecting Hand Hygiene Compliance in Intensive Care Units : A Systematic Review. The University of Hong Kong Laura, M. W. 2014. Impact of Infection Preventionist on centers for Medicare and Medicaid quality measures in MAryland nursing homes. Diambil kembali dari http:www.ncbi.nlm.nih.govpubmed24388467 Listiowati Nilamsari,2014. Efektivitas pemberian simulasi hand hygiene terhadap kepatuhan handhygiene petugas non medis di rumah sakit pku muhammadiyah Yogyakarta unit ii Madrazo M. 2009. Effectiveness of a training programme to improve hand hygiene compliance in primary healthcare. BMC Public Health., 9:469, 1471-2458 Mani, Ameet dkk. 2010. Hand hygiene among health care workers. Diunduh dari : http:web.ebscohost.com , diakses tanggal 10 oktober 2016 Motacki, K., Kapoian, T., O’mara, B.H. 2010. An Ilustrated Guide To Infection Control. New York: Springer Publishing Company Niven, N. 2008. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesi. Jakarta: EGC. Nurmarani 2009 Pengaruh Edukasi tentang Hand Hygiene terhadap sikap dan tindakan petugas medis di Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta Nursalam Ninuk., 2007, Asuhan Keperawatn Pada Pasien Terinfeksi, Salemba Medika, Jakarta. Porche, A.R. 2008. Hand Hygiene: Toolkit For Implementing The Nation Patient Safety Goal. USA: The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations Ratna, d. 2012. Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. Riwidikdo 2010 Efektivitas Sosialisasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 terhadap pengetahuan dan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri APD pada petugas pelayanan pendukung di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II Soekidjo, N. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. soekidjo, N. 2010. metodologi riset kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiarto, N., Darmawan, E. S. 2014. The Factors Affecting the Length of Stay in the Intensive Care Units of Pertamina Central Hospital in Indonesia Related to Healthcare Associated Infections. Journal of US-China Medical Science, 11, 195-204. Sugiharto2010 Pengaruh Pelatihan Hand Hygiene dalam meningkatkan Kepatuhan Mahasiswa Profesi Pendidikan Dokter di RSUD panembahan senopati Bantul Yogyakarta The Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology APIC . 2010. Guide to the Elimination Of Infections Hemodialysis. Tiejen, Linda. 2004. Panduan pencegahan infeksi untuk pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroraharjo white et al. 2015. Bmc Health Servres Biomedcentral. Diambil kembali dari http:bmchealthservres.biomedcentral.comarticles10.1186s12913-015- 0718-2 WHO 2009. 2009. Guidelines Hand hygiene. Diambil kembali dari http:www.who.intgpsc5maytoolswho_guidelines- handhygiene_summary.pdf who guideline 2009 WHO 2009. t.thn.. Cover of WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Diambil kembali dari http:www.ncbi.nlm.nih.govbooksNBK144013 WHO. 2009. HAND HYGIENE: WHY, HOW WHEN? WHO, 2009, WHO guidelines on hand hygiene in health care, First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safe Care. WHO 2011. 2011. Health care-associated infections Fact Sheet. WHO. 2011. Report on the Burden of Endemic Health Care-Associated Infection Worldwide. A systematic review of the literature. Wilson, J. 2006. Infection Control In Clinical Practice. Elsevier Health Sciences 60 LAMPIRAN 61 LAMPIRAN 1. SURAT PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Informed Consent SURAT PERMINTAAN UNTUK MENJADI RESPONDEN PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS Kepada Yth: Calon Responden Penelitian Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini; Nama : Yullytia Franika Maryati Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kedokteran UMY melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Edukasi Media Video Terhadap Peningkatan Kepatuhan Tenaga Kesehatan dalam melaksanakan Hand Hygiene di Klinik Hemodialisis”. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara sebagai responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Saudara tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi Saudara, serta memungkinkan mengundurkan diri untuk tidak mengikuti penelitian ini. Apabila Saudara menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini. Atas perhatian dan kesediaan Saudara menjadi responden, saya ucapkan terima kasih. Bantul, April 2016 Peneliti 62 LAMPIRAN 2. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Informed Consent SURAT PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY bernama Yullytia Franika Maryati dengan judul “Pengaruh Edukasi Media Video Terhadap Peningkatan Kepatuhan Tenaga Kesehatan Dalam Melaksanakan Hand Hygiene Di Klinik Hemodialisis”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan dalam melaksanakan hand hygiene di Klinik Hemodialisis Nitipuran. Bantul, April 2016 ………………………. Tanpa nama teranginisial Tabel 9. Check List Tenaga Kesehatan yang diamati Dokter A Dokter B Dokter C Perawat 1 dst Kriteria observasi ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

A. SAAT HAND HYGIENE

1. Sebelum menyentuh pasien 2. Sebelum melakukan prosedur invansif dengan menggunakan sarung tangan atau tidak. 3. Setelah kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, atau balutan luka . 4. Setelah menyentuh pasien. 5. Setelah menyentuh objek disekitar pasien.

B. PROSEDUR CUCI TANGAN

1. Mencuci tangan dengan air mengalir 2. 6 langkah cuci tangan terlaksana 3. Membilas dengan air sampai bersih 4.Mengeringkan dengan handuk atau tisu 5. Waktu keseluruhan minimal 40-60 detik

C. PROSEDUR HANDRUB

1. Tangan tidak kotor 2. 6 Langkah Handrub terlaksana 3. Waktu 20-30 detik