Televisi di Indonesia TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Televisi di Indonesia

Pada dasarnya manusia itu membutuhkan informasi. Semakin banyak dan up date manusia menerima informasi maka modal untuk meningkatkan status sosialnya akan semakin meningkat dan membaik. Oleh karena itu diperlukan sebuah wadah untuk dapat menyampaikan berbagai informasi tersebut sehingga dapat dikonsumsi oleh khalayak pada umumnya. Wadah tersebut dinamakan televisi, televisi adalah kotak ajaib yang dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh masyrakat. Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya broadcast dan video dari segi gambar bergeraknya. Sejak ditemukannya televisi untuk pertama kalinya orang dapat mengetahui dari dekat sebuah tampilan gambar yang bergerak dengan disertai suara yang dibuat oleh orang lain disuatu tempat. Effendy, 1984 : 24. Mulai saat itu manusiapun berlomba ingin menampilkan segala macam sesuatu dengan tujuan agar dilihat oleh orang lain melalui media televisi. Secara umum, televisi bisa dikatakan sebagai media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Seiring perkembangannya, televisi akhirnya menjadi salah satu unsur penting dalam dunia komunikasi dan informasi, karena televisi dapat menghubungkan seorang komunikator dengan jutaan komunikan diseluruh dunia. Sebagai sarana informasi, televisi merupakan sarana yang paling diminati, karena selain dapat menghasilkan commit to user 9 gambar dan suara sekaligus juga dapat menghadirkan informasi tentang suatu kejadian di tempat dan waktu yang bersamaan. Sebagai media audio visual, televisi tidak membebani banyak syarat bagi audience-nya. Setiap orang dari berbagai tingkat usia, pendidikan, status sosial dan ekonomi dapat menikmatinya tanpa perlu keahlian khusus. Tidak seperti media cetak yang mengharuskan konsumennya untuk dapat membaca. Ditambah pula, budaya lisan yang akrab dengan bangsa Indonesia cenderung lebih dekat dengan budaya audio visual ketimbang budaya membaca. Sehingga praktis, masyarakat Indonesia lebih memilih media audio visual alih-alih menggunakan media cetak atau suara. Bahkan kini, televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini karena kegiatan menonton televisi bukanlah aktivitas soliter, sendiri dan terpisah dari aktivitas lainnya. Sebaliknya, menonton televisi merupakan aktivitas sosial yang jalin-menjalin dengan tanggung jawab dan tugas-tugas rutin pengelolaan rumah tangga sehari-hari. Sehingga seseorang tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari sambil tetap menikmati tayangan televisi. Budiman, 2002 : 32 Seperti digambarkan oleh Don De Lillo, dalam bukunya berjudul White Noise 1985 “Untuk sebagian besar orang, hanya ada dua tempat terpenting di dunia, yaitu tempat mereka hidup dan tempat televisi diletakkan “ dikutip oleh Garin Nugroho, 1995.dikutip kembali oleh Masduki, dosen tamu di Jurusan Komunikasi Fisipol UPN Yogyakarta dalam artikel berjudul Televisi, Keluarga, dan Hak Anak Dilihat dari sisi masyarakat, naiknya pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan daya beli masyarakat Indonesia mengakibatkan media komunikasi elektronik ini nampak semakin terjangkau. Kini televisi bukan commit to user 10 merupakan barang mewah lagi. Hal ini didukung oleh produsen-produsen televisi yang tidak henti-hentinya melakukan ekspasi pasar secara besar- besaran. Televisi dibuat dengan berbagai tipe, ukuran, dan harga yang bermacam-macam. Ia dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko elektronik dekat rumah kita. Salah satu unsur penting lain yang tidak dapat dilepaskan dari meningkatnya penggunaan teknologi penyalur informasi dengar pandang ini dalam masyarakat Indonesia adalah keberadaan stasiun televisi sebagai penyedia jasa komunikasinya. Hal ini karena, tanpa stasiun televisi, televisi tidak lebih dari sekedar barang rongsokan. Keduanya saling melengkapi. Acara televisi yang menarik akan secara otomatis membuat orang ingin menonton televisi. Ini artinya, kebutuhan informasi masyarakat me lalui televisi pada dasarnya ada pada jenis program acara yang disajikan oleh stasiun-stasiun televisi yang mengudara. Dewasa ini pula perkembangan pertelevisian di Indonesia sudah cukup maju. Meski di negara-negara besar lainnya seperti Jepang, Amerika dan Eropa sudah mulai menggunakan teknologi televisi digital, sedang di Indonesia masih menggunakan teknologi televisi analog, namun kretifitas para pekerja penyiaran tidak berhenti sampai disitu. Industri pertelevisian rupanya selain memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pola pikir atau animo masyarakat terhadap informasi yang mereka dapatkan, ternyata juga sangat berpengaruh di dunia perekonomian. Sudah banyak stasiun-stasiun televisi yang bermunculan, mulai dari yang commit to user 11 bertaraf nasional sampai daerah. Bahkan hampir di setiap kota di seluruh propinsi di Indonesia memiliki stasiun televisi lokal. Ini membuktikan bahwa televisi juga dapat menjadi ladang mata pencaharian yang menjanjikan. Dalam sebuah stasiun televisi, pendapatan terbesar biasanya datang dari sponsor yang menggunakan jasa iklan. Para sponsor tersebut akan melakukan seleksi kepada setiap stasiun televisi yang dipercaya dapat menyampaikan informasi mengenai produk yang dimilikinya dengan baik sampai kepada calon konsumen. Tolak ukur yang mereka gunakan adalah share acara yang dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama people meter pada beberapa responden. Dari situ akan diketahui seberapa besar sebuah stasiun televisi memiliki penggemar yang senantiasa mengikuti tayangan- tayangannya.

B. Program Acara Televisi