Aktifitas reporter News Magazine And Documentary di PT.Televisi Transformasi Indonesia ( TRANS TV ) 4167
1
AKTIFITAS REPORTER NEWS MAGAZINE AND
DOCUMENTARY
DI PT.TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
( TRANS TV )
Laporan Kuliah Kerja Media (KKM)
di PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) Selama Bulan Februari – April 2010
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
Disusun oleh :
WURY FEBRIANINGRUM SUYONO NIM. D1407039
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tentunya wajib memiliki unsur-unsur pembangun bangsa yang cerdas dan handal agar dapat memajukan negara ini untuk bisa bersaing dengan negara lain. Salah satu unsur pembangun untuk mewujudkan negara ini menjadi negara maju adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Satu jalan untuk membentuk dan membangun SDM bangsa ini ialah melalui jalur pendidikan. Pendidikan sangat penting karena dapat membentuk SDM bangsa ini menjadi kaum intelektual sebagai penyumbang ide bagi kesejahteraan bangsa. Salah satu kaum intelektual yang memiliki peranan penting sebagai penyumbang ide untuk kemajuan pembangunan bangsa dan negara ini adalah mahasiswa. Mahasiswa mempunyai tanggung jawab serta memiliki andil besar dalam membantu memecahkan permasalahan bangsa, sesuai dengan kapabilitas masing-masing.
Setiap tahun, universitas–universitas di Indonesia meluluskan ratusan bahkan ribuan mahasiswanya dengan berbagai capaian prestasi. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang dapat dikatakan sukses dalam artian mendapatkan suatu pekerjaan yang layak atau sesuai dengan bidang yang pernah mereka dapatkan dalam bangku kuliah. Sementara yang lainnya, sebagian besar terpaksa harus pulang ke kampung halaman masing-masing tanpa suatu pekerjaan. Kelulusan mereka bukannya menjadi pemecah kebuntuan tapi malah menjadi penambah
(3)
2 problematik bangsa yang semakin menumpuk setiap tahunnya. Hal semacam ini, seringkali menjadi suatu persoalan untuk seorang mahasiswa, mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan atau profesi karena kurang adanya perbekalan pengalaman kerja dalam dunia nyata.
Mewujudkan mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan profesionalitas tentu tidaklah cukup hanya mengandalkan ilmu yang didapat dalam perkuliahan. Perlu adanya dukungan praktek dalam dunia nyata. Hal ini, untuk menjadikan mahasiswa lebih mengetahui, memahami dan menyadari bagaimana sebenarnya dunia kerja diluar kelas yang selama ini telah didapatkan. Sehingga kelak mereka nantinya akan lebih menyiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja.
Berangkat dari pemikiran itulah, Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta secara rutin mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kerja praktek atau magang yang disebut Kuliah Kerja Media (KKM). Program KKM ini berorientasi pada kerja praktis, dimana para mahasiswa dapat mempraktekkan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah. Untuk itu, dalam program ini membutuhkan kerja sama dengan instansi–instansi atau perusahaan-perusahaan sebagai tempat bagi mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek.
Sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang pertelevisian milik pengusaha sukses Chaerul Tanjung, yang tergolong dalam seribu orang terkaya di dunia, yaitu PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) stasiun televisi swasta ke-8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional di Indonesia. Bisa dikatakan bahwa TRANS TV merupakan perusahaan yang dapat
(4)
3 berkembang dengan pesat. Karena dalam tempo tidak lebih dari 10 tahun, stasiun televisi ini sudah berani menjadi salah satu pemimpin pasar dengan perolehan rating share sebanyak 18%. Keunggulan TRANS TV dalam membuat inovasi dalam manajemen acara televisi tersebut dibuktikan dengan diperolehnya berbagai penghargaan, antara lain :
· Cakram 2002; Kategori Media Pendatang Potensial.
· Cakram 2003; Kategori Televisi Nasional Terbaik.
· Asian Television Award 2004 Kategori Best RealityProgramme:Dunia Lain ‘Lawang Sewu’, Best Music Programme:Diva Dangdut Nirwana. · For All Nation (FAN) Campus Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba
(2004)
· Festifal Film Indonesia (FFI); kategori Dokumenter memperoleh Special Jury Prize: Hitam Putih (2005)
· Anugerah Kebudayaan 2005; Menteri Kebudayaan dan Pariwisata; Kategori Acara Anak:Surat Sahabat, Nominasi Kategori Features: Jelajah. · The Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) / Casbaa UNICEF
ChildRights Award 2005; Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak:
SuratSahabat episode ‘Daman Anak Dayak Ngaju’.
· Panasonic Award 2005; Ketegori Talkshow Terfavorit: Ceriwis, Presenter Talk Show: Indy Baren (Ceriwis).
· Sertifikasi ISO 9001 : 2000 Revenue Cycle untuk, Divisi Sales & Marketing, Divisi Finance & Resource Development, Inhouse
(5)
4
Productionuntuk Divisi Produksi, Divisi News, Divisi Production & Technical Services, Dept. Budget Management Accounting.
· Penghargaan Jawa Pos untuk Variety Show Extravaganza Pemenang Grup Lawak Terfavorit (2006),
· Panasonic Awards 2006; Program “Current Affair” Terfavorit: Kejamnya Dunia, Program Komedi / Lawak Terfavorit: Extravaganza, Program Anak-anak Terfavorit:Dapur Klok-Klok.
· Tahun 2006 mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 : 2000 untuk Unit
Procurement, Divisi Human Capital, Divisi General Services, Divisi
Programming
· Tahun 2007 mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 : 2000 untuk Departemen
Promotion On Air, Unit Marketing Public Relations, Departemen
Information Technology, Unit Corporate Legal.
· Penghargaan Museum Record Indonesia untuk pemecahan rekor pelamar televisi terbanyak se- Indonesia dengan jumlah pelamar sebanyak + 110.000 orang.
· Cakram Award 2007 untuk kategori Televisi Nasional Terbaik.
· KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Award 2007, program televisi anak-anak terbaik: Surat Sahabat.
· Water And Sanitation Programem (World Bank) Best Sanitation ReportingAward in East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media Competition: Cerita Anak.
(6)
5
· Anugerah Pesona Wisata Indonesia 2007 “Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah.
· Panasonic Awards 2007; Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis, Program Komedi Terfavorit: Extravaganza, News Magazine Terfavorit: Jelang Siang.
· Citra Pariwara 2008, Best of 2008; TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008, Gold Awards: Promo Badminton “ Juice is Deuce” , Silver Awards: Promo Bioskop “ Loket Sepi” , Silver Awards: Promo Badminton “ Single or Double?”
· XY Kids 2008Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga.
· Panasonic Awards 2009; Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek, Program Komedi Terfavorit: Extravaganza, Program Kuis &Game Show Terfavorit: Gong Show, Program News Magazine Terfavorit: KPK
(Kumpulan Perkara Korupsi), PresenterInfotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert), Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra, Presenter Reality Show
Terfavorit: Ruben Onsu (Happy Family)
· Festival Film Bandung 2009, Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “ Baju Seragam Anak Pemulung”.
· SWA Sembada, Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended Brand 2009) TRANS TV : First Winner in Broadcast Television Category
(7)
6
· Lomba Jurnalistik 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI); TRANS TV: “Juara II” Kategori Jurnalis Televisi.
· Panasonic Gobel Awards 2010; Program Feature Terfavorit: Griya Unik, Program Kuis &Game Show Terfavorit: Gong Show, Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra (Saatnya Kita Sahur)
· dan berbagai penghargaan bergengsi lainnya.1
Hal inilah yang membuat penulis kemudian berminat mengajukan lamaran Kuliah Kerja Media ke stasiun televisi yang bisa dibilang memiliki pertumbuhan kinerja yang pesat ini. Penulis berharap, nantinya bisa memperoleh banyak pengalaman kerja, relasi, dan kondisi kerja yang baru terutama di lingkungan kerja yang dikenal sangat dinamis seperti di TRANS TV. Selain itu, penulis berharap juga dapat mengaplikasikan semua ilmu yang sudah dipelajari saat berada di bangku kuliah khususnya pada bidang penyiaran yang juga menjadi bidang yang diminati oleh penulis selama ini.
B.Fokus Penulisan Tugas Akhir
Dalam proses pelaksanaan magang di TRANS TV ini penulis berkesempatan untuk membantu beberapa reporter news magazine and documentary disamping membantu di program acara “Teropong Iman” dan “Safara” TRANS TV. Dengan penulis sering membantu proses liputan dan rekonstruksi guna keperluan program, sehingga dapat secara langsung menyaksikan reporter yang bukan hanya menjadi produser dan eksekutor produksi di lapangan melainkan juga seolah-olah seperti sutradara lapangan. Dari situ penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan hingga muncul
1
(8)
7 inspirasi untuk mengangkat mengenai aktifitas reporter news magazine and documentary
TRANS TV.
A.Tujuan Pelaksanaan Magang
Tujuan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah:
1. Mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. 2. Mengaplikasikan teori - teori yang didapat di bangku perkuliahan dalam
praktek di lapangan kerja, sesuai bidang yang diminatinya.
3. Agar mahasiswa mampu melihat gambaran nyata dan kompetisi dalam dunia kerja.
4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan dalam dunia kerja.
5. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Penyiaran Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga/instansi, dimana mahasiswa menjalankan praktek Kuliah Kerja Media (KKM).
D.Manfaat Pelaksanaan Magang
1. Sebagai sarana mahasiswa untuk belajar bertanggungjawab terhadap penyelesaian tugas yang telah diberikan.
2. Mendapatkan lingkungan baru dalam dunia kerja yang nyata dimana mahasiswa dituntut untuk cepat beradaptasi, pandai bersosialisasi, berinteraksi, dan mengembangkan diri.
(9)
8 3. Mahasiswa mampu mengapresiasikan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan dalam dunia kerja baik didalam kantor maupun ketika di lapangan.
4. Pada kenyataannya mahasiswa mampu lebih mengenal banyak orang dengan latar belakang, karakter dan tipekal yang bermacam-macam dari berbagai daerah asal sehingga dapat meningkatkan keberanian dan jiwa sosial yang lebih tinggi terhadap diri mahasiswa pribadi.
E.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang
Berdasarkan peraturan lembaga dan berbagai macam informasi, referensi, rekomendasi juga pertimbangan mengenai pelaksanaan/ketentuan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Program DIII Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010, penulis memutuskan untuk memilih PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA yang beralamatkan di Jalan Kapten Piere Tendean 12-14a Mampang, Jakarta Selatan. Kegiatan berlangsung mulai dari periode 1 Februari sampai dengan 30 April 2010 atau kurang lebih selama tiga bulan.
(10)
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyiaran di Indonesia
Pada dasarnya manusia itu membutuhkan informasi. Semakin banyak dan
up date manusia menerima informasi maka modal untuk meningkatkan status sosialnya akan semakin meningkat dan tentunya membaik pula. Karena secara tidak lain informasi adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu diperlukan sebuah wadah untuk dapat menyampaikan berbagai informasi tersebut sehingga dapat dikonsumsi oleh khalayak pada umumnya. Wadah yang dimaksud adalah media penyiaran.
“Pemerintah, sistem dan keputusan politik, serta sistem dan keputusan-keputusan ekonomi dalam menghadapi perkembangan masa depan, haruslah semakin transparan dan terbuka. Karena semua yang tidak transparan akan mengalami kehancuran dari dalam.”2 Dalam kaitannya dengan pernyataan dari kutipan di atas, ternyata penyiaran juga sangat berperan penting di dalam kancah dunia perpolitikan suatu negara.
Dimana penyiaran sesuai Undang-Undang Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan informasi atau pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, melalui sarana pemancaran atau transmisi baik darat, laut maupun di antariksa menggunakan media untuk dapat
2
Dikutip dari harian Kompas, 22 Januari 1993, tentang “Posisi Negara Nasional dalam Tatanan Dunia Baru” oleh Mensesneg Moerdiono di depan Mubes Angkatan 45, dikutip kembali oleh SK.Ishadi,1999, Dunia Penyiaran,Prospek dan Tantangannya,Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,hal.15
(11)
10 diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat. Untuk itu penyiaran di Indonesia selalu dituntut mengalami perkembangan yang signifikan.
Dalam hal ini media massa misalnya, yang merupakan sebuah bentuk dari wujud penyiaran, memiliki banyak fungsi seperti korelasi antarbagian masyarakat dalam menanggapi lingkungan, pengawasan lingkungan, warisan sosial dari satu generasi ke generasi lain, dan yang cukup penting adalah sebagai media hiburan. Sehingga akan selalu ada tuntutan untuk pengadaan perbaikan disetiap waktunya.
Meski teknologi penyiaran di Indonesia dibandingkan dengan negara maju yang lain masih jauh tertinggal, namun sudah banyak usaha yang telah dilakukan oleh para broadcaster bangsa kita dengan berbagai terobosan misalnya dengan mengadakan study banding dengan negara lain, dan menjalin hubungan baik dengan negara-negara maju yang memiliki prospek penyiaran lebih memadai seperti Jepang yang kabarnya akan mulai menggunakan sistem digital dalam penyiarannya di tahun 2011 nanti.
Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi melalui penyiaran sebagai perwujudan hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara, dilaksanakan secara bertanggung jawab, selaras dan seimbang antara kebebasan dan kesetaraan menggunakan hak berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945; spektrum frekuensi radio merupakan SDA terbatas dan merupakan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
(12)
11 kemakmuran rakyat; untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi daerah maka perlu dibentuk sistem penyiaran nasional yang menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; lembaga penyiaran merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial; siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Pancasila, sila pertama dan kedua.3
Dari beberapa penjelasan mengenai betapa pentingnya penyiaran di Indonesia tersebut di atas, sudah banyak bentuk pengaplikasian penyiaran yang diwujudkan oleh berbagai industri penyiaran melalui berbagai macam media seperti radio, koran, majalah, dan salah satunya adalah televisi.
3
(13)
12 B. Televisi di Indonesia
Televisi adalah sebuah media penangkap siaran audio-visual atau suara dan gambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Melalui penyampaian siaran audio-visual
ini disinyalir akan mempermudah masyarakat dalam memahami informasi yang disampaikan. Karena tidak hanya mendengarkan, masyarakat dapat menyaksikan secara langsung gambar-gambar mendukung yang mengekspresikan dari suara yang didengarnya. Meski televisi baru mulai muncul setelah radio, namun tanpa membutuhkan waktu lama, televisi mampu mempunyai andil dan pengaruh yang cukup besar terhadap kemajuan bangsa terutama di Indonesia.
Secara umum, televisi4 bisa dikatakan sebagai media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh data dari pendidikan jurnalisme TV, Universitas Indonesia tahun 2004 yang menyebutkan jumlah televisi yang beredar di Indonesia saat itu mencapai angka 30 Juta. Jumlah tersebut diperkirakan terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Bukti itu kemudian diperkuat oleh data Nielsen Media Research, yang pada tahun 2004 yang menyebutkan; penetrasi media televisi di Indonesia mencapai 90,7%, sedangkan radio 39%, suratkabar 29,8%, majalah 22,4%, internet 8,8%, dan orang menonton bioskop sebesar 15%. Singkatnya, televisi sudah menjadi bagian dari
4 Menurut Effendy, 1993, p.148, Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi”
(vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan sisi penglihatannya oleh gambarnya. Perpaduan radio (broadcast) dan film (moving picture) ini membuat penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsur-unsur radio. Dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak tanpa pada layar pesawat TV , jika tidak ada unsur film
(14)
13 sebagian besar kehidupan masyarakat Indonesia. Perkembangan keberadaannya telah jauh melampaui media lain.5
Tiga karakteristik televisi yang paling menonjol adalah :
1. Audiovisual : Televisi memiliki kelebihan dapat didengar (audio) dan dilihat (visual). Karena sifat audiovisual ini, selain kata-kata televisi juga menampilkan informasi-informasi yang disertai gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa.
2. Berpikir dalam gambar : Ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini, Pertama ; visualisasi, yaitu menterjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar-gambar. Kedua ; penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian/cara kerja yang kompleks : Dibandingkan dengan media
radio, pengoperasian televisi lebih kompleks karena lebih banyak melibatkan orang. (dikutip dari Dasar-dasar Penyiaran, karya Riswandi, Universitas Mercu Buana, Graha Ilmu 2009)
Sebagai media audio visual, televisi tidak membebani banyak syarat bagi
audience-nya. Setiap orang dari berbagai tingkat usia, pendidikan, status sosial dan ekonomi dapat menikmatinya tanpa perlu keahlian khusus. Tidak seperti media cetak yang mengharuskan konsumennya untuk dapat membaca. Ditambah
5
(15)
14 pula, budaya lisan yang akrab dengan bangsa Indonesia cenderung lebih dekat dengan budaya audio visual ketimbang budaya membaca. Sehingga praktis, masyarakat Indonesia lebih memilih media audio visual alih-alih menggunakan media cetak atau suara.
Selain itu, televisi dapat menyajikan pesan/objek yang sebenarnya termasuk hasil dramatisir secara audio visual dan unsur gerak (live) dalam waktu bersamaan (broadcast). 6Pesan yang dihasilkan televisi dapat menyerupai benda/objek yang sebenarnya. Sehingga efek yang diakibatkan media ini sungguh memeras perhatian kebanyakan indera kita. Semakin banyak indera yang dilibatkan dalam suatu proses komunikasi, mengakibatkan komunikasi menjadi semakin efektif.
Bahkan kini, televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini karena kegiatan menonton televisi bukanlah aktivitas soliter, sendiri dan terpisah dari aktivitas lainnya. Sebaliknya, menonton televisi merupakan aktivitas sosial yang jalin-menjalin dengan tanggung jawab dan tugas-tugas rutin pengelolaan rumah tangga sehari-hari.7 Sehingga seseorang tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari sambil tetap menikmati tayangan televisi. Seperti digambarkan oleh Don De Lillo, dalam bukunya berjudul White
6
Dede Mulkan, dosen di Jurusan Ilmu Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Padjadjaran, Pengajar mata kuliah bidang televisi.dalam artikelnya berjudul Televisi dan Proses Pembelajaran Anak di www.kangdekanwebblog.wordpress.com ( di kutip pada 18/07/08)
7 Budiman, Kris. 2002. Di depan kotak ajaib: Menonton Televisi Sebagai Praktik Konsumsi,
(16)
15
Noise (1985) yang artinya;“ Untuk sebagian besar orang, hanya ada dua tempat terpenting di dunia, yaitu tempat mereka hidup dan tempat televisi diletakkan “8
Dilihat dari sisi masyarakat, naiknya pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan daya beli masyarakat Indonesia mengakibatkan media komunikasi elektronik ini nampak semakin terjangkau. Kini televisi bukan merupakan barang mewah lagi. Hal ini didukung oleh produsen-produsen televisi yang tidak henti-hentinya melakukan ekspasi pasar secara besar-besaran. Televisi dibuat dengan berbagai tipe, ukuran, dan harga yang bermacam-macam. Ia dapat dengan mudah diperoleh di toko-toko elektronik dekat rumah kita.
Salah satu unsur penting lain yang tidak dapat dilepaskan dari meningkatnya penggunaan teknologi penyalur informasi dengar pandang ini dalam masyarakat Indonesia adalah keberadaan stasiun televisi sebagai penyedia jasa komunikasinya. Hal ini karena, tanpa stasiun televisi, televisi tidak lebih dari sekedar barang rongsokan. Keduanya saling melengkapi. Acara televisi yang menarik akan secara otomatis membuat orang ingin menonton televisi. Ini artinya, kebutuhan informasi masyarakat melalui televisi pada dasarnya ada pada jenis program acara yang disajikan oleh stasiun-stasiun televisi yang mengudara.
Dewasa ini pula perkembangan pertelevisian di Indonesia sudah cukup maju. Meski di negara-negara besar lainnya seperti Jepang, Amerika dan Eropa sudah mulai menggunakan teknologi televisi digital, sedang di Indonesia masih menggunakan teknologi televisi analog, namun kretifitas para pekerja penyiaran tidak berhenti sampai disitu.
8 dikutip oleh Garin Nugroho, (1995).dikutip kembali oleh Masduki, dosen tamu di Jurusan
(17)
16 Industri pertelevisian rupanya selain memiliki pengaruh terhadap kecenderungan pola pikir atau animo masyarakat terhadap informasi yang mereka dapatkan, ternyata juga sangat berpengaruh di dunia perekonomian. Sudah banyak stasiun-stasiun televisi yang bermunculan, mulai dari yang bertaraf nasional sampai daerah. Bahkan hampir di setiap kota di seluruh propinsi di Indonesia memiliki stasiun televisi lokal. Ini membuktikan bahwa televisi juga dapat menjadi ladang mata pencaharian yang menjanjikan.
Dalam sebuah stasiun televisi, pendapatan terbesar biasanya datang dari sponsor yang menggunakan jasa iklan. Para sponsor tersebut akan melakukan seleksi kepada setiap stasiun televisi yang dipercaya dapat menyampaikan informasi mengenai produk yang dimilikinya dengan baik sampai kepada calon konsumen. Tolak ukur yang mereka gunakan adalah share acara yang dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan alat bernama "people meter" pada beberapa responden. Dari situ akan diketahui seberapa besar sebuah stasiun televisi memiliki penggemar yang senantiasa mengikuti tayangan-tayangannya.
C. Program Acara Televisi
Jenis program acara televisi dapat dibedakan berdasarkan format teknis atau berdasarkan isi. Format teknis merupakan format-format umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama.
(18)
17 Adanya program acara televisi disebabkan karena adanya stasiun televisi. Berbagai macam program acara mereka tawarkan demi menarik perhatian pemirsanya.
Sebenarnya pada dasarnya memang program acara televisi itu banyak sekali ragam dan jenisnya. Mulai dari talk show, kuis interaktif, musik, film, sinetron, dokumenter, kajian agama, kompetisi olah raga, kesehatan, rubrik kecantikan, tata boga dan lain sebagainya. Kesemuanya disiarkan dengan format struktur tertentu dan saling melengkapi.
Setiap stasiun televisi berlomba-lomba menampilkan penayangan yang paling maksimal guna memperoleh perhatian pemirsanya sehingga dapat menduduki rating tertinggi. Karena memang, di dunia pertelevisian rating bagaikan malaikat pencabut nyawa yang siap sewaktu-waktu menjadi diktator dan penguasa terhadap keberlangsungan sebuah acara televisi.
Untuk menyiasatinya, tiap-tiap stasiun televisi memiliki strategi tersendiri dalam mengatur jam tayang acara yang dimilikinya sesuai dengan waktu kebutuhan pemirsa pada umumnya. Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Pada umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecendrungan menonton peminat program tersebut. Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan peminat penonton siaran berita karena masyarakat biasanya membutuhkan berita/informasi terbaru di pagi hari sebelum beraktifitas atau berangkat bekerja.
(19)
18 Tak lepas dari perhatian stasiun televisi dalam mengatur jam tayang yang sesuai dengan waktu kebutuhan pemirsanya, genre, etika dan tingkatan usia pun juga wajib di perhatikan menyangkut bahwa televisi merupakan media penyiaran yang sangat berperan dan bisa dikatakan paling mudah pengaruhnya terhadap terciptanya proses persepsi dan opini masyarakat umum.
Terlepas dari betapa penting peran televisi bagi kesejahteraan bangsa Indonesia adalah bahwa kesemua acara televisi tersebut berfungsi untuk membentuk mental dan moral bangsa Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya untuk menghadapi era globalisasi yang semakin maju dan bersaing ketat.
D. Berita Televisi
Program acara televisi pun di bagi menjadi dua, yaitu program acara berita dan program acara non berita. Tidak semua acara non berita selalu bersifat menghibur, begitu juga sebaliknya.
Program acara berita pun ditinjau dari bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). Hard news biasanya berisi berita-berita penting dan utama yang baru saja terjadi, disajikan dalam bentuk langsung dan memiliki pengaruh lebih besar terhadap masyarakat atas terjadinya peristiwa tersebut karena menyangkut hajat orang banyak. Sedangkan soft news
berisi berita-berita ringan yang merupakan berita pendukung dan tidak menggemparkan bahkan mungkin telah terjadi beberapa waktu sebelumnya biasanya menimbulkan kekhawatiran, ketakutan atau mungkin simpati dan
(20)
19 mengandung unsur menghibur karena lebih menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau menjadi hal baru bagi pemirsanya.
Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap penyajian buletin berita karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan diantara berita-berita berat yang telah ditayangkan. Secara psikologis, pemirsa yang sejak awal hingga akhir terus menyaksikan berita-berita berat akan cenderung merasakan ketegangan akibat pengaruh dari informasi yang telah diterimanya, untuk itu kehadiran berita ringan disini akan berperan untuk menetralisir dan membantu mencairkan suasana terhadap efek yang ditimbulkan terhadap pemirsanya.
Secara umum, pengertian berita berarti kabar, yakni pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain mengenai suatu hal atau kejadian. Rekan-rekan pers negara barat menyebutnya dengan NEWS sebagai akronim dari North, East, West, and South. Keempat arah mata angin tersebut mengartikan bahwa laporan peristiwa dapat datang dan terjadi dari segala penjuru, baik itu utara, timur, barat dan selatan.
Masih banyak para ahli di bidang jurnalistik yang memberikan pengertian berita, namun hampir semuanya berpendapat bahwa unsur-unsur yang dikandung dalam suatu berita meliputi cakupan kata-kata yang bersifat akurat, fakta, ide, tepat waktu, menarik, penting, opini dan sejumlah penonton/pendengar/pembaca.
Kedua unsur tersebut sangat erat hubungannya, karena setiap ada berita sudah dipastikan ada reporter. Meskipun dalam sebuah berita terdapat fakta dan opini, seorang reporter tidak dibenarkan memberikan opini pribadi kedalam berita
(21)
20 yang ditulisnya. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka akan berdampak buruk terhadap tingkat kepercayaan khalayak terhadap berita yang telah disampaikan.
Karena televisi memiliki karakter yang lebih spesifik yaitu audio-visual, sehingga diperlukan desain khusus mengenai cara-cara penulisan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pemirsanya yang notabene terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda.
Selain menggunakan rumusan 5W+1H, namun perlu ditambahkan lagi dengan suatu formula lain agar memudahkan pengertian bagi pemirsa televisi. Pendekatan tersebut disebut juga dengan easy listening formula. Salah satu yang mudah di ingat dan diformulasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H. Munhoff dalam “ Five Star Approach To News Writing “ dengan akronim ABC-SS, yaitu singkatan dari Accuracy (tepat), Brevity (singkat), Clarity (jelas),
Simplicity (sederhana), Sincerity (jujur)
Adapun penjelasan dari akronim ABC-SS adalah9 : 1. Accuracy (tepat)
Penulisan berita harus tepat sesuai dengan konteks permasalahan. Transkrip hasil wawancara atau pemilihan materi juga harus tepat dengan pokok bahasan.
2. Brevity (singkat)
Dalam penulisan berita media elektronik hendaknya tidak berbelit-belit yang mengakumulasikan inti permasalahan.
9 IM,Deddy, 2003, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional,Bandung: PT Remaja
(22)
21 3. Clarity (jelas)
Informasi yang diberikan kepada pemirsa tidak membingungkan dengan cara menghindarkan penulisan yang isinya loncat dari satu permasalahan lain.
4. Simplicity (sederhana)
Kesederhanaan dalam penulisan berita perlu diperhatikan, karena penontonnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tidak perlu menulis sesuatu yang terlalu ilmiah.
5. Sincerity (jujur)
Informasi yang ditulis apa adanya dan tidak dibuat-buat. Tidak memanipulasi data yang didapat, karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap kredibiltas reporternya.
E. Reporter Televisi
Reporter adalah seseorang yang bertugas mencari informasi, mengumpulkan berita-berita dari berbagai sumber, mengolah dan menyimpan data, menulis naskah berita kemudian melaporkannya hingga siap siar10.
10
(23)
22 Seorang reporter adalah orang yang terlatih, berpengetahuan luas, baik dalam menyelidiki maupun mengumpulkan berita. Mereka harus memiliki pandangan atau penekanan pada peristiwa-peristiwa tertentu yang lebih spesifik.
Tetapi hal yang paling tidak boleh ditinggalkan oleh seorang reporter adalah mengikuti perkembangan berita yang telah dilaporkan sebelumnya guna melaporkan perkembangan peristiwa tersebut serta menambahkan laporan.
Reporter dalam tim liputan berita juga berperan sebagai produser atau pimpinan produksi dalam sebuah proses liputan. Ia adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan liputannya. Karena keberhasilan laporan bukan saja bergantung pada bobot materi beritanya, tetapi juga adanya kesiapan jurusuara, jurulampu, peralatan dan kamerawannya. Meski berperan sebagai pimpinan dalam sebuah proses peliputan, reporter juga harus mampu menjaga kekompakan tim kerja dalam sebuah produksi sehingga dapat menghasilkan karya yang maksimal.
Bukan berarti reporter adalah segalanya dalam sebuah proses peliputan, tiap-tiap bagian tugas sudah ada peranannya masing-masing, semua sama pentingnya bagi keberhasilan sebuah laporan berita. Reporter adalah salah satu bagian dari produksi, sama seperti yang lain, seperti jurulampu, jurukamera, jurusuara, dan lain-lain. Masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar.
Sebelum turun ke lapangan, berbekal hasil riset, reporter harus sudah jauh mengenali medan dan lingkungan tempat ia bekerja. Kalaupun akhirnya menggunakan jasa narasumber, sebelum menentukan siapa narasumbernya,
(24)
23 reporter juga harus sedikit paham latar belakang narasumber. Hal ini bertujuan untuk meminimalis kesalahpahaman dalam berkomunikasi, sehingga informasi yang didapat semakin lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di satu sisi, selain reporter bertugas untuk turut serta menjaga kekompakan tim kerja liputan, ia juga bertugas untuk aktif berinteraksi dan menjaga hubungan baik dengan para narasumber meski proses peliputan telah berakhir. Karena idealnya, reporter yang baik adalah yang berkepribadian dengan tingkat kepedulian sosial tinggi dan memiliki banyak sahabat dimanapun dia berada.
Menjadi seorang reporter benar-benar harus memiliki keberanian di segala medan. Jiwa sosial yang tinggi, keterbukaan, disiplin, etika, mudah beradaptasi, peka dan cepat tanggap terhadap situasi. Bekal-bekal mental dan moral seperti ini sangat penting dimiliki oleh para pekerja penyiaran, apalagi jika sedang mendapat tugas meliput hal-hal buruk di daerah rawan untuk meliput peristiwa perang, unjuk rasa, bentrokan dan bencana atau kecelakaan misalnya. Memang banyak sekali resiko yang harus dihadapi oleh para pekerja media penyiaran demi mendapatkan informasi/berita yang di inginkan hinga dapat dikonsumsi khalayak. Pada dasarnya tingkat kesulitan menjadi reporter itu bermacam-macam, tergantung pada stasiun televisi, jenis dan program acara yang ditempatinya.
Untuk menjadi reporter berita-berita keras ( hard news ) lebih mengutamakan keberanian yang tinggi, kecepatan tanggap terhadap situasi, dan uniknya lagi jika reporter mampu membekali dirinya dengan ilmu bela diri, pastinya akan sangat membantu mengatasi situasi.
(25)
24 Sedangkan reporter berita ringan ( soft news ) akan menonjolkan tingkat kreatifitas yang tinggi, kemampuan mengembangkan karya sehingga menjadi lebih menarik.
Berbeda halnya dengan reporter investigasi, harus dapat menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan dan narasumber misalnya dengan lebih menjaga sikap dan bahasa ketika berinteraksi, etika dan kritis terhadap unsur-unsur tema berita yang sedang digarap. Hal ini juga demi keamanan informasi yang telah didapatkannya.
Namun berbeda dengan jurukamera, jurulampu dan jurusuara yang sebagian besar tugasnya berlangsung di lapangan ketika melakukan proses perekaman/liputan, reporter masih saja memiliki tugas untuk menyelesaikan naskah sebagai pedoman editor ketika proses editing meski proses perekaman/liputan telah usai.
Pekerjaan reporter bukan pekerjaan yang ringan atau mudah saja sebagai perantara berbagai sumber berita, tetapi ia juga dituntut untuk memiliki tanggung jawab terhadap apa yang disampaikannya. Tanggung jawab tersebut meliputi kebenaran, pentingnya ( urgensi ), dan relevansi terhadap situasi. Ia juga dituntut untuk melakukan pertimbangan maksimal antara kesetiaan hati nurani, kepentingan fakta, kepentingan khalayak dan kode etik wartawan.11
11
(26)
25 BAB III
DISKRIPSI INSTANSI
A. Perjalanan Sejarah TRANS TV
TRANS TV adalah salah satu stasiun televisi swasta ke-8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional di Indonesia. Usahanya berada dibawah kepemilikan PARA Grup ( PT PARA Inti Investindo ), milik pengusaha dan konglomerat Chairul Tanjung (tergolong dalam 1000 orang terkaya di dunia). TRANS TV memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998, setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah.
Awal berdiri, TRANS TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 10 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi dengan pola teknik selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 25 Oktober 2001 TRANS TV mulai menyiarkan program yang bertajuk Tra nsTune-inyang dikemas dengan gaya radio, dua pembawa acara menyuguhkan rangkaian video klip musik dan membawakan kuis interaktif. Kemudian sekaligus meluaskan jangkauan siaran hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut TRANS TV telah mulai menyiarkan siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di wilayah Ibu Kota Jawa Barat.
Seiring waktu berlalu, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan secara berurutan mulai berfungsi sehingga makin memperluas jangkauan siaran TRANS TV di wilayah-wilayah utama Indonesia.
(27)
26 Berkat perencanaan yang baik dan cukup matang, TRANS TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah dibandingkan stasiun televisi yang lain sehingga memudahkan pemirsanya untuk mencari gelombang siaran TRANS TV.
Tanggal 1 Desember 2001, TRANS TV mulai menambah jam siarannya secara bertahap. Hingga pada tanggal 15 Desember 2001 TRANS TV memulai siaran perdana yang diresmikan oleh Presiden Abdurahman Wahid tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari Gedung TRANS TV.
Siaran itu memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat TRANS TV memulai siaran penuhnya yakni selama 18 jam per hari pada hari senin hingga jumat, serta 22 jam per hari pada akhir pekan. Sehubungan dengan itu, maka bertambah pula lah program-program acara yang dimiliki TRANS TV.
Hingga pada September 2002, TRANS TV mulai mengudara 20 jam setiap hari terkecuali hari sabtu (24 jam non stop bila ada pertandingan Liga Spanyol). Dalam penambahan jam tayang ini juga menambah program acara lagi seperti program keagamaan Sentuhan Qalbu, Berita Trans Pagi, film-film kartun, Sinema Indonesia Pagi, sinetron Perempuan Pilihan, Film Taiwan seperti Meteor Garden, kuis Russian Roullete. Untuk olah raga siaran langsung maupun tunda Liga Spanyol dan Super Liga Bulutangkis.
Mulai selasa, 12 Juli 2005 hingga 6 (enam) bulan kedepan, dikeluarkan Peraturan Menteri Menkominfo No. 11/P/M.Kominfo/7/2005 dimana dalam peraturan mentri tersebut diberlakukan pembatasan jam siar hingga jam 01 dan
(28)
27 mulai kembali siaran jam 05. TRANS TV mulai saat diberlakukannya pembatasan jam siaran tersebut membatasi jam tayang dengan sign-off jam 2 dan sign-on
kembali jam 4, dalam sehari menadapat libur 2 jam. Untuk jam tayang di hari sabtu dan minggu/weekend terkadang tayang non stop 24 jam.
B. Gedung TRANS TV
Gedung TRANS TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiun televisi dalam gedung sembilan lantai ini, ditanam kabel-kabel (termasuk kabel serat optik) sepanjang 1.300 meter guna mendukung system siaran digital yang digunakan oleh TRANS TV. Gedung TRANS TV terletak di atas tanah seluas + 2 hektar di jalan Kapten Piere Tendean, kav.12-14A, Jakarta 12790. Gedung ini terdiri dari sembilan lantai, dan dibangun dengan arsitektur neo klasik.
· Lantai pertama dipergunakan untuk memproduksi program-program drama dan non-drama. Tiga studio terletak di lantai ini, termasuk Studio Satu yang luasnya 900 m2 dengan kursi penonton sejumlah 365 buah. Studio 2 dengan luas 600 m2 dan studio 3 dengan luas 400 m2. Kafe Zanzibar yang dikemudian hari di harapkan menjadi pusat pertemuan artis, tokoh masyarakat , tokoh periklanan ataupun perindustrian dalam suasana santai. Selain itu di lantai ini pula terdapat Cafe Bean yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja (baik karyawan maupun pihak luar selain karyawan).
(29)
28
· Ruang control utama TRANS TV terletak di lantai dua. Inilah jantung operasi penyiaran TRANS TV. Dibangun dengan teknologi digital penuh, ruang control Utama ini mampu beroperasi nyaris tanpa pita (tape- less operation).
· Di lantai tiga, terletak markas divisi pemberitaan, termasuk studio keempat yang dilengkapi dengan teknologi Virtual-Set, yaitu teknologi pendukung yang digunakan oleh divisi ini untuk menunjang siaran pemberitaan. Lantai bernuansa hijau (green screen) ini dirancang untuk terus beroprasi selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur serta kamar mandi. Kafetaria juga terletak di lantai ini.
· Di Lantai tiga a berfungsi banyak. Disini terdapat perpustakaan, bioskop mini serta ruang pertemuan besar. Disini terdapat pula department manajemen sumber daya manusia dan general affairs TRANS TV dan TRANS 7.
· Di lantai lima dan enam, digunakan sebagai unit kerja dari News dan Produksi TRANS 7, dan departemen keuangan dari TRANS TV. Untuk bagian Sales & marketing, public relations, promotion on air, traffic, dan
programming yang sebelumnya berada dilantai lima dan enam sekarang bertempat di Menara Bank Mega lantai 20, sebagai bagian kelompok bisnis PARA Group yang dimiliki oleh Bapak Chairul Tanjung.
· Lantai tujuh dan delapan, terdapat departemen produksi, produksi dan fasilitas, transmisi dan legal
(30)
29
· Ruangan-ruangan berbentuk unik yang melengkung, didominasi dengan kaca-kaca agar menyajikan pemandangan yang lapang, terletak di lantai sembilan yang merupakan lantai teratas gedung TRANS TV,disediakan bagi Komisaris, Direktur Utama dan wakilnya, Sekretariat, Corporate Secretary dan Internal Audit.
Tahun 2006 telah dibangun 2 buah studio tambahan untuk mendukung pembuatan
in-house production.
C. Visi dan Misi TRANS TV
Visi : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
Misi :Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
(31)
30 D. LOGO TRANS TV
Logo TRANS TV berbentuk dasar berlian yang menyimbolkan keindahan dan tahan lama, dengan pantulan cahaya, sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia.
Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
E. Jajaran Direksi TRANS TV
Jajaran Direksi TRANS TV terdiri dari: - Dewan Komisaris -
Komisaris Utama : Chairul Tanjung
Komisaris : Chairul Tanjung
: Ishadi SK - Dewan Direksi -
Direktur Utama : Wishnutama
Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni Direktur Finance & Human Capital : Warnedy
(32)
31 Kepala Divisi Programming : Achmad Ferizqo Irwan
Kepala Divisi News : Gatot Triyanto
Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Corporate Services : Latif Harnoko Bagan
JAJARAN DIREKSI
PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)
Sumber : Highlight PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Corporate Function Unit Legal
Unit Business Development Unit Corporate Society Unit Compliance & Internal
Audit
Board of
Commisioner
Presiden Director Sales Marketing &DirectorSales Division Head News Director
News Division Head
FRM & Corporate Services Director
Corporate Services Divition Head
FRM Division Head
Operations Director
Prod. Division Head
Technical & Prod Service
Programming Division Head
(33)
32 F. TARGET AUDIENS DAN PROGRAM ACARA TRANS TV
Pada dasarnya siaran TRANS TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa dapat menikmati berbagai tayangan hiburan baik drama maupun non drama, serta tayangan berita. TRANS TV membidik segmen pemirsa kelas menengah keatas, atau yang dalam istilah pemasaran dikenal dengan istilah kelompok A, B, C. Pada tahun pertama, 50 % tayangan stasiun ini berasal dari luar negri dan sisanya merupakan produk lokal.
Pada tahun kedua, proporsi produk lokal menjadi 70 % dan sisanya merupakan produk asing. Pada tahun keempat sudah lebih dari 75 % merupakan produk lokal. Dan di akhir tahun 2005 TRANS TV Sudah memperkuat semua waktu siaran dengan produk inhouse. Menurut catatan 67 % dari acara TRANS TV merupakan produk Inhouse, seperti Extravagansa, Ceriwis, Hidayah dll.
Tabel 1
KUOTA PROGRAM ACARA TRANS TV
No Waktu Kuota
1 Th. 2002 60% program asing, 40% program local (50% dari program local merupakan produksi sendiri)
2 Th. 2003 45% program asing, 55 % program lokal 3 Th. 2004 30% program asing, 70% program lokal 4 Th. 2005 lebih dari 75 % merupakan program lokal 5 Th. 2006 13 % program asing, 87 % program lokal 6 Th. 2007 19 % program asing, 81 % program lokal 7 Th. 2008
-sekarang
24 % program asing, 76 % program lokal (lebih dari 75% program lokal)
(34)
33 Untuk program berita, TRANS TV pernah mendobrak dengan terobosan program Investigasinya, yang kala itu justru menimbulkan banyak keresahan. Satu diantaranya yang paling diingat orang adalah kasus penjualan bakso dari daging tikus. TRANS TV juga memiliki banyak program current affair dan magazine -nya, misalnya program Kejamnya Dunia, Jelang Siang, Jelajah, Fenomena, Cerita Pagi, Cerita Sore, serta Surat Sahabat yang mengisahkan kehidupan anak-anak yang tinggal didaerah dan lain-lain.
G. TEKNOLOGI TRANS TV
Sejak awal, TRANS TV dibangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra-produksi hingga paska-produksi serta siaran. Tapi karena sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, keluaran (output) yang bersifat digital ini, pada menera diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa akan dinikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan bersih. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.
Selain keluaran yang lebih baik, teknologi digital juga memungkinkan proses kerja yang lebih efisien. Peran kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke server komputer lainnya, melalui jaringan kabel optic yang terpasang di seluruh gedung. Keempat studio juga terintegrasi satu sama lain, sehingga memungkinkan siaran yang simultan.
(35)
34 Kesemuanya ini membuat TRANS TV mampu dioperasikan oleh lebih sedikit orang saja.
Tabel 2
DATA STASIUN PEMANCAR TRANS TV
Kota Area Jangkauan (UHF) (KW) Tower (Meter) Ambon P. Ambon, P. Seram, P. Boano, P.
Kelang, P. Manipa, P. Saparua, P. Nusalaut
34 1 60
Balikpapan Balikpapan, Samboja, Sungai Saluang, Waru
24 1 60
Banda Aceh Kod. Banda Aceh, Janthoi, Ladong, Lampanaih, Lamtemot
30 1 85
Bandung Kab. Bandung, Kod. Bandung, Cimahi
42 10 85
Bangka Belitung
Bangka, Belitung 33 1 50
Banjarmasin Banjarmasin, Martapura, Anjirmuara, Sungai Puntik, Gambut, Kuala Kapuas -
Kalimantan Tengah, Kab. Tapin, Kab. Barito Kuala, Kab.
Banjarmasin bagian Utara
32 5 60
Batam Sekupang, Batu Aji, Nagoya, Nongsa, Batu Merah, Kabil, P. Sambu, P. Belakang Padang, P. Dansi, P. Seraya, P. Bokur
45 1 100
Bengkulu Arga Makmur, Muara Bangka Hulu, Bengkulu dan Bengkulu Tengah
34 1 60
Cirebon Cirebon, Indramayu, Majalengka, Karang Ampel, Astanajayapura, Bongodua, Krangkeng
40 5 100
Denpasar Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Bangli, Karang Asem, Jimbaran, Negara, Pulau Nusa Penida
43 5 125
Garut Garut, Tasikmalaya, Ciamis 40 1 100
Jakarta Jakarta, Serang, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, Cikampek
29 80 250
(36)
35 Tempino
Jayapura Jayapura, Abepura, Wutong, Genyem
32 1 75
Jember 50 1 60
Kediri Kediri, Blitar, Tulungagung 43 1 60
Kupang Kota Kupang, Sulamu, Pariti, Babau, Baun, Sekalak, Disina, Batuinang
40 1 42
Lampung Tanjung Karang, Sukohardjo, Metro, Bandar Jaya, Gunung Sugih, Kelirejo, Gedong Tataan, Tanjung Bintang, Sidomulyo, Gajah
26 1 60
Madiun Kod. Madiun, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Ponorogo, Plaosan, Nganjuk
50 5 100
Makassar Makassar, Pangkajene, Maros, Bantaeng, Takalar, Janeponto, Gowa, Bontosungo
45 15 100
Malang Malang, Batu, Singosari, Lawang, Purwodadi, Kepanjen, Pakis, Haji, Wagir, Bululawang, Gondang Legi, Pakis, Tumpang, Tajinan, Krebetwetan, Jabung, Sukorejo
22 1 60
Manado Manado, Tondano, Bitung, P. Bunaken
24 1 100
Mataram Mataram, Selong, Praya, Batuceraken, Ampenan
34 1 60
Medan Kod. Medan, Kod. Binjai, Kod. Tebing Tinggi, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang
27 20 85
Padang Kod. Padang, Kab. Padang Pariaman
29 1 60
Palangkaraya Tahandut, Tangkiling, Bukit Rawi, Jekan Raya, Menteng, Bukit Batu, Banama Tingang
33 1 45
Palembang Palembang, Kayu Agung, Indralaya, Pangkalanbalai, Sebalik, Sungai Kemang
30 15 100
Palu Palu, Donggala 33 1 60
Pekanbaru Pekanbaru, Bangkinang, Tebing Tinggi, Merbau, Pantai Raja
24 1 60
Pontianak Pontianak, Mempawah, Selam Bawang
(37)
36 Purwokerto Purwokerto, Purbalingga,
Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, Karangpucung, Batu Raden
43 10 100
Samarinda Samarinda, Tenggarong, Bontang, Muara Badak
45 1 60
Semarang Kab. Semarang, Kod. Semarang, Kab. Pekalongan, Kod.
Pekalongan, Kab. Kudus, Kab. Demak
29 20 125
Surabaya Surabaya, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Kertosono
22 30 200
Tegal Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Karang Anyar, Randudongkol, Margasari, Larangan
57 10 100
Ternate Ternate, Tidore, Halmahera 34 1 60
Yogyakarta &
Solo
Kab. Yogyakarta, Kab.
Magelang, Kod. Magelang, Kab. Bantul, Kab. G. Kidul, Kab. Sleman, Surakarta, Sragen, Karang Anyar, Wonogiri,
Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Kab. Gunung Kidul
24 20 100
Keterangan: Kab. – Kabupaten Kod. – Kodya P. – Pulau
(38)
37 BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Laporan Kuliah KerjaMedia
Dan dalam pelaksanaan magang selama tiga bulan tersebut, penulis membagi laporan dalam 13 periode di tiap minggunya.
Adapun Laporan Periodik tiap Minggu yang sudah disampaikan kepada Pembimbing telah terlampir di halaman lampiran.
B. Ruang Lingkup Pelaksanaan Magang
Dalam pelaksanaan magang, penulis mendapat kesempatan untuk membantu reporter di program acara Teropong Iman dengan presenter Aa’ Jimmy dan Safara dengan presenter Agus Kurniawan dan Nina Septiani. Kedua program acara news magazine and documentary religi tersebut digarap oleh satu tim kerja dengan satu produser. Teropong Iman tayang setiap hari selasa pukul 06.00 wib, sedangkan Safara tayang setiap hari Jum’at pukul 06.00 wib.
Teropong Iman merupakan program acara televisi islami semi reality yang senantiasa “meneropong” segala aspek kehidupan yang benar dan sebaiknya dilakukan oleh umat Islam. Dalam setiap episodenya membahas sebuah tema tausiah yang dalam proses liputannya dibuka dengan gimmic-gimmic pada segmen pertama yang mengandung unsur humor ala Aa’ Jimy dibantu dengan asisten pribadinya, Robin, yang selalu menampilkan kelucuan-kelucuan tersendiri.
(39)
38 Setelah itu terdapat istilah “grebekan” dimana Aa’ Jimy akan menanyai setiap orang yang ia jumpainya atau masyarakat sekitar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar tema yang sedang diangkat. Kemudian pengambilan fox pop atau opini masyarakat yang tentu saja masih seputar tema. Dari situlah akan diketahui seberapa dalam pemahaman umat muslim terhadap kaidah-kaidah agama yang dianutnya.
Sedangkan segmen dua, memberikan penjelasan secara rinci mengenai topik pembahasan yang sedang diangkat dengan narasi dan visual yang mendukung. Dalam proses ini biasanya akan dibantu dengan model-model reka ulang atau biasa disebut rekon (rekonstruksi). Kemudian diperkuat dengan hikmah atau tausiah oleh ustadz di segmen ketiga. Dalam setiap segmen tetap dikemas dengan gimmic opening serta closing dari host.
Contoh topik yang diangkat:
- Lafaz Ta’awuz (dan penjelasan mengenai cara menghindari godaan syetan)
- Taubatan Nashuha (dan penjelasan mengenai syarat diterimanya Taubat)
- Doa malam pertama (dan penjelasan mengenai akhlak terhadap istri) Sedangkan program acara Safara yang tayang setiap hari Jum’at pukul 06.00 wib tersebut tidak jauh berbeda dengan program acara Teropong Iman yang juga berbasis religi. Program acara news feature semi documenter ini mengisahkan tentang perjalanan yang mengangkat berbagai keragaman aktifitas dan keunikan yang mewarnai sisi kehidupan masyarakat muslim nusantara. Seorang reporter/presenter akan menelusuri berbagai tempat di pelosok nusantara dan
(40)
39 melibatkan diri dengan berbagai kegiatan tokoh atau kelompok masyarakat muslim yang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Setiap episode terdiri dari tiga segmen dengan topik yang berbeda, namun bisa juga satu tema dibagi ke dalam satu episode/tiga segmen bila tema atau topik yang diangkat cukup menarik dan atraktif. Program ini seperti memadukan antara Perjalanan Islam, Jelajah, dan Jelang Siang.
Contoh topik yang diangkat:
- Pesantren khusus kaligrafi LEMKA di Sukabumi
- Kegiatan Komunitas Muslim Tionghoa
- Kampung Arab di Jawa Timur
Program acara Teropong Iman dan Safara ini masuk dalam divisi News
departemen Magazine and Documentary TRANS TV yang letaknya ada di lantai tiga gedung TRANS TV. Banyak agenda dan aktifitas yang dilakukan pada tim kerja ini. Mulai dari rapat koordinasi tim, riset, survey, booking peralatan liputan dan kendaraan operasional kantor, liputan, pembuatan rekon, pengambilan stockshoot, peminjaman kaset untuk keperluan footage, pembuatan naskah, editing, hingga finalisasi.
Rapat koordinasi tim biasanya dilakukan atas permintaan produser atau jika memang sedang diperlukan. Dari rakord tersebut akan diperoleh referensi-referensi baru untuk kepentingan program acara, misalnya tentang pola kerja tim atau tema yang pantas untuk diangkat. Dari situ reporter akan langsung melakukan riset selengkap-lengkapnya sampai mendapatkan contact person atau alamat yang dapat dihubungi untuk kepentingan survey. Dalam proses survey ke
(41)
40 lapangan, reporter harus teliti, banyak mencari informasi/data dari narasumber yang dipercaya yang dibutuhkan disamping hasil riset dan memastikan bahwa tempat yang ia datangi tersebut menarik untuk diliput. Sambil menjaga contact
dengan narasumber dan menentukan tanggal liputan, reporter menyampaikan hasil survey kepada produser. Di sisi lain, PA (ProductionAssistant) bertugas untuk melengkapi seluruh keperluan administrasi pelaksanaan produksi/liputan. Mulai dari pinjam alat, booking kendaraan, sampai dengan administrasi pendanaan dan lain-lain.
Sebelum berangkat liputan, reporter harus sudah memastikan wardrobe
dan presenter yang akan mengisi acara telah siap tugas. Pada hari liputan baik dalam maupun luar kota, reporter akan menyampaikan hasil akhir kerjanya kepada
campers (camera person) dan presenter agar ketika di lapangan tidak terjadi kesalahpahaman. Sampai berangkat liputan, terdapat pula peranan driver yang bertugas untuk mengantarkan tim sampai ditempat tujuan dan peran ganda menjaga keamanan. Reporter bertugas untuk memimpin liputan, sedangkan jurukamera berwenang untuk menentukan titik-titik mana yang menarik untuk menghasilkan gambar. Tentu saja tetap dengan keuletan presenter dalam membawakan acara. Sampai dengan proses liputan selesai, reporter masih bertugas untuk membuat naskah yang nantinya akan menjadi patokan editor dalam menghasilkan karya audio-visual yang menarik untuk ditayangkan. Naskah yang dikerjakan pun tidak langsung begitu saja masuk edit, masih ada assprod atau produser yang bertugas mengedit naskah untuk menghindari kesalahan kata
(42)
41 dan memilah-milah mana saja materi yang sudah cukup untuk mewakili bahasan tema.
Jika semua materi edit sudah siap, maka tim liputan akan menyatukan kaset-kaset hasil gambar+hasil dubbing naskah yang telah didapatkan berikut dengan adapternya, dengan naskah jadi yang dilengkapi dengan time code.
Ketika proses editing pun, editor akan ditemani salah satu dari tim liputan untuk menghindari kesalahan audio-visual, misalnya penulisan nama narasumber, gambar yang jumping, atau hasil dubbing yang kurang jelas.
Selesai proses editing, produser bertugas untuk memeriksa dan menyatakan bahwa hasilnya siap untuk ditayangkan.
Untuk kaset siap tayang akan dibagi menjadi tiga untuk masing-masing keperluan, yaitu master LSF (Lembaga Sensor Film) untuk diperiksa bahwa tayangan tersebut telah lulus sensor sesuai dengan etika siaran, master edit yang harus disimpan oleh tim, dan master on air yang akan diserahkan pada bagian
programming di ruang kontrol guna ditayangkan.
C. Aktifitas Reporter News Magazine and Documentary di TRANS TV Aktifitas reporter news magazine and documentary di TRANS TV dimulai dengan melakukan riset dari berbagai sumber dan media. Informasi harus didapatkan selengkap-lengkapnya dari proses riseting tersebut sampai berhasil mendapatkan alamat atau contact person yang dapat dihubungi guna kepentingan pemilihan narasumber yang dapat dipercaya.
Selesai hasil riset telah didapatkan dengan lengkap, reporter harus segera melakukan koordinasi dengan kru yang lain. Setelah dipelajari bersama, reporter
(43)
42 akan melakukan survey lapangan guna mengetahui situasi tempat eksekusi/liputan akan berlangsung. Mengenai perijinan tempat dan administrasi yang berkaitan dengan proses liputan, reporter juga yang akan bertanggung jawab menyelesaikannya. Di samping itu, reporter tidak lupa juga untuk menemui narasumber dan membuat janji dengan yang bersangkutan agar tidak terjadi
missing schedule. Setelah waktu dan tempat sudah ditentukan, reporter akan kembali ke kantor dan menyiapkan kendaraan transportasi juga peralatan apa saja yang diperlukan. Tentunya dengan kordinasi kru atas masing-masing tugasnya. Ketika jurukamera, jurulampu, dan jurusuara telah mendapatkan peralatannya untuk digunakan di hari peliputan, reporter news magazine and documentary
TRANS TV akan melakukan persiapan juga untuk mengembangkan konsep dari tema yang sedang diangkatnya agar menjadi lebih menarik.
Untuk mengangkat daya tarik dari setiap tema yang sedang diusung, biasanya akan di isi dengan gimic-gimic atau kelucuan-kelucuan ringan dari pembawa acara di bantu talent di segmen pertama. Gimic-gimic itu akan berlanjutan, saling berhubungan dan berkesinambungan sampai dengan segmen terakhir. Di pertengahan segmen biasanya dibubuhi juga dengan reka ulang/rekonstruksi beberapa adegan yang diperankan oleh model guna memperjelas penyampaian informasi.
Dalam proses peliputan, reporter juga berperan sebagai produser lapangan. Dimana ia bertugas untuk menentukan dan mengambil keputusan mengenai apa saja yang diperlukan untuk kepentingan peliputan. Meskipun demikian, seluruh kru juga wajib turut serta dalam penyampaian ide guna mendapatkan hasil yang
(44)
43 maksimal terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing personal. Misalnya reporter menyampaikan gambar-gambar mana yang baik dan hendaknya segera dieksekusi oleh jurugambar/jurukamera, namun jurugambar juga berhak memberikan masukan dengan memberikan choose atau pilihan gambar yang nantinya dipilih yang paling menarik. Jurulampu bertugas untuk mengatur cahaya yang masuk pada gambar sehingga unsur artistiknya terlihat lebih seimbang pada layar kaca pemirsa. Sedangkan jurusuara bertugas untuk memastikan volume yang masuk cukup baik dan gelombang suaranya cukup jelas sehingga tidak akan menimbulkan kesalahan persepsi.
Mengenai narasumber, siapa lagi yang bertugas mengomunikasikannya selain dari reporter. Reporter juga harus segera tanggap situasi dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dilapangan secara tidak terduga, misalnya dalam menghadapi masyarakat sekitar yang mencoba berpartisipasi menyaksikan proses liputan sehingga dapat membuat situasi semakin kurang kondusif. Bermodal hasil riset, pertanyaan kepada narasumber dan poin-poin apa saja yang hendak didapatkan ketika liputan, reporter menjadi eksekutor di lapangan sekaligus pencatat time code untuk mempermudah editing. Mengenai administrasi liputan dan yang berkaitan dengan pendanaan liputan, pembelian properti dan konsumsi kru, reporter yang bertanggung jawab. Sampai dengan proses liputan selesai dan materi telah didapat seluruhnya, reporter akan memimpin evaluasi kecil bersama kru liputan untuk menghindari kekurangan rekaman.
(45)
44 Usai proses liputan dan kembali ke kantor, reporter akan merekap seluruh hasil liputan, disamping itu juga menyiapkan konsep untuk pengambilan gambar reka ulang dan penampilan pembawa acara jika ada. Setelah mendapatkan model reka ulang dan menentukan jadwal pengambilan gambar, dibantu jurukamera, reporter menyiapkan properti dan make up kostum jika diperlukan. Sampai pada waktu yang telah ditentukan, mulailah reporter seolah-olah beralih profesi sebagai sutradara. Ini sangat menarik perhatian penulis. Ketika proses rekaman berlangsung, mulai dari ide cerita, penyiapan artistik, akting sang model, gestur, seting, semuanya reporter yang lebih dominan mengaturnya, sehingga reporter seolah benar-benar seperti seorang sutradara layaknya didunia seni peran. Sedangkan jurukamera lah yang akan menentukan kelayakan gambar. Sampai dengan proses berakhir. Jika waktu tidak memungkinkan, maka biasanya pengambilan gambar bersama pembawa acara akan dilakukan di hari yang berbeda.
Sama seperti proses pembuatan reka ulang, begitu pula yang terjadi ketika pengambilan gambar bersama pembawa acara. Namun tingkat kesulitannya mungkin lebih kecil dibandingkan pembuatan reka ulang, karena tidak semua model mahir dalam berseni peran.
Jika diperlukan adanya vox pop, biasanya cukup reporter dan jurukamera yang turun ke lapangan. Empat atau lima orang sudah cukup untuk sebuah rangkaian vox pop dalam satu episode.
Jika seluruh materi telah didapat, reporter masih harus bertanggungjawab menyelesaikan naskah yang nantinya menjadi patokan dalam proses editing.
(46)
45 Seluruh materi yang telah didapat selama produksi akan menjadi isi dari naskah tersebut. Setelah selesai, produser atau assprod nya yang akan memeriksa naskah dan mengeditnya jika perlu. Sebelum naik edit, reporter juga bertugas untuk menyiapkan rekaman suara/merekam pembacaan narasi pada naskah yang sering disebut dengan dubbing. Untuk memasukkan footage gambar, biasanya akan dibantu oleh PA (production asisten). Sebelum tugasnya selesai dalam sebuah produksi, reporter harus selalu stand by on call jika diperlukan selama proses editing. Sampai disinilah aktifitas reporter news magazine and documentary di TRANS TV.
(47)
46 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama pelaksanaan magang di TRANS TV selama 3 bulan (1 Februari-30 April 2010), penulis menyimpulkan bahwa :
1. TRANS TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional yang tergolong baru tetapi telah mampu mendapatkan berbagai macam kategori penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Selalu ada perubahan dan hal baru dan mengalami progres disetiap waktunya. Ini membuktikan bahwa TRANS TV memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap dunia pertelevisian.
2. Sampai saat ini, 75% lebih program acara TRANS TV merupakan hasil produk lokal. Hal tersebut akhirnya dapat menjadikan TRANS TV sering menjadi trendsetter stasiun-stasiun televisi yang lain dalam membuat program-program acara lokal khususnya golongan reality show.
3. Sebagai stasiun swasta nasional yang cukup memiliki brand, TRANS TV merupakan perusahaan broadcasting terbesar yang mampu menampung dan mengembangkan potensi-potensi anak bangsa di dunia penyiaran dengan diadakannya roa dshow ke kampus-kampus terkemuka di berbagai kota di Indonesia guna merekrut bakat-bakat terbaik dan juga mengadakan pelatihan teori dan praktik broadcasting selama enam bulan. Kurikulum
(48)
47 pelatihan yang dirancang oleh staf TRANS TV dengan penekanan pada isu kerjasama tim kerja dan pemahaman menyeluruh antarbagian. Pelatihan
broadcast dalam skala besar tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertelevisian Indonesia.
4. Divisi News TRANS TV adalah salah satu divisi yang selalu melakukan terobosan baru dalam mengangkat share dan rating acara. Selalu diadakan rapat dan evaluasi yang di ikuti oleh seluruh tim kerja pada tiap minggunya. Penulis sendiri sering mengikuti agenda mingguan tersebut yang dilaksanakan setiap Rabu sore selama pelaksanaan magang. Untuk memotivasi seluruh tim kerja di setiap program acara divisi news, kepala divisi selalu memberikan penghargaan/hadiah tersendiri kepada program acara yang memiliki share tertinggi dan menampilkan tayangan terbaik. Sehingga banyak sekali program acara news TRANS TV yang menjadi andalan dan trendsetter program acara yang akhirnya diikuti oleh stasiun televisi lain seperti program investigasi, Jelajah dan lain-lain.
5. Menjadi reporter news utamanya di departemen magazine and documentary TRANS TV sangat menarik untuk digeluti. Selain perannya cukup penting dalam mendapatkan hasil riset, liputan dan proses produksi, seorang reporter juga dituntut untuk memiliki keuletan tersendiri. Jiwa sosial yang tinggi adalah modal utama untuk menjadi seorang repoter dalam menyelesaikan tugasnya.
(49)
48 6. Reporter news magazine and documentary di TRANS TV tidak hanya sebagai konseptor, tapi juga pelobi dan eksekutor. Ia harus pintar berkomunikasi dan menjaga hubungan baik dengan para narasumber maupun talent agar nantinya dapat mempermudah penyelesaian konsep yang dibuat dalam sebuah proses liputan. Sebagai eksekutor, ia harus memiliki stamina fisik dan psikologis yang prima. Karena dalam jam kerja yang padat dan berkejaran di lapangan, ia harus tetap memenuhi tugasnya sebelum deadline dan naik edit.
7. Menjadi reporter news magazine and documentary TRANS TV rupanya memiliki keunikan tersendiri khususnya untuk para broadcaster yang memiliki hobi berkesenian panggung. Karena dalam proses reka ulang, reporter juga berperan seolah-olah sebagai sutradara dalam proses pembuatannya. Dari sini penulis yang sejak di bangku sekolah sudah mengikuti kegiatan teater dan seni panggung dapat teraplikasi juga. Hal ini semakin menarik perhatian penulis, sehingga muncul pemikiran untuk mengangkatnya kedalam tugas akhir.
8. Selama tiga bulan melaksanakan magang, penulis merasakan dunia kerja secara nyata dan bisa menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku perkuliahan sehingga hal ini akan menambah pengetahuan baru dan pengalaman bagi penulis. Namun, perlu disadari bahwa dalam D III Penyiaran FISIP UNS, rupanya masih banyak materi dalam perkuliahan yang sudah tidak lagi dapat diaplikasikan dalam dunia kerja nyata, seperti
(50)
49 misalnya masalah yang sifatnya teknis yaitu teknologi peralatan produksi video.
9. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilakukan khususnya oleh penulis di TRANS TV selama tiga bulan, penulis telah mendapatkan berbagai macam pengalaman yang telah teraplikasi dari bangku kuliah. Mahasiswa dapat memperoleh banyak pelajaran di bidang penyiaran sebelum nantinya siap memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
B. Saran
1. Untuk program acara news magazine and documentary yang bersifat religi seperti Teropong Iman dan Safara, hendaknya digarap oleh tim kerja yang memilki pemahaman yang sama di bidangya. Misalnya program acara Teropong Iman dan Safara yang berbasis agama Islam, alangkah bijaksananya jika tim kerjanya pun juga beragama Islam, sehingga tidak akan terjadi hambatan-hambatan dalam proses pembuatan materinya meskipun tanpa mengenyampingkan jiwa profesionalisme kerja.
2. Apabila memungkinkan, akan semakin menyenangkan jika diadakan sebuah acara khusus dan rutin intern tim kerja yang bersifat santai untuk meningkatkan kedekatan dan kekompakan tim kerja dengan obrolan-obrolan yang bersifat sharing pekerjaan.
(51)
50 3. Hendaknya setiap minggu ada monitoring dan diskusi antar mahasiswa yang melaksanakan magang dan instruktur/pembimbing lapangan terkait, sehingga dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.
4. Untuk program DIII Penyiaran FISIP UNS hendaknya memperbarui beberapa unsur perkuliahan utamanya peningkatan teknologi peralatan komunikasi audio visual yang kini sudah tidak lagi dipakai dalam dunia broadcasting di dunia kerja nyata.
(1)
45 Seluruh materi yang telah didapat selama produksi akan menjadi isi dari naskah tersebut. Setelah selesai, produser atau assprod nya yang akan memeriksa naskah dan mengeditnya jika perlu. Sebelum naik edit, reporter juga bertugas untuk menyiapkan rekaman suara/merekam pembacaan narasi pada naskah yang sering disebut dengan dubbing. Untuk memasukkan footage gambar, biasanya akan dibantu oleh PA (production asisten). Sebelum tugasnya selesai dalam sebuah produksi, reporter harus selalu stand by on call jika diperlukan selama proses editing. Sampai disinilah aktifitas reporter news magazine and documentary di TRANS TV.
(2)
46 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama pelaksanaan magang di TRANS TV selama 3 bulan (1 Februari-30 April 2010), penulis menyimpulkan bahwa :
1. TRANS TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional yang tergolong baru tetapi telah mampu mendapatkan berbagai macam kategori penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Selalu ada perubahan dan hal baru dan mengalami progres disetiap waktunya. Ini membuktikan bahwa TRANS TV memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap dunia pertelevisian.
2. Sampai saat ini, 75% lebih program acara TRANS TV merupakan hasil produk lokal. Hal tersebut akhirnya dapat menjadikan TRANS TV sering menjadi trendsetter stasiun-stasiun televisi yang lain dalam membuat program-program acara lokal khususnya golongan reality show.
3. Sebagai stasiun swasta nasional yang cukup memiliki brand, TRANS TV merupakan perusahaan broadcasting terbesar yang mampu menampung dan mengembangkan potensi-potensi anak bangsa di dunia penyiaran dengan diadakannya roa dshow ke kampus-kampus terkemuka di berbagai kota di Indonesia guna merekrut bakat-bakat terbaik dan juga mengadakan pelatihan teori dan praktik broadcasting selama enam bulan. Kurikulum
(3)
47 pelatihan yang dirancang oleh staf TRANS TV dengan penekanan pada isu kerjasama tim kerja dan pemahaman menyeluruh antarbagian. Pelatihan broadcast dalam skala besar tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertelevisian Indonesia.
4. Divisi News TRANS TV adalah salah satu divisi yang selalu melakukan terobosan baru dalam mengangkat share dan rating acara. Selalu diadakan rapat dan evaluasi yang di ikuti oleh seluruh tim kerja pada tiap minggunya. Penulis sendiri sering mengikuti agenda mingguan tersebut yang dilaksanakan setiap Rabu sore selama pelaksanaan magang. Untuk memotivasi seluruh tim kerja di setiap program acara divisi news, kepala divisi selalu memberikan penghargaan/hadiah tersendiri kepada program acara yang memiliki share tertinggi dan menampilkan tayangan terbaik. Sehingga banyak sekali program acara news TRANS TV yang menjadi andalan dan trendsetter program acara yang akhirnya diikuti oleh stasiun televisi lain seperti program investigasi, Jelajah dan lain-lain.
5. Menjadi reporter news utamanya di departemen magazine and documentary TRANS TV sangat menarik untuk digeluti. Selain perannya cukup penting dalam mendapatkan hasil riset, liputan dan proses produksi, seorang reporter juga dituntut untuk memiliki keuletan tersendiri. Jiwa sosial yang tinggi adalah modal utama untuk menjadi seorang repoter dalam menyelesaikan tugasnya.
(4)
48 6. Reporter news magazine and documentary di TRANS TV tidak hanya sebagai konseptor, tapi juga pelobi dan eksekutor. Ia harus pintar berkomunikasi dan menjaga hubungan baik dengan para narasumber maupun talent agar nantinya dapat mempermudah penyelesaian konsep yang dibuat dalam sebuah proses liputan. Sebagai eksekutor, ia harus memiliki stamina fisik dan psikologis yang prima. Karena dalam jam kerja yang padat dan berkejaran di lapangan, ia harus tetap memenuhi tugasnya sebelum deadline dan naik edit.
7. Menjadi reporter news magazine and documentary TRANS TV rupanya memiliki keunikan tersendiri khususnya untuk para broadcaster yang memiliki hobi berkesenian panggung. Karena dalam proses reka ulang, reporter juga berperan seolah-olah sebagai sutradara dalam proses pembuatannya. Dari sini penulis yang sejak di bangku sekolah sudah mengikuti kegiatan teater dan seni panggung dapat teraplikasi juga. Hal ini semakin menarik perhatian penulis, sehingga muncul pemikiran untuk mengangkatnya kedalam tugas akhir.
8. Selama tiga bulan melaksanakan magang, penulis merasakan dunia kerja secara nyata dan bisa menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku perkuliahan sehingga hal ini akan menambah pengetahuan baru dan pengalaman bagi penulis. Namun, perlu disadari bahwa dalam D III Penyiaran FISIP UNS, rupanya masih banyak materi dalam perkuliahan yang sudah tidak lagi dapat diaplikasikan dalam dunia kerja nyata, seperti
(5)
49 misalnya masalah yang sifatnya teknis yaitu teknologi peralatan produksi video.
9. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilakukan khususnya oleh penulis di TRANS TV selama tiga bulan, penulis telah mendapatkan berbagai macam pengalaman yang telah teraplikasi dari bangku kuliah. Mahasiswa dapat memperoleh banyak pelajaran di bidang penyiaran sebelum nantinya siap memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
B. Saran
1. Untuk program acara news magazine and documentary yang bersifat religi seperti Teropong Iman dan Safara, hendaknya digarap oleh tim kerja yang memilki pemahaman yang sama di bidangya. Misalnya program acara Teropong Iman dan Safara yang berbasis agama Islam, alangkah bijaksananya jika tim kerjanya pun juga beragama Islam, sehingga tidak akan terjadi hambatan-hambatan dalam proses pembuatan materinya meskipun tanpa mengenyampingkan jiwa profesionalisme kerja.
2. Apabila memungkinkan, akan semakin menyenangkan jika diadakan sebuah acara khusus dan rutin intern tim kerja yang bersifat santai untuk meningkatkan kedekatan dan kekompakan tim kerja dengan obrolan-obrolan yang bersifat sharing pekerjaan.
(6)
50 3. Hendaknya setiap minggu ada monitoring dan diskusi antar mahasiswa yang melaksanakan magang dan instruktur/pembimbing lapangan terkait, sehingga dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.
4. Untuk program DIII Penyiaran FISIP UNS hendaknya memperbarui beberapa unsur perkuliahan utamanya peningkatan teknologi peralatan komunikasi audio visual yang kini sudah tidak lagi dipakai dalam dunia broadcasting di dunia kerja nyata.