Penelitian Terdahulu PERENCANAAN KOMBINASI DAN PRIORITAS PRODUK PADA PROYEK PERUMAHAN DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

liii d. Ekologi, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya. 3. Ketentuan pembangunan perumahan Berdasarkan keputusan bersama menteri dalam negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 648-348 tahun 1992, No. 739KPTS1992, No. 09KPTS1992 1992, “Pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan untuk mewujudkan kawasan dan lingkungan perumahan dan pemukiman dengan lingkungan hunian yang berimbang meliputi rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah dengan perbandingan dan kriteria tertentu, sehingga dapat menampung secara serasi antara kelompok masyarakat dari berbagai profesi, tingkat ekonomi, dan status sosial.”

F. Penelitian Terdahulu

Studi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chauhan 2008 dalam “The Analytic Hierarchy Process as a Decision-Support System in the Housing Sector: A Case Study”, mengungkapkan bahwa Analytic Hierarchy Process AHP merupakan alat pendukung keputusan yang mampu membantu dalam mengatasi masalah kompleks dengan berbagai faktor yang dihubungkan dengan melakukan perbandingan berpasangan dari judgment pengambil keputusan. Tujuan dari studi ini adalah menentukan sektor perumahan yang paling baik dari berbagai kriteria. Hasil dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan yang meliputi faktor-faktor seperti kriteria pemilihan liv sektor perumahan, proses pemilihan sektor perumahan, kompleksitas proses dan peraturan yang dibuat berbeda antara jenis perusahaan yang satu dengan yang lain tergantung pada jenis perusahaan. Penelitian lain dilakukan oleh Listyani 2006, pada perusahaan Indosat Tbk, yang merupakan salah satu kelompok industri Telekomunkasi terkemuka di Indonesia. Analisis AHP digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kinerja perusahaan yang diambil dari kriteria yang dikembangkan dari Balanced scorecard. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perspektif pelanggan memiliki pengaruh paling besar keberhasilan kinerja sub direktorat property and facilities management dengan subkriteria kepuasan pelanggan dengan bobot tertinggi. Kendrik 2007 juga menggunakan AHP untuk menyeleksi poyek. Kriteria yang digunakan adalah tujuan strategik perusahaan yang dikembangkan dari konsep Balanced scorecard. Kesimpulan dari penelitian ini, Kriteria proses bisnis sebagai prioritas pertama diikuti kriteria pelanggan, keuangan dan pembelajaran. Peningkatan proses bisnis perusahaan merupakan kriteria kritis dalam pengembangan proyek sesuai dengan tujuan strategis organisasi. AHP dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan strategi perusahaan dengan memecah masalah dengan membuat struktur hierarki, selanjutnya mengkuantitatifkan persepsi pengambil keputusan untuk menentukan prioritas. Dengan uji sensitivitas, AHP memberikan suatu dasar pengambilan keputusan yang baik. lv

G. Kerangka Pemikiran.