Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bahasa untuk menggambarkan peristiwa umum dalam kehidupan sehari-hari dan acara umum dalam bisnis, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Matematika adalah alat dan bahasa dalam memecahkan masalah. Pada abad ke-21, anak-anak akan membutuhkan
matematika untuk aplikasi yang sifatnya kompleks dan umum. Tentu kita harus menyiapkan peserta didik dalam menghadapi abad ke 21 terutama pada pelajaran
matematika. Untuk menghadapi berbagai tantangan pada abad ke 21 ini, tentu matematika diarahkan pada pembelajaran yang selalu menekankan pada aspek
consep matematis dan kemampuan berpikir, memperluas konsep lama ke tugas baru dan ide-ide yang ada ke dalam ide-ide baru, serta mengaplikasikan konsep
matematis dalam pemecahan masalah. Guru ditantang untuk mengubah pola ajar pada pembelajaran matematika
sebelumnya yang cendrung tidak memperhatikan aspek penanaman konsep dan proses serta tidak kontekstual terhadap lingkungan anak. Oleh karena itu aspek
konstruktuvisme anak tentu menjadi tantangan yang harus dilaksanakan guru agar dapat membangun konsep matematis anak. Menurut
National Council of Teacher of Mathematics
NCTM 2000 dalam Killpatric, Swafort dan Findell 2001, hlm.
88, salah satu dari 6 prinsip dalam matematika yaitu,
“
Students must learn mathematics with understanding, actively building new knowledge from
experience and prior knowledge”
.
Jadi seorang guru di tuntut untuk membelajarkan matematika yang menekankan pada konsep yang dibangun dari
pengalaman dan pengetahuan anak sebelumnya. Menurut NCTM 2000 dalam Killpatric, Swafort dan Findell 2001, hlm.89,
kemampuan pemahaman
konsep
conceptual understanding
merupakan kemampuan yang sangat penting dalam mencapai hasil belajar matematika secara
optimal. “
Conceptual understanding reflects a students ability to reason in
Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
settings involving the careful application of concept definitions, relations, or
representations of either”
.
Walle 1998, hlm. 27 menjelaskan bahwa, “
Learning with understanding is essential to enable students to solve the new kinds of
problems they will inevitably face in the future
.”. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketika siswa memiliki pemahaman konseptual matematika
yang baik maka mereka dapat menghindari banyak kesalahan kritis dalam memecahkan masalah, khususnya kesalahan dalam menghitung. Membimbing
siswa untuk melihat hubungan antara matematika yang mereka pelajari dan apa yang mereka sudah ketahui juga membantu mereka dalam pemahaman
konseptual. Oleh karena itu, pemahaman konseptual dalam pembelajaran matematika ini sangat penting, karena seperti yang telah dipaparkan pada
permasalahan yang sering di terlihat oleh peneliti yaitu siswa sulit dalam menyelesaikan soal cerita sedangkan pada soal soal umumnya mereka dapat
mudah menyelesaikannya ini tentu siswa belum memahami konsep dengan benar. Ruseffendi 2006, hlm. 156 menyatakan bahwa,
“masih banyak peserta didik setelah belajar matematika, tidak mampu memahami bahkan pada bagian
yang paling sederhana sekalipun, banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan sulit
”. Padahal, pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam
pembelajaran matematika seperti yang dinyatakan Zulkardi, 2003, hlm. 7 bahwa “mata pelajaran matematika menekankan pada konsep”. Artinya dalam
mempelajari matematika, peserta didik harus memahami konsep matematika terlebih dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan
pembelajaran tersebut di dunia nyata. Konsep-konsep dalam matematika terorganisasikan secara sistematis, logis, dan hirarkis dari yang paling sederhana
ke yang paling kompleks. Pemahaman terhadap konsep-konsep matematika merupakan dasar untuk belajar matematika secara bermakna. Oleh karena itu,
pemahaman konsep matematika anak perlu ditingkatkan agar anak dapat mudah dalam belajar matematika terutama pada aplikasi pemecahan masalah dan
mengkoneksikan konsep itu pada materi lainnya.
Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi peneliti, peneliti mengajukan beberapa soal matematika kepada siswa SD kelas tinggi, peneliti mengajukan
beberapa pertanyaan pada konsep pecahan yang berbentuk soal cerita, sebagai contoh
Gambar 1.1. Soal Cerita dan Jawaban Siswa Pada Materi Pecahan Jawaban dari soal di atas telah dilakukan oleh sebagian siswa yang diberikan soal
tersebut. Pada persoalan pecahan di atas, jelas bahwa siswa belum dapat memahami masalah yang terdapat dalam soal dan siswa tidak memahami konsep
matematis pada contoh di atas terlihat kurannya konsep matematis pada materi pecahan. Kurangnya penanaman konsep awal tentang perkalian pecahan membuat
siswa merepresentasikan soal tersebut pada konsep pengurangan. Kurangnya pemahaman konsep matematis siswa tentang pecahan seperti
pada contoh diatas, merupakan suatu faktor yang berkontribusi pada penguasaan konsep matematika yang tidak memadai. Menurut Wilde 2011, hlm. 260,
“
Fraction have often been a diffcult learning experience, since student maybe pushed into manipulating symbols and solving before they understand what they
are doing
”. Jadi kesulitan anak dalam memecahkan masalah menurut Wilde yaitu ketika mereka tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk
memecahkan masalah ketika mereka berhadapan dengan simbol simbol obstrak, tanpa disertai dengan lingkungan belajar yang kontekstual untuk memahami
masalah persoalan dalam penyelesaian soal-soal dalam matematika. Untuk
Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memecahkan permasalahan matematika tentu perlu sebuah pemahaman konsep yang baik dimiliki oleh peserta didik agar tidak terdapat kesalahan dalam
memecahkan dan memahami konsep dan konten dari soal. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti di SD terutama pada kelas IV
SD, sikap siswa dalam mengapresiasi pembelajaran matematika pada dirinya masih kurang maksimal. Dari hasil wawancara di kelas IV SD, peneliti
menemukan bahwa masih sebagian besar anak kurang memiliki sebuah penghargaan yang positif terhadap pelajaran matematika. Masih banyak anak
yang beranggapan bahwa materi pelajaran matematika itu sulit, menurut sebagian besar anak matematika kurang menarik, hampir sebagian besar anak juga kurang
mengetahui kebermanfaatan dari belajar matematika, serta kurang percaya diri untuk dapat menyelesaikan soal matematika yang sulit. Padahal, sikap matematis
ini penting ditanamkan kepada setiap peserta didik, karena sikap positif terhadap pelajaran matematika merupakan sebuah dorongan afektif dari dalam dirinya
untuk belajar matematika lebih efektif. Ketika anak sudah menyenangi pelajaran matematika maka akan mudah bagi seorang guru untuk meningkatkan
kemampuan matematika
siswa pada aspek lainnya seperti menanamkan
kemampuan pemahaman konsep matematis anak. Pentingnya menanamkan sikap matematis ini sejalan dengan pendapat
menurut Hariwijaya 2009, hlm. 67 yang men yatakan bahwa, “anak yang mahir
bermatematika memiliki beberapa potensi yaitu menguasai konsep matematika dan kemampuan penalaran yang logis
”. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Suydam dan Weaver 1975, dalam Turmudi, 2009, hlm. 87, menyatakan bahwa,
“Guru dan pendidik matematika lainnya, umumnya mempercayai bahwa siswa belajar lebih efektif manakala mereka tertarik dengan apa yang mereka pelajari
dan mereka berprestasi baik kalau mereka menyukai matematika ”. Oleh karena
itu, perhatian
yang terus
menerus hendaknya
diarahkan penciptaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan dorongan untuk bersikap fositif terhadap matematika.
Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sangat penting menanamkan sikap matematis yang positif kepada peserta didik, karena
sikap positif tersebut akan membawa pengaruh positif kepada aspek kemampuan yang lainnya pada prestasi belajar matematika, ketika anak memiliki sikap positif
dalam belajar matematika akan lebih mudah bagi seorang guru dalam mengeksplolasi kemampuan matematis yang lainnya. Dalam meningkatkan sikap
matematis yang positif terhadap pelajaran matematika, Turmudi 2009, hlm. 89 berpendapat bahwa sikap siswa harus dibentuk oleh pengalaman belajar mereka,
membuat suatu proses belajar matematika yang menyenangkan, bermakna dan relevan untuk menanamkan sikap positif terhadap peserta didik. Jadi untuk
meningkatkan sikap matematis siswa, seorang guru harus dapat menghadirkan sebuah proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang sesuai dengan
lingkungan dan karakter anak didik terutama pada karaktristik anak usia SD. Untuk mehadapi tantangan abad ke 21 ini, pemerintah Indonesia terutama
pada aspek pendidikan mengadakan perubahan kurikulum 2013, sebagai kebijakan dimana kurikulum ini diorientasikan khusus untuk meningkatkan aspek
proses, kontekstual dan lebih konstruktuvis terhadap penanaman konsep. Untuk memperoleh
kemampuan tersebut
dengan maksimal,
maka pemerintah
melaksanakan kurikulum
2013 dengan menggunakan model pembelajaran
scientific
. Model pembelajaran
scientific
ini merupakan model pembelajaran yang prosesnya mengikuti langkah kerja ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai
titian emas
perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
.
Matematika sebagai mata pelajaran yang harus diimplementasikan dengan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
scientific
dengan menggunakan pendekatan tematik integratif
.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan
induktif
inductive reasoning
. Jadi pendekatan
scientific
ini merupakan pendekatan
yang berbasis
konstruktuvisme, yang dapat membuat siswa membangun pengetahuan dari proses ilmiah sehingga kemampuan berpikir kritis
Pranita Yuliana, 2014 Peningkatan Kemampuan pemahaman Konsep dan Sikap Matematis Menggunakan Model
Scientific dalam pendekatan tematik Integratif di Kelas IV SD Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dan kreatif anak dapat terkonstruksi pada setiap anak. Jadi pada aplikasi pembelajaran matematika di SD, anak diharapkan dapat belajar menemukan
sendiri pengetahuannya dengan menggunakan proses-proses ilmiah sehingga aspek kemampuan berpikir matematis dan pemahaman konseptual anak terhadap
matematika dapat dibangun dan dikembangkan oleh anak. Pada aplikasi kurikulum 2013, kurikulum diharapkan dapat membuat anak
belajar lebih kontekstual dengan lingkungan anak, oleh karena itu model pembelajaran
scientific
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif ini merupakan kegiatan belajar mengajar
yang memadukan materi secara utuh pada satu tema, Depdikbud 2013. Pada tujuan kurikulum, diharapkan dengan adanya pendekatan ini maka pembelajaran
dapat terlaksana dengan prinsip belajar kontekstual yang dekat dengan lingkungan anak sehingga dapat belajar lebih bermakna. Melalui pembelajaran tematik,
pemahaman konsep selalu diperkuat karena ada sinergi pemahaman antara konsep yang dikemas dengan tema.
Berdasarkan dari uraian permasalahan diatas, peneliti ingin mengetahui apakah model pembelajaran
scientific
dalam pendekatan tematik integratif dapat meningkatkan aspek pemahaman konsep matematis dan sikap matematis siswa di
kelas IV SD dan peneliti juga ingin mengetahui apakah ada huhungan antara pemahaman matematis dan sikap matematis. Untuk mengetahui hal tersebut
sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Pemahaman Konsep dan Sikap Matematis menggunakan Model
Scientific
dalam Pendekatan T ematik Integratif di Kelas IV SD”.
1.2. Rumusan Masalah