Ini menunjukkan bahwa faktor ibu jika sesuai dengan teori dapat dilakukan persalinan dengan tindakan seksio sesarea, tetapi ada beberapa pertimbangan
sebelum melakukan persalinan seksio sesarea jika indikasi tersebut membahayakan keselamatan ibu dan bayinya, bukan untuk kepentingan pribadi.
c. Gawat Janin
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa 37 orang responden menyatakan bahwa gawat janin dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan seksio
sesarea.Gawat janin berpengaruh terhadap pemilihan persalinan dengan tindakan seksio sesarea. Dari beberapa responden menjawab pertanyaan nomor 11 “Apakah
ibu mengalami bahaya pada bayi ibu saat kehamilan dan persalinan, bahaya apa yang ibu alami
?.Dan responden menjawab “Ya” dan memberikan alasan “Dokter bilang bayi saya denyut jantungnya lemah, bisa bahaya jika tidak
dioperasi ”.Gawat janin ditunjukkan dengan adanya bradycardia berat,
irregularitas denyut jantung janin atau adanya pola deselerasi yang terlambat,
kadang-kadang menyebabkan perlunya seksio sesarea darurat.Hal ini tidak mengherankan karena indikasi utama untuk tindakan monitoring adalah kasus-
kasus dengan predisposisi hipoksia janin. Mayoritas gawat janin dengan kasus fetal distress sebanyak 20 orang.
Ini sangat sesuai dengan teori yang terdapat didalam buku Harry Williams 2010, Permasalahan yang disertai dystocia merupakan indikasi utama bagi
persalinan per abdominam.Suatu indikasi seksio sesarea tersebut sebagai intoleransi janin pada persalinan fetal intolerance of labor.Keadaan ini terlihat
pada pasien-pasien yang persalinannya tidak menentu.Stimulasi dengan oxytocin menghasilkan abnormalitas pada frekuensi denyut jantung janin.Dikerjakan seksio
sesarea dan dilahirkan bayi normal tanpa gejala kegawatan.
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian Alexander, dkk 2006 dikutip dalam buku Williams 2003 indikasi persaliran seksio sesarea dari gawat janin disebabkan distosia 37, DJJ
tidak stabil 25, presentasi abnormal 20, dilakukan pesalinan seksio sesarea jika terjadi gawat janin tersebut.
Ini menunjukkan gawat janin sangat berpengaruh besar terjadinya persalinan seksio sesarea, karena sangat membahayakan bayi tersebut.Persalinan seksio
sesarea yang dilakukan dokter – dokter dapat memberikan kesempatan hidup dan kesempatan untuk berkembang secara normal kepada bayi – bayi Harry and
William, 2010.
d.
Kelainan Plasenta
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa 15 orang responden menyatakan bahwa kelainan plasenta dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan seksio
sesarea.
Kelainan plasenta ada beberapa terjadi pada responden sehingga memilih persalinan dengan tindakan seksio sesarea. Dari beberapa responden menjawab
pertanyaan nomor 16 “Apakah ibu mengalami kelainan plasenta ari-ari pada masa kehamilan
?.Responden menjawab “Ya” dan memberikan alasan “Waktu saya bangun tidur pagi-pagi, kok tiba-tiba ada bercak darah di celana dalam
saya, ya udah ke dokter USG, Dokter bilang uri-uri saya dibawah ”.
Menurut teori kelainan plasenta dapat keadaan pada ibu atau janin dilakukan persalinan dengan operasi seksio sesarea. Dokter harus sudah siap sedia, jika
pada pemeriksaan vaginal ditemukan kelainan plasenta plasenta previa centralis atau partialis , persalinan seksio sesarea segera dikerjakan, karena dapat
membahayakan bayi dan ibunya. Ini menunjukkan bahwa ada faktor kelainan plasenata dalam pemilihan
persalinan dengan tindakan seksio sesarea, sesuai dengan teori bahwa persalinan
Universitas Sumatera Utara
dengan operasi dilakukan untuk menolong janin segera lahir sebelum janin mengalami kekurangan oksigen atau keracunan air ketuban.
e.
Permintaan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa 28 orang responden menyatakan bahwa permintaan ibu dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan seksio
sesarea.Permintaan pasien dalam memilih persalinan dengan tindakan seksio sesarea ada beberapa terjadi dengan responden. Dari pertanyaan nomor 21 “
Apakah ibu menginginkan persalinan seksio sesarea ini sendiri?Responden menjawab “Ya”
sebanyak 28 orang dengan beberapa alasan “Saya takut sakit, jadi saya dan suami saya juga sepakat untuk operasi ajalah”.
Menurut Bewley dan Cockburn, mereka membantah bahwa konsep persalinan sesarea dengan permintaan kurang memilki kepentingan etika dan
medik. Ahli lain menyimpulkan bahwa bukti yang ada tidak mendukung permintaan persalinan seksio sesarea yang rutin. Namun, hal tersebut secara etis
tidak mendukung keputusan obstetric untuk menyetujui permohonan pasien untuk permintaan persalinan sesarea.Adapun alasan ibu meminta persalinan
dengan seksio sesarea adalah untuk mengindari cedera dasar panggul saat persalinan pervaginam, menurunkan risiko cedera janin, menghindari
ketidakpastian dan nyeri persalinan, serta rasa tidak nyaman.Sesuai juga dengan teori didalam buku Manuanba 2012 alasann-alasan memilih persalinan dengan
tindakan seksio sesarea sangat beragam dari keluarga antara lainnya : a. Sedih melihat istri menderita terlalu lama
b. Ingin segera melihat anaknya lahiruntuk melihat dunia c. Untuk meningkatkan kehormatan keluarganya dalam kehidupan rumah
tangga, karena liang senggama tetap utuh.
Universitas Sumatera Utara
d. Keluarga merasa berhak menentukan “cara bagaimana persalinan dilakukan serta dapat memilih dokter yang menanganinya.
Ini menunjukkan faktot permintaan ibu dalam pemilihan persalinan seksio sesarea sangat semakin banyak. Masa globalisasi dengan semakin meningkatnya
ilmu pengetahuan dan tehnologi masyarakat ternyata diikuti dengan makin meningkatnya permintaan persalinan dengan jalan seksio sesarea.
Berdasarkan pengertian adalah kewajiban dokter atau rumah sakit untuk memenuhi permintaan ibu setelah memberikan “informed consent”. Inti
informedconsent tetap menyatakan bahwa persalinan secara normal mempunyai
resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan operasi seksio sesarea. Bila keluarga tetap dengan keputusannya, maka rumah sakit atau dokternya harus
memilikipermintaan, karena itu merupakan hak asasi manusia yang dilindungi oleh ketetapan hukum dan undang-undang.
3. Keterbatasan Penelitian