Pelaksana Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan

DTF_ 2016 pemantauan dan evaluasi pelaksanaan sebuah proses pelibatan engagement dalam sebuah studi piloting workshop mini. Capaian tahapan dalam seluruh proses yang dilaksanakan merupakan kerangka analisis yang akan dilihat sebagai salah satu pilihan untuk sebuah perencanaan kegiatan berbasis partisipasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait.

K. Pelaksana

Unit pelaksana dari kegiatan ini adalah Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait baik mitra kerja maupun instansi terkait lainnya, serta Organisasi Masyarakat Sipil OMS. Pengembangan Model Kelembagaan dan Dukungan Sumber Daya Berkelanjutan bagi Organisasi Masyarakat Sipil OMS dalam Proses Demokratisasi ini didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam pengelolaan Organisasi Masyarakat Sipil dan berkualifikasi minimal Strata Dua Magister yang didukung seorang assiten peneliti dengan kualifikasi Sarjana dari latar belakang keilmuan politik dan memiliki pengalaman serta memahami permasalahan yang sedang dikaji.

L. Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan

Tahapan dan jadwal kegiatan Mini Workshop disusun sesuai alur kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Agustus-Desember 2016 dengan komponen, masing-masing: i. Penyusunan instrumen Workshop Mini ii. Pembahasan dan pemetaan kegiatan Workshop Mini iii. Penyiapan Instrumen Workshop Mini iv. Koordinasi kegiatan Kabupaten Bogor. v. Pelaksanaan Workshop Mini Kabupaten Bogor vi. Draft Laporan vii. Laporan Akhir DTF_ 2016

Bab II Profil Lokasi dan Kerangka

Piloting Proses Workshop A. Pengantar Konsolidasi demokrasi membutuhkan pengembangan yang lebih serius dan kuat di Indonesia untuk dapat mencapai kemandirian masyarakat sipil sebagaimana yang dicita-citakan oleh negara dalam RPJPN tahun 2025. Menuju ke periode tersebut, pada waktu yang akan datang masih diperlukan keberadaan dan peran serta aktif dari masyarakat sipil yang kuat terutama OMS dan masyarakat secara luas. Studi kerja sama Universitas Gadjah Mada dan Oslo University tentang Kekuasaan, Kesejahteraan dan Demokrasi Power, Welfare and Democracy pada tahun 2013 mendapatkan temuan penelitian bahwa proses demokrasi di Indonesia berlangsung tanpa peran serta publik atau masyarakat Amalinda Savirani, dkk, 2014. Penyebab utama dari keadaan tersebut adalah tidak adanya keterlibatan publik, partisipasi publik, keterwakilan publik pada proses demokrasi yang berlangsung. Meskipun ini disinyalir sebagai dampak politisasi pada era orde baru serta pembenahan sebatas pada instrumen demokrasi seperti pada kelembagaan dan sistem pemilu ibid. Secara teoritik dalam gerakan sosial dengan menggunakan kerangka struktur kesempatan politik POST McAdam, dkk, 2004; 1-3 mengemukakan bahwa asumsi yang memungkinkan adanya keberhasilan sebuah gerakan karena dimungkinkan oleh negara. Meskipun upaya yang telah dilakukan merupakan sebuah perkembangan yang baik, namun tidak cukup baik ketika masyarakat tidak “dilibatkan” dalam proses tersebut. DTF sebagai sebuah gerakan sosial pada OMS, mestinya merupakan gerakan masyarakat yang harus sadar sebagai esensi partisipasi untuk pencapaian tujuan mereka dalam proses demokrasi. Pelembagaan kepentingan menjadi salah satu metode yang dapat dipilih untuk melibatkan masyarakat sebagai mekanisme kerja pelembagaan kepentingan pada mekanisme kemasyarakat diluar mekanisme kerja politik kepartaian. Terciptanya gerakan yang dapat mengadopsi elemen-elemen-elemen budaya yang diyakini kelompok