Teknik Pengumpulan Data Uji Multikolinearitas

Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kompetensi keahlian b. Membuat jadwal kegiatan belajar dan menaati jadwal tersebut 6. Melakukan antisipasi : a. Mencari cara mencapai keberhasilan b. Mengantisipasi kegagalan atau kesulitan yang mungkin terjadi Hasil Belajar Y Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sudjana, 2010:22 Nilai yang diperoleh mahasiswa pendidikan ekonomi dalam study S1 di FPEB UPI Data diperoleh dari akademik FPEB UPI yang didapatkan dari hasil nilai mahasiswa pendidikan ekonomi FPEB UPI angkatan 2012, 2013, 2014. Interval

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait,sedangkan yaitu data yang diperoleh adalah nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh responden, dan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menyebar angket Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kueisioner. Menurut Sugiyono 2009:142, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut Arikunto 2010:268 sebelum menyusun kuesioner harus memperhatikan prosedur sebagai berikut : 1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner 2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner 3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal 4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknisk analisisnya. Setelah dibuat kuesionerangket maka ditentukan data penelitian disusun menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban jika item pernyataannya bersifat positif yaitu: Sangat Setuju SS = 5; Setuju S = 4; Ragu-ragu R = 3; Tidak Setuju TS = 2; Sangat Tidak Setuju STS = 1. Sedangkan jika item pernyataannya bersifat negatif maka skala likert yang digunakan bernilai sebaliknya dari item positif.

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Analisis instrumen penelitian ini digunakan untuk menguji apakah intrumen penelitian dapat memenuhi kesimpulan sesuai dengan data yang diperoleh. Analisis intrumen peneltian dapat dilakukan dengan cara uji validitas dan uji reliabilitas.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas diperlukan untuk mengetahui tingkat kevalidan atau kesasihan pada instrumen penelitian yang digunakan. Instrumen yang valid mempunyai tingkat validitasan yang tinggi. Dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2010 maka hasil yang diperoleh dalam pengujian validitas pada tiap item penyataan pada angket yang terdiri dari tiga variabel penelitian, yaitu sebagai berikut ini: Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel No R Hitung R Tabel Keterangan Minat Belajar X1 1 0,437 0,156 Valid 2 0,439 0,156 Valid 3 0,608 0,156 Valid 4 0,656 0,156 Valid 5 0,647 0,156 Valid 6 0,668 0,156 Valid 7 0,532 0,156 Valid 8 0,505 0,156 Valid 9 0,462 0,156 Valid 10 0,497 0,156 Valid 11 0,474 0,156 Valid Lingkungan Belajar X2 12 0,489 0,156 Valid 13 0,240 0,156 Valid 14 0,320 0,156 Valid 15 0,451 0,156 Valid 16 0,578 0,156 Valid 17 0,391 0,156 Valid 18 0,423 0,156 Valid 19 0,514 0,156 Valid 20 0,645 0,156 Valid 21 0,455 0,156 Valid 22 0,631 0,156 Valid 23 0,619 0,156 Valid 24 0,492 0,156 Valid 25 0,425 0,156 Valid Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 26 0,422 0,156 Valid 27 0,678 0,156 Valid 28 0,431 0,156 Valid Motivasi Berprestasi X3 29 0,691 0,156 Valid 30 0,646 0,156 Valid 31 0,761 0,156 Valid 32 0,677 0,156 Valid 33 0,679 0,156 Valid 34 0,503 0,156 Valid 35 0,640 0,156 Valid 36 0,766 0,156 Valid 37 0,449 0,156 Valid 38 0,576 0,156 Valid 39 0,594 0,156 Valid 40 0,546 0,156 Valid Sumber: Hasil Penelitian data diolah Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bawah seluruh hasil r hitung r tabel dengan α = 0.05 5, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pernyataan untuk semua variabel penelitian dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan setelah uji validitas, untuk mengetahui tingkat keajegan dalam instrumen penelitian. Dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010 maka hasil yang diperoleh dalam pengujian reliabilitas pada tiap item penyataan pada angket yang terdiri dari tiga variabel penelitian, yaitu sebagai berikut ini: Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Varian Item Total Varian Reliabilitas Keterangan Minat Belajar X1 6,634 20,615 0,746 Reliable Lingkungan Belajar X2 8,236 31,930 0,788 Reliable Motivasi Berprestasi X3 6,146 27,481 0,847 Reliable Sumber: Hasil Penelitian data diolah Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bawah seluruh hasil varian item nilai koefisien alpha reliabilitas dengan α = 0.05 5, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh variabel penelitian dinyatakan reliabel.

3.7 Uji Multikolinearitas

Istilah multikolinearitas menunjukkan hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubugan linear antarvariabel independen variabel bebas. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana Rohmana, 2010:141. Sedangkan menurut Kusnendi 2008:51 multikolinearitas menunjukkan kondisi di mana antarvariabel penyebab terdapat hubungan linear yang sempurna, eksak , perfectly predicted atau singularity . Dalam mengaplikasikan analisis jalur Path Analysis , menurut Kusnendi 2008:160 berpendapat bahwa: Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “Ada satu asumsi klasik yang tidak dapat dilanggar dalam mengaplikasikan analisis jalur, yaitu asumsi multikolinearitas. Pelanggaran terhadap asumsi ini akan menjadikan hasil estimasi parameter model kurang dapat dipercaya. Hal tersebut ditunjukkan oleh estimasi koefisien determinasi yang tinggi estimasi koefisien jalur secara statistik tidak ada yang signifikan. Karena itu, sebelum koefisien jalur di hitung terlebih dahulu asumsi multikolinearitas diuji”. Kusnendi 2008:52 memberikan alasan mengapa asumsi multikolinearitas dalam analisis jalur ini tidak dapat dilanggar karena: “Apabila data sampelnya memiliki masalah multikolinearitas, dalam arti antara variabel penyebab terdapat hubungan linier yang sempurna, eksak, perfectly predictied atau singularity maka akan menghasilkan matriks non positive definitife, artinya parameter model yang tidak dapat diestimasi, dan keluaran dalam bentuk diagram, gagal ditampilkan atau jika parameter model dapat diestimasi dan keluaran diagram jalur berhasil ditampilkan, tetapi hasilnya kurang dapat dipercaya”. Cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila nilai koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas, tetapi jika koefisiennya tinggi maka terdapat multikolinieritas. Kolinearitas dapat diduga jika nilai koefisien determinasi R 2 cukup tinggi yaitu nilai R 2 0,8. Hal ini menandakan adanya multikolinearitas. Rohmana, 2010:143. Selain dengan itu ada cara lain untuk mengetahui adanya multikolinearitas, yaitu dengan bantuan SPSS dilakukan uji regresi dengan nilai patokan VIF Variance Inflation Factor dengan kriteria jika nilai VIF di sekitar angka 1 atau memiliki toleransi mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinieritas Sulistyo, 2011:56.

3.8 Teknik Analisis Data