8
Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI
KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pekerja, sehingga layak untuk mengetahui seberapa erat kaitannya terhadap pentingnya hasil kerja. Dalam hal ini faktor biografis merupakan bagian yang
memberikan warna dan perbedaan pada guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Perdebatan tentang personil
bimbingan dan konseling saat ini masih terus mengemuka, apakah usia, jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor erat kaitannya dengan kualitas pribadi dan kinerja profesional.
Dari paparan di atas tampak dengan jelas tentang pentingnya pelayanan yang maksimal dalam memenuhi tugas perkembangan peserta didik, semakin
menuntut guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk menunjukkan kinerja profesionalnya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor sebagai
penentu dan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, maka peneliti ingin mengeksplorasi kinerja profesional guru bimbingan
dan konseling atau konselor dilihat dari kualitas pribadi dan faktor biografisnya. Karakteristik biografis guru bimbingan dan konseling diekstraksi dari segi usia,
jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh. Hasil eksplorasi akan menjadi acuan bagi para pengembangan program pembinaan guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhannya secara tepat. Sehingga kebijakan pemerintah, organisasi profesi dapat merencanakan upaya peningkatan
kompetensi guru bimbingan dan konseling atau konselor terrencana dengan baik dan berimbas pada pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik dan
masyarakat secara maksimal.
1.2. Rumusan Masalah
Kinerja profesional guru bimbingan dan konseling atau konselor saat ini merupakan hal yang menjadi prioritas program pemerintah bagi peningkatan
kualitas pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kinerja guru bimbingan dan konseling telah diatur dalam kompetensi utuh konselor sekolah
profesional. Terkait dengan kinerja profesional guru bimbingan dan konseling
9
Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI
KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
atau konselor mengacu pada aspek melaksanakan konseling yang memandirikan. Salah satu penentu keberhasilan guru bimbingan dan konseling atau konselor
dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah adalah kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling itu sendiri.
Dari uraian masalah di atas, teridentifikasi bahwa kinerja profesional dan kualitas pribadi yang ditampilkan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor saat ini agak mengecewakan. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ilfiandra 2006 dan
Furqon, et al. 2001 tentang kinerja profesional konselor sekolah mengimplikasikan urgensi pembinaan para konselor sekolah di lapangan untuk
dapat meningkatkan profesionalisme mereka. Penelitian ilfiandra menemukan bahwa 64 kinerja guru bimbingan dan konseling tidak memuaskan, sedangkan
Furqon menemukan lebih dari 48 dari seluruh kelompok yang dinilai secara independen menunjukkan tingkat keefektifan yang rendah. Jika mutu kinerja guru
bimbingan dan konseling tidak ditingkatkan, dikhawatirkan citra profesi konselor sekolah semakin sulit ditingkatkan Nurhudaya, 2012, hlm. 5.
Penampilan guru bimbingan dan konseling atau konselor dilatarbelakangi oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah faktor biografis
dalam aspek usia, jenis kelamin, masa kerja dan pendidikan dan pelatihan yang selalu melekat dalam karakteristik guru bimbingan dan konsleing. Tuntutan
terhadap pencapaian kinerja profesional yang memenuhi standar dengan kegiatan Uji Kompetensi Guru setiap tahun, pemberhentian pemberian tunjangan dan
kesejahteraan bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor dan diberikan sanksi pensiunan dini bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor yang
tidak mampu meningkatkan kinerjanya sesuai tahapan yang diberikan. Hal ini akan menambah kekhawatiran guru bimbingan dan konseling atau konselor di
lapangan. Kondisi seperti ini perlu dilakukan upaya penelitian dalam memahami kondisi nyata yang dialami oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor
dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
10
Sarbudin, 2015 KINERJA PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR DILIHAT DARI
KUALITAS PRIBADI DAN FAKTOR BIOGRAFISNYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.2.1. Seperti apakah profil biografis guru bimbingan dan konseling di Kota
Bima? 1.2.2.
Seperti apakah profil kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling di Kota Bima?
1.2.3. Seperti apakah profil kinerja profesional guru bimbingan dan konseling di
Kota Bima? 1.2.4.
Apakah terdapat hubungan antara kinerja profesional dengan kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling di Kota Bima?
1.2.5. Apakah terdapat hubungan antara kinerja profesional dengan faktor
biografis guru bimbingan dan konseling di Kota Bima? 1.2.6.
Apakah terdapat hubungan antara kualitas pribadi dengan faktor biografis guru bimbingan dan konseling di Kota Bima?
1.3. Tujuan Penelitian