Bridge TEORI DASAR JARINGAN

14 sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Gambar 2.6 menunjukkan bentuk dan symbol hub. Gambar 2.6 Hub b. Repeater Repeater merupakan contoh dari active hub. Repeater merupakan perangkat yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh. Karena repeater bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus listrik, atau gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layer fisik OSI. Gambar 2.7 menunjukkan penggunaan dan bentuk repeater. Gambar 2.7 Repeater

c. Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mengenalai MAC UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15 Address tujuan. Sehingga ketika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data melalui port yang terhugung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port kecuali port pengirim. Setelah port komputer tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat memfilter traffic diantara dua segmen LAN. Bridge bekerja pada layer datalink. Gambar 2.8 Bridge d. Switch Switch bekerja pada lapisan Data Link seperti halnya Bridge. Cara kerja switch sebetulnya mirip dengan Bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga switch sering disebut juga multiport bridge. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer ke hub, sehingga switch bisa dapat langsung untuk menggantikan hub. Jadi lalulintas yang keluar masuk ke port dapat langsung masuk ke jalan tol tanpa harus menunggu. Hal ini dikatakan bahwa setiap port pada switch memiliki collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan. Hal inilah yang membuat switch lebih baik dari hub. Pada Gambar 2.9 dapat dilihat bentuk switch. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 16 Gambar 2.9 Switch e. Router Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu, router mirip dengan bridge, namun router lebih “cerdas” dibandingkan dengan bridge. Router bekerja dengan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan kemana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan route terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang “disukai” dan “tidak disukai”. Protokol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layer network. Pada dunia nyata, sebuah router tidak berdiri sendiri, tapi saling bekerja sama dengan router-router lain, sehingga seolah-olah membetuk jaringan router yang kompleks. Gambar 2.10 adalah salah satu contoh router cisco. Gambar 2.10 Router Cisco UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 17 3. Media Transmisi Dalam suatu transmisi data, media transmisi merupakan jalur fisik di antara pengirim dan penerima. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi, di antaranya adalah kapasitas, keandalan, tipe data yang didukung dan jarak. Semakin tinggi kecepatan data dan semakin jauh jaraknya, akan semakin baik. Ada tiga media kabel yang umum digunakan untuk transmisi data, khususnya LAN, yaitu kabel twisted pair, coaxial dan fiber optic. 1. Kabel twisted pair Twisted pair adalah media transmisi yang paling hemat dan paling banyak digunakan. Sebuah twisted pair terdiri dari dua kawat yang disekat yang disusun dalam sebuah pola lilitan yang beraturan. Ada dua jenis kabel twisted pair yaitu Unshielded Twisted Pair UTP dan Shielded Twisted Pair STP. Gambar kabel twisted pair ditunjukkan pada Gambar 2.11 . Gambar 2.12 Kabel Twisted Pair 2. Kabel Straight Kabel dengan kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis, seperti antara komputer ke switch, komputer ke hubbridge, router UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 18 ke switch, router ke bridge dsb. kombinasi warnanya dapat kita lihat pada Gambar 2.13. Gambar 2.13 Kombinasi Warna Kabel Straight 3. Kabel Crossover Kabel dengan kombinasi ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara perangkat yang sejenis. Contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke router, dari switch ke switch dan sebagainya. Gambar 2.14 Kombinasi Warna Kabel Crossover 4. Adapun kombinasi warna yang terlihat pada Gambar 2.14 adalah berdasarkan apa yang biasanya digunakanan oleh teknisi dan engineer jaringan yang ada di dunia ini. Hal diatas memudahkan teknisi atau engineer lain dalam memperbaiki jaringan yang telah ada sebelumnya. Kabel serial DTE UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19 Data Terminal Equipment DTE adalah instrumen terakhir yang mengubah informasi menjadi sinyal atau sinyal yang diterima reconverts. Ini juga dapat disebut sirkuit ekor .Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit- terminating equipment DCE. DTE adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data untuk melakukan komunikasi data . Fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link . 5. DTE merupakan sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Kabel serial DCE Data Circuit Equipment DCE adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE. 1. Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , namun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi. Nama peralatan yang menggunakan peralatan standar ini adalah sbb: 2. Federal Standard 1037C , MIL-STD-188 3. RS-232 4. Beberapa ITU-T standar dalam seri V terutama V.24 dan V.35 Beberapa ITU-T standar dalam seri X terutama X.21 dan X.25 Ketika dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20 modem atau media penerjemah, maka harus digunakan kabel crossover, seperti modem null untuk RS-232 atau Ethernet .

2.3 Topologi Jaringan Local Area Network LAN

Dokumen yang terkait

Implementasi Grid Computing Pada LAN ( Local Area Nework ).

3 79 55

Analisis Kinerja Jaringan Local Area Network (LAN) Menggunakan Aplikasi Cisco Packet Tracer

10 67 97

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 1 16

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 1

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 5

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

1 1 55

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer Chapter III V

0 0 34

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 2 4

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 15

Perbandingan Kinerja Protocol Routing Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing Information Protocol (RIP) Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer

0 1 7