Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
60
4. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu destinasi pariwisata
Nasional  dan  mendorong  terbentuknya  Provinsi  NTT sebagai Provinsi Kepulauan
5. Ditetapkannya NTT sebagai salah satu jalur MP3EI
6. NTT  merupakan  pintu  gerbang  selatan  Indonesia  yang
berbatasan langsung dengan Negara RDTL dan Australia serta  pembangunan  ekonomi  segi  tiga  emas  Kupang  –
Dili – Darwin.
3.4 TELAAHAN  RENCANA  TATA  RUANG  WILAYAH  DAN  KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS. Pelayanan  Dinas  Pekerjaan  Umum  Provinsi  NTT  harus
sejalan  dengan  struktur  ruang  yang  telah  ditetapkan pemerintah, dengan analisis sebagai berikut
No RTRW terkait tugas dan
fungsi Dinas PU Permasalahan
pelayanan Dinas PU Faktor
Penghambat Pendorong
1. Pengembangan Sistem
Jaringan Jalan Belum terbangunya
sistem jaringan jalan yang menyeluruh
Anggaran, pembagian
kewenangan dan Koordinasi
SPM Kementerian PU dan RPJMD
2. Pengembangan Sistem
Irigasi Belum terpenuhinya
kebutuhan air irigasi bagi pertanian
Anggaran, Koordinasi dan
kesadaran masyarakat
SPM Kementerian PU dan RPJMD
3. Penyediaan Sistem Air
Bersih Belum terpenuhinya
kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari
Anggaran, Koordinasi dan
Kepemilikan sumber air dan
lahan MDGS, SPM
Kementerian PU dan RPJMD
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
61
Sedangakan    Pelayanan  Dinas  Pekerjaan  Umum  jika disandingkan  dengan  Kajian  Lingkungan  Hidup  Strategis
KLHS yaitu :
No KLHS terkait tugas dan
fungsi Dinas PU Permasalahan
pelayanan Dinas PU Faktor
Penghambat Pendorong
1. Pengelolaan air baku dan
air tanah dalam Kurangnya cakupan
kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari
Lingkungan Hidup dan anggaran
MDGS, SPM Kementerian PU
dan RPJMD 2.
Pembinaan dan pembangunan jalan dan
jembatan Belum terbangunya
sistem jaringan jalan yang menyeluruh
Lingkungan Hidup, Sosial,  dan
anggaran SPM Kementerian
PU dan RPJMD
3. Pengembangan
Perumahan dan Permukiman
Belum  tersedianya rumah dan kawasan
permukiman yang layak
Lingkungan Hidup, alih fungsi lahan
dan anggaran SPM Kementerian
PU dan RPJMD
3.5 ISU-ISU
STRATEGIS BIDANG
PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG SERTA PERUMAHAN.
3.5.1. Bidang Pekerjaan Umum.
Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi.
Isu strategis Sub Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi, meliputi:
a.
Kinerja  pelayanan  jaringan  irigasi  yang  belum  optimal, dimana  dari  57.925  ha  luas  daerah  irigasi  yang  menjadi
kewenangan kewenangan Provinsi NTT, dengan kondisi baik 70  karena adanya kerusakan jaringan irigasi yang antara
lain  diakibatkan  oleh  umur  konstruksi,  bencana  alam, kurangnya  operasi  dan  pemeliharaan  jaringan  irigasi,  dan
masih  rendahnya  keterlibatan  petani  dan  stakeholders
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
62
lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.
b. G
aris  pantai  akan  menimbulkan  masalah  dalam  kaitannya dengan  perlindungan  sarana  dan  prasarana  sepanjang
pantai dan batas wilayah Negara.
c.
Mengembalikan fungsi  seluruh  infrastruktur  SDA  yang
mengalami  kerusakan  karena  bencana  alam  seperti  banjir, tanah longsor, dan gempa bumi
d.
Menyelenggarakan  pembinaan  yang  lebih  intensif  kepada pemerintah  daerah  dan  stakeholders  lainnya  dalam
pengelolaan  irigasi,  kemampuan  penyediaan  air  dari sumber-sumber air dari dampak berkurangnya areal terbuka
hijau  dan  menurunnya  kapasitas  wadah-wadah  air  baik alamiah maupun buatan dengan cepat.
e.
Melakukan  optimalisasi  organisasi  pengelola  SDA  Unit Pelaksana  Teknis  PSDA  Wilayah  Timor,  Wilayah  Sumba  dan
Wilayah Flores.
f.
Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan penanganan SDA untuk mengurangi konflik antar pengguna sumber daya
air.
g.
Membangun  dan  mengelola  Sistem  Informasi  SDA  SISDA pada  KabupatenKota  dan  Dinas  Pekerjaan  Umum  Provinsi
NTT serta melengkapi data dan informasi tentang SDA untuk dapat  digunakan  dalam  proses  pengambilan  keputusan
serta memperluas akses publik terhadap data dan informasi SDA.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
63
h.
Mengupayakan  pengarusutamaan  gender  dalam  proses pelaksanaan kegiatan sub bidang SDA, baik dari segi akses,
kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya. i.
Mencari  peluang-peluang  investasi  baru  dalam  upaya pengembangan infrastruktur SDA.
Sub Bidang Bina Marga.
Isu strategis Sub Bidang Bina Marga, meliputi: a.
Jaringan jalan di lintas utama pulau Timor, Flores dan
Sumba masih  belum  memadai  dalam  mendukung  percepatan
pembangunan ekonomi
yang berkualitas
sekaligus mendukung MP3EI.
b. Peningkatan  konektivitas  intra  dan  antar  pulau  masih
terkendala  karena  sebagian besar  Jalan  Provinsi,  Jalan
Kabupaten Kota dan Jalan non status dalam kondisi kurang mantap;
c. Aksesibilitas  bagi  daerah  terisolasi  dan  terpencil,  serta
jaringan  jalan  di  kawasan  perbatasan  dan  kawasan  khusus di  pulau-pulau  terdepanterluar  terutama  pintu  gerbang
Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  NKRI  karena  belum sepenuhnya  berfungsi  untuk  mendukung  transportasi  lintas
pulau  dan  melayani  mobilitas  dan  aksesibilitas  masyarakat dalam  mengembangkan  potensi  wilayah,  meningkatkan
kesejahteraan, dan menjaga pertahanan nasional.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
64
d. Sebagian  ruas-ruas  baru  yang  dibangun  belum  dapat
berfungsi  secara  optimal  karena  adanya  hambatan penyediaan tanah dan kekurangan alokasi dana.
e. Meningkatkanmempertahankan
tingkat kenyamanan
prasarana  jalan  di  tengah-tengah  keterbatasan  alokasi pendanaan untuk penanganan jaringan jalan.
f. Meningkatkan
koordinasi  kelembagaan  penyelenggaraan jalan  antara  penyelenggaraan  jalan  nasional,  jalan  provinsi
dan  jalan  kabupatenkota  serta  penyelenggaraan  regulasi, kelembagaan,  pembagian  kewenangan,  dan  perijinan
pemanfaatan  ruang  jalan  ruang  manfaat,  ruang  milik, ruang pengawasan jalan, dan kawasan di sepanjang koridor
jaringan jalan. g.
Menyelaraskan pembangunan  prasarana  jalan  dengan
amanat  RTRW  Nasional  dan  RTRW  Daerah,  yang  meliputi pemantapan jaringan jalan arteri dan kolektor primer.
Sub Bidang Cipta Karya.
Isu strategis Sub Bidang Ke-cipta Karya-an, meliputi: a.
Sumber  air  bersih  penduduk  dari  air  bersih  kemasan, perpipaan  dan  sumur,  baru  mencapai  33,18  dan  lainnya
bersumber  dari  mata  air,  air  sungai,  hujan  dan  mata  air sekitar 66,82.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
65
b. Peningkatan  kualitas  sanitasi  lingkungan  belum  optimal
karena  ada  sekitar  20.63  yang  sebagian  besar  rumah tangga  belum  didukung  tempat  pembuangan  air  besar
sendiri; c.
Masih  adanya  permukiman  kumuh  yang  mencapai  sekitar 0,67 dari total DesaKelurahan terutama di perkotaan.
Sub Bidang Jasa Konstruksi
Berdasarkan Peraturan  Daerah  Provinsi  Nusa  Tenggara
Timur  Nomor  10  Tahun  2008  tentang  Dinas  Daerah  Provinsi  Nusa Tenggara Timur,
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Bidang Bina Program dan Bina Teknik menerima mandat antara lain sebagai
pembina  jasa  konstruksi  untuk  memenuhi  amanat  Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
Isu strategis sub bidang jasa konstruksi, meliputi: a.
Jumlah  SDM  Konstruksi  NTT  masih  harus  ditingkatkan  untuk dapat  bersaing  di  tingkat  regional  maupun  nasional.
Pemerintah  perlu  memfasilitasi  peningkatkan  kapasitas Sumber  Daya  Manusia  SDM  jasa  konstruksi  menuju  tenaga
ahli bidang konstruksi. b.
Sumber  Daya  Manusia  SDM  jasa  konstruksi  masih menghadapi  permasalahan  pada  proses  sertifikasi  yang
masih  kurang  obyektif  dan  mahal,  sehingga  langsung  atau tidak  langsung  menyebabkan  tenaga  ahli  dan  tenaga
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
66
terampil bidang konstruksi masih jauh dari cukup. c.
Meningkatkan  kualitas  prasarana  dan  sarana  pelatihan mengacu  pada  kebutuhan  pelatihan  berbasis  kompetensi
kondisi prasarana dan sarana pelatihan saat ini sangat jauh tertinggal  dibandingkan  dengan  daerah-daerah  lain  di
Indonesia. d.
Meningkatkan  kualitas  sertifikasi  dan  pelatihan  tenaga  kerja konstruksi.
e. Penerapan  konsep  green  construction  yang  merupakan
proses  konstruksi  yang  menggunakan  bahan  bangunan yang  tepat,  efisien,  dan  ramah  lingkungan  di  bidang
pembangunan konstruksi
dalam rangka
merespon pemanasan global.
f. Lemahnya  penguasaan  teknologi  dan  akses  permodalan
Badan Usaha Jasa Konstruksi. g.
Pasar  jasa  konstruksi  daerah  masih  terdistorsi  akibat ketidakseimbangan  antara  supply  dan  demand.  Oleh
karena  itu  perlu  upaya  pembinaan  perusahaan  jasa konstruksi  melalui  penerapan  kualifikasi  atau  persyaratan
dalam pendirian badan usaha jasa konstruksi. h.
Otonomi  daerah  sebagai  instrumen  desentralisasi  akan menjadi  pendorong  perdagangan  sektor  konstruksi  nasional
menjadi  berkembang  akibat  kebijakan  penanaman  modal langsung ke daerah.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
67
Sub  Bidang Pengembangan
Kapasitas  dan  Evaluasi  Kinerja Sekretariat dan Bidang Bina Program dan Bina Teknik.
Isu  strategis  sub  bidang Pengembangan
Kapasitas  dan Evaluasi Kinerja, meliputi:
a. Kualitas  dan  produktivitas  SDM  belum  cukup  memadai,
sehingga diperlukan
peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
pegawai yang dijiwai semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi pelayanan publik yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan pengguna. b.
Penempatan  personil  pada  Dinas  PU  yang  proporsinya kurang  lebih  sama  antara  PNS  dengan  latar  belakang
pendidikan  teknis  dan  non  teknis  teknis  243  orang  dan  non teknis  245,  sehingga  diperlukan  pembenahan  kembali
dengan  proporsi  PNS  dengan  latar  belakang  pendidikan teknis dan non teknis setidaknya berbanding 75 : 25.
c. Kapasitas  institusi  Dinas  PU  memiliki  keterbatasan,  seperti
struktur  yang  belum  sepenuhnya  efektif  dan  belum mengakomodir  jangkauan  wilayah  pelayanan  wilayah
kepulauan,  sehingga  diperlukan  langkah-langkah  reformasi birokrasi
yang strategis
dan terintegrasi
serta pengembangan 3 tiga UPTD PSDA menjadi UPTD Dinas dan
penambahan 1 satu UPT Perbengkelan. d.
Tertib administrasi
sesuai dengan
perkembangan pembangunan  dan  daya  kritis  masyarakat  yang  terus
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
68
berkembang belum sepenuhnya efektif, sehingga diperlukan langkah-langkah  reformasi  birokrasi  yang  strategis  dan
terintegrasi .
e. Pengelolaan  masih  sangat  birokratik  belum  inovatif,  masih
bersifat  manajemen  proyek  belum  manajemen  aset, sehingga
terkesan hanya
mengelola supply
belum mengelola  demand.  Diperlukan  reformasi  birokrasi  sehingga
praktik  penyelenggaraan  ke-PU-an  ke  depan  tidak  lagi diwarnai oleh sistem yang birokratis, kurang fleksibel, dengan
kapasitas inovasi dan kreativitas yang masih terbatas. f.
Pengelolaan  aset  infrastruktur  nasional  pusat  dan  daerah bidang  ke-PU-an  belum  cukup  baik,  sehingga  perlu  ada
strategi pengamanan fisik dan dokumen aset yang baik. g.
Diperlukan  reformasi  peraturan  perundang-undangan  untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan ke-PU-an.
h. Diperlukan  penyusunan  produk-produk  kajian  yang  sifatnya
early  warningpemecahan  masalah  yang  mendesak  dan produk-produk yang sifatnya permintaan pimpinan Dinas.
i. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang lebih baik dalam
perencanaan,  implementasi  dan  evaluasi  program  dan kegiatan.
j. Diperlukan  koordinasi  internal  yang  kuat  antar  fungsi
manajemen,  antar  bidang,  antar  sub-bidang  serta  antar
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
69
pemerintah  pusat  dan  pemerintah  daerah  Provinsi, Kabupaten
dan Kota
dalam rangka
menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur melalui prinsip- prinsip good governance.
k. Kegiatan  pengelolaan  infrastruktur  masih  terkonsentrasi
pada  aspek  pembangunan,  belum
memperhatikan  aspek pemanfaatan
dan pengembangan aset. l.
Koordinasi  dan  kerjasama  antara  Pemerintah  Pusat  dengan Pemerintah  Daerah  ke  depan  akan  semakin  penting  dalam
menentukan keberlangsungan pengelolaan infrastruktur dan pemenuhan  kebutuhan  masyarakat  akan  infrastruktur  di
daerah. 3.5.2.
Bidang Penataan Ruang
Isu strategis Bidang Penataan Ruang, meliputi: b.
Meningkatkan  kemampuan  aparat  perencana  maupun pelaksana pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang,
baik  di  tingkat  provinsi  maupun  di  kabupatenkota,  untuk menjamin  pelaksanaan  RTR  yang  semakin  berkualitas  serta
dalam rangka
pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang yang efektif.
c. Menyelenggarakan  upaya-upaya  sosialisasi  yang  lebih
memadai  guna  meningkatkan  dukungan  masyarakat terhadap
kegiatan penataan
ruang, baik
dalam
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
70
perencanaan,  pemanfaatan  maupun  pengendalian  dan pengawasan pemanfaatan ruang.
d. Menyelaraskan  pola  penyusunan  RTRW  di  daerah  dalam
rangka  menjaga  keserasian  antar  daerah  dan  antar tingkatan RTRW.
3.5.3. Bidang Perumahan.
Isu strategis Bidang Prumahan, meliputi: 1
Angka  backlog  perumahan  sebesar  60  ribu  unit  sebagai akibat  masih  rendahnya  pendapatan  masyarakat  dengan
persentase penduduk miskin sebesar 20 lebih. 2
Penataan permukiman di wilayah perbatasan.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
71
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.   VISI DAN MISI DINAS PEKERJAAN UMUM V i s i :
Pembangunan  infrastrukur  pekerjaan  umum,  penataan  ruang dan  perumahan  diselenggarakan  dalam  rangka  mencapai  visi  Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi NTT Tahun 2013-2018, yaitu:
”Tersedianya  infrastruktur  pekerjaan  umum  berbasis  penataan  ruang yang  andal  dalam  mendukung  pengembangan  wilayah  dan
permukiman, agar terwujud masyarakat Nusa Tenggara Timur yang berkualitas, sejahtera dan demokratis”.
M i s i : 1.
Mewujudkan  pengelolaan  sumber  daya  air  SDA,  dalam mendukung  ketahanan  pangan  dan  ketersediaan  air  baku
melalui konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air.
2. Mewujudkan
sistem jaringan
jalan untuk
meningkatkan aksesibilitas  dan  mobilitas  barang  dan  jasa  dalam  menunjang
pertumbuhan ekonomi. 3.
Mengembangkan permukiman yang berkualitas dan produktif. 4.
Melaksanakan  pembinaan  bangunan  gedung  yang  memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan
5. Meningkatkan ketersediaan perumahan rakyat yang layak huni.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
72
6. Melaksanakan  penataan  ruang  wilayah  provinsi  yang  aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan 7.
Memberdayakan  masyarakat  dalam  pembangunan  bidang pekerjaan umum
8. Menciptakan  iklim  usaha  jasa  konstruksi  yang  kondusif  dan
kompetitif. 9.
Meningkatkan  kualitas  tenaga  kerja  konstruksi  yang  profesional dan memadai
10. Mengoptimalkan  peranan  lembaga  pengembangan  jasa
konstruksi  daerah  LPJKD  dalam  meningkatkan  kualitas  dan kuantitas penyedia jasa.
11. Melakukan  penyusunan  program,  evaluasi  dan  pengendalian
yang berorientasi pada prioritas dan keseimbangan wilayah 12.
Meningkatkan  keandalan  bangunan  melalui  uji  mutu  dengan memanfaatkan  teknologi  sesuai  norma,  standar,  pedoman  dan
manual 13.
Meningkatkan pengelolaan peralatan dan perbengkelan 14.
Meningkatkan  kemampuan  dan  ketrampilan  sumber  daya manusia aparatur
15. Melakukan  tindakan  perbaikan  infrastruktur  dalam  rangka
tanggap darurat bencana
Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Tepat
RENSTRA DINAS PU PROVINSI NTT 2013-2018
73
4.2.   TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH