LINGKUNGAN STRATEGIS renstra fakultas pertanian 2015 2019 rev24032017

9 tenaga terdidik dari luar negeri merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para tenaga terdidik Indonesia. Hal ini merupakan ancaman yang sekaligus merupakan peluang untuk pengembangan ke depan pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan maupun penelitian di sektor pertanian. Untuk itu perguruan tinggi menjadi lembaga kunci untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan bangsa. Negara dengan sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk yang besar bukan menjadi ukuran kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. Namun sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk yang besar perlu diimbangi oleh peningkatan produktifitas dan kreatifitas masyarakatnya, termasuk sumberdaya manusia yang ada di perguruan tinggi dan lulusan serta produk-produk lainnya. Strategi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia telah ditetapkan melalui beberapa tahapan program pengembangan pendidikan tinggi melalui Higher Education Long Term Strategy HELTS, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Pendidikan Nasional RPJP 2005-2025 dan rencana stratejik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti tahun 2015-2019, penetapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI dan penetapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi SNP pada tahun 2014. Ditjen Dikti telah memberikan otonomi yang semakin luas pada perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum disesuaikan dengan visi dan misi perguruan tinggi PT serta keunggulan sumber daya yang ada. Hal ini dimaksudkan supaya PT bisa berkembang lebih baik dan lebih pesat sesuai dengan keunggulan yang dimiliki. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya mutu, menuntut akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan perguruan tinggi. Kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat, akan meningkatkan kekuatan dan kesejahteraan bangsa. Universitas Padjadjaran Unpad secara umum, khususnya Faperta Unpad terus berupaya untuk melakukan perbaikan system pengelolaan dan pengembangan metode pembelajaran yang bertumpu kepada keaktifan mahasiswa, guna meningkatkan daya saing lulusan. Pengembangan tata kelola yang berprinsip pada efisiensi dan efektifitas melalui PP No. 51 tahun 2015 tentang STATUTA Unpad dan Peraturan REKTOR No. 70 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unpad dan Peraturan REKTOR No. 47 Tahun 2016 tentang perbahan Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unpad, didakan perbaikan sistem organiasi tata kelola SOTK di Unpad dan di Fakultas-fakultas. Produk lulusan maupun hasil penelitian yang bermutu yang dapat meningkatkan daya saing bangsa di tingkat nasional, regional, maupun internasional 10 merupakan produk unggulan Unpad yang utama. Perubahan Unpad menjadi PTN BH pada tahun 2014 merupakan peluang Faperta untuk selalu meningkatkan produktifitas secara efektif dan efisien melalui peningkatan pencapaian IKKIKU Fakultas yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing produk Faperta Unpad. Kerjasama telah dilakukan Unpad dengan berbagai pihak termasuk dengan pihak luar negeri, baik melalui kerjasama penelitian dan pendidikan, pertukaran mahasiswa, pertukaran informasi akademik dan ilmu pengetahuan, seminar dan lain- lainnya. Pada tahun 2015, tercatat paling sedikit sudah 108 perguruan tinggi dari 29 negara yang telah membuat MoU dengan Unpad dan paling sedikitnya tujuh universitas mancanegara yang telah menandatangani MoA dengan Fakultas Pertanian. Dalam hal kerjasama dalam negeri, Unpad menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, yayasan, instansi swasta, instansi pemerintahBUMN, Pemerintah Daerah ProvinsiKabupatenKota, dan rumahsakit. Dalam reputasi bidang pendidikan Unpad merupakan salah satu dari lima Universitas Institut besar di Indonesia. Keberadaan Unpad di Jawa Barat telah mendorong Unpad tidak untuk memahami isu-isu strategis untuk pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu a aksesibilitas dan pelayanan pendidikan, b aksesibilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat, c apresiasi dan pengembangan budaya daerah, d penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan, e ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah, f kesiagaan penanganan bencana alam dan pengendalian serta peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan g peningkatan efektifitas fungsi dan pelayanan pemda. Sektor pertanian di Provinsi Jawa Barat memiliki potensi besar dan variatif serta didukung oleh kondisi agroekosistem yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian dalam arti luas tanaman, ternak, ikan dan hutan. Provinsi Jawa Barat adalah produsen terbesar pada 40 komoditas agribisnis di Indonesia, khususnya komoditas padi, memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi nasional. Namun demikian hubungan antar subsistem pertanian dan sektor lainnya linkages belum sepenuhnya menunjukkan sinergitas. Sesuai dengan visi-misi universitas dan program studi, kurikulum perlu terus menerus disesuaikan relevansinya dengan memperhatikan kebutuhan stakeholders dan perkembangan ilmu. 11 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Unpad didirikan pada tahun 1959 berdasarkan SK Menteri Muda P dan K No.85633S tanggal 1 September 1959. Dua puluh tahun kemudian pada tanggal 23 Juli 1979 berdirilah program Doktor Fakultas Pertanian yang merupakan program Doktor pertama di Unpad dan merupakan cikal bakal Program Pascasarjana di Unpad. Dalam perkembangannya dengan beberapa kali perubahan dalam tatakelola dan penyelenggaraannya, maka pada tahun 2009 melalui SK Rektor No. 1307H6.1KepHK2009 dan SK Rektor No. 438H6.1KepHK2009 tentang Ruang Lingkup Pengelolaan Akademik, seluruh kegiatan program Doktor dan Magister diintegrasikan sepenuhnya ke dalam Fakultas Pertanian. Dengan integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan suasana akademik di fakultas maupun di program pascasarjana serta untuk lebih mengharmoniskan penelitian S1, S2 dan S3, sehingga akan dihasilkan produk lulusan dan penelitian yang lebih dapat bersaing. Sekarang Faperta memiliki Program Studi S3 Ilmu Pertanian dan tiga Program Studi S2 yaitu Program Studi Agronomi, Program Studi Ilmu Tanah dan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian. Mengacu kepada SK Mendikbud No. 217DIKTIKep1996 tanggal 11 juli 1996, Fakultas Pertanian Unpad mengembangkan enam jurusan dengan delapan program studi, yaitu: Jurusan Budidaya Pertanian PS Agronomi dan PS Pemuliaan Tanaman, Jurusan Tanah PS Ilmu Tanah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian PS Agrobisnis, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan PS Hama dan Penyakit Tumbuhan, Jurusan Teknologi Pertanian PS Teknik Pertanian dan PS Teknologi Pangan, dan Jurusan Perikanan PS Manajemen Sumberdaya Perairan. Sesuai Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 163DIKTIKep2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi, sejak tahun akademik 2008 2009 Fakultas Pertanian Unpad merestrukturisasi program studi yang telah ada menjadi dua program studi baru, yaitu PS Agroteknologi dan PS Agribisnis. Perkembangan dunia pertanian saat ini mengarah pada sistem proses industri pertanian yang tidak terpisah dari bidang- bidang lainnya. Hal tersebut mencakup pengembangan industri pertanian dari hulu sampai hilir yang memanfaatkan metode, konsep, maupun penelitian yang mendukung industri pertanian. Peran dan keberadaan Fakultas Pertanian Unpad sangat penting untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten untuk melaksanakan, mendukung, dan mengembangkan setiap tahap kegiatan industri pertanian dari hulu sampai hilir. 12 Tuntutan para pemakai akan teknologi budidaya yang efisien dan kultivar unggul baru yang mempunyai sifat-sifat seperti hasil tinggi, kualitas yang lebih baik, tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik, dan jaminan ketersedian produk di pasar, menuntut peningkatan kerjasama antara lembaga pendidikan tinggiilmuwan dengan pelaku usahaindustri pertanian. Peningkatan kerjasama seperti itu pada akhirnya akan memperbesar daya serap dan keterpakaian produk-produk lulusan Fakultas Pertanian Unpad, termasuk didalamnya lulusan dan produk-produk teknologi yang dihasilkan. Terkait dengan hal tersebut, inisiasi kerjasama yang telah dirintis oleh Fakultas Pertanian Unpad perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Saat ini banyak perusahaan agribisnis yang memiliki kegiatan dalam bidang pemuliaan dan perbenihan. Banyak pelaku bisnis dalam bidang pertanian menyadari bahwa benih merupakan faktor penting penentu produktivitas dan keunggulan produk pertanian serta sebagai cetak biru usaha agribisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan. Namun demikian jumlah perusahaan tersebut yang mempunyai divisi RD masih terbatas. Peluang peran serta Fakultas Pertanian Unpad untuk berperan serta dalam mengatasi perbenihan nasional didukung oleh kebijakan pemerintah yang memperketat impor benih dari luar, melalui pengembangan berbagai hasil penelitian yang berorientasi kepada pengembangan benih unggul di Fakultas Pertanian Unpad. Sektor agribisnis diprediksi akan berkembang sejalan dengan kesadaran pentingnya memperkuat sektor pertanian di Indonesia. Banyak faktor pendukung yang menjadi pendorong arah pengembangan, antara lain : 1 kekayaan hayati dan geografis Indonesia yang merupakan modal dasar pengembangan kultivar-kultivar ungggul baru yang sesuai dengan permintaan pasar; 2 UU No. 29 tahun 2000 mengenai Perlindungan Varietas Tanaman PVT yang akan mendorong berbagai pihak untuk berperan dalam perakitan kultivar-kultivar unggul baru serta penyediaan benih berbagai komoditas pertanian; terutama komoditas hortikultura. 13

BAB III KINERJA FAKULTAS

3.1. Pendidikan

Sejak tahun akademik 2008 2009, Fakultas Pertanian Unpad telah membuka dan menerima mahasiswa baru untuk PS Agroteknologi yang merupakan peleburan dari lima PS dan PS Agribisnis. Dari tahun 2008 sampai 2013 penyelenggaraan kegiatan akademik di kedua PS tersebut telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dengan metode pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan mahasiswa - Student Centered Learning SCL. Pada akhir tahun tahun 2013 dan awal tahun 2014 diadakan penyesuaian kurikulum dengan KKNI dan penekanan capaian pembelajaran untuk tiap matakuliah sesuai dengan Kurikulum Perguruan Tinggi KPT dalam Standar Nasional Perguruan Tinggi SNPT. Penyelarasan kurikulum Program Doktor dan Magister dengan KKNI dan KPT juga sedang dilakukan dan dalam proses evaluasi. Penekanan kepada peningkatan kualitas penelitian dan keluaran berupa publikasi ilmiah untuk program Magister dan Doktor menjadi tujuan utama dalam seleksi mahasiswa baru. Mulai tahun 2011 telah dilakukan proses seleksi yang berbasis pada kualitas proposal penelitian dan keharusan untuk publikasi ilmiah yang dikaitkan dengan yudicium kelulusan mahasiswa. Terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mendaftar ke PS Agroteknologi maupun ke PS Agribisnis. Pada tahun 2014 jumlah peminat ke Faperta dari dua jalur seleksi masuk SNMPTN dan SBMPTN sekitar 9.300. Faperta menempati peringkat ke 13 dari total 45 PS S1 yang ada di Unpad dilihat dari jumlah peminat. Jumlah mahasiswa pada PS Agroteknologi tahun 2014 tercatat sebanyak 221 orang, sedangkan pada PS Agribisnis adalah 112 orang; jumlah mahasiswa S1 secara keseluruhan adalah 1.651 orang. Jumlah dosen Fakultas Pertanian Unpad adalah 138 orang. Dari jumlah dosen tersebut, sejumlah 75 orang telah menempuh pendidikan Doktor dan 63 orang telah menempuh pendidikan Master; sejumlah 20 orang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan lanjutan Program Doktor baik di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 7 dosen menempuh program pendididkan 14 Doktor di luar negeri Jepang dan Belanda dan sejumlah 13 dosen menempuh pendidikan Doktor di dalam negeri IPB dan Unpad Analisis kecukupan penyelenggaraan pendidikan salah satunya dilihat dari rasio dosen : mahasiswa. Saat ini rasio dosen : mahasiswa di Fakultas Pertanian Unpad sebesar 1 : 23. Rasio tersebut jauh di bawah rasio minimal yang ditetapkan Ditjen Dikti sebesar 1 : 20 untuk program studi bidang IPA; bahkan mendekati rasio ideal bagi penyelenggaraan kegiatan akademik berdasarkan KBK sebesar 1 : 10. Rasio dosen : mahasiswa yang cukup ideal di Fakultas Pertanian Unpad akan menjamin penyelenggaraan kegiatan akademik yang bermutu. Akan tetapi, dari hasil treasure study tahun 2014 menunjukkan bahwa waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama 1 – 6 bulan sebanyak 35 dari total 595 responden. Hasil studi juga memperlihatkan bahwa gaji pertama lulusan 2 juta sebanyak 30 dari total 595 responden. Hal ini sudah sesuai dengan standar gaji perusahaan swasta yang ada di Jawa Barat dengan gaji minimal level sarjana S-1 sekitar Rp. 2.000.000. Namun demikian persentase lulusan yang mendapatkan pekerjaan sebelum lulus dan memperoleh gaji di atas 2 juta bulan masih perlu terus ditingkatkan. Dari hasil quesioner untuk para lulusan, terungkap bahwa keinginan untuk menciptakan lapangan kerja secara mandiri masih kurang. Hal ini terlihat dari rata-rata keinginan mereka untuk bekerja di perusahaan atau menjadi PNS setelah lulus. Untuk itu program kewirausahaan menjadi program strategis dalam pembelajaran maupun kemahasiswaan sejak tahun 2014. Pada tahun 2015 jumlah mahasiswa yang terlibat di bidang kewirausahaan sebanyak 30. Produktivitas dan efisiensi perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan pada dasarnya dilihat dari jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu yang sebelumnya diukur dari capaian Angka Efisiensi Edukasi AEE, Indeks Prestasi Kumulatif IPK, serta lama studi mahasiswa. Jumlah lulusan mahasiswa tepat waktu untuk program sarjana pada Fakultas Pertanian Unpad pada tahun 2015 ini rata-rata sebesar 42 untuk program Sarjana, rata-rata 21 untuk program Magister dan 19 untuk program Doktor. Angka kelulusan untuk program sarjana di atas angka minimal yang ditetapkan Kemenristek Dikti sebesar 20 Gambar 2. Namun demikian kelulusan tepat waktu untuk program Pascasarjana masih perlu untuk terus di tingkatkan. Bersarkan data semester Genap 20152016, angka kelulusan masih rendah jika dibandingkan dengan target yang hendak dicapai terutama untuk Pascasarjana.