7 ini bisa berasal dari oscillator kristal atau clock yang diumpan dari luar lewat T0 dan T1T0
dan T1 berhimpitan dengan P3.4 dan P3.5, sehingga P3.4 dan P3.5 tidak bisa dipakai untuk jalur inputoutput paralel kalau T0 dan T1 dipakai. ATMega8535 mempunyai enam sumber
pembangkit interupsi, dua diantaranya adalah sinyal interupsi yang diumpankan ke kaki INT0 dan INT1. Kedua kaki ini berhimpitan dangan P3.2 dan P3.3 sehingga tidak bisa dipakai
sebagai jalur inputoutput paralel kalau INT0 dan INT1 dipakai untuk menerima sinyal interupsi. Port1 dan 2, UART, Timer 0, Timer 1 dan sarana lainnya merupakan yang secara
fisik merupakan RAM khusus, yang ditempatkan di Special Function Register SFR.
2.1.2 Pin-Pin pada Mikrokontroler ATMega8535
Deskripsi pin-pin pada Mikrokontroler ATMega8535 : ATMega8535
1
VCC
20 2
19 3
18 4
17 5
16 6
15 7
14 8
13 9
12 10
GND
11
Gambar 2.1 IC Mikrokontroler ATMega8535
VCC Pin 20
Suplai tegangan
GND Pin 10
Ground
8
Port 3 Pin 2,3,6 – pin 9,11
Port 3 merupakan 7 bit port IO dua arah dengan internal pullup. Port 3 juga mempunyai fungsi pin masing- masing, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1 Fungsi Masing-masing Pin
Nama pin Fungsi
P3.0 pin 2 RXD Port input serial
P3.1 pin 3 TXD Port output serial
P3.2 pin 6 INTO interrupt 0 eksternal
P3.3 pin 7 INT1 interrupt 1 eksternal
P3.4 pin 8 T0 input eksternal timer 0
P3.5 pin 9 T1 input eksternal timer 1
P3.7 pin 11 RD untuk membaca eksternal data memori
RST pin 1
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
XTAL1 pin 4
Input untuk clock internal.
XTAL2 pin 5
Output dari osilator.
2.1.3 EEPROM ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki EEPROM sebesar 2 Kbyte untuk tempat penyimpanan data, dan 256 byte memory RAM. 128 byte dari memory tersebut menempati
ruang sejajar dengan register fungsi khusus. Hal ini berarti memory yang 128 byte tersebut memiliki alamat yang sama tetapi berada pada ruang yang terpisah dengan SFR.
9 Bila suatu perintah diperlukan menuju alamat memory dengan alamat diatas 7FH, maka
diperlukan mode pengalamatan yang berbeda sehingga CPU dapat menuju RAM atau menuju memori.
Sebagai contoh, perintah pengalamatan langsung berikut ini akan menuju SFR dengan alamat 0A0H, yaitu P2.
Mov 0A0H, data Sementara perintah yang untuk menuju memori dengan alamat 0A0H dikerjarakan dengan
cara pengalamatan tidak langsung, memori akan dituju bukan alamat P2. Mov R0, data
Dalam hal ini, operasi stack adalah contoh untuk pengalamatan tidak langsung, sehingga memori dengan alamat diatas 128 pada RAM tersedia untuk keperluan stack.
Demikian juga dengan EEPROM yang ada pada ATMega8535, data pada memori tersebut diset dengan memberikan nilai logika 1 pada bit EEMEM, yaitu bit pada register
WMCOM pada alamat SFR dengan nilai lokasi 96H. EEPROM memiliki alamat mulai dari 000H sampai dengan 7FF. Untuk mencapai data dengan alamat tersebut diatas digunakan
perintah MOVX, sementara untuk mencapai data dengan alamat diluar chip digunakan perintah yang sama tetapi dengan mengatur nilai EEMEN dengan logika LOW.
Selama penulisan ke EEPROM, dapat juga dilakukan pembacaan tetapi harus dimulai dari bit MSB, sekali penulisan telah selesai, data yang benar telah tersimpan dengan baik
pada lokasi memori EEPROM tersebut.
2.2 LCD Liquid Cristal Display