Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

Lampiran 1.
Panduan Wawancara
Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan
Di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015
Panduan Wawancara untuk Kepala Puskesmas
- Nama Informan : ---------------------------------------------- Umur
: ---------------------------------------------- Pendidikan
: ----------------------------------------------- Tempat Tugas
: ----------------------------------------------Pertanyaan :
1. Apakah Alat Kesehatan di Puskesmas ini sudah lengkap ? …………
2. Apakah sarana dan prasarana di puskesmas sudah lengkap ? …..
3. Apakah Alat Kesehatan yang ada sudah tersedia untuk menangani 155
penyakit ? …………………
4. Metode apa yang dipakai dalam melaksanakan pengelolaan logistik
alkes di puskesmas ? apakah ada ketentuan dari pemkab atau dinas
kesehatan ?
5. Kapan dan bagaimana cara puskesmas untuk melakukan perencanaan
kebutuhan Alkes ?
6. Apakah puskesmas melakukan penganggaran dana untuk pembelian
Alkes ? ……….
7. Darimana sumberdana untuk pengadaan Alkes ? ……..

8. Apakah puskesmas melakukan pengadaan Alkes ? …
9. Bagaimana cara pendistribusian Alkes ke puskesmas ? Pustu dan
Poskesdes ? ……
10. Apakah puskesmas memiliki gudang penyimpanan terhadap Alkes
yang belum dipakai atau yang sudah rusak ? jika tidak, bagaimana cara
penyimpanan barang yang dilakukan ?
11. Apakah puskesmas melakukan pemeliharaan Alkes ?
12. Apakah puskesmas telah pernah melakukan penghapusan Alkes ?
bagaimana caranya ? …….
13. Bagaimana cara puskesmas melakukan pengendalian Alkes dan sarana
prasarana lainnya ? …………………
14. Apakah pengendalian alkes/barang sudah dilaksanakan ?
15. Apakah pengurus barang sudah mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik ?

Panduan Wawancara untuk Pengurus Barang :
-

Nama Informan
Umur

Pendidikan
Tempat Tugas

: ---------------------------------------------: ---------------------------------------------: ----------------------------------------------: -----------------------------------------------

Pertanyaan :
1. Metode apa yang dilaksanakan untuk pelaksanaan pengelolaan barang
di Puskesmas ?
2. Apa saja alkes yang ada di puskesmas ( dengan menggunakan daftar
ceklist )

Panduan Wawancara untuk Informan di dinas kesehatan
-

Nama Informan
Umur
Pendidikan
Jabatan

: ---------------------------------------------: ---------------------------------------------: ----------------------------------------------: -----------------------------------------------


Pertanyaan :
1. Metode apa yang dipakai dalam melaksanakan pengelolaan logistik alkes
di puskesmas ? apakah ada ketentuan dari pemkab atau dinas kesehatan ?
2. Jelaskan bagaimana proses perencanaan yang dilaksanakan di dinas
kesehatan Deli Serdang ….
3. Apakah perencanaan sudah melakukan sistim e-planning..? jelaskan….
4. Perencanaan kebutuhan Alkes disusun berdasarkan apa saja ?
5. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran Alkes dan
peralatan ?
6. Anggaran apa saja yang sudah dibuat untuk Alkes ?
7. Darimana sumberdana pengadaan Alkes dan peralatan puskesmas ?
8. Apakah pengadaan Alkes sudah memakai sistim e purchasing ? sejak
kapan ? Jelaskan…..
9. Dalam perencanaan Alkes apakah sudah mengacu kepada Kompendium
Alat Kesehatan ? jika ya, sejak kapan ? jelaskan
10. Apa saja faktor pertimbangan dalam pendistribusian Alkes ke puskesmas ?
11. Apakah dinas kesehatan sudah melaksanakan pemeliharaan alkes ?
apakah ada dana untuk pemeliharaan ?
12. Apakah sudah pernah dilaksanakan penghapusan terhadap alkes dan

peralatan di puskesmas ? apakah ada rencana untuk melaksanakan
penghapusan barang ?

13. Apakah puskesmas sudah melaksanakan pengendalian ? apakah pengurus
barang sudah dapat bertugas dengan baik ?

LEMBAR CHECKLIST

A. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Jumlah Dokter Umum (Orang)
2. Jumlah Dokter Gigi (Orang)
3. Jumlah Sarjana Kesehatan Masyarakat (orang)
4.

Jumlah Apoteker (Orang)

5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.

Jumlah Asisten Apoteker (Orang)
Jumlah Bidan (Orang)
Jumlah Perawat (Orang)
Jumlah Perawat Gigi (Orang)
Jumlah Tenaga Gizi (orang)
Jumlah Analis Kesehatan
Jumlah Tenaga Non Medis

Lampiran 3. Daftar Nama Alkes di Puskesmas
a. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Bandar Dolok
No.
Nama Alat
No.
Nama Alat
1.
Tandu dorong

1 44. Timer
1
2.
Tang
2 45. Alat lab. Hematologi
1
3.
Pisau gip
2 46. Micropipette
2
4.
Microtoise
1 47. Lumpang keramik
1
5.
Timbangan bayi
2 48. Pinset
2
6.
Timbangan dewasa

2 49. Dek glass
4
7.
Timbangan injak
2 50. Klem
1
8.
Alat fogging
1 51. Hematology analyzer
1
Hematoric capilet pipette
2 52. Dry sterilizer
9.
1
10. Yellow and blue tip
2 53. Gelas ukur pinset bengkok 2
11. Auto cek + HB
1 54. Gunting
2
12. Cold storage

1 55. Ginekolog bed
2
13. UPS
1 56. Tensimeter mercury complete 1
1
1 57. Spatel lidah
14. Stabilizer/stavolt
2
1 58. Maag sonde rubber
15. Sterilisator
2
2 59. Palu reflex
16. Stethoscope
1
2 60. Nebulizer
17. Tensimeter
2
5 61. Trolly instrument
18. Waskom
4

2 62. Nierbeken stainlessteel
19. Anatomic pinset
1
2 63. Brush tabung
20. Chirugical pinset
1
1 64. Suction portable
21. Arteri klem
Blood
analyzer
1
1 65.
22. Instrument cabinet
4
1 66. Beaker glass
23. Gunting bengkok
2
3 67. Thermometer scan duo
24. Gunting lurus
1

3 68. Binocular mikroskop
25. Meja instrument
1
26. Tabung oksigen + regulator 2 69. Fotometer
1
1 70. Prophy bistouri
27. Cold chain
2
1 71. Baby incubator
28. Surgery minor
1
3 72 Centrifuge
29. Tiang infuse
1
1 73. Partus set
30. Dental unit
Bein
lurus.
1
1 74.

31. Bein
1
32. Plastik instrument
1
33. Amigan stopper
1
34. Burnisher
1
35. Scaler
1
36. Excavatorrespatorium
1
37. Amalgam carver
1
38. Stopper
1
39. Amalgam pistol
2
40. Tang cabut dewasa
41. Micro hematocrite centrifuge 1
1
42. Glucose analyzer
1
43 Bunsen burner set

b. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Talun Kenas
No.
Nama Alat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44

Tandu dorong
Gunting kulit
Thermometer standard
Mikrotoise
Dacin kapasitas 100 kg
Timbangan sentisimal
Dacin kuningan
Sterilisator
Diagnostik set
Stethoscope 2
Tensimeter
Waskom
Timbangan bayi
Kocher
Anatomic pinset
Chirugical pinset
Arteri klem
Gunting bengkok
Ambubag set
Incubator
Reflek hammer
Nierbeken stainless
Resusitasi manual
Mayo hegars holder
Poliklinik set
Proyektion polariscope
Tabung reaksi
Lampu spiritus
Glucose analyzer
Tips pipet
Gelas ukur
Gunting
Gunting lurus
Meja instrument
Nierbeken
Korem tang
Tiang infuse
Dental chair
Minor surgery set
Scaller
Dental equipment
Speculum
Instrument tray
Suction pump

2
2
4
2
2
1
2
1
1
5
4
8
4
2
5
2
2
2
1
2
2
5
2
1
1
1
4
1
1

45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.

3
5
4
4
5
7
2
5
1
1
1
1
3
6
1

Nama Alat

Centrifuge
Water bath
Baby scale
Vaginal speculum
Examination lamp
Ginecolog bed
Dopler
Oxygen tank complete
Slim zulger suction
Vaccination instrument kit
Rescher pean forceps
Brush
Antropometer
Corong
Stabilizer
Screen pembatas
Klem
Mikroskop binocular
Tensimeter

2
2
3
2
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
5

c. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Aras Kabu
No.
Nama Alat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44
45

Pompa payudara
1
Antropometri kit
1
Tripot
1
Palu pengukur reflex
2
Rol meter
1
Thermometer standard
3
Timer digital
1
Baby scale
2
Torniquite
1
Masker oxygen
2
Sterilisator listrik
1
Sterilisator kering
1
Sterilisator basah
1
Stetoskop usila kit
1
Stetoskop bayi
2
Tensimeter air raksa
3
Waskom cuci
5
Kocher
1
Metal chateter
2
Anatomic pinset
2
Chirugical pinset
2
Arteri klem
2
Gunting bengkok
2
Gunting lurus
3
Cryer
1
Speculum
3
Needle holder
2
Meja instrument
3
Korem tang
2
Tabung oksigen
2
Klem tampon
3
Monoralhium
1
Cholesterol & urin acid test 1
Cold chain
1
Minor surgery set
1
Tiang infuse
4
Dental unit
1
Cement spatula
1
Plastics instrument
1
Amalgam stopper
1
Scaler excavator
1
Tang kanius tang molar
1
Kanabal tang
1
Kaca mulut
2
Balon penghisap
1

46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72
73.
74.
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

Nama Alat

Bursiner besar/kecil
Tong holder
Pisau operasi kecil
Mata bor
Pistol amalgam
Lampu spiritus
Bak instrument
Thermometer
Suction portable
USG + printer
Kateter logam
Suction pump
Incubator bayi
Examination lamp
Ginecolog bed
Ambubag set
Spatel lidah
Mag sonde rubber
Palu reflex
Nebulizer
Endotracheal
Head lamp
Trolly instrument
Stetoskop
Slim zeher plastic
Nierbeken stainless
Trachea canula
Baby scale
Resusitasi manual
Nald foeder
Aspirator mikonium
Urine analyzer
Centrifuse b hole
Mikroskop binocular
Suction kateter
Stabilizer
Glukotest
Glucometer test
Tang spatel
Gunting epistomi
Klem penjepit porsio
Klem tampon uteri
Pinset
Flow meter
Micropipette

2
2
2
1
1
1
2
3
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
1
3
2
6
5
2
8
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
1
2

d. Daftar Nama Alkes Di Puskesmas Tanjung Morawa
No.
Nama Alat
No.
Nama Alat
1.
Poliklinik set
2 44. Kateter logam
2.
Sterilisator kering
1 45. Suction pump
3.
USG
1 46. Incubator bayi
4.
Printer USG
1 47. Examination lamp
5.
Thermometer scan duo
2 48. Ginecolog bed
6.
Nebulizer
1 49. Ambubag set
7.
Sanitarian kit
1 50. Spatel lidah
8.
Meja instrument
3 51. Mag sonde rubber
Sterilisator basah
1 52. Palu reflex
9.
10. Brankar
2 53. Nebulizer
4 54. Endotracheal
11. Ginekolog bed
12. Stetoskop
8 55. Head lamp
13. Tensimeter
5 56. Trolly instrument
2 57. Stetoskop
14. Glukometer test
4 58. Slim zeher plastic
15. Oxygen tank
8 59. Nierbeken stainless
16. Tiang infuse
1 60. Trachea canula
17. Suction portable
4 61. Baby scale
18. Tempat tidur periksa
2 62. Resusitasi manual
19. Incubator bayi
2 63. Nald foeder
20. Minor surgery
1 64. Aspirator mikonium
21. Stabilizer
1 65. Centrifuse b hole
22. Urine analyze
1 66. Mikroskop binocular
23. Rol mixer
1 67. Suction kateter
24. Hematology analyzer
2 68. Stabilizer
25. Alat lab 3 in 1
1 69. Glukotest
26. Dental unit
1 70. Glucometer test
27. Cement spatula
1 71. Tang spatel
28. Plastics instrument
1 72 Gunting epistomi
29. Amalgam stopper
1 73. Klem penjepit porsio
30. Scaler excavator
1 74. Klem tampon uteri
31. Tang kanius tang molar
1 75. Pinset
32. Kanabal tang
2 76 Micropipette
33. Kaca mulut
1
34. Balon penghisap
2
35. Bursiner besar/kecil
2
36. Tong holder
2
37. Pisau operasi kecil
1
38. Mata bor
1
39. Pistol amalgam
1
40. Lampu spiritus
2
41. Bak instrument
3
42. Thermometer
43. Flow meter
1

1
1
2
1
3
1
2
2
2
1
3
2
6
5
2
8
2
2
2
2
3
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
3
4

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA MENDALAM
SISTEM PELAKSANAAN MANAJEMEN LOGISTIK ALAT KESEHATAN
DI UPT. PUSKESMAS KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015
1.Input
Matriks 1. Pernyataan Informan Tentang Sarana
Informan
Pernyataan
Informan 1
Sarana pengangkutan untuk alkes adalah ambulance…
ya memang itu adanya…
Informan 2
Ambulance juga cukuplah untuk mengangkut alkes ke
pustu atau poskesdes
Informan 3
Yaa pake ambulance lah
Informan 4
Saya kira ambulance adalah sarana pengangkutan alkes..
Informan 11
Puskesmas biasanya menggunakan ambulance untuk
mengangkat alkes ke jaringannya, yaaa… bila perlu bisa
juga meminjam mobil box farmasi dari sini,, bisa diatur
lah,,

Matriks 2. Pernyataan Informan tentang SDM Pengelola Alkes di Puskesmas
Informan
pernyataan
Informan 1
Pengurus barang sudah dapat melaksanakan tugasnya,
memang pernah ada koreksi dari inspektorat mengenai
inventaris karena laporan kurang lengkap tapi sudah
diperbaiki. KIR dan KIB sudah dibuat juga entri data
SIMDA sudah selesai dia laksanakan
Informan 2
Menurut saya pengurus barang sudah dapat melakukan
tugasnya, sudah membuat laporan dengan baik, dan
memang pengurus alkes harus bisa menggunakan
komputer karena sistim pelaporan sekarang menggunakan
SIMDA, bukan manual lagi seperti dulu.
Informan 3
Pengurus barang tidak harus berpendidikan tertentu, saya
menilai dia orangnya sangat bertanggung jawab, saya
suka itu, walaupun masih kurang mahir menggunakan
komputer tetapi dia terus belajar untuk dapat membuat
laporan sebab sekarang semua data alkes harus di entri
melalui komputer dengan laporan SIMDA
Informan 4
Kecakapan seorang pengurus barang bisa dilihat dari
bagaimana dia membuat laporannya juga dari kartu
inventaris ruangan juga membuat kode lokasi dan kode
barang di setiap alkes dan asset puskesmas, membuat
usulan sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga

Informan 11

pelayanan dapat berjalan dengan baik, itu sudah
dibuktikan oleh pengurus barang kami, entri data barang
sudah dikerjakan dengan SIMDA
Yang saya lihat dan perhatikan pengurus barang
puskesmas sebagian sudah cukup baik dalam melakukan
tugasnya, pengurus barang yang cakap itu puskesmas
Aras Kabu, Tanjung Morawa, Batang Kuis, dan ada
beberapa lagi. Sebagian besar pengurus barang sudah
diberikan diklat 2 tahun lalu, saya menilai mereka
bertanggung jawab dalam pekerjaan, tapi membuat
laporan yang masih perlu ditingkatkan apalagi dengan
program aplikasi Simda sekarang, memang diakui mereka
juga punya tugas lain tapi itulah semoga pengurus barang
mau meningkatkan kemampuan diri

Matriks 3. Pernyataan Informan tentang Metode Pengelolaan Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Pengelolaan barang dan alat kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas sesuai dengan aturan yang
dari dinas kesehatan yaitu Permendagri nomor 17
tahun 2007
Informan 5
Metode yang dilakukan sesuai dengan Permendagri
nomor 17 tahun 2007 yaitu tentang penatausahaan
barang milik daerah dimana dibuat pembukuan
terhadap setiap asset agar tertata dengan baik dan rapi
Informan 2
Kami melaksanakan pengelolaan barang sesuai dengan
petunjuk yang sudah diberikan oleh Dinas Kesehatan
pada saat Diklat Pengurus alkes yang diselenggarakan
oleh Pemkab
Informan 6
Sesuai dengan petunjuk yaitu Peraturan Menteri dalam
Negeri nomor 17 tahun 2007
Informan 3
Metode pengelolaan alkes yang kami laksanakan
sesuai dengan apa yang sudah diaturkan oleh dinas
kesehatan yaitu Permendagri nomor 17 tahun 2007
karena alat kesehatan itu adalah uang yang dalam
bentuk lain dan itu harus kami kelola sebaik mungkin
Informan 7
Dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari Dinas
Kesehatan
Informan 4
Sebagai unit pelaksana teknis kami melakukan
pengelolaan barang dan Alkes sesuai dengan aturan
yang ditetapkan pada Permendagri nomor 17 tahun
2007
Informan 8
Metode pengelolaan alkes dilakukan sesuai dengan
ketentuan pada permendagri nomor 17 tahun 2007
Informan 11
Sesuai dengan apa yang telah disosialisasikan kepada

kepala puskesmas dan pengurus barang bahwa metode
penatausahaan barang sesuai dengan Permendagri
nomor 17 tahun 2007.

Matriks 6. Pernyataan Informan tentang perencanaan Alkes di Puskesmas
Informan
pernyataan
Informan 1
Pada umumnya kami membuat perencanaan secara
keseluruhan pada awal tahun, kalau untuk alkes
tentunya tidak bisa hanya sekali setahun saja kita
membuat perencanaan karena kadang setelah ada
pasien yang mengalami sakit tertentu kita memerlukan
alat yang sebelumnya belum dibutuhkan. Jadi pada
awal tahun saat rapat minilokakarya setiap puskesmas
pembantu dan poskesdes serta penanggung jawab
setiap ruangan poli mengajukan permintaan kebutuhan
termasuk Alat Kesehatan yang diperlukan oleh
masing-masing agar pelayanan pasien dapat maksimal.
Selain itu ketika ada rapat Musrembang di kecamatan
kadang ada juga usulan dari sana. Dari semua usulan
dan permintaan tersebut kemudian direkap oleh
pengurus barang dan membuat pengusulan permintaan
alkes secara tertulis ke dinas kesehatan.
Informan 2
Biasanya pada awal tahun kami membuat perencanaan
kebutuhan kira-kira apa yang akan dibutuhkan pada
sepanjang tahun ini, pada waktu rapat minlok kan
kumpul semua penanggung jawab ruangan, kapustu,
dan penanggung jawab poskesdes, jadi mereka diberi
tugas untuk memikirkan apa kebutuhan alkes dan
seminggu kemudian memasukkan usulan kebutuhan
kepada kepala puskesmas kemudian kepala puskesams
berdiskusi
dengan
pengurus
barang
untuk
menentukaan kebutuhan alkes lainnya yang mungkin
belum dibuat staf untuk diajukan. Mulai tahun ini kita
sudah dianjurkan untuk mengikuti permenkes nomor
75 tahun 2014 baik untuk perencanaan alkes, program
puskesmas dan sebagainya. Rencana kebutuhaan
diusulan ke dinas kesehatan secara tertulis. Selain itu
usulan secara berkala tetap dibuat dan setiap
kebutuhan pasti kami usulkan, entah kapan akan
diberikaan ya itu tergantung dari dinas kesehatan.
Nyatanya memang terealisasi apa yang kami butuhkan.
Informan 3
Mekanisme perencanaan yang kita lakukan adalah
meminta usulan dari koordinator masing-masing
ruangan, pustu dan poskesdes, kemudian direkap
menjadi usulan puskesmas, usulan itu akan dikelola

Informan 4

oleh dinas kesehatan dan kita nggak tau kapan akan
dikasi yang penting udah kita usulkan. Alkes yang kita
usulkan harus sesuai dengan kapitasi BPJS, kalau
kapitasi kita kecil maka akan diberikan alat sesuai
uang kita, tapi bila kita butuh alat yang mahal seperti
alat laboratorium hematology analyzer maka kita buat
pengusulan sendiri untuk dana APBD. Menurut saya
maunya dana BPJS ini murni dikelola puskesmas
karena
kebutuhan untuk Alkes ini nggak bisa
menunggu, misalnya alat regulator oksigen pecah,
kalau diusulkan pun kadang berbulan-bulan baru
datang sementara pasien tidak bisa menunggu dan
pasien juga taunya diobati, karena sektor kesehatan
tidak bisa diprediksi, jadi kalau pola ini tetap
dilakukan ya hampir sama dengan metode lama
(sebelum JKN). Maunya dana kapitasi BPJS 100%
dikelola oleh puskesmas sendiri supaya lebih efisien
dan efektif
Perencanaan Alkes dibuat berdasarkan kebutuhan
setiap ruangan yaitu ruang poli umum, poli gigi, poli
anak, VK,rawat inap, laboratorium,P2P, serta dari
jaringan layanan puskesmas. Apa yang kami butuhkan
kemudian dituangkan dalam permintaan secara tertulis
ke dinas kesehatan. Biasanya kita membuat
perencanaan pada awal tahun, apa alkes kita yang kita
butuhkan kita usulkan dan semoga cepat realisasinya
dari dinas kesehatan.

Informan 10 :
Perencanaan yang dari puskesmas itu dinamakan bottom up planning, itu
diajukan oleh setiap kepala puskesmas, setiap awal tahun puskesmas membuat
perencanaan secara terkoordinasi. Selain itu ada juga perencanaan yang
dilakukan oleh dinas kesehatan, itu namanya top down planning.Top down
planningdibuat berdasarkan dari hasil musrembang dan masa reses anggota
dewan ditambah dengan kebijakan yang bersifat nasional seperti program
imunisasi dan program Emas, kalau itu langsung dicover oleh dinas kesehatan.
Dinas mengarahkan daerah mana yang akan dilakukan kegiatan sehingga USAID
(badan pengembangan amerika serikat) akan melakukan pelatihan kepada tenaga
kesehatan dan kemudian memberikan Alkes yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan seperti program Emas (Expanding maternal and neonatal survival) untuk
beberapa puskesmas telah berjalan dengan baik. Top down dan bottom up
planning kemudian dianalisis sesuai dengan keadaan keuangan yang ada lalu
dibuat menjadi rencana anggaran belanja (RAB). Perencanaan dibuat secara e
planning sejak tahun 2014. Perencanaan Alkes untuk puskesmas didasarkan
kepada puskesmas non rawat inap atau puskesmas rawat inap. Dasar dari
perencanaan kebutuhan adalah sesuai dengan permenkes yang mengatur tentang
puskesmas.

Matriks 7. Pernyataan Informan tentang penganggaran Alkes Puskesmas

Informan 1

Informan 2
Informan 3

Informan 4

Pernyataan
Puskesmas
tidak
melakukan
penganggaran, itu diatur oleh dinas
kesehatan
Kami tidak melakukan penganggaran
untuk apapun, kita hanya terima saja.
Memang puskesmas tidak melakukan
penganggaran saat ini, akan tetapi akan
lebih baik kalau puskesmas sendiri
yang membuat penganggaran , ya
paling tidak untuk dana BPJS dikelola
seluruhnya oleh Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis kita tidak
melakukan penganggaran, mungkin
nantilah kalau puskesmas udah jadi
badan layanan unit daerah

Informan 10 :
Sumber anggaran untuk pengadaan Alkes berasal dari APBN, APBD,dan BPJS.
Untuk Alkes yang harganya mahal seperti alat-alat laboratorium itu
menggunakan anggaran APBD. Tetapi untuk Alkes dan barang yang tidak terlalu
mahal itu digunakan dari dana kapitasi bpjs untuk puskesmas, 40% dana kapitasi
bpjs tersebut kan dikelola oleh dinas kesehatan untuk biaya operasional, obatobatan dan pengadaan Alkes. Memang tidak semua puskesmas punya kapitasi
yang besar, justru itu kita membuat sistim subsidi silang agar bisa membantu
puskesmas yang punya dana kapitasi bpjs kecil supaya tetap bisa menikmati
fasilitas dan dapat melakukan pelayanan dengan maksimal. Anggaran yang
dibuat untuk Alkes ada beberapa yaitu : pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan,
penghapusan dan pengawasan barang. Anggaran pengawasan barang yaitu uang
insentif kepada pengurus barang, mengingat bahwa Alkes adalah asset yang
harus dijaga dan dikelola dengan baik maka bagi pengurus barang di puskesmas
diberikan uang insentif, selain itu mereka juga diberikan Diklat (Pendidikan dan
pelatihan) agar cakap dalam mengelola Alkes di puskesmas.

Matriks 8. Pernyataan Informan tentang pengadaan Alat Kesehatan
Informan
pernyataan
Informan 1
Pengadaan sepenuhnya dilakukan oleh dinas kesehatan
Informan 2
Semua peralatan kami dari dinas kesehatan, memang
nyatalah apa yang kami minta dikasi oleh dinas
kesehatan
Informan 3
Pengadaan berasal dari dinas kesehatan kami hanya
menerima saja, kadang pengadaan begitu lama, diminta

Informan 4
Informan 9

bulan ini mungkin beberapa bulan ke depan baru
terealisasi.
Pengadaan dilaksanakan oleh dinas kesehatan, kadang
pengadaan cepat kadang juga kita lama menunggu.
Pengadaan Alkes ada yang secara e catalog ada yang
tidak karena tidak semua Alkes ada dalam e catalog,
jadi belum semua ada dalam e catalog. Alkes yang
diadakan itu hanya yang ada di dalam RAB (Rencana
Anggaran Belanja), RAB itu berasal dari bottom up
planning dan top down planning (kebijakan-kebijakan
baru yang dianggap perlu oleh dinas ). Saat ini juga
masih ada melakukan sistim lelang ( e-tendering) untuk
Alkes tertentu contohnya untuk ADS (Auto Disable
Syringe) untuk program imunisasi yang tidak ada di e
catalog, untuk lelang itu harus diatas 200 juta , yang
menentukan itu tender atau enggak itu hps nya. Memang
kadang pengadaan lama tapi bisa juga cepat karena itu
tergantung dari distributor, jika barang pesanan kita
sudah ada maka akan cepat disalurkan tetapi bila
distributor tidak punya stok barang maka pesanan kita
akan lama datangnya.

Matriks 9. Pernyataan Informan tentang pendistribusian Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Alkes yang kami terima akan diperiksa oleh pengurus
barang, apakah sesuai atau tidak dengan berita acara
serah terima, lalu alkes tersebut akan dicatat pada buku
inventaris dan akan disalurkan berdasarkan pengusulan
kebutuhan yang diajukan oleh puskesmas pembantu dan
poskesdes, namun untuk puskesmas induk tetap
didahulukan.
Informan 2
Dinas kesehatan mengantarkan Alkes ke puskesmas
kami, diperiksa oleh pengurus barang apakah sudah
sesuai dengan yang tertera di surat bukti barang keluar
(SBBK) jumlah, jenis dan spesifikasi alkes yang dibuat
oleh dinas kesehatan, jika sudah sesuai maka akan
ditandatangani. Selanjutnya alkes yang kami terima
diberikan pada poli atau pustu atau poskesdes yang
kebutuhannya paling mendesak, jangan sampai pelayanan
terganggu karena tidak adanya alat.
Informan 3
Alkes yang dari dinkes disalurkan dengan membuat
prioritas artinya siapa yang paling membutuhkan ke situ
duluan diberikan yang lain akan menyusul juga.
Informan 4
alat yang kami terima kadang tidak sesuai dengan
permintaan, misalnya kami minta stetoskop 5 tapi yang

Informan 9

Informan 11

diberikan hanya 2, jadi untuk penyaluran nya kita
utamakan untuk puskesmas induk baru ke pustu atau
poskesdes. Saat alkes tiba di puskesmas kadang SBBK
nya belum ada, tapi kita buatkan bukti serah terima
barang.
Alkes akan diterima di dinas kesehatan lalu diperiksa
oleh panitia pemeriksa, setelah diperiksan kesesuaian
item, jumlah dan spesifikasi barulah akan didistribusikan
ke puskesmas, untuk beberapa macam alkes seperti bed
ginekology, bed instrument, lemari instrument, akan
diantar langsung oleh distributor dan untuk bed
ginekologi akan dipasang oleh tehnisi mereka.
Penerimaan alkes dari hasil pengadaan dilakukan setelah
diperiksa oleh panitia pemeriksa alkes milik daerah
dengan membuat berita acara pemeriksaan. Penyaluran
ke puskesmas dilakukan atas dasar surat perintah
pengeluaran barang dan disertai dengan berita acara serah
terima dengan puskesmas, kemudian pengurus barang
membuat kartu stok barang. Pengurus alkes wajib
memeriksa alkes apakah sudah sesuai dengan jumlah,
jenis dan spesifikasi yang tertera dalam berita acara serah
terima tersebut.

Matriks 10. Pernyataan Informan tentang penyimpanan Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Puskesmas kami tidak mempunyai gudang
untuk penyimpanan alat, Alkes yang belum
dipakai atau yang belum disalurkan disimpan
dalam ruangan yang tidak dipakai untuk
pelayanan, akan tetapi untuk Alkes yang rusak
kami tidak memiliki tempat tersendiri untuk
menyimpannya.
Informan 2
Tidak ada gudang penyimpanan alat karena
semua alat terpakai, memang ada beberapa alat
dan barang yang sudah rusak berat dan tidak
dapat diperbaiki lagi, kami susun di ruangan
belakang
agar
tidak
mengganggu
pemandangan.
Informan 3
Kalau khusus gudang penyimpanan tidak ada
tapi yang ada gudang ciptaan khusus
puskesmas, rumah dinas dokter yang kosong
diciptakan untuk menyimpan barang dan Alkes
yang belum digunakan atau jarang digunakan,
rumah tersebut dimanfaatkan supaya barang

Informan 4

Informan 11

terlokalisir, apabila ada pemeriksaan datang
kita bawa aja ke situ untuk melihatnya. Barang
ini adalah asset yang sensitive, barang itu kan
uang jadi harus disimpan dengan baik sebelum
digunakan.
Tidak ada gudang penyimpanan, Alkes yang
sudah rusak ataupun yang belum dipakai hanya
disimpan dalam ruangan yang tidak terpakai.
Di dinas kesehatan kita sudah mempunyai
gudang
penyimpanan
alkes,
memang
penyimpanan alkes ini hanya bersifat
sementara tapi untuk gudang penyimpanan di
puskesmas tidak ada karena alkes biasanya
langsung disalurkan, tapi memang untuk alkes
yang sudah rusak perlu tempat khusus tapi itu
bisa diatasi kepala puskesmasnya masingmasing

Matriks 11. Pernyataan Informan tentang pemeliharaan Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Apabila ada Alkes yang rusak baik rusak
ringan atau berat maka akan dibuatkan
pengusulan utntuk perbaikan ke dinas
kesehatan
lalu
dinas
yang
akan
memperbaikinya seperti alat dental unit kami
yang rusak pada beberapa bulan lalu sekarang
sudah diperbaiki oleh dinas dan sudah dapat
berfungsi dengan baik.
Informan 2
Perbaikan dilakukan oleh dinas kesehatan, alat
yang rusak dibawa ke dinas dan juga ada
kalibrasi untuk alat yang bisa diukur, semuanya
dihandle oleh dinas kesehatan.
Informan 3
Alkes yang rusak ringan kami perbaiki sendiri
namun untuk alat laboratorium yang rusak akan
dibawa ke dinas untuk diperbaiki, ada juga
beberapa alat yang dikalibrasi secara rutin, kita
membuat data ke dinas dan membuat usulan ke
dinas untuk perbaikan alat.
Informan 4
Pemeliharaan alkes dilaksanakan sepenuhnya
oleh dinas kesehatan karena itu termasuk pada
40% kapitasi bpjs.
Informan 10
Pemeliharaan alkes sudah dilakukan, secara
bertahap akan terus dilaksanakan semakin baik,
juga kalibrasi alkes akan dilaksanakan secara
berkala, alat-alat laboratorium akan terus

Informan 11

dibenahi.
Guna meningkatkan efsiensi pemakaian maka
sudah dilaksanakan pemeliharaan alkes,
diharapkan semua alkes yang ada dapat
berfungsi dengan baik.

Matriks 12. Pernyataan Informan tentang Pengendalian Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Pengurus alkes sudah membuat kartu inventaris
ruangan dan kartu inventaris barang supaya alkes
dan alat tercatat dengan rapi dan semua ada dalam
daftar jadi tidak ada alat yang tercecer karena
semua itu adalah asset yang harus dijaga dengan
baik. Mulai tahun ini pengurus barang sudah
melakukan entri data dengan aplikasi SIMDA
Informan 2
Kartu inventaris ruangan sudah ada dibuat disetiap
ruangan, laporan alkes sudah dibuat dengan
SIMDA, cuma untuk kodefikasi barang belum
lengkap saya lihat, nantilah pasti akan dibenahi
lagi.
Informan 3
Setiap ruangan sudah ada Kartu Inventaris
ruangan dan setiap Alkes sudah dibuatkan kode
barang dan kode lokasi, KIR sudah dibuatkan
bingkai supaya dapat dipakai untuk jangka waktu
lama. Inventarisasi alkes sudah terlaksana dalam
Kartu Inventaris Barang secara lengkap, kode
lokasi dan kode barang juga sudah dibuat
semuanya.
Informan 4
Setiap barang dan alat yang datang dari dinas
kesehatan akan dicatat oleh pengurus barang
Setiap tahun akan dibuatkan kartu Inventaris
ruangan dan kartu inventaris barang. Pada Alkes
akan dituliskan kode alkes dan kode lokasi supaya
penataan alkes lebih baik, saya melihat semua
alkes kami sudah punya kode lokasi dan kode
barang.
Informan 11
Setiap pengurus barang wajib membuat KIR,
sistem kodefikasi barang yaitu membuat kode
pada setiap alkes milik daerah, membuat kartu
inventaris barang dan pengisian entri data SIMDA
untuk laporan mutasi barang.

Matriks 13. Pernyataan Informan tentang penghapusan Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Selama ini belum ada dilakukan penghapusan
terhadap alkes yang sudah rusak, tapi dinas
kesehatan sudah meminta data alkes dan barang
yang rusak untuk diusulkan akan dilakukan
penghapusan.
Informan 2
Kita sudah membuat daftar alkes yang akan
dihapuskan dan sudah dikirim ke dinas kesehatan
Informan 3
Belum pernah ada penghapusan alkes
Informan 4
Pengurus barang sudah membuat daftar alkes
yang akan dihapuskan dan segera akan dikirim ke
dinas kesehatan.
Informan 11
Setiap tahun kita sudah membuat usulan
penghapusan alkes tetapi sampai saat ini belum
ada petunjuk dari bagian asset daerah kabupaten
Deli Serdang untuk segera merealisasikannya.
Sudah pernah dilakukan penghapusan tapi itu
sudah lama.
Matriks 14. Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan Alkes
Informan
pernyataan
Informan 1
Alkes di puskesmas kami masih kurang lengkap antara
lain alat laboratorium masih banyak yang harus
dipenuhi juga alat untuk poli umum masih kurang.
Informan 2
Kalau menurut saya alkes kami hampir lengkaplah
karena ketika pasien datang dengan kasus emergency
sudah bisa ditangani untuk menstabilkannya,
pelayanan nggak terganggu karena tidak adanya alat,
bisa dibilang alat yang standar di puskesmas udah
tersedia. Angka rujukan di puskesmas kami terbilang
rendah dan kita belum pernah ditegur bpjs karena
tinginya angka rujukan, seperti pada rapat kemarin
dengan bpjs dikatakan kami termasuk 10 puskesmas
dengan angka rujukan terendah. Penyakit yang dirujuk
itu penyakit yang sudah komplikasi dan memang
benar-benar tidak bisa lagi ditangani di sini.
Informan 3
Menurut saya alkes kami sudah lumayan memadai
walaupun demikian kadang kami menerima alat yang
terpisah-pisah misalnya alat bedah minor yang
seharusnya diterima 1 set lengkap tapi kami terima
terpisah-pisah, nah ini juga berbicara mengenai mutu
Alkes tsb. Kami bekerja melayani pasien dengan alat
apa adanya dan ini adalah tantangan bagi kami
bagaimana supaya pasien dapat tertangani dengan baik

Informan 4

artinya pasien tidak dirujuk karena alasan tidak adanya
alat. Puskesmas kami adalah binaan program EMAS
maka alat kami lebih dilengkapi dan sudah diatur di
troley alat yang standard supaya lebih mudah
digunakan. Namun alat yang di UGD belum selengkap
di ruang persalinan, saya berharap Alkes di IGD ini
semakin dilengkapi. Angka rujukan pasien kami
terbilang rendah daan tidak pernah melebihi yang
sudah ditetaapkaan oleh BPJS,pasien tidak pernah
dirujuk karena kurangnya alat akan tetapi dirujuk itu
kadang karena penyakit yang sudah bolak-balik dan
pasien yang meminta sendiri untuk dirujuk ke rumah
sakit
misalnya penyakit hipertensi yang sudah
komplikasi Diabetes Melitus.
Menurut saya sebenarnya alkes kami sudah lumayan
sih, tapi kalau dilihat dari Kompendium kesehatan
ternyata masih sangat banyak kekurangan alat kami,
saya berharap dinas kesehatan secara bertahap dapat
memenuhi alat sesuai dengan standar yang ada. Awal
tahun ini pasien rujukan kami melebihi dari batas
ketentuan BPJS yaitu 10 % dari jumlah kunjungan
pasien, saya dan beberapa kepala puskesma lain
dipanggil ke kantor BPJS dan diberi penjelasan
tentang beberapa penyakit yang tidak boleh dirujuk,
sejak itu kami berbenah, jadi dengan Alkes yang ada
digunakan dimanfaatkan dengan sedikit kreasi
penanganan pasien maka angka rujukan kami sekarang
hanya 6%, jadi intinya puskesmas harus kreatif untuk
memanfaatkan apa yang ada secara maksimal.

Lampiran 4.
Jumlah Kunjungan Pasien Umum dan rujukan di Puskesmas
No.

Puskesmas

1.

Bandar Dolok

2.

Talun Kenas

3.

Aras Kabu

4.

Tanjung Morawa

Jumlah Kunjungan
Mei
Juni
Juli
752
785
762

Jumlah Rujukan
Mei
Juni
Juli
83
87
82

2.511

2.542

2.614

201

205

195

827

841

830

72

69

74

2.125

2.234

2.421

260

134

145

Lampiran 5. Daftar Nama 155 penyakit yang harus ditangani di Puskesmas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.

Kejang Demam
Tetanus
HIV AIDS tanpa komplikasi
Tension Headche
Migren
Bell”s Palsy
Vertigo (Benign Paroxysmal positional Vertigo)
Gangguan Somatoform
Insomnia
Benda Asing di konjungtiva
Konjungtivities
Perdarahan Subkonjungtiva
Mata Kering
Blefaritis
Hordeolum
Trikiasis
Episkleritis
Hipermetropia Ringan
Myopia Ringan
Astigmatism Ringan
Presbiopia
Buta senja
Otitis eksterna
Otitis media akut
Serumen prop
Mabuk perjalanan
Furunkel pada hidung
Rhinitis akut
Rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor
Benda asing
Epistaksis
Influenza
Pertusis
Faringitis
Tonsillitis
Laryngitis
Asma bronchiale
Bronchitis akut
Pneumonia, bronkopneumonia
Tuberculosis paru tanpa komplikasi
Hipertensi esensial
Kandidiasis mulut
Ulcus mulut (aptosa , herpes )
Parotitis
Infeksi pada umbilicus

47. Gastritis
48. Gastroenteritis ( termasuk kolera, giardasis )

49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.

Refluks gastroesofagus
Demam typhoid
Intoleransi makanan
Alergi makanan
Keracunan makanan
Penyakit cacing tambang
Strongilodiasis
Askariasis
Skistosomisis
Taeniasis
Hepatitis A
Disentri basiler, disentri amuba
Hemoroid grade ½
Infeksi saluran kemih
Gonore
Pielonefritis tanpa komplikasi
Fimosis
Parafimosis
Sindroma duh 9 discharge genital (GO dan NGO)
Infeksi saluran kemih bagian bawah
Vulvitis
Vaginitis
Vaginosis bakterialis
Salphingitis
Kehamilan normal
Aborsi spontan komplit
Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Rupture perineum tingkat ½
Abses folikel rambut/kelj sebasea
Mastitis
Cracked nipple
Inverted nipple
DM tipe 1
DM tipe 2
Hipoglikemi ringan
Malnutrisi energy protein
Defisiensi vitamin
Defisiensi mineral
Dislipedemia
Hiperurisemia
Obesitas
Anemia defisiensi besi
Lymphadenitis
Demam dengue, DHF
Malaria
Leptospirosis (tanpa komplikasi)

95.
96.
97.
98.
99.

Reaksi anafilatik
Ulkus pada tungkai
Lipoma
Veruka vulgaris
Moluskum kontangiosum

100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.

Herpes zoster tanpa komplikasi
Morbili tanpa komplikasi
Varicella tanpa komplikasi
Herpes simpleks tanpa komplikasi
Impetigo
Impetigo ulcerative (ektima)
Folikulitis superfisialis
Furunkel, karbunkel
Eritrasma
Erysipelas
Skrofuloderma
Lepra
Sifilis stadium 1 dan 2
Tinea kapitis
Tinea barbe
Tinea facialis
Tinea corporis
Tinea manus
Tinea unguium
Tinea cruris
Tinea pedis
Pitiriasis versicolor
Candidiasis mucocutan ringan
Cutaneus larvamigran
Filariasis
Pedikulosis kapitis
Pediculosis pubis
Scabies
Reaksi gigitan serangga
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis atopic (kecuali recalcitrant)
Dermatitis numularis
Napkin Ekzema
Dermatitis seboroik
Pitiriasis seboroik
Acne vulgaris ringan
Hidradenitis supuratif
Dermatitis perioral
Miliaria
Urtikaria akut
Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
Vulnus laseraum, puctum
Luka bakar derajat 1 dan 2

143. Kekerasan tumpul
144. Kekerasan tajam

Lampiran 6. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 118/Menkes/SK/IV/2014 Tentang Kompendium Alat
Kesehatan Di
Pelayanan Kesehatan Pertama
Ketersediaan di Puskesmas
No.
Kompendium Alat Kesehatan
BandarDolok
Talun Kenas
Aras Kabu
Tanjung Morawa
Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan
A. Alat Kesehatan Elektromedik
1. Anesthesia vaporizer
2. Apnea Monitor
3. Argon Surgical laser
4. Aspirator
5. Audiometer
6. Autotransfusion unit
7. Automatic Sphygmomanometer (Non
8. invasive)
9. Blood Pressure Monitor, Invasive
10. Blood/Solution warmer
11. Capnometer (CO2 monitor )
12. Cardiac Resuscitator
13. CO2 surgical laser
14. Cryosurgical unit
15. Defibrillator
1
Baik
1
Baik
1
Baik
1
Baik
16. Dental Unit
17. Diathermy/shortwave
18. Electrosurgical Unit (ESU)
19. Elektro Kardiograf (EKG)
20. Heart Lung bypass unit
21. Hemodialisis unit
6
Baik
8
Baik
15
Baik
16
Baik

22.
23.
24.

Hospital Bed
Hypo/hyperthermia units
Infusion pumps
Baby Incubator
Lampiran 6. Lanjutan
No.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.

Kompendium Alat Kesehatan
Intra Aortic ballonn pump
Laparoscopy
Mammography unit
Anesthesia machine
Mobile C-arms X-ray
Mobile X- ray unit
Oxygen analyzer
Pacemaker External, non invasive
Phototherapy unit
Portable Ventilator
Pressure transducers
Pulse oxymeter
Radiant Warmer
Radiographic/Fluoroscopic unit
Smoke Evacuator
Traction Unit
Transcutaneous CO2 Monitor
Transcutaneous oxygen (O2) monitor
Ultrasound scanner (USG Diagnostic )
X-Ray unit general purpose

2

Baik

1
2

Baik

2

Baik

2

Baik

Ketersediaan di Puskesmas
BandarDolok
Talun Kenas
Aras Kabu
Tanjung Morawa
Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan
1
Baik
1
Baik
1
Baik
-

45.
46.
47.
48.
49.

Electroencephalograph (EEG)
Lampu periksa halogen
Sterilisator kering
Ekstraktor Vakum manual
Pocket fetal hearth rate monitor (Doppler)

1
1

Baik
Baik

1
1
2

Baik
Baik
Baik

1
1
2

Baik
Baik
Baik

1
1
2

Baik
Baik
Baik

Lampiran 6. Lanjutan
No.

Kompendium Alat Kesehatan

B. Alat Kesehatan Non Elektromedik
1. Blood bag
2. Blood transfusion set
3. Cat gut (benang bedah)
4. Dental cement
5. Disposable syringe
6. Auto disable syringe
7. Hypodermic syringe with rause prevention
8. Foley Catheter
9. Glass ionometer cement
10. Gutta Percha
11. Impression material
12. Infusion set
13. Instrument Bedah
14. IV Catheter
15. Kapas berlemak
16. Kapas pembalut/absorben

Ketersediaan di Puskesmas
BandarDolok
Talun Kenas
Aras Kabu
Tanjung Morawa
Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan








Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik














Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik














Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik














Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Kasa Hidrofil
Kasa hidrofil terdeteksi sinar-X
Kasa pembalut
Kasa pembalut elastis
Kondom
Manual Hospital Bed
Masker Bedah
Masker Oxygen









Baik
Baik
baik
Baik
Baik
Baik
Baik










Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik










Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik










Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Lampiran 6. Lanjutan
No.

Kompendium Alat Kesehatan

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

Pembalut Gips
Plester
Pulmonary resuscitator
Sarung tangan bedah
Silk suture (Benang bedah sutera)
Stethoscope manual
Tensimeter manual dengan air raksa
Tensimeter manual dengan jarum
Urine bag
Wing needle
Thermometer raksa
Timbangan bayi
Timbangan injak dewasa
Stand infuse
Tabung oksigen + regulator

Ketersediaan di Puskesmas
BandarDolok
Talun Kenas
Aras Kabu
Tanjung Morawa
Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
1
Baik
2
Baik
2
Baik
4
Baik
2
1 rusak
2
Baik
2
Baik
4
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
1
2
2
5
Baik
Baik
Baik



Baik
Baik
Baik
Baik




1 rusak
Baik
Baik
Baik
2
3
3
3
Baik
Baik
Baik
Baik
2
2
2
2
Baik
Baik
Baik
Baik
2
2
2
4
Baik
Baik
Baik
Baik
3
5
4
8
Baik
Baik
Baik
Baik
2
2
2
4

40.
41.

Tempat tidur periksa
Tempat tidur persalinan

C. Produk diagnostik in vitro
1.
Utomated blood grouping analyzer
2.
Bilirubin test system
3.
Blood gas/Ph/Chemistry point of care
analyzer
4.
Cholesterol test trip
5.
6.
Clinical chemistry analyzer
C-reactive protein reagent (CRP)

2
2

Baik
Baik

2
2

Baik
Baik

2
2

Baik
Baik

4
3

Baik
Baik


-

Baik
-


-

Baik
-


-

Baik
-


-

Baik
-

Lampiran 6. Lanjutan
No.

Kompendium Alat Kesehatan

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Creatine Kinase Reagent
Creatine reagent
Diff Diluent
Glucose Analyzer
Glucose Test strip
Hematology Control
Hematology point of care analyzer
Hiv Combi
Immunoassay analyzer
Test Hepatitis B (Hbsab rapid Test)

Ketersediaan di Puskesmas
BandarDolok
Talun Kenas
Aras Kabu
Tanjung Morawa
Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan Jumlah Keadaan
1
1
1
1
-

Baik
Baik
Baik
Baik
-

2
1
1
1
-

Baik
Baik
Baik
Baik
-

1
1
1
1
-

Baik
Baik
Baik
Baik
-

2
1
1
1
-

Baik
Baik
Baik
Baik
-

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Test kehamilan cepat (Pregnancy rapid
test)
Tes masa subur (Luteinizing hormone
system)
Toxo Igg Ii Assay
Uji Mycobacterium Tuberculosis-Igg/Igm
Uric acid reagent
Uric acid test strip
Urinalysis reagent strips
Whole blood coagulation analyzer
Reagensia in vitro untuk pewarna biologi



1
-

Baik
Baik
Baik
-



2
-

Baik
Baik
Baik
-



1
-

Baik
Baik
Baik
-



2
-

Baik
Baik
Baik
-

DAFTAR PUSTAKA

Kaltarina M, 2011. Analisa Sistim Perencanaan Obat dan Alkes Kebutuhan
Dasar Ruangan di Instalasi Farmasi RSUD Ciawi Bogor : Skripsi, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Moelong, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya offset, Bandung
Notoadmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 tahun 2007 tentang, Pengelolaan
Teknis Barang Milik Daerah. Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 1191 tahun 2010, tentang Alat
Kesehatan, Jakarta
,
Nomor 71 tahun 2013, tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta
, Nomor 4 tahun 2014, tentang Cara
Distribusi Alat Kesehatan yang baik. Jakarta
, Nomor 5 tahun 2014, tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta
, Nomor 28 tahun 2014, tentang Pedoman
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta
, Nomor 75 tahun 2014, tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Jakarta
, Nomor
Kompendium Alat Kesehatan. Jakarta

118

tahun

2014,

tentang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012, tentang
Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012, tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, Jakarta
Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2013

Bandar Dolok, Tahun 2013
Aras Kabu, Tahun 2013
Tanjung Morawa, Tahun 2013
Puskesmas Bandar Dolok. Daftar Inventaris Puskesmas Bandar Dolok 2014
Puskesmas Talun Kenas. Daftar Inventaris Puskesmas Talun Kenas 2014
Puskesmas Aras Kabu. Daftar Inventaris Puskesmas Aras Kabu 2014
Puskesmas Tanjung Morawa. Daftar Inventaris Puskesmas Tanjung Morawa
2014
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMB) Kabupaten Deli
Serdang 2009-2014
Sugyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung
: CV Alfabeta.
Subagya, M.S., 1994 Manajemen Logistik, Jakarta ; Haji Masagung
Thabrany, Hasbulah, 2014. Jaminan Kesehatan Nasional. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial. Presiden Republik Indonesia.
, Nomor 36 tahun 2009, tentang
Kesehatan. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
, Nomor 24 tahun 2011, Tentang
Badan Penyelenggara Jaminan sosial. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
Vanya P , 2010. Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di
Puskesmas ; Skripsi, Universitas Andalas, Padang.
Yuliningsih S, 2011. Analisa Sistem Pengelolaan Perbekalan Obat / Alat
Kesehatan Persediaan Ruangan di Rumah Sakit Anak Dan Bersalin Harapan
Kita: Skripsi, Universitas Indonesia, Jakarta.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan sistem pelaksanaan
manajemen logistik alat kesehatan empat puskesmas di Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Penelitian
deskriptif digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelenggaraan suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan
untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.(Notoadmodjo,S, 2010)
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pemilihan lokasi Penelitian didasarkan pada kriteria puskesmas perkotaan
dan puskesmas pedesaan yang ada di Kabupaten Deli Serdang. Puskesmas
perkotaan yang akan diteliti yaitu : Puskesmas Aras Kabu dan Puskesmas Tanjung
Morawa. Sedangkan puskesmas

kriteria pedesaan yang akan diteliti yaitu :

Puskesmas Bandar Dolok dan Puskesmas Talun Kenas.
Waktu Penelitian

: bulan Juli sampai dengan Agustus 2015.

3.3 Karakteristik Informan
Tabel 3.1 Karakteristik Informan Penelitian
Informan
Nama
Jabatan
Informan 1
dr. Anton B.
Kepala Puskesmas
Nainggolan
Bandar Dolok
Informan 2
dr. Herlina
Kepala Puskesmas
Sembiring
Tanjung Morawa
Informan 3
dr. Ratna
Kepala Puskesmas
Tanjung
Aras Kabu
Informan 4
drg. Mariani
Kepala Puskesmas
Tanjung Morawa

Pendidikan
S2
S2
S2
S1

Informan 5
Informan 6
Informan 7
Informan 8
Informan 9
Informan 10
Informan 11

Intan Murni

Pengurus Barang
Puskesmas Bandar Dolok
Ratna Juwita
Pengurus Barang Puskesmas
Tanjung Morawa
Hefdinar Sinaga Pengurus Barang Puskesmas
Aras Kabu
Nuri Panjaitan,
Pengurus Barang Puskesmas
SKM
Tanjung Morawa
Edy Mauricht,
Pejabat Pembuat Komitmen
S.Si, Apt
Dinas Kesehatan
Hendrikus
Ka.Subbag Perencanaan
Sianturi,SE,MAP Dinas Kesehatan
Hotman Saragih Bendahara Barang
Dinas Kesehatan

D1
D III
LCPK
S1
S1
S2
D III

3.4 Metode Pengumpulan Data
a. Penulis melakukan pengumpulaan data dengan cara, yaitu :
1.Wawancara ;
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara bebas dimana peneliti membuat pedoman wawancara yang digunakan
hanya

berupa

garis-garis

besar

permasalahan

yang

akan

ditanyakan

(Sugiono,2009)
2. Pengamatan (observasi) ;
Melakukan pengamatan manajemen logistik secara langsung di puskesmas.
Pengamatan adalah suatu prosedur yang terencana yang meliputi; melihat,
mendengar dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.(Notoatmojo,2010)
Alat observasi yang digunakan adalah check list ; yaitu suatu daftar untuk men
“cek” nama-nama alat kesehatan yang ada di puskesmas dan kartu inventaris

ruangan di setiap ruangan yang ada di puskesmas. Selain itu digunakan alat
elektronik berupa kamera dan tape recorder.
b. Data yang diambil dari puskesmas,meliputi :
1.Data dasar puskesmas yang diambil dari profil puskesmas
2. Data ketenagaan puskesmas
3. Kartu Inventaris Barang (KIB ).
3.6 Metode Analisis Data
Data dianalisis secara desktiptif terhadap data primer dan data sekunder
yaitu dengan mereduksi hasil wawancara dan ditabulasi dalam bentuk matriks.
Validitas data didapat dengan melakukan triangulasi dari berbagai sumber dan
berbagai cara dan waktu (Moelong ,2012) . Pada penelitian ini triangulasi data
dilakukan antara kepala puskesmas, pengurus barang dan informan yang ada di
Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
3.7 Metode Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk textular yaitu penyajian data dalam bentuk
kalimat dan penyajian data dalam bentuk tabel, bentuk penyajian data ini dipakai
untuk saling melengkapi. (Notoadmodjo, 2010).
3.8 Defenisi Operasional
a. Sarana adalah fasilitas transportasi untuk pendistribusian alkes.
b. Metode adalah cara yang dipakai dalam melakukan pengelolaan alkes
c. sumber daya manusia adalah pengurus barang di puskesmas
d. Sumber dana adalah asal uang untuk melaksanakan seluruh fungsi logistik
e. Perencanaan adalah upaya dalam menentukan kebutuhan alat kesehatan
f. Penganggaran adalah upaya dalam menentukan sumber dana untuk pengadaan

alat kesehatan
g. Pengadaan adalah kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan disetujui anggarannya yang telah dilakukan pada perencanaan.
h. Pendistribusian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing unit pelayanan kesehatan berdasarkan permintaan.
i. pemeliharaan adalah cara untuk mempertahankan kualitas alkes yaitu dengan
cara perbaikan terhadap alat yang rusak
j. Penyimpanan adalah kegiatan di dalam mengatur alat kesehatan yang belum
dipakai dan menertibkan alat kesehatan yang sudah rusak.
k. Penghapusan adalah kegiatan dalam pembebasan alat kesehatan dari
pertanggung jawaban berdasarkan peraturan perundang-undangan.
l. Pengendalian adalah kegiatan untuk memonitor dan mengamankan seluruh
kegiatan logistik alat kesehatan

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Bandar Dolok
Puskesmas Bandar Dolok merupakan puskesmas non rawat inap yang
berada di Jalan Galang Desa Pagar Merbau I Kecamatan Pagar Merbau, jarak
puskesmas dengan ibu kota kabupaten Deli Serdang yaitu ± 8 km. Wilayah
Kecamatan Pagar Merbau terletak pada ketinggian 30 meter diatas permukaan laut
dan beriklim tropis, dengan luas wilayah ± 62,89 km2. Jumlah penduduk yang ada
di wilayah kerja adalah 38.778 jiwa. Puskesmas Bandar Dolok adalah satusatunya puskesmas yang ada di Kec