Model Pengembangan Perangkat Lunak

12 Dengan demikian dapat disimpulkan, web adalah suatu ruang informasi yang menggunakan HTTP dalam menyampaikan informasi berupa dokumen-dokumen multimedia yang dapat diakses dengan browser. Web memiliki karakteristik yaitu kepadatan jaringan, keserempakan pengguna, jumlah pengguna tidak dapat diprediksi, multitasking, ketersediaan akses penuh 24 jam, keamanan privasi, estetika tampilan dan nuansanya. Karakteristik dari web tersebut dapat dijadikan sebagai keunggulan tersendiri untuk bersaing dan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.

4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak merupakan panduan langkah demi langkah dalam pembangunan perangkat lunak, dengan mengimplementasikan metode diharapkan pengembangan perangkat lunak dapat lebih efisien dan terencana Azis, 2005: 114. Selain itu, Azis 2005: 114 menjelaskan tentang tujuan mengimplementasi sebuah metode akan mendorong pengembang untuk mengikuti setiap tahapan yang telah digariskan. Di dalam sebuah metode baiknya akan mencakup hal-hal sebagai berikut: a. tahapan-tahapan yang harus dilakukan b. kegiatan-kegiatan dalam setiap tahapan c. hasil yang diharapkan pada setiap tahapan d. peran-peran individu dan kelompok dalam setiap kegiatan e. tools dan teknik-teknik yang digunakan Systems Development Life Cycle SDLC memuat langkah-langkah untuk menspesifikasi, mengembangkan, serta memelihara perangkat lunak. Nugroho, 2011: 40. Lebih rinci A.S. Shalahuddin 2011: 24 menyatakan, “Systems 13 Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak berdasarkan cara-cara yang sudah teruji ”. “Model air terjun waterfall dinamakan siklus hidup klasik yang menyiratkan pendekatan sistematis dan berurutan sekuensial linier pada pengembangan perangkat lunak, tahapan-tahapan yang dilalui yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian ” Pressman, 2010: 46. Sejalan dengan pendapat tersebut, A.S. Shalahuddin 2011: 26 menjelaskan “model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pendukung ”. Definisi lain dari “model air terjun yaitu mengambil proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi, dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya Sommerville, 2003: 42 ”. Tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak model waterfall Puntambekar, 2007: 10 ditunjukkan pada gambar 1 sebagai berikut: Gambar 1. Model Waterfall Putambekar, 2007: 9 14 a. Analisis kebutuhan, tahap untuk mengumpulkan kebutuhan spesifik perangkat lunak, analisis harus berdasar pada informasi utama, fungsi, tingkah laku, kinerja, dan antarmuka. b. Desain, tahap untuk membuat desain program yang dibagi berdasarkan empat sifat yang berbeda yaitu struktur data, tampilan arsitektur antarmuka, dan algoritmaurutan prosedur. c. Pengkodean, tahap untuk menterjemahkan desain menjadi kode-kode yang dapat dibaca oleh mesin. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini yaitu memilih bahasa pemrograman yang tepat. d. Pengujian, tahap untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kesalahan pada program dan memperbaikinya. e. Pemeliharaan, tahap yang mengizinkan kode dalam perangkat lunak dapat dimodifikasi kode agar kualitas produk meningkat sesuai dengan kebutuhan stakeholder di masa yang akan datang.

5. Unified Modeling Language