macam-macam tema ada dua yaitu tema utama atau tema pokok atau major theme dan anak tema atau tema bawah atau minor theme. Tema bawah berfungsi untuk
menyokong dan menonjolkan tema utama atau tema pokok, menghidupkan suasana cerita atau juga dapat dijadikan sebagai latar belakang cerita. Tema bawah bisa lebih
dari satu, sedangkan tema utama atau tema pokok tidak mungkin lebih dari satu.
3. Semiotik dalam Karya Sastra
Menganalisis suatu karya roman dengan cara struktural bertujuan agar dapat menelaah sebuah objek sastra dengan lebih cermat dengan memperhatikan berbagai
unsur yang saling terkait. Strukturalisme tidak dapat dipisahkan dengan semiotik alasannya adalah karena karya sastra merupakan struktur tanda-tanda yang
bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda, tanda dan maknanya, dan konvensi tanda, maka struktur karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal
Junus melalui Pradopo, 1995: 118. Pengertian semiotik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda yang dalapat ditemukan dalam sistem-sistem, aturan-
aturan konvensi-konvensi yang memungkinkan memiliki arti. Semiotik adalah ilmu tentang tanda dan di dalam tanda sendiri memiliki dua
aspek penting yaitu penanda signifier dan petanda signified. Penanda adalah bentuk formalnya yang menandai sesuatu yang disebut petanda, sedangkan petanda
adalah sesuatu yang sitandai oleh petanda itu yaitu artinya. Jenis-jenis utama pada tanda yang utama adalah ikon, indeks dan simbol.
Dijelaskan lebih lanjut pada buku ”Écrits sur le Signe” oleh Deledalle
bahwa menurut Pierce tanda-tanda ditentukan oleh tiga unsur yaitu, tanda itu sendiri
representamen, penafsiran tanda yang muncul dalam benak seseorang interprétant, dan sesuatu yang ditunjuknya objet. Menurutnya , suatu tanda
representamen mengacu pada suatu acuan yaitu objek objet yang menunjukan bahwa sauatu tanda mempunyai sifat representatif mewakili sesuatu. Kemudian
penerima tanda melakukan interpretasi atau penafsiran terhadap tanda tersebut dengan bantuan kode yang disebutnya fondement du representamen, sehingga akan
mengahsilkan tanda baru yang disebut interprétant. Maka dapat disimpulkan bahwa tanda mempunyai hubungan logis dengan
fondement- nya, dengan acuannya dan dengan interprétant-nya. Hubungan triadik
tersebut oleh Peirce digambarkan dengan skema berikut Deledalle, 1978: 229.
Gambar 2 : Analyse Triadique du Signe
Tanda tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan kausal dengan tanda-tanda atau karena ikatan
konvensional dengan tanda-tanda tersebut Peirce via Berger, 2010 :16. Peirce
OBJET « réel, imaginable ou
inimaginable » Ex: la ville de Grenade
REPRESENTAMEN Image sonore ou visuelle
d’un mot « Grenade »
Une signification indéterminée ou
incomplete Une signification reçue
qui détermine ou complète
INTERPRÉTANT Image « mentale » associ
avec ou sans mot « ville » ayant
ayant
menggunakan istilah ikon untuk sesamaannya, indeks untuk hubungan kausalnya, dan simbol untuk asosiasi konvensionalnya, terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2 : Trikotomi Ikon Indeks Simbol Charles Sanders Peirce
1. Ikon icône