Dinamika Humor Akuos Pemeriksaan Glaukoma Klasifikasi Glaukoma

dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata daripada plasma. Derajat keasaman pH rata-rata air mata adalah 7,35. Dalam keadaan normal, cairan mata bersifat isotonik American Academy of Ophthalmology, 2014-2015.

2.3 Glaukoma

Glaukoma merupakan sekumpulan penyakit yang memiliki karakteristik neuropati optik dengan kelainan lapang pandang yang khas dimana peningkatan tekanan intra okular TIO merupakan faktor risiko utamanya. Tekanan intra okular tinggi apabila terukur dua standar deviasi SD di atas TIO rata-rata pada populasi normal, di atas 21mmHg. Tekanan intra okular normal pada populasi adalah 10-21 mmHg American Academy of Ophthalmology, 2014-2015. Tekanan intra okular, perfusi okular, dan produksi air mata diregulasi oleh sistem saraf autonom. Gangguan pada sistem saraf autonom mengakibatkan gangguan pada TIO dan produksi air mata basal. Aqueous tear-deficient dry eye ADDE, adalah mekanisme yang mungkin mendasari terjadinya penurunan produksi air mata basal pada pasien glaukoma Sitompul, et al., 2011.

2.3.1 Dinamika Humor Akuos

Aliran keluar humor akuos dapat melalui dua jalur, jalur konvensional jalur trabekular dan jalur uveosklera. Jalur konvensional humor akuos melewati trabecular meshwork TM, melewati dinding bagian dalam kanalis Schlemm menuju lumennya, dan akhirnya menuju saluran pengumpul, vena akuos, dan keluar melalui sistem vena episklera. Sedangkan untuk jalur non konvensional, sekitar 10-20 humor akuos melewati uveal meshwork UM, bagian anterior dari otot siliaris menuju ruang suprakoroid dan akhirnya keluar melalui sklera. Humor akuos diproduksi dengan laju rata-rata 2,0 – 2,5 µLmenit American Academy of Ophthalmology, 2014-2015 ; Riyanto, et al., 2007.

2.3.2 Pemeriksaan Glaukoma

Pemeriksaan klinis yang dilakukan adalah pemeriksaan tajam penglihatan pasien, pengukuran TIO penderita dengan beberapa alat yang tersedia, evaluasi kemungkinan ada penyebab primer dari peningkatan TIO serta penyulit yang mungkin ada, serta evaluasi papil saraf optik Philippin, et al., 2012 ; American Academy of Ophthalmology, 2014-2015.

2.3.3 Klasifikasi Glaukoma

Glaukoma diklasifikasikan sebagai glaukoma sudut terbuka, sudut tertutup dan glaukoma developmental glaukoma kongenital primer dan glaukoma terkait sindrom yang selanjutnya dibedakan menjadi glaukoma primer atau sekunder. Glaukoma diklasifikasikan sebagai glaukoma primer apabila tidak ada penyakit mendasari yang teridentifikasi yang dapat mengakibatkan hambatan aliran keluar humor akuos, dan diklasifikasikan sebagai sekunder apabila adanya abnormalitas yang diduga berperan dalam hambatan keluar humor akuos. Peningkatan resistensi pada TM terjadi pada glaukoma sudut terbuka primer primary open angle glaucomaPOAG sehingga menyebabkan hambatan aliran keluar humor akuos. Lokasi resistensi pada TM belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan terdapat pada juxtacanalicular dari TM. Aposisi iris perifer ke arah TM terjadi pada glaukoma sudut tertutup primer primary angle closure glaucomaPACG sehingga mengakibatkan hambatan aliran ke luar humor akuos American Academy of Ophthalmology, 2014-2015.

2.3.4 Penatalaksanaan Glaukoma