3 makanan dan terakumulasi dalam jaringan seperti hati dan ginjal. Triadayani et al.
2010 menyatakan bahwa, logam timbal Pb berpengaruh terhadap struktur jaringan hati ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis yaitu dapat menyebabkan
kerusakan berupa degenerasi lemak, degenerasi hidrofik, hemoragi, kongesti dan nekrosis hepatitis. Sedangkan menurut penelitian Dragan et al. 2009 logam berat
yang terakumulasi pada ginjal babi dapat mengakibatkan perdarahan pada korteks, degenerasi lemak, distrofi dan degenerasi vakuolar pada sel epitel tubulus
proksimal serta nefritis interstitial fokal. Mengacu pada beberapa hasil penelitian di atas dan belum adanya informasi
tentang pemanfaatan eceng gondok di perairan tercemar maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan eceng gondok sebagai bahan makanan babi serta
pengaruhnya terhadap organ hati dan ginjal babi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh eceng gondok dari perairan tercemar timbal Pb dalam ransum terhadap
perubahan histopatologi hati dan ginjal babi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh eceng gondok dari perairan tercemar timbal Pb dalam ransum terhadap perubahan histopatologi hati
dan ginjal babi.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perubahan histopatologi hati dan ginjal babi yang diberi pakan eceng gondok dari
perairan tercemar timbal Pb.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ternak Babi
Babi adalah ternak monogastric dan bersifat prolific banyak anak tiap kelahiran, pertumbuhannya cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat
dipasarkan. Selain itu ternak babi efisien dalam mengkonversi berbagai sisa pertanian dan restoran menjadi daging Ensminger, 1991.
Menurut Sihombing 1997, semua babi memiliki karakteristik yang sama kedudukannya dalam sistematika hewan yaitu:
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata bertulang belakang Marga
: Gnatostomata mempunyai rahang Kelas
: Mamalia menyusui Ordo
: Artiodactyla berjariberkuku genap Genus
: Sus Spesies
: Sus scrofa, Sus vittatusSus strozzli, Sus cristatus, Sus leucomystax, Sus celebensis, Sus verrucosus, Sus barbatus
Sifat-sifat fisik yang tampak pada babi adalah tubuh besar dan gemuk serta cepat dewasa. Sifat fisik berdasarkan warna bulu digolongkan menjadi 5, yakni:
putih, hitam, coklat atau kemerah-merahan, berselempang belted dan bercak- bercak spotted. Sifat fisik yang tampak pada babi berdasarkan besar dan
kegemukan dapat dibagi menjadi 2, yakni: tipe babi besar yaitu bila babi besar dan lambat dewasa cold blood atau tipe rainbow, dan babi kecil yaitu bila babi kecil
dan cepat dewasa digolongkan dalam babi berdarah panas hot blood atau chuffy Tanaka et al., 1980.
Babi merupakan penghasil sumber daging dan untuk pemenuhan gizi yang sangat efisien diantara ternak-ternak yang lain karena babi memiliki konversi
terhadap pakan yang cukup tinggi, semua bahan pakan bisa diubah menjadi daging dan lemak dengan sangat efisien. Ternak babi membutuhkan ransum yang
imbangan nutrisinya baik atau sempurna, untuk memperoleh reproduksi dan produksi daging yang optimal. Ternak babi membutuhkan energi, protein, mineral,
5 vitamin dan air. Setiap zat mempunyai fungsi dan kaitan spesifik di dalam tubuh.
Kekurangan atau ketidakseimbangan zat-zat makanan dapat memperlambat pertumbuhan dan berdampak pada performans. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi ransum yaitu cara pemberian pakan, aroma pakan, kondisi lingkungan atau suhu kandang, ketersedian air minum, jumlah ternak dan kesehatan ternak
Sihombing, 1997. Salah satu bangsa babi yang populer untuk diternakkan saat ini adalah babi
Landrace. Sihombing 1997 menyatakan bahwa babi Landrace berwarna putih, terkenal babi bertubuh panjang dan juga kakinya panjang. Salah satu penampilan
babi ini yang khas adalah telinga yang rebah ke depan. Babi ini terkenal sangat prolifilik hingga kini anak babi inilah yang terbukti paling banyak per kelahiran,
serta presentase dagingnya tinggi. Tulang rusuknya 16-17 pasang, dan sampai kini putting susu babi inilah yang terbanyak diantara bangsa babi unggul. Berbagai
Negara di dunia ini mendatangkan babi tersebut untuk diternakkan murni atau disilangkan dengan bangsa babi lain untuk memperoleh sifat-sifat yang diingini.
Kelemahan babi ini yang sering dihadapi ialah kaki belakang yang lemah, terutama saat induk bunting, dan hasil daging yang pucat, lembek dan eksudatif yang dikenal
dengan PSE pale, soft, exudatif. Diduga hal ini mungkin karena babi tersebut diternakkan murni terlalu lama inbreeding yang terlalu lama. Babi Landrace
berasal dari Denmark dan babi ini sangat populer sehingga dikembangkan juga di Amerika Serikat yakni American Landrace, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 American Landrace Kitsteiner, 2014
6
2.2 Eceng Gondok