13 antaralain adalah spreadsheet, databased management system,
dan query language.
2.1.5 Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan
tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan menurut Oetomo 2002, yaitu :
1. Interaktif
Sistem pendukung keputusan memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses secara
cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2.
Fleksibel Sistem pendukung keputusan memiliki sebanyak mungkin
variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif
keputusan kepada pemakai. 3.
Data Kualitas Sistem pendukung keputusan memiliki kemampuan menerima
data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data.
Misalnya : penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai
seperti 75 atau 90. 4.
Prosedur Pakai Sistem pendukung keputusan mengandung suatu prosedur
yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
14
2.1.6 Langkah-langkah Pemodelan dalam SPK
Dalam melakukan pemodelan dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan, dilakukan langkah-langkah Kusrini, 2006,
yaitu sebagai berikut: 1.
Studi kelayakan Intelligence Dalam langkah ini sasaran ditentukan, dilakukan pencarian
prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah hingga akhirnya
terbentuk sebuah pernyataan masalah. Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan
dibangunkan Sistem Pendukung Keputusan, apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut dapat relevan dengan
kebutuhan si pemilik masalah. 2.
Perancangan Design Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan
digunakan dan kriteria-kriteria ditentukan. Setelah itu dicari alternatif model yang dapat menyelesaiakan permasahan
tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian variabel-variabel model ditentukan.
3. Pemilihan Choice
Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel-variabelnya pada tahap ini akan dilakukan
pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensitifitas yaitu dengan
mengganti beberapa variabel. 4.
Membuat Sistem Pendukung Keputusan Setelah modelnya ditentukan, maka model tersebut
diimplementasikan dalam Sistem Pendukung Keputusan.
15
2.2 Metode Forward Chaining