28 persentase sebesar 70. Pada tiap tahap evaluasi dilakukan perbaikan
berdasarkan tanggapan dan saran serta komentar umum yang diberikan oleh para evaluator, sehingga didapatkan produk akhir trainer
mikrokontroler ATmega32.
C. Kerangka Pikir
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Media pembelajaran berfungsi sebagai
perantara antara pengirim informasi guru dengan penerima informasi siswa. Tanpa adanya media pembelajaran maka tujuan dari diadakannya
kegiatan belajar mengajar tersebut tidak akan tercapai. Beberapa tujuan dari mata pelajaran Teknik Mikroprosesor adalah
siswa dapat memprogram sebuah mikroprosesor. Untuk membantu siswa dalam menguasai pemrograman mikroprosesor dapat digunakan sebuah
media pembelajaran yang interaktif. Media pembelajaran yang berupa trainer sensor ini dilengkapi
dengan jobsheet yang akan membantu siswa dalam penggunaanya. Beberapa manfaat yang dimiliki dari trainer sensor ini diantaranya interaktif
dan aplikatif. Media pembelajaran yang interaktif berarti bahwa media tersebut tidak hanya diamati oleh siswa, tetapi media tersebut juga mengajak
siswa untuk berinteraksi seperti menuliskan hasil percobaan dari pengguanaan media tersebut. Sedangkan media pembelajaran yang aplikatif
berarti media tersebut dapat digunakan sebagai simulasi atau penerapan dari permasalahan sehari-hari.
29
Belum adanya media yang dapat memenuhi kompetensi dasar pemrograman input-output
analog digital pada mata pelajaran Praktik Pikroprosesor SMK N 2 Pengasih
Perancangan media pembelajaran
Penyusunan media pembelajaran berupa trainer sensor
Validasi ahli media, ahli media, dan revisi media pembelajaran trainer kit sensor
Uji coba dan revisi
Media pembelajaran berupa trainer kit sensor
Gambar 11. Diagram Kerangka Pikir
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah rancang bangun trainer sensor yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi dasar pada mata pelajaran Teknik Mikroprosesor
pada Program Keahlian Elektronika SMK N 2 Pengasih? 2. Bagaimanakah unjuk kerja dari trainer sensor untuk mata pelajaran
Teknik Mikroprosesor pada Program Keahlian Elektronika SMK N 2 Pengasih?
3. Bagaimana tingkat kelayakan dari trainer sensor sebagai media pembelajaran Teknik Mikroprosesor pada Program Keahlian Elektronika
SMK N 2 Pengasih?
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan media trainer sensor ini termasuk dalam metode penelitian dan pengembangan Research and Development
dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk yang layak untuk membantu siswa dalam mencapai
kompetensi dasar pemrograman mikroprosesor. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE menurut Endang
Mulyatiningsih. Pengembangan yang akan dilakukan adalah pengembangan media
pembelajaran mikrokontroler
yang sebelumnya
belum ada
pada pembelajaran Teknik Mikroprosesor di SMK N 2 Pengasih. Pengembangan
berupa trainer sensor yang dilengkapi jobsheet untuk menunjang proses belajar mengajar.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan secara garis besar mengadopsi langkah-langkah ADDIE yang dijelaskan oleh Endang Mulyatiningsih. Dari
langkah-langkah yang dijelaskan tersebut, peneliti menyusun tabel pengembangan trainer sensor seperti pada tabel berikut: