3. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan dapat diartikan sebagai perubahan penjualan per tahun. Pertumbuhan penjualan suatu produk sangat tergantung dari daur
hidup produk. Menurut Kotler dan Amstrong 1997 ada empat tahap daur hidup produk yang mempengaruhi pertumbuhan penjualan, yaitu:
a. Tahap Introduksi Tahap ini mulai ketika produk baru pertama kali diluncurkan. Hal
ini membutuhkan waktu, dan pertumbuhan penjualan cenderung lambat. Dalam tahap ini kalau dibandingkan dengan tahap
–tahap yang lain, perusahaan masih merugi atau berlaba kecil karena penjualan yang
lambat dan biaya distribusi serta promosi yang tinggi. b. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini pertumbuhan penjualan meningkat dengan cepat, laba meningkat, karena biaya promosi dibagi volume penjualan yang
tinggi, dan juga karena biaya produksi per unit turun. c. Tahap Menjadi Dewasa
Tahap dewasa ini berlangsung lebih lama daripada tahap sebelumnya dan memberikan tantangan kuat bagi manajemen
pemasaran. Penurunan pertumbuhan penjualan menyebabkan banyak produsen mempunyai banyak produk untuk dijual.
d. Tahap Penurunan Penjualan menurun karena berbagai alasan, termasuk kemajuan
teknologi, selera konsumen berubah, dan meningkatnya persaingan
ketika penjualan dan laba menurun, beberapa perusahaan mundur dari pasar. Perusahaan yang masih bertahan dapat mengurangi macam
produk yang ditawarkannya.
4. Pengertian Leverage
Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap beban tetap dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh
perusahaan dimana dalam penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.
Penggunaan asset aktiva atau dana tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.
Sebaliknya, leverage juga meningkatkan variabilitas risiko atau keuntungan, jika perusahaan ternyata yang lebih rendah dari biaya tetapnya
maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang
saham.
Menurut Sudjana dan Barlian 2003 pengertian leverage adalah pengaruh leverage dihasilkan dari penggunaan hutang dengan biaya tetap
untuk meningkatkan pengembalian terhadap pemegang saham. Menurut Martono dan Harjito 2003, leverage dalam pengertian bisnis mengacu
pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan dimana dalam
penggunaan aset atau dana tersebut harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.
Dari pengertian –pengertian di atas, dapat disimpulkan pengertian
leverage adalah penggunaan suatu aktiva tetap untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham.
5. Pengertian Operating Leverage
Operating leverage timbul karena adanya biaya operasi tetap yang digunakan di dalam perusahaan untuk menghasilkan income. Biaya operasi
tetap ini tidak berubah dengan adanya perubahan volume penjualan. Menurut Syamsudin 2002, operating leverage adalah sebagai kemampuan
perusahaan di dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh dari volume penjualan terhadap earning before interest and tax
EBIT. Menurut Brigham dan Houston 2001, leverage operasi operating leverage adalah seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi suatu
perusahaan. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan pengertian operating leverage adalah kemampuan perusahaan di dalam menggunakan
biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak.
6. Pengukuran Tingkat Operating Leverage
Menurut Brigham dan Houston 2001 tingkat operating leverage yang biasa dikenal dengan istilah Degree of Operating Leverage DOL
dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam laba operasi EBIT akibat perubahan tertentu dalam persentase penjualan:
Persentase perubahan EBIT DOL =
Persentase perubahan Penjualan
Jadi, DOL adalah angka indeks yang mengukur pengaruh suatu perubahan penjualan terhadap laba operasi atau EBIT. Secara umum, jika
suatu perusahaan mempunyai operasi yang tinggi, titik impasnya break even point terletak pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak
perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar.
7. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba
perusahaan. Para investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal
ini merupakan daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus mampu memenuhi target yang telah
ditetapkan. Menurut Kasmir 2008, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio
ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan.
Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama
pihak – pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan
perusahaan. Kasmir 2008 menerangkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar
perusahaan yakni: a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu. b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang. c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri . f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan posisi keuangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu,
baik penurunan atau kenaikan, sekaligus sebagai evaluasi terhadap kinerja manajemen sehingga dapat diketahui penyebab dari perubahan kondisi