3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh pertumbuhan penjualan, operating leverage dan profitabilitas terhadap
struktur keuangan. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dari nilai adjusted R square. Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dilihat dari
nilai adjusted R
2
, hal ini dikarenakan koefisien determinasi menggunakan R
2
memiliki kelemahan yaitu hasil akan bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Banyak penelitian
mnenganjurkan menggunakan nilai adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana
model regresi terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model
Ghozali, 2009. Nilai koefisien determinasi penelitian ini adalah 0,402 artinya pertumbuhan penjualan, operating leverage dan profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur keuangan sebesar 40,2 sedangkan sisanya 59,8 dijelaskan oleh variabel lain.
G. Pembahasan
1. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur keuangan. Semakin meningkatnya
pertumbuhan dari perusahaan mengindikasikan terciptanya peningkatan
penjualan yang menyebabkan perusahaan membutuhkan tambahan modal untuk mendukung pengembangan perusahaan. Sesuai dengan signaling
theory, perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan lebih menarik bagi investor karena mengindikasikan prospek yang menguntungkan bagi
investor sehingga timbul keyakinan bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan Liestyasih dan Yadnya, 2015.
2. Pengaruh Operating Leverage Terhadap Struktur Keuangan
Operating leverage timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya operasi tetap. Leverage operasi
mencerminkan pengaruh besarnya biaya tetap terhadap laba perusahaan. Perubahan biaya tetap yang kecil akan mengakibatkan perubahan laba yang
besar. Dengan penggunaan biaya tetap yang rendah akan menghasilkan laba yang besar, laba yang besar ini memungkinkan perusahaan untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Semakin tinggi laba yang diperoleh, berarti
semakin rendah kebutuhan dana eksternal atau hutang Wahyuningsih et al., 2011.
Operating leverage terjadi pada saat perusahaan mempunyai biaya tetap operasi yang harus ditutup, berapapun unit produk yang dihasilkan .
Perusahaan dengan keuntungan dan arus kas operasi yang tidak stabil biasanya membatasi penggunaan utangnya. Perusahaan yang memiliki