IV-49 4.4.3.
Evaluasi dengan Perkuat Concrete Fill Steel Tube CFST
CFST yaitu baja tabung diisi dengan beton. Metode yang digunakan dalam menghitung kekuatan CFST
yaitu dengan cara manual mengguanakan rumus yang sudah ada. Kedalaman yang di tinjau dalam
perhitungan yaitu pada pengerukan kolam pelabuhan 9 m dengan panjang efektif tiang pancang 12 m. Beton yang dipergunakan untuk mengisi tiang
pancang yaitu menggunakan bahan aditif untuk grouting . Setelah diperhitungkan maka kekuatan aksial tiang pancang setelah
diisi dengan bahan aditif untuk grouting yaitu 12070.39 kN. Sebelum perbaikan kekuatan tiang pancang 1413.595 kN. Hal tersebut menunjukkan
tiang pancang mengalami peningkatan kekuatan aksial P ≈ N sebesar
10656.795 kN dari sebelunya. Beban aksial pada tiang pancang sebesar 3360.160 kN, sehingga kekuatan tiang pancang setelah diisi dengan bahan
aditif untuk grouting lebih besar dibandingkan dengan beban aksial pada tiang 3360.160 kN 12070.39 kN. Rasio aksial setelah baja diisi dengan
bahan aditif untuk grouting yaitu 0.278, angka tersebut masih dibawah 0.95 sehingga masih aman. Untuk momen dan geser pada evaluasi menggunakan
SAP2000 masih aman sehingga tidak di perhitungkan mengguankan hitungan manual.
4.4.4. Perbandingan bentuk deformasi
IV-50
Gambar 4.26. Perbandingan bentuk deformasi tiang pancang pada program
PLAXIS dan program SAP2000. Pada program PLAXIS bentuk deformasi tiang pancang dipengaruhi
oleh perilaku pergerakan tanah. Deformasi pada ujung atas tiang pancang melengkung menjauhi kolam pelabuhan, sedangkan pada kedalaman -9
mLWS bentuk deformasi pada tiang pancang melengkung searah dengan pergerakan tanah. Arah pergerakan tanah akibat pengerukan pada program
PLAXIS yaitu dari bawah struktur dermaga menuju ke kolam pelabuhan. Hal ini mengakibatkan bentuk deformasi tiang pancang melentur ke arah
kolam pelabuhan. Sedangkan pada program SAP2000 bentuk deformasi dari ujung atas
tiang pancang sampai kedalaman -9 mLWS melengkung menjauhi kolam pelabuhan. Kemudian pada kedalaman -9 mLWS sampai kedalaman -70
mLWS tiang pancang tidak mengalami deformasi. Hal ini dikarenakan pada program SAP2000 digunakan spring sebagai pendekatan tanah. Akan tetapi
fungsi spring pada program SAP2000 yaitu sebagai penahan gaya horizontal tiang pancang. Sehingga, perilaku pergerakan tanah pada program SAP2000
tidak dapat diketahui seperti pada program PLAXIS.
IV-51
V-1 BAB V
MANAJEMEN KONSTRUKSI 5.1. Rencana Anggaran Biaya RAB
5.1.1. Harga Material Dan Upah
Harga material dan upah diambil dari harga satuan pokok kegiatan HSPK pemerintah kota semarang tahun 2016 yang disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 5.1. Tabel harga material Jenis Material
Satuan Harga
Bahan aditif grouting m3
Rp 154,000.00 Pasir Urug
m3 Rp 250,000.00
Kawat Las kg
Rp 55,000.00 Solar
ltr Rp 10,000.00
Minyak Pelumas ltr
Rp 45,000.00 besi pelat baja
kg Rp 13,000.00
Tabel 5.2. Tabel harga upah Jenis Material
Satuan Harga
Pekerja OH
Rp 65,000.00 Tukang Batu
OH Rp 85,000.00
Kepala Tukang OH
Rp 95,000.00 Mandor
OH Rp 85,000.00
Tukang Besi OH
Rp 85,000.00
5.1.2. Analisa Harga Satuan
Perhitungan analisa harga satuan berdasarkan dari Harga Satuan Pokok Kegiatan HSPK pemerintah kota semarang tahun 2016 dinas
pekerjaan umum jawa tengah.
5.1.3. Volume Pekerjaan