Rangkaian Integrator Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons

258   2 V 1 V 1 R 4 R Vo V . 1 R 4 R 1 V 1 R 4 R Vo V . 1 R 4 R 1 R 1 R 4 R . v . 4 R 1 R 4 R Vo 2 2 1                           Contoh 3.4 hitunglah V out dari penguat diferensial : jika rangkaiannya seperti pada gambar 7 dengan R1 = 2k, R2=5k, R3 = 5k , R4 = 10K dan V1 = 2mV,V2 =1mV Jawab :                 2 1 V . 1 R 4 R 1 R 1 R 4 R . v . 3 R 2 R 3 R Vo   V 1 V 5 V 6 Vo mV 1 . k 2 k 10 k 2 k 2 k 10 . mV 2 . k 5 k 5 k 5 Vo mV 1 . k 2 k 10 k 2 k 2 k 10 . mV 2 . k 5 k 5 k 5 Vo                                   

5.4 Rangkaian Integrator Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons

frekuensi, misalnya rangkaian penapis filter. Salah satu contohnya adalah rangkaian integrator seperti yang ditunjukkan pada gambar 3-5.8. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian umpan baliknya feedback bukan resistor melainkan menggunakan kapasitor C. Di unduh dari : Bukupaket.com 259 Gambar 3-5.8 integrator Dengan dipasangnya kapasitor maka rangkaian merupakan Open-loop gain. Beda tegangan pada masukan Op-Amp, Vd yaitu antara - dan + adalah nol, jadi pada masukan inverting berpotensial nol virtual zero sehingga: R Vi I 1  dan Vo = Vc Karena arus masuk ke inverting adalah nol, maka: I 1 + Ic = 0 sehingga I 1 = - Ic Untuk pengisian kapasitor berlaku: Q =  Ic . dt dan Q = C . Vc   Ic.dt C 1 Vc karena Vc = Vo dan Ic = - I 1 , maka besar tegangan output adalah :    Vi.dt C . R 1 Vo 5.5 Rangkaian Summing Penjumlah Rangkaian ini juga menerapkan system feedback negatip, masukan diumpankan pada masukan inverting Op-Amp dan masukan yang dipasangkan boleh lebih dari dua. Besar tegangan keluaran merupakan jumlah dari semua tegangan masukan yang dipasangkan dan tergantung pula dengan besar penguatannya. Di unduh dari : Bukupaket.com 260 Gambar 3-5.9 Rangkaian Summing Jika dilihat dari gambar 3-5.9 di atas maka, dengan teori superposisi keluaran dari masing-masing masukan adalah : 1 1 1 .V R Rf Vo   dan 2 2 2 .V R Rf Vo   Sedangkan tegangan keluaran merupakan jumlah dari keduanya, yaitu: Vo = Vo 1 + Vo 2 atau .V R Rf .V R Rf Vo 2 2 1 1     Sehingga didapatkan rumus untuk n masukan adalah: R V ....... R V R V Rf Vo n 2 2 1 1 n     5.6 .Rangkaian Differentiator Differetiator adalah rangkaian dimana tegangan keluarannya mempunyai nilai proporsional terhadap perubahan rata-rata tegangan masukan. Rangkaian ini dapat mengubah tegangan dengan bentuk gelombang segitiga menjadi gelombang segiempat. Secara teori rangkaian listrik Differentiator digambarkan sebagai berikut: Gambar 3-5.10 Differentiator Di unduh dari : Bukupaket.com 261 dt dV V in out Rc   Rangkaian ini memiliki kelemahan dari segi pembebanan baik dari masukan maupun dari keluaran, karena resistansi dalam sumber tegangan dan resistansi beban akan mempengaruhi nilai RC sama seperti pada Integrator. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan sebuah Op-Amp, yang kita ketahui memiliki resistansi input sangat besar dan resistansi output yang sekecil-kecilnya. B. Rangkuman  Komponen dioda, transistor, thyristor dan Operational amplifier dibangun dari bahan semikonduktor  Fungsi semikonduktor dalam elektronika daya adalah Pensaklaran switching Pengubah converting, dan Pengatur controlling  Thyristor adalah Komponen semikonduktor dengan sedikitnya tiga sambungan positif-Negatif PN yang berfungsi sebagai saklar.  Thyristor digunakan pada elektronika daya untuk mengontrol kecepatan dan frekuensi, penyearah dan pengubahan daya.  Triac adalah thyristor bi-directional bekerja mirip seperti SCR dapat digunakan pada arus bolak-balik.  DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor umumnya dipakai sebagai pemicu TRIAC  Rangkaian Operational Amplifier digunakan sebagai rangkaian penguat. Di unduh dari : Bukupaket.com 262

C. Tugas Mandiri Hitunglah tegangan keluaran dari penguat penjumlah jika rangkaiannya seperti pada

gambar. V 1 = 2V dan V 2 = 3V Hitunglah tegangan keluaran dari penguat dengan catu daya tunggal jika R = 1k  ,V1= 4V pada rangkaian seperti gambar di bawah ini. V1 + - 2 6 7 1 4 5 3 VR 1k 2k +12 R 1k VIN +12 Hitunglah V out dari penguat diferensial jika rangkaiannya seperti gambar di bawah ini : V1 = 2mV dan V2 =1mV. Di unduh dari : Bukupaket.com