139
1.2 Bahan-bahan Magnet
Bahan-bahan yang mempunyai sifat dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnet. Berdasarkan sifat tersebut maka bahan-bahan magnet
diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut :
a Bahan fero magnit; bahan ini mempunyai sifat daya tarik yang kuat sekali oleh magnet. Bahan-bahan dimaksud adalah besi, baja, nikel, cobalt dan
logam-logam campuran tertentu. Umumnya bahan-bahan ini mempunyai permeabilitas relatif yang tinggi sekali dibandingkan dengan bahan-bahan
lainnya.
b Bahan paramagnet; jenis bahan ini mempunyai daya tarik yang tidak terlalu kuat oleh magnet. Bahan-bahan dimaksud adalah aluminium, timah,
platina, magnesium, mangan dan lain-lain. Umumnya bahan ini mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari satu. Bahan ini akan
menjadi magnet yang tidak begitu kuat jika ditempatkan dalam suatu medan magnet dari magnet yang kuat. Bahan paramagnet yang telah
menjadi magnet ini akan menimbulkan medan magnet dengan arah yang sama dengan arah medan magnet pertama.
c Bahan dia magnet; Jenis bahan ini mempunyai sifat ditolak oleh magnet. Bahan-bahan dimaksud adalah seng, merkuri, timah hitam, sulfur,t
embaga, perak dan lain-lain.Umumnya bahan-bahan ini mempunyai permeabilitas lebih kecil dari satu. Apabila bahan-bahan tersebut
ditempatkan dalam medan magnet dari suatu magnet yang kuat maka bahan-bahan tersebut akan menjadi magnet yang kekuatannya relatif kecil
sekali. Medan magnet yang dibangkitkan bahan diamagnet setelah menjadi magnet mempunyai arah berlawanan dengan arah medan magnet
pertama. Bahan paramagnet dan bahan diamagnet biasanya disebut bahan-bahan non magnet.
1.3 Besaran-besaran magnet
a Intensitas medan magnet
Di unduh dari : Bukupaket.com
140 Intensitas medan magnet pada suatu titik yang terletak dalam suatu medan
magnet dinyatakan sebagai besarnya gaya yang dialami suatu kutub magnet utara sebesar satu Weber jika kutub magnet utara ini terletak pada
titik tersebut.Intensitas medan magnet H pada suatu titik A yang berjarak r meter dari sebuat kutub magnet sebesar m Weber dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut :
H= Fm = [mm4πμr
2
m] = [m4πμr
2
] newtonweber = [m4πμr
2
][ampere-turnmeter] catatan :
newtonweber = [ampere-turnmeter] newtonweber biasanya disingkat dengan Nwb sedangkan
[ampere-turnmeter] biasanya disingkat dengan ATm
b Potensial magnet Potensial magnet M suatu titik yang berada dalam suatu medan magnet
lain, ditentukan oleh besarnya usaha yang diperlukan untuk memindahkan kutub magnet utara sebesar 1 Weber dari suatu tempat tidak berhingga ke
titik tersebut. Secara matematis, potensial magnet M dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
M= m4πμrjouleweber
c Fluksi magnet per kutub Satu kutup magnet utara menghasilkan fluksi magnet
sebesar 1 weber. Jadi fluksi magnet yang keluar dari kutub magnet utara sebesar m weber
adalah m weber.
d Kerapatan fluksi magnet Kerapatan fluksi magnet B adalah jumlah fluksi magnet yang melewati
satu satuan luas permukaan secara tegak lurus. Apabila jumlah fluksi total
Di unduh dari : Bukupaket.com
141 yang melewati satuan luas permukaan A meter persegi secara tegak lurus
adalah weber maka :
B = A Wbm
2
=
r
H Wbm
2
e Intensitas magnet Intensitas magnet J atau I dinyatakan sebagai kuat kutub magnet induksi
yang dibangkitkan per satuan luas dari bahan magnet. Intensitas magnet dapat juga dinyatakan sebagai besarnya momen magnet yang diperoleh
persatuan volume dari bahan magnet. Apabila m adalah kuat kutub magnet dari bahan dalam satuan weber dan A adalah luas permukaan kutub dari
bahan dalam satuan meter persegi, maka :I = mA weberm
2
Dengan demikian intensitas magnet suatu bahan dapat dinyatakan sebagai jumlah kerapatan fluksi yang dihasilkan dari padanya karena induksi
magnetnya sendiri.Apabila I adalah panjang batang magnet, maka hasil kali l x m adalah momen magnet M.
f Suseptibilitas Suseptibilitas k dinyatakan sebagai perbandingan antara intensitas
magnet I terhadap intensitas medan magnet H. Secara matematis, Suseptibilitas dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
K = IH henrymeter
1.4 Satuan Besaran Dasar Magnet