40
5. Sistem Tanam Paksa dan Politik Pintu Terbuka
Peperangan yang dihadapi VOC maupun kerajaan Belanda tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Eropa, dampak revolusi Perancis.
Akibatnya kas negara defisit, sebab peperangan itu memerlukan biaya sangat besar.
Untuk itu pemerintah jajahan melaksanakan Cultur Stelsel Sistem Tanaman 1830-1870. Tujuannya memperoleh pemasukan uang sebanyak
mungkin untuk menutup defisit kas negara dan pembangunan kerajaan Belanda. Terkenal sistem Batig Slot, atau Saldo plus, artinya upaya
memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dengan modal yang sedikit atau tanpa modal. Disebut tanpa modal uang tetapi modal kekuasaan di tanah
jajahan. Dengan kata lain sistem tanaman itu dilakukan dengan paksa, karena itu Cultur Stelsel disebut juga Tanam Paksa.
Rakyat dipaksa menanam tanaman yang sangat laku di pasaran dunia, seperti: kopi, tembakau, tebu, nila, teh, kapas. Tanaman terutama
diadakan di tanah rakyat di pedesaan selain yang tak bertuan yang menjadi tanah negara tanah GG atau milik Goebernor General.
Dengan memperalat penguasa pribumi rakyat dipaksa bekerja tanpa upah atau disebut rodi. Ada yang kerja rodi jauh dari tempat tinggalnya
dalam waktu yang sangat lama. Rakyat menderita, banyak yang sakit atau mati karena pekerjaan berat dan sangat kekurangan makan. Akibat
selanjutnya tanah pertanian rakyat terlantar, keluarga yang ditinggalkan ikut menderita karena jugakekurangan pangan.
Sistem Tanam paksa lebih kejam dari sistem monopoli dan penyerahan wajib di Jaman VOC. Sehingga pada hakekatnya tanam paksa
merupakan perkembangan lebih lanjut sistem monopoli dan penyerahan wajib, dimana penjajah mengeksploatasi kekayaan Indonesia dan memeras
keringat rakyat. Penderitaan rakyat Indonesia menjadi perhatian beberapa orang
Belanda yang disebut orang MoralisHumanis; diantaranya van Deventer. Intinya Belanda berhutang budi kepada rakyat Indonesia dan harus dibalas
hutang budi tersebut antara lain dengan adanya Trilogi van Deventer. Pengaruh Revolusi Perancis melahirkan golongan Liberal yang memuja
41 kebebasan di segala bidang kehidupan. Setelah golongan Liberal berkuasa
Tanam Paksa dicabut 1870. Hal ini sesuai dengan keinginan golongan Liberal di bidang ekonomi yaitu para pengusaha swasta atau golongan
kapitalis. Maka lahirlah politik Pintu Terbuka open door policy yaitu modal swasta dari manapun boleh berusaha di Indonesia dan tidak dimonopoli
Pemerintah. Akibatnya usaha swasta dapat mengeksploatasi kekayaan Indonesia di bidang perkebunan kopi, teh, karet, coklat, tembakau dan
pertambangan timah, emas, batubara, minyak mentah. Salah satu contoh pelaksanaan Trilogi van Deventer yaitu: Edukasi,
Irigasi, dan Kolonialisasi. Bahwa pendidikan pribumi perlu dimajukan secara bertahap sejak tingkat dasar, menempuh sampai tinggi. Tempat untuk
tingkat menegah dan tinggi dipersulit hanya untuk keluarga priyayi dan bangsawan. Hasil pendidikan untuk kepentingan penjajah maupun
perusahaan sebagai pegawai rendahan klerk. Dokter penting untuk kesehatan rakyat, terutama para buruh perusahaaanperkebunan agar tidak
merugi.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN