Rumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian

commit to user 16 dan Andoko, 2007. Ada tiga jenis mata tunas yang tampak pada tanaman karet yaitu mata daun, mata sisik dan mata bunga. Mata daun dan mata sisik dapat dipakai untuk okulasi, sedangkan mata bunga tidak dapat digunakan Nazaruddin dan Paimin, 2006

B. Rumusan masalah

Di provinsi Jambi pemerintah setempat mendorong peremajaan karet-karet tua yang tidak produktif, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dengan memberikan bantuan berupa benih karet dalam polibag. Meningkatnya kebutuhan benih karet berimbas meningkatnya kebutuhan mata entres yang digunakan sebagai bahan untuk okulasi. Di tingkat petani penangkar benih karet dan para okulator cenderung menggunakan mata entres sisik karena tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan mata entres jarang mata prima . Atas dasar itu, diperlukan suatu penelitian dengan perlakuan penggunaan mata entres sisik, mata entres rapat dan mata entres jarang. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan antara lain : 1. Seberapa pengaruh penggunaan mata entres sisik, rapat dan jarang dalam upaya penyediaan benih yang baik. 2. Apakah ada hubungan positif dengan penggunaan mata entres sisik, rapat dan jarang pada beberapa klon yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman. commit to user 17

C. Tujuan penelitian

1. Mendapatkan asal stum mata tidur yang baik terhadap percepatan pemecahan mata tunas dan pertumbuhan benih tanaman karet dalam polybag. 2. Menemukan ada tidaknya pengaruh antara penggunaan mata entres sisik, rapat dan jarang pada beberapa klon yang berbeda. Tujuan tersebut merupakan suatu langkah untuk meningkatkan penyediaan benih karet yang sesuai standar guna pemenuhan kebutuhan peremajaan karet khususnya di provinsi Jambi.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat diperoleh manfaat antara lain : 1. Sebagai bahan informasi dibidang teknologi pembenihan tanaman karet yang berasal dari stum mata tidur sehingga dapat dipergunakan untuk pengembangan benih tanaman karet yang berkualitas. 2. Sebagai bahan referensi dalam hal memperkaya pengetahuan tentang perbanyakan tanaman karet secara okulasi. commit to user 18

II. KAJIAN TEORI

Dokumen yang terkait

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Induksi Tunas Mikro TanamanKaret (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Medium WPM dengan Pemberian Benzil Amino Purin (BAP) Dan Naftalen Asam Asetat (NAA)

0 44 74

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang Dan Pemberian Air Kelapa

2 37 54

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

PENGARUH MACAM ENTRES DAN KONSENTRASI BAP PADA PERTUMBUHAN OKULASI KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg)

0 2 49