12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Gambaran Umum SMK
Dalam Pembukaan UUD 1945 paragraf keempat dikatakan bahwa “…kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa ….”. Berdasarkan undang-undang tersebut maka Bangsa
Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa mau tidak mau harus menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan dibagi menjadi beberapa
kelompok. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan dibagi menjadi pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Salah satu contoh pendidikan formal kelompok pendidikan menengah adalah SMK.
Menurut PP No. 66 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 15 SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggrakan pendidikan
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang
diakui sama atau setara dengan SMP atau MTs. Sedangkan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu
13 jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan
lulusannya untuk siap bekerja. UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 15 menyatakan bahwa
Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan
kejuruan adalah pendidikan yang menghubungkan, menjodohkan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat memasuki dan
berkembang pada dunia kerja industri, sehingga dapat dipergunakan untuk memperbaiki kehidupannya.
Menurut Hasan dalam Natsir 2011: 17 fungsi pendidikan kejuruan adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan siswa manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, mampu mengembangkan dirinya, dan
memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang meningkatkan penghasilan.
b. Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja produktif sehingga: 1 Memenuhi keperluan tenaga kerja dunia usaha dan industri.
2 Menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi orang lain. 3 Merubah status siswa dari ketergantungan menjadi bangsa yang
berpenghasilan produktif. c. Menyiapkan siswa menguasai IPTEK, sehingga:
1 Mampu mengikuti, menguasai, dan menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK.
14 2 Memilki kemampuan dasar untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah
merupakan pendidkan menengah yang mepersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu dan harus dapat merencanakan dan
mengusahakan proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai dan moral sejalan dengan program pembangunan karakter bangsa. Hasan dalam
Natsir, 2011: 17. Sedangkan menurut PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 76 SMK
memiliki fungsi sebagai berikut: a. Meningkatkan, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keimanan
akhlak mulia dan kepribadian luhur. b. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan
cinta tanah air. c. Membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Meningkatkan kepekaan
dan kemampuan
mengapresiasi serta
mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni. e. Menyalurkan bakat dan kemampuan di bidang olahraga, baik untuk
kesehatan dan kebugaran jasmani maupun prestasi.
15 f. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk hidup mandiri di
masyarakat danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
2. Kesesuaian