Latar belakang Alat Ukur Intensitas Cahaya dengan Menggunakan Sensor LDR Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Cahaya dan sinar, kedua kata ini sepintas mempunyai makna yang sama. Namun, bila dikaji lebih mendalam, cahaya dan sinar sangatlah berlainan. Cahaya adalah suatu bentuk pancaran energi yang mana mempunyai kapasitas atau kemampuan untuk merangsang sensasi penglihatan. Cahaya dalam berbagai hal memperlihatkan karakternya sebagai gelombang, tetapi dalam gerakan cahaya itu merupakan garis lurus dan dalam hal tertentu cahaya disebut pula sebagai sinar. Namun kata sinar ini biasanya dipakai untuk menunjukkan bentuk energi gelombang elektromagnetik, misalnya sinal X, sinar gamma dan sinar kosmis. Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang memungkinkan orang yang menempatinya dapat melihat benda-benda. Tanpa dapat melihat benda- benda dengan jelas maka aktivitas di dalam ruangan akan terganggu. Sebaliknya cahaya yang terlalu terang juga dapat menggangu penglihatan. Kualitas penerangan yang tidak memadai berefek buruk bagi fungsi penglihatan psikologis serta aktivitas kerja sesuai Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan,Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja, telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut sifat pekerjaan. Proses pendidikan yang terjadi di ruang kelas harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain intensitas pencahayaan. Ketidak sesuaian salah satu aspek akan Universitas Sumatera Utara mengakibatkan ketidak nyamanan serta proses pendidikan menjadi terganggu. Sedangkan efektivitas proses pendidikan didasarkan pada beberapa hal seperti kenyamanan pengajar dan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya harus diperhatikan. Pencahayaan terdiri dari pencahayaan matahari dan pencahayaan buatan. Pencahayaan di ruang kelas harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu: a. Menciptakan lingkungan visual yang nyaman, sehingga segala kegiatan di dalam ruang kelas bisa berjalan dengan baik. b. Penggunaan energi yang sesuai dengan fungsi ruang kelas. Dalam upaya mendapatkan kenyamanan, ketenangan dan efisiensi energi listrik, ruang kelas perlu mendapatkan sistem penerangan yang sesuai dengan fungsi ruangan. Berdasarkan data dari Badan Standarisasi Nasional BSN, intensitas cahaya diruang kelas minimal 250 lux dengan nilai toleransi maksimal hingga 20, dan daya pencerahan maksimum per meter persegi sebesar 15 wattm 2 , sesuai dengan SNI 03- 6197-2000. Pemakaian penerangan yang berlebihan juga berhubungan dengan efisiensi penggunaan energi listrik sehingga diperlukan peratutan penerangan. Dengan demikian intensitas cahaya perlu diatur untuk menghasilkan kesesuaian kebutuhan luminasi di dalam ruang berdasarkan jenis dan fungsi ruangan. Untuk mengetahui kondisi tersebut, maka diperlukan suatu alat yang bisa megukur intensitas cahaya. Pada umumnya alat ukur intensitas cahaya mempunyai harga yang cukup mahal. Berawal dari kasus tersebut muncul ide merancang dan mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengetahui dan mengukur intensitas cahaya dalam suatu ruangan. 1.2.Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara merancang alat ukur intensitas cahaya dengan menggunakan LDR dan Mikrokontroler At mega 8. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan alat ukur intensitas cahaya. Universitas Sumatera Utara 3. Menggunakan Software CodeVision AVR untuk melakukan pemrograman alat ukur intensitas cahaya. 4. Menganalisa rangkaian alat ukur intensitas cahaya yang telah dirancang berdasarkan skematik yang telah dibuat. 1.3.Batasan Masalah 1. Menjelaskan bagaimana prinsip kerja LDR. 2. Menggunakan prinsip Low Pass Filter LPF untuk mengurangi noise yang tidak diinginkan, 3. Membutuhkan Op-Am yang tepat untuk memperkuat sinyal yang diterima. 4. Pengujian dilakukan pada ruang perkuliahan Universitas Sumatera Utara. 1.4.Tujuan Penelitian 1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan intensitas cahaya pada ruang perkuliahan. 2. Memperoleh kesimpulan mengenai pengaruh yang timbul aikbat perbedaan intensitas cahaya. 3. Menentukan intensitas cahaya yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 4. Membantu mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir. 5. Membantu mahsiswa belajar bertanggung jawab terhadap setiap permasalahan yang terjadi di bidang instrumentasi yang dipelajari.

1.5. Metode Penelitian