62
prosedural. Menurut Bapak Budiono, agar materi yang dikaji lebih bermakna bagi siswa, rasanya dalam suasana santai akan lebih terasa.
Dalam suasana santai, proses pengendapan berlangsung lebih lama karena materi yang diterima akan berkolaborasi dengan pengetahuan yang
berseliweran dalam otak siswa. Proses mengeksplorasi materi pembelajaran juga akan menjadi lebih mendalam. Dalam suasana
demikian, refleksi akan menjadi bagian terdalam pada pembelajaran, sehinngga siswa menjadi terbiasa berujar dalam benaknya. Dengan
terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang baik antara siswa dan siswa, guru dan siswa, hasil pembelajaran akan lebih mendalam dan
bermakna.
7. Menilai hasil
a Penilaian hasil belajar Teknik penilaian yang memungkinkan dan dapat dengan
mudah diterapkan dalam pembelajaran IPS materi sejarah di SMP Negeri 1 Cepiring adalah: teknik penilaian melalui tes tertulis, teknik
penilaian melalui tes lisan, teknik penilaian melalui observasi atau pengamatan, dan teknik penilaian melalui wawancara.
Penilaian hasil belajar tidak hanya dilakukan melalui bentuk penugasan di kelas, tetapi juga penilaian dari PR serta ulangan harian
pada setiap KD Kompetensi Dasar. Penugasan yang diberikan oleh guru mata pelajaran IPS yang bersifat kelompok, yaitu siswa diberi
tugas untuk membuat kliping, penugasan kelompok juga diberikan per
63
KD-nya. Penilaian di kelas diperoleh dari penilaian keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa berani maju ke depan
dengan menunjukkan lokasi-lokasi pada peta. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Yenti, bahwa keberanian anak untuk maju ke depan,
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan bertanya patut diacungi jempol, karena untuk melakukan hal tersebut anak
memerlukan suatu mental yang besar. Benar atau salah seorang anak menjawab pertanyaan, tetap mendapat poin tersendiri. Dan penilaian
sikap juga menjadi alternatif dalam penilaian hasil belajar. a Penilaian KBM
Penilaian KBM meliputi beberapa pengelolaan ruang kelas, kegiatan siswa, hasil karya siswa, waktu, bentuk kegiatan belajar,
sumber belajar alat, bahan, perpustakaan, papan tulis, dan sebagainya. Penilaian KBM dilakukan agar KBM dapat berjalan
efektif serta perbaikan dapat segera dilakukan jika KBM menemui hambatan. Hasil penilaian didiskusikan bersama agar KBM
selanjutnya lebih baik. Misalnya penilaian KBM IX.F pada pokok bahasan “Pembebasan Irian Barat” di ruang media: kondisi ruang
media cukup bersih dan nyaman, namun terlalu luas dan terang sehingga penyampaian informasi tidak maksimal. Hal ini diatasi
dengan guru menyuruh siswa untuk mengambil tempat di bagian depan dan merapat ke tengah dan menutup gorden jendela. Di sini,
kerja sama guru dan siswa sangat penting agar KBM lebih baik lagi.
64
E. Pembahasan