75
Santri putri dalam pesantren tidak pernah melaksanakan olahraga seperti pada umumnya, tetapi malalui sholat, puasa Senin dan
Kamis, berdzikir karena semuanya ini dapat memperlancar peredaran darah dan faedahnya baik untuk kesehatan.
c. Istirahat dengan cukup
Istirahat dilakukan setelah santri melakukan aktivitas yang lelah, para santri istirahat mulai jam 22.00 dan dibangunkan jam 01.30
bagi para santri yang mau sholat, dilanjutkan tidur kembali dan bangun jam 04.00 kemudian dilanjutkan aktivitas santri sampai pagi,
bagi santri dewasa seperti dewan ustadz mulai tidur jam 01.00 karena ngaji dengan kiai kemudian bangun jam 04.00 dilanjutkan aktifitas
pagi. Para santri dalam beristirahat tidak tidur di kasur melainkan
pakai tikar dan bantal satu, namun tidak jarang pula santri kalau tidur siang tidak pakai tikar tapi tidur di lantai, dengan demikian penyakit
yang diderita santri biasanya adalah penyakit nafas atau asma serta typus ini sudah dianggap biasa oleh santri dan tidak dianggap serius.
Seperti hasil wawancara dengan Miftakhayatun pada tanggal 25 juli 2008 memberikan pengertian seperti berikut:
Penyakit yang diderita santri biasanya typus, asma dan ini penyakit biasa yang di anggap tidak serius atau sering menyebutnya
penyakite santri.
76
d. Tidak merokok
Pengurus pondok pesantren dalam meningkatkan kesehatan para santrinya membuat aturan dilarang merokok bagi santri putra
maupun santri purtri, apabila santri melanggar maka akan dikenakan sanksi oleh keamanan pondok.
Seperti hasil wawancara dengan Nasrudin, pada tanggal 1 agustus 2008 memberikan pengertian seperti berikut:
Peraturan pondok pesantren santri dilarang merokok karena merokok itu makruh dalam ajaran agama Islam, di samping itu juga
tidak baik buat kesehatan serta dapat mengganggu teman – teman yang lain.
Santri dalam pondok pesantren dilarang merokok karena dalam
ajaran Islam merokok hukumnya makruh dan dalam ilmu kesehatan merokok dapat menyebabkan penyakit seperti jantung, paru-paru serta
dapat mengganggu teman-temannya.
e. Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang Kharam
Santri pondok Assalafiyah dilarang keras untuk mengkonsumsi minuman dan makanan yang kharam seperti minuman
yang beralkohol, khamr, anggur dan lainnya karena dapat membawa madharat bagi manusia dan dilarang dalam agama apabila melanggar
maka akan dikenakan sanksi bahkan bisa jadi dikeluarkan dari pesantren.
Seperti hasil wawancara dengan Nyai Lailatul Munawaroh pada tanggal 30 juli 2008 memberikan pengertian seperti berikut:
77
Semua santri tanpa terkecuali yang ada di pondok pesantren dilarang mengkonsumsi makanan dan minuman yang kharam karena
dapat menyebabkan penyakit selain itu dapat merusak akhlak atau moral santri dan selama ini santri belum ada yang terkena kasus
tersebut.
Para santri yang ada dalam pondok pesantren dilarang
mengkonsumsi makanan dan minuman yang kharam karena dapat menyebabkan penyakit dan dapat merusak akhlak atau moral santri.
f. Mandi