Kenangan dapat berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam
ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah yang indah dan menyenangkan
Direktorat Jendral Pariwisata, 1994: 22
F. Sarana Dan Prasarana Obyek Wisata
Menurut Suwantoro 1997: 22 sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan
dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus di sesuaikan dengan
kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasarpun dapat menentukan tuntutan sarana yang dimaksud.
Tidak semua obyek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana tersebut disesuaiakan dengan kebutuhan
wisatawan. Sarana wisata secara kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan sarana kualitatif yang menunjukkan pada
mutu pelayanan yang diberikan dan dicerminkan pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan.
Sarana wisata dapat dibagi dalam tiga unsur pokok, yaitu: 1.
Sarana pokok kepariwisataan a.
Biro perjalanan umum dan agen perjalanan; b.
Transportasi baik darat, laut meupun udara; c.
Restoran
d. Obyek wisata, antara lain: keindahan alam, iklim, pemandangan, flora
dan fauna yang aneh, hutan dan sumber kesehatan seperti sumber air panas belerang, monumen, candi, dan lain sebagainya.
e. Atraksi wisata
Ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan tradisional, khitanan, dan lain sebgainya.
2. Sarana pelengkap kepariwisataan
a. Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf, tennis, pemandian, kuda
tunggangan, dan lain sebagainya. b.
Prasarana umum, seperti jalan raya, jembatan, listrik, telekomunikasi, air bersih, dan lain sebagainya.
3. Sarana penunjang kepariwisataan
a. Nightclub;
b. Casino;
c. Souvenir shop.
Prasarana wisata adalah sumber daya alam atau sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di
daerah tujuan wisata, seperti jalan raya, listrik, air bersih, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Untuk kesiapan obyek-obyek wisata
yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi
obyek wisata yang bersangkutan.
Pembangunan prasarana wisata mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu obyek wisata yang pada gilirannya
akan dapat meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang
lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya.
G. Fasilitas dan Pengembangan Obyek Wisata