Arus dan Komposisi Lalu Lintas Derajat Kejenuhan

6 Kepmen tersebut juga menetapkan panjang masing-masing ruas jalan, dimana panjang total ruas jalan tersebut adalah 501,64 km. Pemerintah membentuk dua SNVT yang bertanggung jawab atas kondisi ruas tersebut, yaitu SNVT P2JJ Bali dan SNVT P2JJ Metropolitan Denpasar.

2.3 Pengertian Proyek

Proyek merupakan kombinasi sumberdaya manusia dan non manusia yang bekerja sama dalam suatu organisasi yang bersifat sementara untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumberdaya tertentu, dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Soeharto, 1995. Ciri-ciri proyek sebagai berikut: 1 Memiliki tujuan yang khusus berupa produk atau hasil akhir 2 Jumlah biaya, sasaran jadwal serta mutu dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan 3 Waktu awal dan akhir ditentukan jelas 4 Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung 5 Bersifat kompleks.

2.4 Kajian Transportasi

Kajian transportasi pada dasarnya berisi tentang acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana suatu proyek yang akan dilaksanakan, sehingga menghasilkan suatu rencana yang baik. Dalam kajian ini, akan diperoleh besarnya nilai kapasitas jalan, tingkat pelayanan jalan, kecepatan perjalanan, dan besarnya volume lalu lintas.

2.4.1 Arus dan Komposisi Lalu Lintas

Nilai arus lalu lintas Q mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang smp. Semua nilai arus lalu lintas per arah dan total diubah menjadi satuan mobil penumpang smp dengan 7 menggunakan ekivalensi mobil penumpang emp yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut: 1 Kendaraan Ringan Light Vehicle LV meliputi kendaraan penumpang, minibus, truk pick-up, dan jeep 2 Sepeda Motor Motor Cycle MC 3 Kendaraan Berat Heavy Vehicle HV termasuk truk dan bus 4 Kendaraan Menengah Berat Medium Heavy Vehicle MHV Truk 2 as dan Bus kecil 5 Bus Besar Large Buss LB 6 Truk Besar Large Truck LT Truk 3 as dan Truk kombinasi Untuk Kendaraan Ringan LV, nilai emp selalu 1,0. Ekivalensi mobil penumpang emp untuk masing-masing tipe jalan dan arus lalu lintas total yang disyaratkan dalam kend.jam.

2.4.2 Kapasitas Jalan

Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai volume lalu lintas maksimum yang melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan waktu pada kondisi tertentu. Ukuran kapasitas umumnya adalah kendaraanjam atau smpjam. Kapasitas jalan dihitung berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia DPU, 1997

1. Kapasitas Jalan Perkotaan

Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah: C = Co x FCw x FC SP x FC sf x FC cs smpjam 2.1 dimana: C = Kapasitas sesungguhnya smpjam Co = Kapasitas dasar ideal untuk kondisi ideal tertentu smpjam FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan FC SP = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah untuk jalan tak terbagi FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalankereb FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota 8 Kapasitas dasar untuk jalan lebih dari 4 lajur banyak lajur dapat ditentukan dengan menggunakan kapasitas per lajur, walaupun lajur tersebut tidak mempunyai lebar yang standar.

2.4.3 Derajat Kejenuhan

Derajat Kejenuhan DS adalah rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja berdasarkan tundaan dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Persamaan umum derajat kejenuhan adalah: DS = QC ….. 2.2 dimana: DS = Derajat Kejenuhan Q = Arus Lalu Lintas smpjam C = Kapasitas smpjam 2.5 Infrastruktur Jalan Ramah Lingkungan Permintaan masyarakat untuk transportasi jalan yang bersih , lebih tenang dan lebih hemat energi dengan dampak minimal pada masyarakat dan habitat alami , menimbulkan tantangan mengatasi kesenjangan yang saling bertentangan antara keinginan masyarakat dengan industri yang terlibat dengan transportasi jalan . Melalui desain, konstruksi dan penggunaan bahan , rekayasa sektor jalan dapat memberikan kontribusi yang ramah lingkungan green infrastruktur . Inovasi konsep infrastruktu yang ramah lingkungan yang dikembangkan di Eropa dikenal dengan New Road Construction Concept NR2C visi Eropa 2040 fehrl.org,2010. Visi ini didasarkan pada empat kunci konsep yang mewakili karakteristik dominan dari harapan masyarakat untuk infrastruktur jalan masa depan : 1. Infrastruktur yang handal reliable, berpijak untuk mengoptimalkan ketersediaan infrastruktur. 9 2. Infrastruktur Hijau ramah lingkungan green , berpijak untuk mengurangi dampak lingkungan lalu lintas dan pada masyarakat, sehinnga menjadi infrastruktur berkelanjutan. 2 Infrastruktur yang aman dan cerdas safe and smart , berpijak untuk mengoptimalkan arus lalu lintas dari semua kategori pengguna jalan dan konstruksi jalan yang berkeselamatan. 3 Infrastruktur manusiawi human, berpijak untuk menyelaraskan infrastruktur dengan dimensi manusia Keempat konsep berlaku untuk tiga bidang proyek NR2C : jalan perkotaan dan antarkota dan konstruksi . Masyarakat kandang-kadang menuntut komposisi infrastruktur handal, hijau, manusia, aman dan cerdas. Keempat konsep konstruksi membentuk kerangka berpikir tentang solusi teknis dan program penelitian. Pada Gambar 2.1, digambar dan dijabarkan visi NR2C, yang meliputi 4 konsep NR2C yaitu konsep infrastruktur yang handal, ramah lingkungan, aman serta cerdas dan humanitis. Gambar 2.1 Karakteristik, Konsep Konstruksi dan Arahan Solusi dari NR2C visi Eropa 2040 fehrl.org, 2010 10

2.6 Zona Kerja

Work Zone Zona kerja work zone adalah suatu area atau segmen jalan dimana satu atau lebih lajur jalan ditutup untuk pelaksanaan konstruksi jalan yang mengakibatkan berkurangnya pergerakan lalu lintas dan menurunannya kapasitas jalan Jiang et al , 2010; FHWA, 2011; MTI, 2012 Proyek rekonstruksi jalan bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jiang et al , 2010. Namun selama masa konstruksi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat pengguna jalan dan lingkungan sekitarnya akibat adanya zona kerja work zone . Zona kerja ini mengakibatkan para pengemudi mengalami stress , terganggunya lalu-lintas seperti tertundanya perjalanan, kemacetan dan juga terjadinya kecelakaan Jiang et al, 2003. Dampak lainnya adalah kerugian pelaku ekonomi masyarakat pada zona kerja dan tercemarnya lingkungan disekitarnya DJBM, 1991; Allauche et al, 2004. Dampak merugikan pelaksanaan rekonstruksi jalan digolongkan menjadi dampak lalu lintas, lingkungan dan ekologikesehatan Allauche et al, 2004: 1 Dampak lalu lintas traffic meliputi dampak akibat penutupan lajur lebih panjang prolonged closure of road space yang diperuntukkan untuk proteksi tenaga kerja dan penempatan peralatan, dampak pengalihan arus detoursaltered traffic pattern , dampak terputusnya utilitas utility cuts infrastruktur seperti jaringan air bersih dan telekomunikasi yang tertanam pada jalan dan kecelakaan bagi pengendara dan pekerja 2 Dampak polusi pollution yang merugikan seperti bising noise , debu dust , getaran vibration dan polusi udara dan air airwater pollution. 3 Dampak ekologisosialkesehatan ecologisocialhealth seperti kerusakan permukaan dan sub permukaan surfacesubsurface disruption misalnya terganggunya aliran drainase dan kerusakan fisik fasilitas rekreasi physical damage to recreasional facilities .

2.7 Matrik Risiko

Metode atau alat terbaik untuk menilai risiko atau dampak yang merugikan pada zona kerja terutama untuk kecelakaan dinilai secara kualitatif menggunakan matrik risiko Jennifer et al, 2009; Kelly, 2011. Matrik risiko ini