Tujuan Pengolahan Air Limbah Klasifikasi Pengolahan Air Limbah

23 2. Penurunan kualitas lingkungan Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan misalnya: sungai dan danau dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Adakalanya, air limbah juga dapat merembes ke dalam air tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun sehingga tidak dapat digunakan lagi sesuai peruntukannya Ricki M.Mulia, 2005:69. Banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air. Hal ini mengakibatkan matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air, juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air, sehingga proses self purification yang seharusnya dapat terjadi pada air limbah menjadi terhambat Sugiharto, 2005: 48. 3. Gangguan terhadap kerusakan benda Air limbah yang mengandung gas karbondioksida yang agresif dapat menyebabkan proses terjadinya perkaratan pada benda yang terbuat dari besi. Dengan adanya kerusakan tersebut maka memperbesar biaya pemeliharaan, sehingga dapat menyebabkan kerugian material. Selain itu, limbah yang berkadar pH rendah atau bersifat asam maupun pH tinggi yang bersifat basa dapat merusak benda-benda yang dilaluinya Sugiharto, 2005:50-51.

2.1.4. Pengolahan Air Limbah

2.1.4.1. Tujuan Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan limbah cair adalah untuk menurunkan kadar BOD, zat padat tersuspensi dan organisme-organisme pathogen. Selain itu juga 24 untuk menghilangkan atau mengurangi nutrient, bahan-bahan beracun, zat-zat terlarut dan zat lain yang sukar dibiodegradasi oleh mikroorganisme.

2.1.4.2. Klasifikasi Pengolahan Air Limbah

Pada dasarnya pengolahan limbah cair dalam Philip Kristanto 2002:181 dapat dibedakan menjadi: 1. Pengolahan menurut tingkatan perlakuan Menurut tingkat prosesperlakuannya, pengolahan limbah air dapat digolongkan menjadi lima tingkatan. 1. Pengolahan pendahuluan pretreatment Pengolahan ini digunakan untuk memisahkan padatan kasar, mengurangi ukuran padatan, memisahkan minyak atau lemak, dan proses menyertakan fluktuasi aliran limbah pada bak penampung. Unit yang terdapat dalam pengolahan pendahuluan adalah saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak dan minyak, dan bak penyerataan H.M. Soeparman dan Suparmin, 2001:106. 2. Pengolahan pertama primary treatment Pada pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan zat padat tercampur melalui pengendapan atau pengapungan Sugiharto, 2005:102. Pengendapan secara kimiawi sering digunakan sebagai pengolahan sukender. Proses ini cukup menentukan dalam pengolahan air limbah dari pabrik tekstil Sakti Siregar, 2005:95. 25 3. Pengolahan kedua secondary treatment Perlakuan treatment kedua pada umumnya melibatkan proses biologis dengan tujuan untuk menghilangan bahan organik melalui oksidasi biokimia. 4. Pengolahan ketiga tertiary treatment Sakti Siregar 2005:95 mengatakan, proses-proses terakhir dalam pengolahan air limbah tekstil adalah filtrasi, adsorbsi, dan oksidasi. 5. Pembunuhan kuman desinfektion Tahap ini bertujuan untuk membunuh bakteri. Kegiatan yang termasuk dalam tahap ini adalah klorinasi dan ozonisasi. 6. Pembuangan lanjutan Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan atau mengumpulkan lumpur yang merupakan hasil dari pengelolaan limbah cair tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap ini adalah pembakaran, penutupan tanah dan dibuang ke laut. Sugiharto, 2005:95-146. 2. Pengolahan menurut karakteristik limbah Berdasarkan karakteristik limbah, proses pengolahan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu proses fisika, kimia, dan biologi. 26 Gambar 2.3 Pengolahan Limbah secara Kimia – fisika Sumber : Indro Sumantri dkk 2002

2.1.4.3. Aerasi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN POLY ALUMUNIUM CHLORIDE (PAC) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD (BIOLOGICAL OXYGEN Keefektifan Poly Alumunium Chloride (PAC) Dalam Menurunkan Kadar Bod (Biological Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Industri Batik Desa Kliwonan Masaran Sragen.

0 4 15

SKRIPSI Keefektifan Poly Alumunium Chloride (PAC) Dalam Menurunkan Kadar Bod (Biological Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Industri Batik Desa Kliwonan Masaran Sragen.

0 3 16

PENDAHULUAN Keefektifan Poly Alumunium Chloride (PAC) Dalam Menurunkan Kadar Bod (Biological Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Industri Batik Desa Kliwonan Masaran Sragen.

0 2 8

KEEFEKTIFAN FERRI CHLORIDA (FeCl3 Keefektifan Ferri Chlorida (Fecl3) Dalam Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Limbah Cair Industri Batik Cv. Brotoseno Masaran Sragen.

0 3 12

SKRIPSI Keefektifan Ferri Chlorida (Fecl3) Dalam Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Limbah Cair Industri Batik Cv. Brotoseno Masaran Sragen.

1 4 16

PENDAHULUAN Keefektifan Ferri Chlorida (Fecl3) Dalam Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Limbah Cair Industri Batik Cv. Brotoseno Masaran Sragen.

1 9 9

KARAKTERISTIK AIR SUMUR DI SEKITAR ALIRAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KERAJINAN BATIK Karakteristik Air Sumur Di Sekitar Aliran Limbah Cair Industri Kerajinan Batik Di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

0 0 14

PENDAHULUAN Karakteristik Air Sumur Di Sekitar Aliran Limbah Cair Industri Kerajinan Batik Di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

0 1 7

(ABSTRAK) GABUNGAN METODE AERASI DAN ADSORBSI DALAM MENURUNKAN FENOL DAN COD PADA LIMBAH CAIR UKM BATIK PURNAMA DI DESA KLIWONAN KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010.

0 1 3

Efektivitas Program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Kawasan Sentra Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

0 1 14