commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, jumlah perusahaan kecil mencapai lebih dari separuh kegiatan dalam dunia usaha. Salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang banyak
dilakukan oleh masyarakat adalah
clothing. Bisnis clothing merupakan salah satu
jenis bisnis yang cukup populer di kalangan anak muda sekarang ini. Bisnis ini
tersebar hampir di setiap daerah di setiap negara. Kepopuleran bisnis ini adalah disebabkan karena dua hal. Pertama karena produk yang dihasilkan oleh industri
clothing sendiri yaitu pakaian, yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan yang kedua karena faktor
entry barrier atau dana untuk bisa memulai bisnis clothing ini tidak memerlukan biaya yang terlalu besar.
Target menjalani bisnis clothing dipandang dari kebutuhan pasar yang
pokok dan dasar bagi manusia adalah berpakaian. Pemasaran untuk bisnis
clothing
sendiri akan selalu ada dan dibutuhkan oleh masyarakat. Pada umumnya setiap
manusia membutuhkan pakaian yang tujuan utamanya untuk melindungi tubuh dari keaadaan iklim cuaca sekitarnya. Namun dilihat dari perkembangan jaman,
sekarang ini pakaian tidak hanya menjadi kebutuhan dasar saja melainkan juga sebagai identitas diri dan
trend mode. Produksi pakaian dan perkembangan model pakaian selalu berganti - ganti seiring dengan waktu, gaya, bentuk, corak dan
nuansanya. Dilihat dari target pasar tentang peminat mode, sekarang ini tidak hanya dari golongan remaja yang menginginkan kebutuhan pakaian, tetapi juga
golongan dewasa baik pria maupun wanita dan bahkan anak – anak pun banyak
commit to user
yang mengikuti mode yang sedang trend pula. Target pasar yang jelas dan
menjanjikan dari bisnis clothing membuat tidak sedikitnya orang yang mencoba
berusaha di bidang clothing. Setiap orang ingin memaksimalkan potensi dari bisnis clothingnya guna untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Luasnya peminat mode pakaian dapat dilihat dengan makin banyaknya pusat perbelanjaan yang menyediakan bermacam jenis pakaian dengan model
terbaru. Berhubungan dengan bisnis clothing, maka sebuah perusahaan
meningkatkan kualitas dan mutu produk dengan mengelola dan membuat model pakaian terbaru
update yang sesuai keinginan konsumen. Peningkatan mutu dan kualitas pakaian dari industri ini utamanya tergantung pada SDM sumber daya
manusia pelaku industri tersebut. Selain itu industri clothing juga diusahakan
mampu membuat desain dan pola rancangan mode yang menjadi trend pada saat
itu. Pola rancangan mode tidak hanya disesuaikan dengan bentuk jadinya saja, melainkan juga harus mengutamakan desain, kenyamanan, kualitas sablon,
finishing dan kualitas bahan yang digunakan. Perkembangan bisnis ini di Indonesia kemudian menjadi sangat bermacam-
macam ragamnya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan pasar. Industri clothing
yang bernama Oseanic Dressgoods mengembangkan industrinya dengan memproduksi pakaian barang jadi sesuai kualitas dan perkembangan
trend fashion konsumen.
Usaha yang berasal dari kota Solo ini menfokuskan produk pakaian jadinya dengan target konsumen untuk anak muda pria khususnya yang suka
dengan pakaian dan mengikuti trend fashion saat itu. Oseanic Dressgoods mampu
commit to user
memproduksi bermacam – macam model pakaian sesuai perkembangan model
pakaian distro dan clothing.
Mengingat banyaknya industri clothing yang bergerak di berbagai daerah
– daerah, maka Oseanic Dressgoods mulai mempromosikan industri
clothing dengan memperkenalkan produk
– produknya dan dengan tujuan dapat bersaing di pasaran. Dengan media desain komunikasi visual, penulis berusaha mengambil
corporate identity dari perusahaan Oseanic Dressgoods dalam pembuatan karya tugas akhir ini. Penulis berkeinginan dan berharap dengan media desain
komunikasi visual akan bisa merambah pasar yang lebih luas bagi Oseanic Dressgoods dan menambah nilai jual dari produk tersebut.
B. Rumusan Masalah