UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

(1)

x ABSTRAK

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA

SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh YULIANINGSIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui penyuluhan kesehatan dengan metode demonstrasi dan menggunakan alat peraga pada siswa kelas II di SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara yang berjumlah 26 siswa, dengan perincian 13 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dalam penerapan perilaku hidup sehat.

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa kelas II melalui pembelajaran penyuluhan hidup sehat dan bila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada tes awal 42,31% akhir siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat siswa sebesar 65,38 % dan pada siklus kedua diperoleh prosentase

keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat sebesar 96.15%. Berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat setiap siklus tentu saja telah diberi perlakuan yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada model pembelajarean demonstrasi dan peragaan alat bantu. Hasil

peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran dengan pendekatan tersebut yang diterapkan dalam pembelajaran kesehatan menunjukan telah terjadi

peningkatan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kesehatan pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran hudip sehat para siswa.


(2)

x

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA

BANDAR LAMPUNG (Skripsi)

Oleh

YULIANINGSIH

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

PERNYATAAN………... v

PERSEMBAHAN……… .. vi

MOTTO……… ……… vii

SANWACANA……… viii

KATA PENGANTAR……….. x

DAFTAR ISI……….. xi

DAFTAR TABEL……… xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Permasalahan... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Kegunaan Penelitian... 4

II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan... 6

B. Metode Demonstrasi... 7

C. Materi/Pesan... 10

D. Metode... 10

E. Alat Bantu/Media Penyuluhan... 11

F. Pembinaan Pola Hidup Sehat... 13

G. Kesehatan Pribadi... 14


(4)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... ... 23 B. Pembahasan... 24 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... 27 B. Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 29 LAMPIRAN……….


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 23 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan

profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

YULIANINGSIH NPM 1013068057


(7)

vi

MOTTO

Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan

Maka dari itu saya siap memimpin dan dipimpin


(8)

x

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(9)

vi

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yulianingsih

NPM : 1013068057

Tempat tanggal lahir : Metro, 15 Juni 1959

Alamat : Jln. Teluk Lampung No. 40 Panjang Bandar Lampung Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Meningkatan Kesehatan Pribadi dengan Metode Demonstrasi dan Menggunakan Alat Peraga pada Siswa Kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, Oktober 2012

YULIANINGSIH NPM 1013068057


(10)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1.

Suamiku dan anak-anaku tersayang yang senantiasa memotivasi dan

mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo’akan atas

keberhasilanku.

2.

Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 2 Pahoman yang selalu memberi

dukungan.

3.

Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama dari

awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

4.

Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung


(11)

x

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

.

Nama Mahasiswa : YULIANINGSIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 10131068057

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes NIP 19580127 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. NIP 19510507 198103 1 002


(12)

vi

MOTTO

Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan


(13)

vi

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peranan Penyuluhan Kesehatan Terhadap Kesehatan Siswa Kelas II SDN 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku pembimbing dan sekaligus sebagai Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SDN 2 Pahoman yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas %.

8. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan terutama kelompok Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.


(14)

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 7 Oktober 2012 Penulis

YULIANINGSIH NPM 1013068057


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Upaya Meningkatkan Kesehatan Pribadi melalui metode pembelajaran demosntrasi dan Menggunakan alat Peraga pada Siswa Kelas II SDNegeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan

profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk

meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

YULIANINGSIH NPM 1013068057


(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK…………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iv

PERNYATAAN………... v

PERSEMBAHAN……… .. vi

MOTTO……… ……… vii

SANWACANA……… viii

KATA PENGANTAR……….. x

DAFTAR ISI……….. xi

DAFTAR TABEL……… xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Permasalahan... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Kegunaan Penelitian... 4

II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan... 6

B. Metode Demonstrasi... 7

C. Materi/Pesan... 10

D. Metode... 10

E. Alat Bantu/Media Penyuluhan... 11

F. Pembinaan Pola Hidup Sehat... 13

G. Kesehatan Pribadi... 14


(17)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... 16

B. Subyek Penelitian... 17

C. Tempat dan Pelaksanaan PTK ……... ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data... ... 18

E. Proses Penyuluhan Kesehatan... 19

F. Teknik Analisis Data... 21

G. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... 23

B. Pembahasan... 24

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 27

B. Saran... 27

DAFTAR PUSTAKA... 29


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 23 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat


(19)

(20)

(21)

(22)

1

untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan

sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Secara

konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan


(23)

2

suatu tindakan atau prosedur. Diberikan beberapa penerangan secara lisan, gambar-gambar, dan ilustrasi. Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mengajar seseorang atau siswa bagaimana melakukan suatu tindakan atau memakai suatu produksi baru. Keuntungannya dapat menjelaskan suatu prosedur secara visual, sehingga mudah dimengerti dan siswa dapat mencoba pengetahuan yang

diterimanya. Kerugian pada metode ini diperlukan alat-alat dan biaya yang besar serta perencanaannya memakan waktu yang lama. Pemakaian alat bantu dalam merubah perilaku anak merupakan hal yang sangat penting. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang dipakai oleh pendidik di dalam menyampaikan bahan

pendidikan. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk membantu memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap siswa dapaat diterima atau ditangkap melalui panca indera. Alat bantu dalam pendidikan mempunyai peran dalam mempertinggi kemampuan belajar, memperkuat daya ingat, mempe rbesar minat, dan mempermudah penghayatan. Alat peraga yang bisa dipergunakan adalah alatperaga visual. Alat peraga didengar (audio), alat peraga proyeksi, dan alat peraga langsung atau alamiah. Alat peraga yang paling efektif pada pendidikan yaitu alat peraga langsung. Alat peraga langsung yang


(24)

3

kemungkinan untuk belajar

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .

2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan lingkungan yang kotor dan kurang bersih.

3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai berikut :”Apakah melalui model pembelajaran dengan metode

demonstrasi dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan kesehatan pribadi pada siswa kelas II SDN 2 Pahoman Bandar Lampung Tahun 2012”.


(25)

4

2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.

3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui metode demonstrasi dan alat peraga.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi:

1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui metode demonstrasi dan alat peraga.

2. Bagi guru penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 2


(26)

5


(27)

6

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi fisik dan mental. Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :

Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).


(28)

7

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah: 1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di

Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiridapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atauyang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas 4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

1. Kelebihan metode demonstran adalah :

a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapatdi amati

b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain


(29)

8 karna ikut serta berperan secara langsung. 2. Kelemahan metode demonstran adalah : a. Memerlukan waktu yang cukup banyak

b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien

c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya

d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit

e. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif. Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah :

Perencanaan dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah

1. Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang di harapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir

2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di laksanakan


(30)

9

siswa dapat melihat semuanya dengan jelas Siswa di sarankan membuat catatan yang dianggap perlu

5. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik Pelaksanaannya:Hal-hal yang mesti di lakukan adalah:

1. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya 2. Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa

3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai sasaran

4. Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik

5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif 6. Menghindari ketegangan

7. EvaluasiDalam kegiatan evaluasi ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan,menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah.


(31)

10

dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).

D. Metode

Metode demonstrasi menurut MuhibbinSyah (1995) adalah“Metode mengajar dengan cara memperagakan barang,kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsungmaupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan denganpokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkanbagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan menggunakanmetode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada


(32)

11 E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan 1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena

berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi


(33)

12 1.Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.

2.Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain.

3.Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :


(34)

13

masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakin.

2. Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

F. Pembinaan Kesehatan pribadi a. Definisi Sehat

Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial, yang ketiganya tidak dipisahkan. Menurut batasan WHO yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Jadi, sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan sosial. Selaras dengan rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23


(35)

14

peserta didik perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan dengan biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung tanggung jawab social dan ekonomi.

b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

G. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ; a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).

b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera e. Pemeliharaan kesehatan gigi


(36)

15 H. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan melalui metode demonstrasi dan alat peraga diberikan kepada siswa, maka dapat meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa kelas II SDN 2 Pahoman”.


(37)

16

Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 2 Pahomandengan alasan siswa kelas II SDN 2 Pahoman memilki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik. 2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang

efektif dan efesien.


(38)

17 tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 2 Pahoman, dengan pertimbangan bahwa siswa di SD tersebut memiliki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang..


(39)

18 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di siswa kelas II SDN 2 Pahoman. pada siswa kelas II.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penel;itian ini adalah satu bulan.

D. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

1. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)

2. Aktivitas jasmani/fisik

3. Cukup santapan rohani

4. Istirahat yang cukup

5. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman


(40)

19

Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan RPP tentang pembelajaran kesehatan pribadi

2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi, tentang kesehatan nadan mulai ujung rambut sampai ujung kaki

3. Menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. 4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan. Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa 2. Memperagakan tentang cara kebersihan mulai dari ujung rambut sampai

ujung kaki.

3. Melihat alat peraga yang berupa gambar tentang sikat gigi, memotong kuku, dan membersihkan kulit atau badan.

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperagakan dan menjelaskan

cara membersihkan bagian tubuh tadi. Observasi :


(41)

20

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana

memberikan penyuluhan kesehatan pribadi dengan banhyak memberikan gambar-gambar tentang pemeliharaan anggota tubuh.

Siklus II

Rencana :

1. Menyiapkan RPP tentang kesehatan pribadi

2. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan pribadi

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

4. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai cara pemeliharaan anggota tubuh

Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai cara memelihara anggota tubuh


(42)

21 Refleksi

Karena sudah mmemenuhi KKM sebesar 65% maka pembelajarn pada siklus berikutnya diberhentikan

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam setiap siklus, maka menggunakan rumus :

∈ = 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28) Keterangan :

E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran kesehatan pribadi , masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus:

∑ = ---- ṇ Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa


(43)

22

untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas II SDN 2 Pahoman.


(44)

27

berikut:

1. Melalui pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi dengan menggunakan model pembelajaran demosntrasi dan peragaan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya


(45)

28

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat penelitian ini lebih besar pula bagi kemaslahatan umat


(46)

29 Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara,

Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan

Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers

Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang

disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Muhibbin Syah, 1995, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,


(47)

30

di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press,

Bandar Lampung.

www.blogspot.com www.wikipedia.com


(1)

21

3. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena tidak memperhatikan kesehatan pribadi

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan dikoreksi, diberikan kemudian dinilai. . Refleksi

Karena sudah mmemenuhi KKM sebesar 65% maka pembelajarn pada siklus berikutnya diberhentikan

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam setiap siklus, maka menggunakan rumus :

∈ = 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28) Keterangan :

E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran kesehatan pribadi , masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus:

∑ = ---- ṇ Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa ∑ = Jumlah skor yang dicapai oleh siswa


(2)

22 G. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas II SDN 2 Pahoman.


(3)

27

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi dengan menggunakan model pembelajaran demosntrasi dan peragaan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran pendidikan kesehatan pribadi pada siswa kelas II SD Negeri 2 Pahoman Kecamatan Teluk Betung Utara bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya


(4)

28

dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat penelitian ini lebih besar pula bagi kemaslahatan umat


(5)

29

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin Rasyad, 2002, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama, Bumi aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung. Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Muhibbin Syah, 1995, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,


(6)

30

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD, Yogyakarta.

Notoatmodjo, 2007, Penyuluhan Kesehatan,

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

www.blogspot.com www.wikipedia.com


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 31 36

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS I SDN I KETEGUHAN KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG TP. 2011/2012

0 6 54

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG

0 10 37

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 10 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS 1 SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 8 45

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 6 84

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BENDA KONKRIT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 2 WAY GUBAK BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 12 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GULAK GALIK TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 39

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SDN I PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG

0 10 18